Laman

Selasa, 26 Februari 2013

f3-4 iswatikah: media eksternal & internal

MEDIA PUBLIK (POPULAR MEDIA)
Menyebarkan Ilmu ke kalangan Eksternal

MAKALAH

Disusun dan disampaikan untuk memenuhi tugas:
Mata Kuliah                : HADITS TARBAWI II
Dosen Pengampu        : Muhammad Hufron, M.S.I

Description: Untitled


Oleh:
Iswatikah (2021111189)

Kelas F



TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN

Dewasa ini, ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan untuk menjadi salah satu bagian dari kehidupan yang tidak bisa ditinggalkan. Ilmu sangat dibutuhkan di setiap aspek kehidupan. Setiap hari, kita tidak bisa jauh dari yang namanya ilmu.
Cara memperoleh ilmu bisa dimana saja, kapanpun dan dalam bentuk apapun. Ilmu bisa diperoleh dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan dari kehidupan sehari-hari yang tanpa sengaja telah memberikan kita ilmu yang bermanfaat untuk hidup kita.
Media publik merupakan salah satu cara untuk menyebarkan ilmu. Media publik sangat mudah diterima oleh masyarakat karena kemudahanya. Dalam makalah ini, penulis akan membahas tentang  media publik sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal.
















PEMBAHASAN

A.    MATERI HADITS
MEDIA PUBLIK (POPULAR MEDIA)
Hadits 15  : Menyebarkan Ilmu ke kalangan Eksternal
 عَنْ سَعِيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُعَنْهُمَا قَالَ: لَمَّا نَزَلَتْ: {وَأَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ} (وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ)، خَرَجَ رَسُوْلُ الله ِصَلَّى الله ُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ: ((يَاصَبَاحَاهْ))، فَقَالُوْا: مَنْ هَذَا؟ فَاجْتَمَعُوْ إِلَيْهِ فَقَالَ: ((أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْ تُكُمْ أَنَّ خَيِلاً تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ أَكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ؟)) قَالُوا مَاجَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبًا. قَالَ: ((فَإِنِّي نَذِيْرٌ لَكُمْ بَيْنَ يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْد)). قَالَ أَبُوْلَهَبٍ: تَبَّالَكَ، مَاجَمِعْتَنَا إِلاَّ لِهَذَّا؟ ثُمَّ قَامَ فَنَزَلَتْ:{تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ}، (وَقَدْ تَبَّ). هَكَذَا قَرَأَهَا الأَعِمَشُ يَوْمَئِذٍ . (رواه البخارى فى الصحيح, كتاب تفسير القرآن الكريم, باب تباب خسران تتبيب تدمير)[1]

B.     TARJAMAH HADITS
4971.“Dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “Ketika turun ‘Dan berilah peringatan keluargamu yang paling dekat, dan kelompokmu di antara mereka yang ikhlash’, Rasulullah SAW keluar hingga naik ke Shafa, lalu berteriak, ‘Yaa shabahaah’. Mereka bersabda, ‘Siapa ini?’ Mereka pun berkumpul kepadanya. Beliau bersabda, ’Bagaimana pendapat kalian jika aku mengabarkan bahwa pasukan berkuda keluar dari balik bukit ini, apakah kalian membenarkanku?’ Mereka berkata, ‘Kami tidak pernah mencoba dusta kepadamu’. Beliau bersabda, ‘Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan dihadapan adzab yang pedih’. Abu Lahab berkata, Binasalah kamu, kamu tidak mengumpulkan kami kecuali untuk ini?’ Kemudian dia berdiri. Maka turunlah ayat, ‘Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa’, yakni sungguh binasa. Demikian dibaca oleh Al A’masy pada hari itu.”(HR. Bukhori)[2]

C.     MUFRODAT
Berkata :  قَالَ
Ketika turun : لَمَّا نَزَلَتْ
Dan berilah : وَأَنْذِرْ
Keluargamu : عَشِيْرَتَكَ
Paling dekat : اْلاَقْرَبِيْنَ
Kelompokmu : رَهْطَكَ
Yang ikhlash : الْمُخْلَصِيْنَ
Keluar : خَرَجَ
Pasukan : خَيِلاً
Berkumpul : اجْتَمَعُوْ
Balik : سَفْحِ
Gunung : جَبَلِ
Berdusta :  كَذِبًا
Pedih : شَدِيْد




D.    BIOGRAFI ROWI (PERTAMA) & MUKHORIJ
a)      Rowi pertama: Ibnu Abbas RA
Nama lengkap dari Ibnu Abbas RA adalah Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib Al-Qurasyi Al-Hasyimi dan digelari Habr Al-Ummah (ulama umat) dan Turjuman Al-Qur’an (pakar tafsir Al-Quran).
Ia adalah putra paman Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib dan merupakan sahabat Nabi. Pada saat Rasulullah meninggal, Abdullah bin Abbaas masih berusia 13 tahun.[3]
Tercatat 1660 hadits yang diriwayatkanya dari Nabi. Ia meninggal di Thaif tahun 68 H.[4]
b)      Mukhorij: Bukhari
Namanya Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Mughirah bin Bardizbah. Dan biasa dipanggil Abu Abdullah, terkenal dengan sebutan Bukhari karena dinisbatkan kepada negaranya Bukhara. Dilahirkan pada tahun 194 H di Bukhara Khusaran.[5]
Meskipun Imam Bukhari sibuk dengan menuntut ilmu dan menyebarkannya, tetapi dia merupakan individu yang mengamalkan ilmu yang dimilikinya, menegakkan keta’atan kepada Rabbnya, terpancar pada dirinya ciri-ciri seorang wali yang terpilih dan orang shalih serta berbakti, yang dapat menciptakan karismatik di dalam hati dan kedudukan yang mempesona di dalam jiwa.
Dia merupakan pribadi yang banyak mengerjakan shalat, khusu’ dan banyak membaca al Qur`an.

Di antara hasil karya Imam Bukhari adalah Al Jami’ as Sahih (Sahih Bukhari), Al Adab al Mufrad, At Tarikh ash Shaghir, At Tarikh al Awsath, At Tarikh al Kabir, At Tafsir al Kabir, Al Musnad al Kabir, Kitab al ‘Ilal, Raf’ul Yadain fi ash Shalah, Birru al Walidain, Kitab al Asyribah, Al Qira`ah Khalfa al Imam, Kitab ad Dlu’afa, Usami ash Shahabah, Kitab al Kuna, Al Hbbah, Al Wihdan, Al Fawa`id, Qadlaya ash Shahabah wa at Tabi’in, Masyiikhah.
Imam Bukhari keluar menuju Samarkand, Tiba di Khartand, sebuah desa kecil sebelum Samarkand, ia singgah untuk mengunjungi beberapa familinya. Namun disana beliau jatuh sakit selama beberapa hari. Dan Akhirnya beliau meninggal pada hari sabtu tanggal 31 Agustus 870 M (256 H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Beliau dimakamkan selepas Shalat Dzuhur pada Hari Raya Idul Fitri.[6]
E.     KETERANGAN HADITS
Dalam kitab Fathul Bari dijelaskan bahwa Ibnu Abbas berkata berilah peringatan kaum kerabatmu yang dekat. Pembahasan hadits ini menerangkan kepada kita bahwa Allah memerintahkan kepada Nabi Muhmmad SAW agar menyampaikan dakwahnya kepada keluarga atau kerabat dekat.
Hadits diatas selain menjelaskan asbabun nuzul dari surat al-Lahab juga menjelaskan salah satu riwayat hadits dimana Rasulullah SAW menyampaikan dan memanfaatkan media publikasi sebagai sarana pendidikan dan penyampaian informasi. Seperti dalam hadits yang artinya “lalu naik kebukit shafa”. Hal tersebut merupakan contoh penggunaan media publikasi, dimana kita ketahui bahwa bukit shafa selain tinggi juga ramai karena banyak orang bepergian untuk mengunjungi Makkah. Sehingga secara tidak langsung banyak orang mendengarkan apa yang disampaikan oleh Rasulullah.
Salah satu contoh media publik yang dapat disajikan dengan lembaga pendidikan adalah berbicara atau berceramah didepan khalayak ramai. Pada intinya media publikasi adalah sarana pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat banyak.[7]

F.      ASPEK TARBAWI
·         Perintah memanfaatkan media publik sebagai sarana penyampaian ilmu dan informasi ke kalangan eksternal.
·         Perintah untuk mengajarkan ilmu kepada mereka yang ikhlas.
·         Peringatan adanya adzab yang pedih di akhirat kelak bagi orang-orang yang telah berbuat dosa.
·         Anjuran untuk berbuat jujur dan tidak berdusta.




















PENUTUP

Media publik sangat penting untuk menyebarkan ilmu ke kalangan eksternal. Hal ini sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dengan menggunakan media publik sangat membantu memudahkan penyebaran ilmu.
Di zaman sekarang ini media yang digunakan sebagai sarana untuk menyebarkan ilmu sudah berkembang dan semakin canggih. Hal ini lebih memudahkan dalam penyebaran ilmu.
dfgdhhfffMedia publik berfungsi sebagai fasilitas penunjang agar suatu informasi dapat















DAFTAR PUSTAKA
al-Bukhari, Abu Abdullah Muhammad bin Ismail. 2012. Ensiklopedia Hadits 2; Shahih al-Bukhari 2. Jakarta: Almahira.
Al Asqalani, Abu Hajar dan Al Imam Hafizh. 2008. Fathul Baari 24 : Shahih Bukhari. Jakarta: Pustaka Azzam.
Mursi, Muhammad Sa’id. 2008. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Al-Asqalani, Ibnu Hajar.1998. Fathl Bari Juz 8. Beirut: Dar Al-Fik.
 id.lidwa.com/app, diakses pada Selasa, 12 Februari 2013.



[1] Abu Abdullah Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Ensiklopedia Hadits 2; Shahih al-Bukhari 2, terjemahan Subhan Abdullah dkk, (Jakarta: Almahira, 2012), hlm. 306.
[2] Abu Hajar Al Asqalani dan Al Imam Hafizh, Fathul Baari 24 : Shahih Bukhari, terjemahan Amiruddin, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm. 642-643.
[3] Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, terjemahan Khoirul Amru Harahap danAchmad Faozan (Jakarta: Pustak Al-Kautsar, 2008), hlm. 112-113.
[4] Ibid, hlm. 115.
[5] Ibid, hlm. 351.
[6] id.lidwa.com/app, diakses pada Selasa, 12 Februari 2013.
[7] Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathl Bari Juz 8, (Beirut: Dar Al-Fik, 1998), hlm. 587-588.

30 komentar:

  1. Fatkhu Rohmah
    2021 111 307
    F

    Bagaimana caranya kita berbicara atau berceramah di depan orang banyak sedangkan kita itu belum menguasai materi apa yang akan di sampaikan, dan bagaimana caranya agar pada waktu kita itu berceramah itu tidak membosankan dan materi itu mudah dapat di mengerti oleh banyak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam hal kurangnya menguasai materi yang akan dibicarakan kepada orang banyak, cara mengantisipasinya adalah dengan menggunakan media penunjang, seperti LCD, yang sebelumnya sudah mempersiapkan bahan-bahan, hal itu akan sangat membantu kelancaran dalam penyampaian materi. Namun, kita harus mengerti garis besar apa yang akan disampaikan
      Agar tidak membosankan, saat berceramah diselingi dengan bercanda atau berinteraksi secara langsung kepada audience tetapi masih tetap pada jalur, dan agar materi dapat dimengerti, bisa menggunakan istilah-istilah atau singkatan-singkatan.
      Mmenggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh audience disesuaikan dengan faktor umur dan latar belakang pendidikan. Intinya adalah dimana kita berbicara, kita sebelumnya tau kepada siapa kita berbicara.

      Hapus
  2. MABRUROH 2021110286
    Bagaimana cara memeanfaatkan media eksternal agar bisa berfungsi dengan maksimal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memanfaatkan media agar berfungsi dengan maksimal, kita harus mengerti fungsi media tersebut. Pemilihan media tepat dengan kepada siapa kita berbicara, misalnya di sekolah media yang paling tepat digunakan adalah papan tulis, LCD Proyektor dan itu akan berfungsi secara maksimal jika disesuaikan dengan pelajaran yang akan disampaikan.
      Memanfaatkan televisi, radio, internet dengan mengambil pelajaran-pelajaran yang bermanfaat. Menggunakan internet untuk menggali pengetahuan yang bermanfaat.Untuk menambah ilmu pengetahuan.
      Memanfaatkan media tersebut agar berfungsi maksimal, disesuaikan dengan apa yang kita butuhkan.

      Hapus
  3. apa saja yang bisa disebut media publikasi? dan media publikasi yang bagaimana yang paling efektif untuk ndigunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Media publikasi seperti: radio, televisi, internet, papan tulis, pengeras suara, LCD Proyektor. Media yang paling efektif digunakan adalah media yang dimana sesuai dengan keadaan, situasi, hal yang akan disampaikan dan siapa yang akan menerimanya, misalnya: ketika menyampaikan pelajaran kepada anak TK, media yang paling efektif untuk digunakan adalah seperti dengan gambar-gambar atau alat peraga, karena pada anak usia TK akan lebih mudah memahami jika seorang guru menyampaikan ilmunya dengan contoh.

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Nama : Lutfia Riska
    NIM : 2021 111 216
    Kelas : F

    Bagaimana menurut anda dengan perkembangan teknologi zaman sekarang ini, seperti munculnya media publik dalam menyebarkan ilmu pengetahuan dikalangan eksternal, apakah perkembangan tersebut meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, perkembangan teknologi zaman sekarang ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, misalnya media internet, media tersebut bisa memberi informasi atau pendidikan dimanapun dan kapanpun, hal itu sangat memudahkan bagi kita untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Teknologi yang semakin canggih akan membantu kemudahan dalam pendidikan. Sehingga kualitas pendidikan bisa lebih meningkat karena adanya media yang membantu.

      Hapus
  6. Nama : Ning Yuliati
    NIM : 2021 111 214
    Kelas : F

    media publik pada zaman sekarang kan dimaksudkan supaya kita dapat lebih mudah menyebarkan agama islam, tetapi jika dalam perjalannya justru sebaliknya? bagaimana pendapat pemakalah mohon jelaskan.!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Media publik saat ini, memang memudahkan kita untuk menyebarkan agama Islam, tapi disisi lain media publik juga mempunyai dampak negatif. Di zaman sekarang ini yang semakin canggih media dan arus globalisasi yang pesat, kita tidak bisa menolak semua itu. Ada yang bernilai positif juga ada yang bernilai negatif. Karena bermacam-macamnya informasi yang ada pada media publik, seringkali menggeser informasi tentang agama atau ilmu agama, Dan dari hal tersebut, tergantung individu masing-masing mau mengambil hal-hal yang positif atau negatif.

      Hapus
  7. irma susanti 2021 111 218
    Di zaman sekarang ini banyak sekali guru-guru yang menggunakan media pembelajaran yang bermacam-macam untuk menunjang sistem pembelajaran di sekolah, namun bagi siswa-siswa yang tergolong ekonomi tingkat bawah, kadang hal tersebut dinilai sangat memberatkan. menurut anda bagaimana solusi untuk masalah tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernyataan tersebut berkaitan dengan persamaan hak dalam mendapatkan pendidikan yang setara. Dalam hal ini pemerintah sangat dibutuhkan peranya, alangkah baiknya bila pemerintah, sekolah dan guru memberikan kesempatan yang memungkinkan siswa tidak mampu bisa mendapatkan pembelajaran yang sama dan bisa disesuaikan dengan ekonomi tiap para siswa.
      Memberikan pembelajaran dengan media yang bisa disesuaikan dengan ekonomi tiap-tiap siswa, tanpa mengurangi kualitas pembelajaran tersebut.
      Sekolah harus mengumpulkan data siswa-siswa yang tidak mampu, memberikan penyuluhan jika ada kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal baru mengenai penunjang kegiatan belajar mengajar, agar para wali siswa dan siswa yang kurang mampu bisa mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan metode pembelajaran modern yang menggunakan media pembelajaran yang variatif.

      Hapus
  8. Nama : Nur Latifah
    NIM : 2021 111 215
    Kelas : F

    Bagaimana cara kita sebagai calon pendidik memanfaatkan media publik sebagai media untuk menyampaikan pendidikan agar bisa maksimal dan tepat guna?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memanfaatkan media, agar bisa maksimal dan tepat guna dalam menyampaikan pendidikan: kita lihat dulu pelajaran yang akan kita sampaikan, misalnya, saat pelajaran BTQ ”membaca dan menulis huruf hijaiyyah”, media yang paling tepat digunakan dan agarpenyampaianya maksimal adalah papan tulis, karena dengan papan tulis, seorang pengajar memeberi contoh cara menulis yang benar dan si murid juga bisa disuruh maju untuk menulis huruf hijaiyyah secara bergiliran di papan tulis.
      Kuncinya adalah melihat dulu pelajaran yang akan disampaikan.
      Memanfaatkan media publik seperti memanfaatkan internet untuk menyampaikan pendidikan. Misalnya menggunakan blog, untuk forum diskusi online, seperti yang kita lakukan saat ini. Hal ini akan memaksimalkan pembelajaran karena mahasiswa sebelumnya sudah memepelajari materi yang akan dibahas dikelas.

      Hapus
  9. NUR DANINGSIH 2021111046 kelas F
    bagaimana media publik yang Rasulullah saw dan para sahabat gunakan untuk menyebarkan ilmu selain bukit Shafa ? terangkan ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Media publik yang Rasulullah SAW dan para sahabat gunakan untuk menyebarkan ilmu selain bukit Shafa adalah masjid, rumah para sahabat, karena pada masa itu belum ada media yang seperti saat ini. Pada masa itu dibentuk majelis-majelis di masjid. Selain itu Beliau juga mengajar di rumah-rumah para alim ulama'.

      Hapus
  10. Muhammad Adnan
    2021111349
    Dari beberapa media publik yang ada. Media mana yang paling bagus untuk digunakan. Dan apa ada pengaruhnya terhadap hasil ceramah.?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua media itu bagus untuk digunakan tergantung objek atau audience, tempat dimana berceramah, ketika berceramah di depan publik, yang kebanyakan dari orang awam, media yang paling baik digunakan adalah pengeras suara, misalnya mikrofon atau seperangkat audio. Media gambar juga efektif, misalnya dengan LCD Proyektor. Pengaruhnya terhadap hasil ceramah, ceramah bisa tersampaikan dengan baik, dengan adanya media tersebut misalnya dengan gambar atau visual, akan membantu dalam penyampaian ceramah agar audience lebih paham.

      Hapus
  11. Heru Darmawan
    2021 111 220

    Dalam aspek tarbawi di atas terdapat perintah untuk mengajarkan ilmu kepada mereka yang ikhlas. Apakah mengajarkan ilmu itu harus kepada mereka yang ikhlas saja ? Lalu bagaimana jika ada orang yg tdk mau megajarkan ilmu yg diperolehnya, karena orang yg memiliki ilmu trsbut menganggap bahwa ilmu yg diperolehnya itu susah didapat, jadi orang trsbt tidak mau memberikan ilmu yg didapatnya. Bagaimana menurut Anda ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, karena menyebarkan ilmu itu harus kepada yang ikhlas, karena jika tidak, ilmu yang disampaikan akan sia-sia belaka. Seperti hadits Nabi SAW yang artinya “Dan Rasulullah SAW. Telah bersabda: menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim dan orang yang meletakkan ilmu kepada orang yang bukan ahlinya (orang yang enggan menerimanya dan orang yang menertawakan ilmu agama) seperti orang yang mengalungibeberapa babi dengan beberapa permata dan emas”. (HR Ibnu Majjah). Dari hadits tersebut, dapat diketahui bahwa kita dilarang untuk memberikan ilmu kepada orang yang enggan menerimanya, karena orang yang enggan menerima ilmu itu tidak akan mau mengamalkan ilmu itu bahkan mereka akan menertawakanya.

      Jika ada orang yang tidak mau mengajarkan ilmu yang diperolehnya, Berarti orang tersebut mendapatkan ilmu tapi tidak manfaat. Seperti pada hadits nabi yang artinya " Orang berilmu, ilmu dan amal masuk surga, tetapi apabila orang berilmu tidak beramal dengan ilmunya, maka ilmu dan amal masuk surga, sedang orang berilmu dalam neraka." (diriwayatkan oleh Dailami). Hal ini dimaksudkan bahwa orang yang berilmu wajib mengamalkan ilmunya. Seberapapun ilmu yang dikuasainya.

      Hapus
  12. subur mukti wibowo
    2021111063
    f
    sekarang media piblik selain ada nilai positif juga ada nilai negative nya..
    tolong jelaskan nilai positif dan negative nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nilai positif media publik:
      -Dapat memberikan informasi atau ilmu yang lebih.
      -Lebih mudah untuk mendapatkan informasi karena media publik bermacam-macam.
      -Tidak memerlukan waktu dan ruang khusus untuk mencari informasi atau ilmu.
      -Siapa saja dapat memperoleh ilmu dari media publik.

      Nilai negatif media publik:
      -Tidak hanya hal yang bersifat positif saja yang diinformasikan, juga ada hal negatifnya.
      -Informasi yang masuk kurang terkontrol.
      -Dapat diperoleh siapa saja, sehingga rawan bagi anak kecil yang tidak mampu menyaring informasi dan mengambil yang baik-baik.

      Hapus
  13. Khasanah
    2021 111 369
    F

    Assalamualaikum....
    sejauh manakah peranan media untuk menyebarkan ilmu pendidikan pada zaman Rosulullah...???
    dan bagaimanakah pemanfaatan yang optimal untuk zaman sekarang...???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalaikumsalam...........
      peranan media untuk menyebarkan ilmu pendidikan di zaman Rasulullah sangatlah berperan penting, Rasulullah menyampaikan pendidikan melalui bukit Shafa yang tinggi dan bisa didengar dan dijumpai oleh orang banyak, hal ini sangat membantu Rasulullah dalam menyampaikan dakwah.
      Pemanfaatan yang optimal untuk zaman sekarang misalnya dengan ceramah di depan orang banyak, tentunya melalui majelis-majelis. Hal ini akan sangat membantu penyampaian ilmu kepada orang banyak.

      Hapus
  14. NUR SLAMET
    2021111266
    dalam makalah disebutkan bahwa Salah satu contoh media publik yang dapat disajikan dengan lembaga pendidikan adalah berbicara atau berceramah didepan khalayak ramai. Pada intinya media publikasi adalah sarana pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat banyak.apa saja kekurangan dan kelebihan dari media pembelajaran tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelebihan media pembelajaran "ceramah" adalah sebagai berikut :

      -Ekonomis waktu dan biaya karena waktu dan materi pelajaran dapat diatur pemateri secara langsung.
      -Target jumlah audience akan lebih banyak, apabila menggunakan alat sound system.
      -Bahan pelajaran sudah dipilih / dipersiapkan sehingga memudahkan untuk mengklasifikasi dan mengkaji aspek-aspek bahan pelajaran.
      -Apabila bahan pelajaran belum dikuasai oleh sebagian audience maka pemateri akan merasa mudah untuk menugaskan dan memberikan rambu-rambu pada audience yang bersangkutan.

      Kelemahan media pembelajaran "ceramah" adalah sebagai berikut :

      -Sulit bagi yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat yang baik.
      -Kemungkinan menimbulkan suasa.na yang gaduh / ramai.
      -Sangat kurang memberikan kesempatan pada audience untuk berpartisipasi secara total (hanya proses mental, tetapi sulit dikontrol)
      -Peran pemateri lebih banyak sebagai sumber belajar.
      -Materi pelajaran lebih cenderung pada aspek ingatan.
      -Proses pelajaran ada dalam otoritas pemateri.

      Hapus
  15. SLAMET NUR CHAMID
    2021 111 132
    sekarang ini media publik sangat luar biasa dalam memberitakan kabar. dan sayangnya media zaman sekarang di kuasai non muslim, dan mereka cenderung miring ketika memberitakan tentang islam.
    bagaimana pendapat pemakalah terhadap hal tersebut, bagaimana kita menyikapinya dan bagaimana solusinya,? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya, bukan hanya non muslim yang menguasai media. Muslim juga menguasai media. Contohnya pada acara televisi yang banyak menayangkan dakwah-dakwah Islami.
      Untuk menyikapi berita miring tentang Islam kita harus bersikap tenang, kita tidak boleh menghadapi hal tersebut dengan gaduh, atau main hakim sendiri yang akan menimbulkan masalah baru yang akan menambah persoalan dan akan mencoreng nama baik Islam itu sendiri. Di dalam Islam diajarkan untuk tidak membalas perbuatan buruk dengan perbuatan buruk, Islam mengajarkan kedamaian dan ukhuwah Islamiyah yang harus kita pegang teguh.

      Hapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus