MAKALAH
“Bijak mengkonsumsi dan Mengelola Harta”
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata kuliah: Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu: Muhamad Hufron, M.S.I
Disusun Oleh :
MAHMUD HUDA
2021 111 328
KELAS F
JURUSAN TARBIYAH
EKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam makalah yang berjudul “Mengkonsumsi dan mengelola
harta”. Menjelaskan tentang hadist yang mengajarkan kepada kita tentang hidup
sederhana dalam makan, berpakaian, maupun shodaqoh.
Selain itu kita diperintah untuk tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong.
Seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
BAB II
PEMBAHASAN
Hadits
tentang Mengkonsumsi dan
Mengelola
Harta
A. Hadits
-
عن عمرو بن شعيب عن ابيه عن جده قل قل
رسول الله صلي الله عليه وسلم كلوا وتصدقوا والبسوا في غيراسرا ف ولامخيلة (ر و ا
ه ا لنسا ئ في ا لسنن, كتا ب ا لز كا ة, با ب ا لأ ختيا ل في الصد قة)
-
عن أنس بن ما لك قال : قال رسول الله صلّ الله
عليه وسلّم ( من بن بن ء أ كثر مماّ يحتا ج إ ليه لا ن عليه وبا لاّ يوم القيامة )
رواه
ابيهقي في بعب ا لإ يمان )
B. Tarjamah Hadits
1.
“Dari Amr ibnu
syu’aib dari ayahnya dari kakeknya ra. berkata rasulullah saw bersabda “ makanlah kamu dan bersedaklah serta
berpakaianlah dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak sombong”.
2.
“Dari Anas bin
Malik berkata, bersabda Rasulullah s.a.w “ Barang siapa membangun bangunan
lebih dari yang dibutuhkan maka kelebihan tersebut menjadi musibah
(kelak) di hari kiamat.”
C.
Mufrodat
1. Hadits pertama
كلوا : Makanlah kamu
وتصدقوا : dan bersedekahlah
والبسوا : berpakaianlah
غيراسرا ف : tidak berlebih-lebihan
مخيلة : sombong
2. Hadits kedua
بَنَى : membangun
كْثَر : banyak
يَحْتَاج : dibutuhkan
يَوْمَ القِيَامَةِ : hari kiamat
D.
Biografi Rowi
1.
‘Amr ibn Syu’aib
Nama lengkap beliau ‘Amr Ibn Syu’aib
Ibn muhamad Ibn Abdullah Ibn ‘Amr Ibn al-‘Ash. Amr Ibn Syu’aib wafat tahun 118H
di Thaif. Ia meriwayatkan hadits dari ayahnya, Syuaib Ibn Muhamad, Ummu Kurz al
khuza’ah, Sulaiman Ibn Yasar dan lain-lain yang brjumlah 22 orang dan ia mempunyai
murid berjumlah 51 orang.
Syu’aib Ibn
Muhamad adalah ayah dari ‘Amr Ibn
Syu’aib dan kakeknya yakni Abdullah Ibn ‘amr Ibn ‘Ash, tercatat
sebagaisalah satu diantara enam orang guru yang meriwayatkan hadits kepadanya. Abdullah
Ibn ‘Ash memiliki nama lengkap ibn al-Ash Ibn Waki’il Ibn hasyim Ibn Su”aid Ibn
Sa’d Ibn Sham Ibn ‘Amr Ibn Mushais Ibn
Ka’ab Ibn Ghalib al Qurasyi, gelarnya adalah Abu Muhamad. Nama Abdullah sebenarnya merupakan
nama pemberian Nabi, yang sebelum masuk islam ia bernama al-‘Ash. Abdullah
merupakan salah seorang sahabat nabi yang menurut Abu Hurairoh paling banyak
meriwayatkan hadits.
2.
Anas bin malik
Anas ibn malik adalah Abu tsumamah (Abu Hamzah) anas ibn
Malik ibn Nadhr ibn Dhamdam al-Najjary al Anshary, seorang sahabat yang tetap
melayani Rasulullah selama 10 tahun. Anas dilahirkan di Madinah pada tahun 10
s.H = 612 M. Setelah Rasul tiba di Madinah, Ibunya meyerahkan Anas kepada rasul
untuk menjadi khadam (pelayan) Rasul. Setelah Rasul usafat, anas pindah ke Bashrah sampai akhir
hayatnya.
Beliau
meriwayatkan sejumlah 2.276 atau 2.236 hadits. Sejumlah 166 hadits disepakati
oleh bukhary muslim, 93 diantaranya diriwayatkan oleh bukhary sendiri dan 70
diriwayatkan oleh muslim sendiri.
Anas
menerima hadits dari nabi s.a.w dari bnyak sahabat diantaranya adalah Abu
Bakar,Umar, Utsman, Abdullah ibn Rahawah, fatimah az- Zahrah, Tsabit bin
Qais, Abad ar-rahman ibn Auf, IbnuMas’ud, Abu Dzar, malik ibn Shasha’ah,
Mu’adz ibn jabal, Ubadah ibn Shamid dan ibunya sendiri Ummu Sulaiman dan
saudara-saudara ibunya Ummu Hiram, dan Ummu Fadhel.
Hadits-hadits
diriwayatkan oleh anak-anaknya, yaitu Musa An Nadhir dan Abu Bakar.
Diantaranya tabi’in yang meriwayatkan haditsnya ialah Al-Hasan al Bishry,
Sulaimat – Tamimy, Ishaq ibn Abi Thalhah, Abu bakar ibn Abd ar-rahman, Abdullah
al-Muzany, Qatadah, Tsabit al-banaiy, Humaid ath-thawil ibn sirrin, Az-Zuhry,
yahya ibn Said ibn Jubair.
E. keterangan Hadits
Dalam hadits ini dijelaskan bahwa dalam
Islam dianjurkan agar manusia tidak bersikap berlebih-lebihan karena Allah
sendiri tidak menyukai sikap berlebih, dan dianjurkan agar manusia selalu
bersikap sederhana terutama dalam hal pembelanjaan hartanya. Hartanya sebaiknya
digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Makan dan minum, adalah kebutuhan manusia hidup yang mesti dipenuhi,
namun apabila dilakukan dengan berlebihan tiadalah arti sama sekali nikmat yang
dirasakan, kenikmatan makan dan minum hanya berada di urat leher saja
(tenggorokan), selepas itu. Itulah sebabnya Rasulullah mencontohkan kepada kita
agar kita makan di kala lapar, dan sewaktu makan berhenti sebelum kenyang, ini
mendidik kita agar selalu sehat, sebab perut itu hakekatnya sarang penyakit
bermacam-macam.
Agama Islam slam menganjurkan kepada
umatnya untuk bersedekah, meringankan penderitaan orang lain dan menanamkan
jiwa-jiwa sosial serta menjauhkan diri dari
sifat sombong oleh karena itu bersedekah harus didasari dengan niatan
yan ikhlas. Jangan bersedekah kita dilakukan dengan riya', pamer kepada manusia, atau
sedekah yang diikuti dengan cercaan dan yang menyakiti hati orang lain.
Berpakaian merupakan kebutuhan yang setiap saat mengikuti mode. Cukup
kiranya kalau sekedar dapat menutup aurat dan memenuhi keindahan tubuh , tidak
perlu yang berlebihan, sehingga menimbulkan iri hati orang lain, padahal
tindakannya itu suatu israf dan tabdzir (berlebihan dan mubadzir) sedangkan
orang mubadzir adalah kawan syetan.
Islam teramat mengajarkan
kesederhanaan dan mengecam atas kesombongan, adapun kesombongan yang dimana
definisi yang benar bukanlah berpakaian bagus lagi menarik melainkan sombong
adalah menolak kebenaran serta meremehkan orang lain..
F. Aspek Tarbawi
1. Bijak dalam mengelola harta
Sebagaimana
islam mengikat semua cara- cara, usaha mendapatkan harta, maka islam juga
mengikat cara pengeluaran dan penggunaan harta, dalam mengelola harta hendaknya
diatur supaya tidak berlebihan, islam melarang pengeluaran harta yang
berlebihan, pemborosan dan kemewahan. Didalam hadits apabila melebihi sesuatu
yang dibutuhkan maka akan celaka besok dihari kiamat. Dalam harta yang Allah
SWT berikan kepada manusia dapat
dipergunakan untuk mensejahterakan
dirinya, keluaganya, masyarakat sekitar. Sejahtera artinya hidup dengan harta
yang berkah.
2.
Analisis mengkonsumsi harta diantaranya yaitu agar kelak
berguna bagi kita dan kelak berguna bagi kita diakhirat
BAB III
PENUTUP
Dalam
mengkonsumsi dan mengelola harta tidaklah seorang itu sombong dan berlaku isrof
yaitu berlebih-lebihan dalam memanfaatkanya seprti dalam mengkonsumsi makanan,
cara berpakaian dan membelanjakan harta. Hendaknya berlaku sederhana dan mengeluarkan sebagian harta
kita untuk bersedekah kepada fakir miskin, Islam sangat menganjurkan untuk
bersedekah dan mengecam atas kesombongan, adapun kesombongan yang dimana
definisi yang benar bukanlah berpakaian bagus lagi menarik melainkan sombong
adalah menolak kebenaran serta meremehkan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Al ustadz Bey. Dkk. 1993. Tarjamah Sunan An-Nasa’iy. Semarang; Cv
As-syifa
2021 111 189
BalasHapusAssalamualaikum wr.wb.
di dalam keterangan hadits disebutkan bahwa kita tidak boleh berlebih-lebihan, jika membangun masjid yang megah dan besar itu bagaimana, apakah termasuk perbuatan yang berlebihan? mohon jelaskan..
terimakasih..
wassalamualaikum wr.wb.
wa 'alaikum salam...
Hapusoh, ya termasuk berlebih-lebihan.
tidak dianjurkan untuk membangun masjid bermegah-megah, karena dapat mengandung unsur riya' atau pamer, juga sombong..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus