Laman

Kamis, 25 April 2013

f11-2 mahmud huda “Bijak mengkonsumsi dan Mengelola Harta”



MAKALAH
 “Bijak mengkonsumsi dan Mengelola Harta”
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata kuliah: Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu: Muhamad Hufron, M.S.I

Disusun Oleh :

MAHMUD HUDA
2021 111 328
 KELAS F


JURUSAN TARBIYAH
EKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013





BAB I
PENDAHULUAN

Dalam makalah yang berjudul “Mengkonsumsi dan mengelola harta”. Menjelaskan tentang hadist yang mengajarkan kepada kita tentang hidup sederhana dalam makan, berpakaian, maupun shodaqoh.
Selain itu kita diperintah untuk  tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong. Seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.




























BAB II
PEMBAHASAN


Hadits tentang Mengkonsumsi dan
Mengelola Harta

A.    Hadits
-         عن عمرو بن شعيب عن ابيه عن جده قل قل رسول الله صلي الله عليه وسلم كلوا وتصدقوا والبسوا في غيراسرا ف ولامخيلة (ر و ا ه ا لنسا ئ في ا لسنن, كتا ب ا لز كا ة, با ب ا لأ ختيا ل في الصد قة)

-          عن أنس بن ما لك قال : قال رسول الله صلّ الله عليه وسلّم ( من بن بن ء أ كثر مماّ يحتا ج إ ليه لا ن عليه وبا لاّ يوم القيامة )
 رواه ابيهقي في بعب ا لإ يمان )
B.  Tarjamah Hadits
1.      “Dari Amr ibnu syu’aib dari ayahnya dari kakeknya ra. berkata rasulullah saw bersabda  “ makanlah kamu dan bersedaklah serta berpakaianlah dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong”.

2.      “Dari Anas bin Malik berkata, bersabda Rasulullah s.a.w “ Barang siapa membangun bangunan lebih dari yang dibutuhkan maka kelebihan  tersebut menjadi musibah (kelak) di hari kiamat.”

C.    Mufrodat
1.      Hadits pertama
كلوا              : Makanlah kamu
وتصدقوا        : dan bersedekahlah
والبسوا         : berpakaianlah
غيراسرا ف   : tidak berlebih-lebihan
مخيلة           : sombong

2.      Hadits kedua
بَنَى          :  membangun            
                كْثَر         : banyak
   يَحْتَاج          : dibutuhkan
     يَوْمَ القِيَامَةِ : hari kiamat


D.    Biografi Rowi
1.      ‘Amr ibn  Syu’aib
Nama lengkap beliau ‘Amr Ibn Syu’aib Ibn muhamad Ibn Abdullah Ibn ‘Amr Ibn al-‘Ash. Amr Ibn Syu’aib wafat tahun 118H di Thaif. Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, Syuaib Ibn Muhamad, Ummu Kurz al khuza’ah, Sulaiman Ibn Yasar dan lain-lain yang brjumlah 22 orang dan ia mempunyai murid berjumlah 51 orang.
Syu’aib Ibn Muhamad adalah ayah dari ‘Amr Ibn  Syu’aib dan kakeknya yakni Abdullah Ibn ‘amr Ibn ‘Ash, tercatat sebagaisalah satu diantara enam orang guru yang meriwayatkan hadits kepadanya. Abdullah Ibn ‘Ash memiliki nama lengkap ibn al-Ash Ibn Waki’il Ibn hasyim Ibn Su”aid Ibn Sa’d Ibn Sham Ibn ‘Amr  Ibn Mushais Ibn Ka’ab Ibn Ghalib al Qurasyi, gelarnya adalah Abu Muhamad. Nama Abdullah sebenarnya merupakan nama pemberian Nabi, yang sebelum masuk islam ia bernama al-‘Ash. Abdullah merupakan salah seorang sahabat nabi yang menurut Abu Hurairoh paling banyak meriwayatkan hadits.



2.      Anas bin malik
Anas ibn malik adalah Abu tsumamah (Abu Hamzah) anas ibn Malik ibn Nadhr ibn Dhamdam al-Najjary al Anshary, seorang sahabat yang tetap melayani Rasulullah selama 10 tahun. Anas dilahirkan di Madinah pada tahun 10 s.H = 612 M. Setelah Rasul tiba di Madinah, Ibunya meyerahkan Anas kepada rasul untuk menjadi khadam (pelayan) Rasul. Setelah Rasul usafat, anas pindah ke Bashrah sampai akhir hayatnya.
Beliau meriwayatkan sejumlah 2.276 atau 2.236 hadits. Sejumlah 166 hadits disepakati oleh bukhary muslim, 93 diantaranya diriwayatkan oleh bukhary sendiri dan 70 diriwayatkan oleh muslim sendiri.
Anas menerima hadits dari nabi s.a.w dari bnyak sahabat diantaranya adalah Abu Bakar,Umar, Utsman, Abdullah ibn Rahawah, fatimah az- Zahrah, Tsabit bin Qais,  Abad ar-rahman ibn Auf, IbnuMas’ud, Abu Dzar, malik ibn Shasha’ah, Mu’adz ibn jabal, Ubadah ibn Shamid dan ibunya sendiri Ummu Sulaiman dan saudara-saudara ibunya Ummu Hiram, dan Ummu Fadhel.
Hadits-hadits diriwayatkan oleh anak-anaknya, yaitu Musa An  Nadhir dan Abu Bakar. Diantaranya tabi’in yang meriwayatkan  haditsnya ialah Al-Hasan al Bishry, Sulaimat – Tamimy, Ishaq ibn Abi Thalhah, Abu bakar ibn Abd ar-rahman, Abdullah al-Muzany, Qatadah, Tsabit al-banaiy, Humaid ath-thawil ibn sirrin, Az-Zuhry, yahya ibn Said ibn Jubair.


E.     keterangan Hadits
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa dalam Islam dianjurkan agar manusia tidak bersikap berlebih-lebihan karena Allah sendiri tidak menyukai sikap berlebih, dan dianjurkan agar manusia selalu bersikap sederhana terutama dalam hal pembelanjaan hartanya. Hartanya sebaiknya digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Makan dan minum, adalah kebutuhan manusia hidup yang mesti dipenuhi, namun apabila dilakukan dengan berlebihan tiadalah arti sama sekali nikmat yang dirasakan, kenikmatan makan dan minum hanya berada di urat leher saja (tenggorokan), selepas itu. Itulah sebabnya Rasulullah mencontohkan kepada kita agar kita makan di kala lapar, dan sewaktu makan berhenti sebelum kenyang, ini mendidik kita agar selalu sehat, sebab perut itu hakekatnya sarang penyakit bermacam-macam.
Agama Islam slam menganjurkan kepada umatnya untuk bersedekah, meringankan penderitaan orang lain dan menanamkan jiwa-jiwa sosial serta menjauhkan diri dari  sifat sombong oleh karena itu bersedekah harus didasari dengan niatan yan ikhlas. Jangan bersedekah kita dilakukan dengan riya', pamer kepada manusia, atau sedekah yang diikuti dengan cercaan dan yang menyakiti hati orang lain.
Berpakaian merupakan kebutuhan yang setiap saat mengikuti mode. Cukup kiranya kalau sekedar dapat menutup aurat dan memenuhi keindahan tubuh , tidak perlu yang berlebihan, sehingga menimbulkan iri hati orang lain, padahal tindakannya itu suatu israf dan tabdzir (berlebihan dan mubadzir) sedangkan orang mubadzir adalah kawan syetan.
Islam teramat mengajarkan kesederhanaan dan mengecam atas kesombongan, adapun kesombongan yang dimana definisi yang benar bukanlah berpakaian bagus lagi menarik melainkan sombong adalah menolak kebenaran serta meremehkan orang lain..



F.     Aspek Tarbawi
1.       Bijak dalam mengelola harta
Sebagaimana islam mengikat semua cara- cara, usaha mendapatkan harta, maka islam juga mengikat cara pengeluaran dan penggunaan harta, dalam mengelola harta hendaknya diatur supaya tidak berlebihan, islam melarang pengeluaran harta yang berlebihan, pemborosan dan kemewahan. Didalam hadits apabila melebihi sesuatu yang dibutuhkan maka akan celaka besok dihari kiamat. Dalam harta yang Allah SWT  berikan kepada manusia dapat dipergunakan untuk  mensejahterakan dirinya, keluaganya, masyarakat sekitar. Sejahtera artinya hidup dengan harta yang berkah.
2.      Analisis mengkonsumsi harta diantaranya yaitu agar kelak berguna bagi kita dan kelak berguna bagi kita diakhirat



BAB III
PENUTUP

Dalam mengkonsumsi dan mengelola harta tidaklah seorang itu sombong dan berlaku isrof yaitu berlebih-lebihan dalam memanfaatkanya seprti dalam mengkonsumsi makanan, cara berpakaian dan membelanjakan harta. Hendaknya berlaku sederhana dan mengeluarkan sebagian harta kita untuk bersedekah kepada fakir miskin, Islam sangat menganjurkan untuk bersedekah dan mengecam atas kesombongan, adapun kesombongan yang dimana definisi yang benar bukanlah berpakaian bagus lagi menarik melainkan sombong adalah menolak kebenaran serta meremehkan orang lain.



DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Al ustadz Bey. Dkk. 1993. Tarjamah Sunan An-Nasa’iy. Semarang; Cv As-syifa

3 komentar:

  1. 2021 111 189

    Assalamualaikum wr.wb.

    di dalam keterangan hadits disebutkan bahwa kita tidak boleh berlebih-lebihan, jika membangun masjid yang megah dan besar itu bagaimana, apakah termasuk perbuatan yang berlebihan? mohon jelaskan..

    terimakasih..
    wassalamualaikum wr.wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa 'alaikum salam...

      oh, ya termasuk berlebih-lebihan.
      tidak dianjurkan untuk membangun masjid bermegah-megah, karena dapat mengandung unsur riya' atau pamer, juga sombong..

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus