Laman

Kamis, 17 Oktober 2013

SBM-H-7: Manajemen Kelas



MANAJEMEN KELAS
MAKALAH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                     : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu                         : Ghufron Dimyati, M.SI


Disusun Oleh:
Nais Stanaul Athiyah                  2021 111 280
Yulia Rizqi Mar’ati                     2021 111 299
Siti Amalia                                  2021 111 300
Kelas: H

JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
PEKALONGAN
2013




BAB I
PENDAHULUAN

Masalah pokok yang dihadapi Guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau manajemen kelas. Aspek yang paling sering didiskusikan oleh penulis profesional dan oleh para pengajar adalah juga pengelolaan kelas. Mengapa demikian? Jawabnya sederhana. Pengelolaan kelas atau manajemen kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks dan Guru menggunakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian, pengelolaan kelas atau manajemen kelas yang ekektif adalah syarat bagi pengajaran yang efektif.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika Guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta pengendaliannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Hubungan interpresonal yang baik antara Guru dan anak didik dan antara anak didik dengan anak didik merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas atau management kelas.
Untuk lebih jelasnya tentang apa itu managemen kelas atau pengelolaan kelas dan bagaimana cara yang baik dalam management kelas, akan dijelaskan dalam makalah ini.









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian, Tujuan Dan Fungsi Manajemen Kelas
1.      Pengertian
Secara Terminologi, manajemen kelas berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang kelas. Sedangkan menurut istilah, ada beberapa pendapat, antara lain:
a.    Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam sebuah bukunya yang berjudul: “Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif” bahwa, manajemen kelas adalah suatu upaya memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
b.    Menurut Amatembun, Manajemen Kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah diciptakan.
2.      Tujuan
Tujuan manajemen kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Dengan adanya fasilitas yang tersedia itu memungkinkan siswa:
a.       Belajar dan bekerja
b.      Terciptanya suasana disiplin
c.       Perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak dikelas itu dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Indikator kelas tertib:
a.    Setiap anak terus bekerja, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan kepadanya.
b.    Setiapa anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. [1]
Karakter kelas yang dihasilkan karena adanya proses pengelolaan kelas yang baik akan memiliki sekurang-kurangnya tiga ciri, yakni:
a.      Speed,artinya anak dapat belajar dalam percepatan proses dan progress, sehingga membutuhkan waktu yang reltif singkat.
b.      Simple, artinya organisasi kelas dan materi menjadi sederhana, mudah dicerna dan situasi kelas kondusif.
c.       Self-confidence, artinya anak dapat belajar dengan penuh rasa percaya diri atau menganggap dirinya mampu mengikuti pelajaran dan belajar berprestasi.[2]
3.      Fungsi
Fungsi manajemen kelas dalam proses belajar mengajar sangat mendasar sekali, karena kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi:
a.       Mengelola tingkah laku siswa dalam kelas
b.      Menciptakan iklim sosio-emosional
c.       Mengelola proses kelompok
Secara umum, fungsi manajemen kelas ditinjau dari analisis problem adalah:
a.       Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas. Artinya aspek manajemen kelas yang dihadirkan bisa membantu tugas guru sebgai pendidik dalam suatu kinerja yang lebih baik lagi.
b.      Memelihara agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.
Artinya aspek menejemen kelas bias mengklasifikasi bentuk-bentuk tugas tertentu.
Fungsi tersebut dapat dijabarkan beberapa tugas yang harus dilakukan guru dalam kegiatan menejemen kelas yaitu :
a.       Membantu kelompok dalam membagi tugas
b.      Membantu pembentukan kelompok
c.       Membantu kerja sama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi
d.      Membantu individu agar dapat bekerja sama dalam kelompok atau kelas
e.       Membantu prosedur kerja
f.       Mengubah kondisi kelas
Sehingga dapat disimpulkan manajemen kelas pada akhirnya menunjukkan pada pengaturan siswa.

B.     Aspek-Aspek Manajemen Kelas
Menurut Oemar Malik ada tiga aspek yang memiliki fungsi berbeda dalam proses belajar mengajar, tetapi merupakan satu kesatuan bulat yaitu:
1.      Aspek tujuan instruksional
2.      Aspek materi pelajaran
3.      Aspek metode dan strategi pembelajaran
4.      Aspek ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat dan perlengkapan
5.      Aspek media instruksional
6.      Aspek penilaian
7.      Aspek penunjang fasilitas
Semua aspek yang diutarakan diatas tersebut saling terkait dan memepengaruhi tercapainya suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik di dalam kelas dituntut untuk mampu mengelola pengajaran dari pada keseluruhan aspek tersebut sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dan hal tersebut dapat ditinjau dari kemampuan guru merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program pembelajaran.
C.    Masalah-Masalah Dalam Manajemen Kelas
Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidak mampuan guru dalam mengelola kelas. Indicator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas ukuran yang telah ditentukan.
Beberapa masalah dalam manajemen kelas diantaranya adalah :
1.      Kurangnya kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, dan pertentangan jenis kelamin.
2.      Tidak sada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana-kemari dan sebagainya.
3.      Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya rebut, bermusuhan dan merendahkan.
4.      Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang.
Kategori masalah manajemen kelas berdasarkan kelompoknya, yaitu:
1.      Kelas kurang kohesif, misalnya perbedaan jenis kelamin.
2.      Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek anggota yang dalam pengajaran seni suara menyanyi dengan suara sumbang.
3.      “Membesarkan” hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pemberian semangat.
4.      Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dan tugas yang tengah digarapnya.
5.      Semangat kerja rendah.
6.      Kelas kurang mampu menyesuaikan dengan keadaan baru.

D.    Tugas Guru Dalam Manajemen Kelas
1.      Pengaturan atau pengkondisian fisik
a)      Ruang tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Hendaknya siswa bias bergerak leluasa pada saat melakukan aktifitas belajar.
b)      Pengaturan tempat duduk
Pilihlah tempat duduk yang sesuai dengan postur tubuh anak didik sehingga anak didik dapat belajar dengan baik dan tenang.
c)      Ventilasi dan pengaturan cahaya
Ventilasi ini harus menjamin kesehatan peserta didik. Suhu ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman.
d)     Pengaturan penyimpanan barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan akan digunakan lagi bagi kepentingan belajar.
e)      Penataan keindahan dan kebersihan kelas
·         Hiasan dinding
·         Penempatan lemari: untuk buku didepan dan alat-alat peraga di belakang.
·         Pemeliharaan kebersihan: siswa bergiliran membersihkan kelas, guru memeriksa kebersihan dan ketertiban kelas.
2.      Pengaturan peserta didik
Kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik.
a.       Postur tubuh anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang.
b.      Anak didik yang mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
c.       Anak didik yang cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
d.      Anak didik yang pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik pendiam.
e.       Anak didik yang gemar membuat keributan dan mengganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan guru.
                        
E.     Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas ada dua yaitu:
1.      Faktor intern (emosi, pikiran dan perilaku)
Karena siswa memiliki kepribadian, maka siswa yang satu dengan yang lain itu berbeda. Perbedaan itu dapat dilihat dari aspek, yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologi.
2.      Faktor ekstern
Masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa dikelas, dan sebagainya.
Manajemen kelas dapat mempergunakan prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut:
1.      Hangat dan antusias
Guru yang hangat dan krab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya akan berusaha dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2.      Tantangan
Penggunaan kata-kata tindakan cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gatirah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi tingkah laku yang menyimpang.
3.      Bervariasi
Pengguanaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan hal itu merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4.      Keluwesan
Dengan keluwesan, tingkah laku guru dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
5.      Penekanan pada hal-hal yang positif
Guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif.
6.      Penanganan disiplin diri
Guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru hendaknya menjadi teladan.[3]

F.     Pendekatan Dalam Manajemen Kelas
Berbagai pendekatan yang dilakukan guru dalam rangka manajemen kelas:
1.      Pendekatan kekuasaan
Ciri yang utama pada pendekatan ini adalah ketaatan pada aturan yang melekat pada pemilik kekuasaan. Guru mengontrol siswa dengan ancaman, sanksi, hukuman dan bentuk disiplin yang ketat dan kaku.
2.      Pendekatan kebebasan
Dalam pendekatan ini memberikan suasana dan kondisi belajar yang memungkinkan anak didik merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan dan harapan dalam melakukan belajar.
3.      Pendekatan keseimbangan peran
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi seperangkat aturan yang disepakati guru dan murid.
4.      Pendekatan pengajaran
Pendekatan ini menghendaki lahirnya peran guru untuk mencegah dan menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang menguntungkan proses pembelajaran.
5.      Pendekatan suasana emosi dan sosial
Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan proses menciptakan iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas. Suasana hati yang saling mencintai antar guru-murid dan murid-murid penting dalam menciptakan hubungan sosial pembelajaran.
6.      Pendekatan kombinasi
Pada pendekatan ini bias menggunakan beberapa pilihan tindakan untuk mempertahankan dan menciptakan suasana belajar yang baik. Guru memiliki peran penting untuk menganalisis kapan dan bagaimana tindakan itu tepat dilakukan.[4]
7.        Pendekatan ancaman
Dari pendekatan ancaman ini, pengelolaan adalah juga sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara memberikan ancaman, misalnya melarang, ejekan, sindiran dan memaksa.
8.        Pendekatan resep
Pendekatan resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi dikelas. Dalam daftar itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan guru hanya mengikuti petunjuk seperti yang tertulis diresep.
9.        Pendekatan tingkah laku
Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik dan mencegah tingkah laku yang kurang baik.[5]

G.    Manajemen Kelas Yang Efektif
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat diorganisasikan diseputar tiga topik utama:
1.      Menetapkan aturan dan prosedur
Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting. Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan. Sedangkan prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan yang lainnya hal ini sering dibuat dalam bentuk tertulis.
2.      Menjaga aturan dan prosedur
Pengelolaan kelas yang efektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan prosedur saja, mengajarkannya dengan cermat kepada siswa, dan menjadikannya sesuatu yang rutin dengan menggunakannya secara konsisten.
3.      Menjaga konsistensi
Manajemen preventif yang secara keseluruhan dibuat oleh guru, sebagai berikut:
a)      Komunikasi dengan jelas tugas-tugas dan persyaratan untuk menyelesaikannya.
b)      Bagaimana cara kerja prosedur untuk memantau pekerjaan siswa.
c)      Konsisten dalam memeriksa pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
d)     Memberikan umpan balik yang tepat pada hasil pekerjaan siswa.[6]

















BAB III
PENUTUP

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang sering dihadapi guru adalah masalah management kelas atau pengelolaan kelas. Untuk itu guru sangat diperlukan untuk mengetahui pendekatan, aspek dan prinsip management dalam kelas. Selain itu juga guru harus tahu tentang masalah-masalah dalam management kelas agar guru mengetahui cara pendekatan yang efektif digunakan dan sesuai dengan keadaan peserta didik. Dengan adanya pendekatan-pendekatan dalam management kelas tersebut diharapkan dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan serta mempermudah peran guru dalam memberikan pengajaran terhadap peserta didiknya.


















DAFTAR PUSTAKA

Bahri Djamarah, Syaiful. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fathurohman, Pupuh. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.
Mustaqim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.



[1] Zaenal Mustaqim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 203
[2] Pupuh Fathurohman, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm. 104
[3] Zaenal Mustaqim, Op. Cit., hlm 209-210
[4] Pupuh Fathurohman, Op. Cit., hlm 105-106
[5] Syaiful Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996), hlm 201-202
[6] Zaenal Mustaqim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm 215-216

5 komentar:

  1. 2021 111 127

    assalamu'alaikum wr. wb.....
    adakah tingkatan dan peran-peran khusus dalam memanajemen kelas....
    mohon jelaskan,,
    dan jelaskan konsep dasar dalam manejeman kelas, serta berikan contohnya,,
    terimakasih...
    wassalamu'alaikum, wr, wb....

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumslam,,

      mungkin maksud dari mbak nya tingkatan itu langkahnya ya ? kalo langkah dalam memenej kelas itu adanya persiapan yang cermat dalam arti guru harus mengenali siswa2nya; kmdian tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas, jadi siswa itu tidak dibingunggkan dengan adanya model atau gaya yang berubah2 dengan spti itu siswa akan cepat mampu dalam memahami apa yg dilakukan gurunya, dan hal tsb bisa mengurangi keributan dikelas; bersikap tenang dan percaya diri; profesional dalam bertindak dan bersikap; dan mampu mengenali perilaku yang tidak tepat.

      mungkin peran yg dimaksud sama seperti peran atau fungsi yang ada pada makalah mbak, dimana peran dalam menejemen kelas itu agar bisa mengelola kelas menjadi baik, terkendali sehingga tidak terjadinya keributan yang dapat mengganggu dan menghambat tujuan pembelajaran. maka disini diperlukannya seorg guru untuk mengelola kelas agar bisa mngendalikan kelas tadi, khususnya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik..

      kalau dilihat secara arti, konsep dasar dari Manajemen kelas itu usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya, member penguatan, mengembangkan hubungan antara guru dan anak didik, membuat aturan kelompok yang produktif.

      kurang lebihnya seperti itu mbak.

      Hapus
  2. 2021 111 352
    assalamualaikum
    apa yang akan terjadi jika tidak ada manajemen kelas? mengapa demikian

    BalasHapus
  3. walaikumsalam,,

    jika dalam sebuah kelas tidak ada manajemen / pengelolaan kelas, maka tujuan suatu pengajaran itu tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. maka, mengakibatkan rendahnya pencapaian hasil belajar serta menjadikan prestasi siswa menjadi tidak baik. nah, maka dari itu, manajemen kelas itu sangat penting bagi guru, agar bisa mewujudkan pembelajaran yang berkualitas, efektif serta efisien.

    kurang lebihnya seperti itu..

    BalasHapus
  4. ass
    apa hubungan antara pengelolaan kelas dengan strategi belajar mengajar?

    BalasHapus