Laman

Selasa, 26 Februari 2013

f3-2 najmul karimah: rumah sbg madrasah & tenaga p...


MAKALAH
Rumah sebagai madrasah
Dan memanfaatkan guru yang profesianal

Disusun guna memenuhi tugas: 
Mata Kuliah :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron




Disusun Oleh :
Najmul Karimah
2021111078
KELAS F




JURUSAN TARBIYAH (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
BAB I
Pendahuluan
        Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.[1]
      Sebuah pendidikan akan tersalurkan dan diterima masyarakat dimanapun tempatnya, contohnya sekolah, sekolah salah satu tempat dimana anak-anak dididik oleh guru. Seorang guru yang berpotensi dan profesional tinggi sangat dibutuhkan untuk membangun etika dan moral masyarakat yang baik dan bermutu.
       Seorang pendidik yang mengetahui tentang pribadi Rasulullah SAW bagaimana cara mengajar dan mendidik umatnya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang karena beliau adalah tauladan yang baik yang nantinya bisa menyalurkan serta mengamalkan ilmunya untuk siswanya.














BAB II
PEMBAHASAN


LEBAGA PENDIDIKAN
Madrasah dan Media Publik

  a.Hadits                                                                             
عثمان بن الأرقم انه كان يقول : (انا ابن سبع الإسلام، اسلم أبي سابع سبعة وكانت داره على الصفا وهي الدار التي كان النبي صلى الله عليه وسلم يكون فيها في الإسلام و فيها دعا الناس إلى الإسلام)  (رواه الحاكم في المستدرك، باب ذكرالأرقم بن أبي الأرقم المخزومي رضي الله عنه)

                    b.terjemahan
“Ustman bin Arqam berkata: saya masuk Islam usia tujuh tahun, ayah saya orang yan1g ke tujuh masuk Islam. Rumahnya di tanah safa dan rumah itu pernah di tempati oleh Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah dan berdo’a kepada manusia untuk masuk Islam. (HR. Al- Hakim).

       c. mufrodat hadits

tujuh atau ke tujuh                                                                 :     سابع سبعة
masuk islam                                                                          :            اسلم
agama islam                                                                          :         الإسلام
rumahnya ditanah safa                                             :    داره على الصفا
berdo’a kepada manusi                                               :       دعا الناس
untuk masuk islam                                                               :     إلى الإسلام

       d. Biografi perawi hadits
Ustman bin arqam atau Al-Arqam bin Abi Arqam terkenal dengan panggilan Abu Abdillah , nama lengkapnya Abu Abdillah Al-Arqam bin Abi Arqam (673-675 M). Beliau seorang pengusaha yang berpengaruh dari suatu suku makhzum dari kota Makkah.
Dalam sejarah islam, dia orang ketujuh dari Assabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama kali masuk islam). Rumahnya berlokasi dibukit sofa, ditempat inilah para pengikut Nabi Muhammad belajar tentang islam. Sebelumnya rumah Al-Arqam disebut Dar al-Arqam (rumah al-Arqam) dan setelah dia memeluk islam akhirnya disebut Dar al-Islam.
Dari rumah inilah Madrasah pertama kali ada dan al-Arqam juga ikut hijrah bersama dengan Nabi Muhammad ke Madinah.[2]

      e. Penjelasan Hadits
Pendidikan bukan hanya diperoleh di sekolah ataupun madrasah saja, dirumah pun kita dapat memperoleh pendidikan, seperti halnya Nabi Muhammad yang memberikan pendidikan kepada kaumnya dirumah.
Rasulullah SAW bersabda “ Risalah ini (yakni) islam pasti akan sampai ketempat-tempat yang telah dicapai oleh malam dan siang. Allah tidak akan meninggalkan satupun rumah batu dan rumah bulu melainkan Dia memasukan agama ini kedalam rumah tersebut baik dengan kekuasaan penguasa, kehinaan orang yang dihina dan Allah akan tetap memuliakan orang yang telah dimuliakan dan menghinakan orang yang dihina oleh kekufuran.
Berita gembira yang diriwayatkan Al-Miqdad bin al-Aswad beliau bersabda : saya mendengar Rasulullah SAW Bersabda “ tidak ada satu rumahpun yang terbuat dari batu atau bulu yang dibangun dibumi ini melainkan Allah telah memasukan agama islam dan kekuasaan pengusaha atau kehinaan orang yang hina.[3]
                                                                                                                 
f. Nilai Tarbawi
Sebagai umat Rasulullah kita tidak malu akan bentuk dan bangunan rumah yang kurang megah dan bagus, yang diperlukan disini adalah rumah yang dipenuhi dengan ilmu pengetahuan dan ditempati sebagai suatu tempat menuntut ilmu. Allah tidak menilai seseorang dari hartanya dan juga rumahnya melainkan ketaqwaan seseorang.


a.     Hadits     : Memanfaatkan Tenaga Pengajar Profesional
 حدثنا على بن عاصم قال: قال داود حدثنا عكرمة عن ابن عباس قال: كان ناس من الأسري يوم بدر دون لهم فداء ,فجعل رسول الله فداءهم أن يعلموا أولادا لأنصار الكتابة قال:فجاء يوما لم يك غلام يبكي إلى أبيه,فقال ما شأنك؟ قال : ضربني معلمي ,قال الخبيث ! يطلب بدخل بدر و الله لا تأتيه أبدا 



b.                Terjemahan
Ali bin Hasyim mencerminkan kepada kami, ia berkata : Daud berkata, Ikrimah menceritakan kepada kami, dari Ibnu Abbas, ia berkata “ ada sejumlah orang diantara para tawanan perang badar yang tidak mempunyai tebusan, lalu Rasulullah SAW menetapkan tebusan mereka dengan cara mengajarkan tulisan kepada anak – anak Kaum Anshor. Suatu hari, seorang anak menemui ayahnya sambil anak itu menangis, maka sang ayah bertanya, “ ada apa denganmu?” anak itu menjawab,  “pengajarku telah memukulku”. Sang ayah,           pula berkata si buruk itu, ia telah menuntut ( balas ),  dengan bekas perang badar!” demi Allah jangan lagi,        kau mendatanginya.
                                                                     
c.      Mufrodat Hadits
para tawanan perang badar                               الأسري يوم بدر
mempunyai tebusan                                              دون لهم فداء
 mengajarkan                                                                يعلموا             
menemui ayahnya                                                  يبكي إلى أبيه            
pengajarku telah memukulku                                ضربني معلمي
ia telah menuntut                                                          يطلب
d.     Biografi Perawi Hadits
     Abdullah bin Abbas adalah seorang sahabat Nabi dan merupakan anak dari Abbas bin Abdul-Mutholib, paman dari Rasulullah Muhammad SAW. Dikenal juga dengan Ibnu Abbas (619 – Thaif, 687/68 H ).
            Ibnu Abbas merupakan anak dari keluarga yang kaya dari perdagangan. Beliau dipanggil Ibnu Abbas karena anak dari Abbas. Ibu dari Ibnu Abbas adalah Ummu al-fadl lubaba yang merupakan wanita kedua yang masuk islam, melakukan hal yang sama dengan teman dekatnya khadijah binti khuwailid, istri Rasulullah.
            Ibnu Abbas merupakan salah satu sahabat yang berpengaruh luas, dan banyak hadits sahih yang diriwayatkan melalui Ibnu Abbas, serta beliau juga menurunkan seluruh Khalifah dari Bani Abbasiyah.
            Ayah dari Ibnu Abbas dan ayah dari Muhammad merupakan anak dari orang yang sama, Syaibanbin Hasyim lebih dikenal dengan nama Abdul-Muthalib. Ayah orang itu adalah Hasyim bin Abdulmanaf, penerus dari bani Hasyim klan dari Quraiys yang terkenal di Makkah. Ibnu Abbas juga memiliki seorang saudara bernama Fadl bin Abbas.
Abbas mengutus Ibnu Abbas kepada Rasulullah dalam suatu keperluan, dan Ibnu Abbas menjumpai Rasulullah bersama seorang laki-laki. Maka tatkala ia kembali dan tidak bicara kepada Rasulullah, maka Rasulullah bersabda, Engkau melihatnya ? Ya, Rasulullah bersabda, Ia adalah Jibril. Ingatlah sesungguhnya ia tidak akan mati sehingga hilang pandangannya (buta) dan diberi (didatangi ilmu).[4]
            e.Penjelasan Hadits
Hadits diatas memiliki penjelasan tentang sifat seorang pendidik yang mempunyai dendam dimasa lalunya.Dendam merupakan keinginan untuk membalas suatu kejahatan kepada seseorang. Salah satu akhlak islam adalah apabila saudara anda memperlakukan anda dengan buruk, maka membalasnya dengan berbuat baik tidak dengan berbuat buruk juga membalas keburukan dengan kebaikan.Imam Ali as dalam wasiatnya kepada putranya Hasan as berkata “janganlah kamu menuntut balas kepada saudaramu, walaupun dia menaburkan debu kemulutmu.[5]
 Padahal sebagai seorang pendidik harus mempunyai sifat profesional dalam memberikan pelajaran kepada anak didiknya.
Dalam hal ini ada berbagai macam ciri-ciri pendidik (guru) profesional , diantaranya :[6]
1.      Selalu punya energi untuk siswanya. Seorang pendidik (guru) yang baik menaruh perhatian kepada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuan mendengar dengan seksama.
2.      Punya tujuan yang jelas untuk pelajaran. Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3.      Mempunyai ketrampilan mendisiplinkan yang efektif. Seorang guru yang bisa memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif didalam kelas.
4.      Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik. Seorang guru membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5.      Bisa berkomunikasi dengan baik kepada Orangtua.
6.      Mempunyai harapan yang tinggi kepada siswanya. Seorang guru mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja danmengerahkan potensi terbaik mereka.
7.      Selalu memberikan yang terbaik untuk siswanya dalam pengajaran.
8.      Mempunyai hubungan yang berkualitas dengan siswanya. Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
9.      Mempunyai pengalaman dan wawasan yang tinggi.[7]
10.Mempunyai semangat juang yang besar dalam mendidik dan memberikan pengajaran kepada siswanya.
       f. Nilai Tarbawi
Sebagai seorang pengajar atau pendidik memang tidak mudah, dalam hal ini kita dapat mengetahui bagaimana menjadi pendidik yang baik dan profesional. Sifat yang tercela memberi dampak yang negatif dimata masyarakat, lebih-lebih seorang guru atau pendidik yang mana menjadi contoh bagi siswanya untuk berbuat baik dan tidak pantas menaruh sifat dendam dalam memberi pengajaran kepada siswanya. Berprilaku tercela dapat merendahkan derajat manusia dan dilarang oleh Rasulullah, karena pada hakekatnya Rasul tidak mengajarkan hal semacam itu.





















Daftar pustaka
Sadiman,S Arif ,  Media Pendidikan, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2007.
       http://ensiklopedia.blogspot.com/2010 / peradaban.html 

Al-Qardhawy, Yusuf,  As-Sunah sebagai Sumber Ilmu Teknologi dan Peradaban, Jakarta :     Pustaka Al-     Kautsar, 1998.

         http ://ilusuvislam.blogspot.com/2010/ sejarah-para-sahabat-nabi.html

Al-Musawi,Khalil,  Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, (Jakarta : Lentera, 1998)       hal 208
         http ://themodernreligion.com/family/m-past.html


        A.Norlander, Kay-Case, Guru Profesional, (Jakarta : Permata puri Media, 2009


[1] Arif S.Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2007), hal 35
[3] Dr. Yusuf Al-Qardhawy, As-Sunah sebagai Sumber Ilmu Teknologi dan Peradaban, (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar, 1998 ) hal 152
[4] http ://ilusuvislam.blogspot.com/2010/ sejarah-para-sahabat-nabi.html
[5] Khalil Al-Musawi, Bagaimana Membangun Kepribadian Anda, (Jakarta : Lentera, 1998) hal 208
[6] http ://themodernreligion.com/family/m-past.html
[7] Kay A.Norlander-Case, Guru Profesional, (Jakarta : Permata puri Media, 2009) hal 5-7

27 komentar:

  1. NUR DANINGSIH 2021111046 kelas F
    ciri2 pendidik diatas terdapat motivasi kepada peserta didik.namun kalau pendidik sendiri belum termotivasi untuk mendidik.bagaimana tanggapan anda mengenai hal tersebut???

    BalasHapus
    Balasan
    1. trimakasih atas pertanyaannya.
      Sebagai seorang guru, kita memiliki pelbagai tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesi guru.Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang guru adalah memajukan, merangsang dan membimbing pelajar dalam proses belajar. Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berjaya menjadikan pelajarnya bermotivasi dalam pelajaran. Oleh itu untuk keberkesanan dalam pengajaran, guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan mengembangkan serta menggerakkan motivasi pemberlajaran pelajar itu ke tahap yang maksimum. Apabila pendidik sendiri belum atau tidak mempunyai motivasi untuk mendidik lebih baik luruskan kembali niatnya menjadi pendidik,hanya akan membuang waktu apabila pendidik belum ada motivasi untuk mendidik. atau boleh jadi pendidik tersebut harus mengenal terlebih dahulu dengan peserta didik.

      Hapus
  2. Nama : Fatkhu Rohmah
    Nim : 2021 111 307
    Kelas : F

    Bagaimana caranya agar kita itu bisa menjadi pendidik yang profesional dan dapat mencontohkan hal-hal yang baik terhadap peserta didik kita?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menjadi seorang pendidik yang profesional harusnya meluruskan niat, membetulkan motivasi, mempelajari materi ajar tanpa henti, menerapkan materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, mempelajari metode mengajar yang efektif mempelajari murid yang diajar, memperhatikan akhlak murid.
      mengenai seorang pendidik dapat mencontohkan hal yg baik kpd anak didik sebenarnya seorang pendidik tidak memberikan pelajaran sebatas teori saja, contohnya untuk mencontohkan menjadi orang yang tolong menolong, guru memberi contoh langsung sikap tolong menolong terhadap guru lain,

      Hapus
  3. Mabruroh 2021110286

    ,jika dalam proses pembelajaran yang dilakukan di dalam rumah ternyata kurang efektif,bagaimana cara kita sebagai pendidik agar tetap melanjutkan proses pembelajaran di dalam rumah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks pertanyaannya.
      sebenarnya tidak hanya didalam rumah saja pembelajaran itu mengalami bosan,dikelas,diperpustakaan dan ditempat mana pun kalau kita sebagai pendidik tidak bisa merubah dan membuat ruangan tersebut sbgai tmpat belajar yang nyaman, asyik maka akan terasa bosan juga.Misalkan belajar dalam rumah bosan bisa berganti ruangan misalnya keteras, kebelakang rumah,atau bisa juga pembelajaran dibuat seperti permainan.

      Hapus
  4. 2021111044
    memang rumah adalah tempat belajar pertama sebelum keluar dari lingkungan keluarga, namun biasanya seorang anak itu sudah diajarkan berbicara yang sopan (krama) mislanya. namun setelah dia sekolah dan sering keluar rumah anak tersebut tidak lagi bicara dengan bhs itu, apa yang seharusnya dilakukan keluarganya? dan apakah pendidikan yang diajarkan itu berhasil kalau seperti ini?
    kemudian ada seorang anak kyai, padahal bapak dan ibunya mengajari hal" yg baik thdp anak org lain, namun anaknya sendiri diluar sana kerjaanya nongkrong, merokok, bahkan bolos? menurut anda pemecahan maslah itu seperti apa?
    dan satu lagi untuk seoran guru yang profesional itu menerima pendapat dari siswanya juga, tetapi kadang banyak guru yang dikritisi oleh siswanya guru itu tersinggung dan akhirnya nilai si siswa dijelekkan, apakah itu bisa dikatakan profesional? jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. mnrt spngetahuan sy keluarga menanamkan berbicara yang sopan kpd anak sngt bgus, apabila si anak telah terbiasa berbicara sopan maka dimanapun dia berada pasti dia akan berbicara sopan, tapi adakalanya berbicara tidak sopan (tdk krma) krn faktor tman atau lawan yg diajak bicara itu tidak tau.pendidikan yg diajarkan ortu berhasil dalam hal ini, akan tetapi ada faktor dari luar yg mempengaruhi maka si anak terbw.
      Mengenai anak seorang kyai kebanyakn dr mereka pd masa anak2 atau remajanya memang nakal, akan tetapi kembali pada keturunannya, nantinya si anak pasti dewasa kemudian dia dapat membedakan yg baik dan yg bruk dan bisa menrskn ayahnya sbgai kyai.
      kriteria profesional telah dipaparkan dimklh,mnrt sy tidak.karena guru yang profesional Selalu memberikan yang terbaik untuk siswanya dalam pengajaran.

      Hapus
  5. Nama : Labibah
    NIM : 2021 111 254
    Kelas : F

    menurut Anda pengajar yang profesional menurut Islam seperti apa??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengajar dalam islam sering disebut dg ustadz.Menrut islam seorang pengajar harus mempunyai kriteria yaitu Takwa kepaa Allah SWT, berilmu, sehat jasmani dan rohani,berkelakuan baik (berakhlakul Karimah) inilah berbagai sifat yang Rasulullah sendiri lakukan ketika mengajar.

      Hapus
  6. irma susanti 2021 111 218
    bagaimana menurut anda jika sebagai senior yang melaksanakan Ospek atau Mos dan semacamnya memiliki dendam kepada seniornya terdahulu yang dituangkan kepada juniornya, padahal para pelaku ospek tersebut merupakan kakak senior yang harus menjadi teladan yang baik bagi juniornya dalam pengenalan lingkungan sekolah yang baru dan bisa dikatakan sebagai seorang pengajar,,mohon dijelaskan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks pertnyaannya
      sudah dijelaskan diatas, bahwasnya seorang pendidik tidak patut mempunyai sifat dendam, karena dendam merupakan akhlak tercela,akibat dari sifat dendam tersebut timbulah permusuhan berkepanjangan,timbul jg rasa benci dan marah terhadap orang lain dan juga memutus tali persaudaraan sesama muslim.begitu juga yang terjadi pada masa OSPEK atau MOS disitu sebagai senior tidak sepantasnya mempunyai rasa dendam.

      Hapus
  7. Nama : Nur Latifah
    NIM : 2021 111 215
    Kelas : F

    Bagaimana pendapat anda tentang guru atau pendidik yang niatnya dalam mendidik itu semata-mata karena profesi,,apakah guru tersebut termasuk guru yang profesional??terus bagaimana cara agar seorang guru itu tidak memiliki niat yang seperti itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks prtnyaanya.
      karakteristik suatu profesi. Pertama, profesi itu memiliki fungsi dan signifikansi sosial bagi masyarakat. Demikian juga guru, memberikan layanan pendidikan bagi anak-anak generasi muda bangsa. Kedua, profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihan yang cukup yang dilakukan oleh lembaga pendidikan yang akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan. Ketiga, profesi didukung oleh suatu disiplin ilmu tertentu. jadi dapat disimpulkan bahwa pekerjaan mengajar (guru) itu suatu profesi.

      Hapus
  8. Nama : Lutfia Riska
    NIM : 2021 111 216
    Kelas : F
    Bagaimana menurut anda jika dalam madrasah keluarga salah satu pimpinan keluarga tidak ada, apakah proses pendidikan tersebut akan berjalan seperti keluarga yang normal????

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks pertnyaannya.
      suatu proses pendidikan anak memang perlu adanya pembiayaan, dan dalam pembiayaan tersebut memang tertuju pada bapak atau pemimpin keluarga, akan tetapi banyak juga proses pendidikan tanpa adanya seorang ayah bisa terjadi dan menjadikan anak menjadi orang pintar dan sukses, dengan adanya seorang ibu atau saudara juga bisa membantu.yang terpenting adanya motivasi kuat seorang anak untuk mencari ilmu.banyak beasiswa bagi anak yang berprestasi contohnya.

      Hapus
  9. Nama : Ning Yuliati
    NIM : 2021 111 214
    Kelas : F

    menurut anda apa saja faktor-faktor yang dapat mendukung terciptanya suasana rumah sebagai madrasah islami?

    BalasHapus
    Balasan
    1. suasana rumah yang menyenangkan dimana anak merasakan bahwa orangtuanya saling pengertian, anggota keluarga saling menghargai dan kondisi ekonomi keluarga cukup baik, mengarahkan anak rajin sekolah, mengajari anak membaca al-Qur'an, mengajarkan anak pada usia dini tentang praktek sholat,Berbicara sopan dan bertutur kata yang lembut kepada seluruh anggota keluarga, mengajari anak untuk melakukan kebiasaan2 yang baik seperti sebelum makan membaca doa dan mencuci tangan.

      Hapus
  10. Muhammad Adnan
    2021111349
    f.
    Baiti jannati,.
    Wah,
    gini ceritanya. Atau pertanyaannya gini. Pie carane agar dalam menjalankan prosesi belajar dalam rumah itu menjadi sangat menyenangkan, dan sangat dirindukan bukan membosankan dan melelahkan. Agar proses tersebut berjalan terus menerus.. Mohon solusinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks prtnyaanya.
      Menurt sepengetahuan saya, menjalankan profesi apapun akan terasa membosankan dan melelahkan, baik menjadi seorang pengajar dalam rumah . dalam sekolah, atau dalam perkuliahan,agar proses pngajaran berjalan terus menerus tanpa rasa bosan bisa juga dialihkan menjadi sebuah permainan. penggantian situasi dan tempat belajar, menyertakan musik,

      Hapus
  11. Assalamualaikum Wr. Wb.
    Nama: Iswatikah
    NIM: 2021 111 189
    KELAS: F

    Menjadi guru yang profesional itu tidak mudah, bagaimana agar kita bisa mempersiapkan diri dari awal? Apa sih yang harus dilakukan?
    thx.......;)

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks.
      sebelumnya telah dipaparkan dalam makalah diatas kriteria guru profesional jadi menurut saya cermati dan pahami saja berbagai kriteria diatas, agar bisa menjadi guru profesional.

      Hapus
  12. Heru Darmawan
    2021 111 220

    Bagaimana kita sebagai pendidik agar peserta didik tidak cepat jenuh dan bosan dg apa yg kita ajarkan, dilihat dari globalnya saja ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks
      secara global memang yang nama pembelajaran itu membosankan dan membuat anak didik jenuh, apalagi pelajaran yang sulit dan anak didik susah untuk menerimanya, maka dari itu menjadi seorang pendidik harus pintar dan selektif mungkin menggunakan metode pembelajaran, semisal merubah tempat duduk, merubah cara mendidik diganti dengan permainan, atau bisa juga mendengarkan musik.

      Hapus
  13. bagaimana jika guru yang mengajar kita kurang profesional? bagaimana tindakan kita supaya ilmunya bermanfaat??

    BalasHapus
    Balasan
    1. profesional adalah kemampuan atau keahlian dalam memegang suatu jabatan tertantu, sedangkan profesionalisme adalah jiwa dari suatu profesi dan profesional.Guru yang profesional merupakan faktor penentu proses pendidikan yang bermutu.Jadi dapat disimpulkan apabila seorang pendidik sendri kurang profesional maka peserta didik pun tidak bisa mendapatkan ilpen yang bermutu, bisa juga peserta didik menambah pengetahuan diluar jam sekolah agar bisa menambah wawasan dan ilpen.
      Di dalam kitab Ta'lim wal Muta'allim karangan Syaikh Al-Zarnuji terdapat sebuah syair yang menjelaskan tentang 6 cara dalam meraih ilmu yang bermanfaat : 1. Cerdas, 2. Gemar, 3. Sabar, 4. Uang, 5. Mengikuti Petunjuk Guru, 6. Waktunya Lama"

      Hapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus