MANAJEMEN
KELAS
MAKALAH
Makalah
ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu :
Ghufron Dimyati, M.SI
Disusun Oleh:
Nais Stanaul Athiyah 2021 111 280
Yulia Rizqi Mar’ati 2021 111 299
Siti Amalia 2021 111 300
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN )
PEKALONGAN
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Masalah pokok
yang dihadapi Guru, baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan
kelas atau manajemen kelas. Aspek yang paling sering didiskusikan oleh penulis
profesional dan oleh para pengajar adalah juga pengelolaan kelas. Mengapa
demikian? Jawabnya sederhana. Pengelolaan kelas atau manajemen kelas merupakan
masalah tingkah laku yang kompleks dan Guru menggunakannya untuk menciptakan
dan mempertahankan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga anak didik dapat
mencapai tujuan pengajaran secara efisien dan memungkinkan mereka dapat
belajar. Dengan demikian, pengelolaan kelas atau manajemen kelas yang ekektif
adalah syarat bagi pengajaran yang efektif.
Suatu kondisi
belajar yang optimal dapat tercapai jika Guru mampu mengatur anak didik dan
sarana pengajaran serta pengendaliannya dalam suasana yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pengajaran. Hubungan interpresonal yang baik antara Guru dan
anak didik dan antara anak didik dengan anak didik merupakan syarat
keberhasilan pengelolaan kelas atau management kelas.
Untuk lebih
jelasnya tentang apa itu managemen kelas atau pengelolaan kelas dan bagaimana
cara yang baik dalam management kelas, akan dijelaskan dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian,
Tujuan Dan Fungsi Manajemen Kelas
1. Pengertian
Secara
Terminologi, manajemen kelas berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kelas
yang berarti pengaturan ruang kelas. Sedangkan menurut istilah, ada beberapa
pendapat, antara lain:
a. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah dalam sebuah bukunya yang berjudul: “Guru dan anak didik
dalam interaksi edukatif” bahwa, manajemen kelas adalah suatu upaya
memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses
interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
b. Menurut
Amatembun, Manajemen Kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam
menciptakan dan mempertahankan serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk
mencapai tujuan yang telah diciptakan.
2. Tujuan
Tujuan
manajemen kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual
dalam kelas. Dengan adanya fasilitas yang tersedia itu memungkinkan siswa:
a. Belajar
dan bekerja
b. Terciptanya
suasana disiplin
c. Perkembangan
intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto, tujuan
manajemen kelas adalah agar setiap anak dikelas itu dapat bekerja dengan tertib
sehingga segera tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien.
Indikator
kelas tertib:
a. Setiap
anak terus bekerja, artinya tidak ada anak yang terhenti karena tidak tahu akan
tugas yang harus dilakukan atau tidak dapat melakukan tugas yang diberikan
kepadanya.
b. Setiapa
anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu, artinya setiap anak akan
bekerja secepatnya agar lekas menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. [1]
Karakter kelas
yang dihasilkan karena adanya proses pengelolaan kelas yang baik akan memiliki
sekurang-kurangnya tiga ciri, yakni:
a. Speed,artinya
anak dapat belajar dalam percepatan proses dan progress, sehingga membutuhkan
waktu yang reltif singkat.
b. Simple,
artinya organisasi kelas dan materi menjadi
sederhana, mudah dicerna dan situasi kelas kondusif.
c. Self-confidence,
artinya anak dapat belajar dengan penuh rasa percaya
diri atau menganggap dirinya mampu mengikuti pelajaran dan belajar berprestasi.[2]
3. Fungsi
Fungsi
manajemen kelas dalam proses belajar mengajar sangat mendasar sekali, karena
kegiatan guru dalam mengelola kelas meliputi:
a. Mengelola
tingkah laku siswa dalam kelas
b. Menciptakan
iklim sosio-emosional
c. Mengelola
proses kelompok
Secara
umum, fungsi manajemen
kelas ditinjau dari analisis problem adalah:
a. Memberi
dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas. Artinya aspek manajemen
kelas yang dihadirkan bisa membantu tugas guru sebgai pendidik dalam suatu
kinerja yang lebih baik lagi.
b. Memelihara
agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.
Artinya
aspek menejemen kelas bias mengklasifikasi bentuk-bentuk tugas tertentu.
Fungsi tersebut dapat
dijabarkan beberapa tugas yang harus dilakukan guru dalam kegiatan menejemen
kelas yaitu :
a.
Membantu
kelompok dalam membagi tugas
b.
Membantu pembentukan
kelompok
c.
Membantu kerja
sama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi
d.
Membantu
individu agar dapat bekerja sama dalam kelompok atau kelas
e.
Membantu
prosedur kerja
f.
Mengubah kondisi
kelas
Sehingga dapat disimpulkan manajemen
kelas pada akhirnya menunjukkan pada pengaturan siswa.
B. Aspek-Aspek
Manajemen Kelas
Menurut Oemar Malik ada tiga aspek yang memiliki
fungsi berbeda dalam proses belajar mengajar, tetapi merupakan satu kesatuan
bulat yaitu:
1. Aspek tujuan instruksional
2. Aspek materi pelajaran
3. Aspek metode dan strategi pembelajaran
4. Aspek ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat
dan perlengkapan
5. Aspek media instruksional
6. Aspek penilaian
7. Aspek penunjang fasilitas
Semua
aspek yang diutarakan diatas tersebut saling terkait dan memepengaruhi
tercapainya suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik
di dalam kelas dituntut untuk mampu mengelola pengajaran dari pada keseluruhan
aspek tersebut sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Dan hal tersebut dapat ditinjau dari kemampuan guru merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi program pembelajaran.
C. Masalah-Masalah
Dalam Manajemen Kelas
Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran
sejalan dengan ketidak mampuan guru dalam mengelola kelas. Indicator dari kegagalan
itu adalah prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau
batas ukuran yang telah ditentukan.
Beberapa masalah dalam manajemen kelas diantaranya
adalah :
1. Kurangnya kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok,
dan pertentangan jenis kelamin.
2. Tidak sada standar perilaku dalam bekerja kelompok,
misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana-kemari dan sebagainya.
3. Reaksi negatif terhadap anggota kelompok, misalnya
rebut, bermusuhan dan merendahkan.
4. Moral rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam
lembaga dengan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang.
Kategori masalah manajemen kelas berdasarkan
kelompoknya, yaitu:
1.
Kelas kurang
kohesif, misalnya perbedaan jenis kelamin.
2.
Kelas mereaksi
negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek anggota yang dalam
pengajaran seni suara menyanyi dengan suara sumbang.
3.
“Membesarkan”
hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pemberian
semangat.
4.
Kelompok
cenderung mudah dialihkan perhatiannya dan tugas yang tengah digarapnya.
5.
Semangat kerja
rendah.
6.
Kelas kurang
mampu menyesuaikan dengan keadaan baru.
D. Tugas
Guru Dalam Manajemen Kelas
1.
Pengaturan
atau pengkondisian fisik
a)
Ruang tempat
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Hendaknya
siswa bias bergerak leluasa pada saat melakukan aktifitas belajar.
b)
Pengaturan
tempat duduk
Pilihlah
tempat duduk yang sesuai dengan postur tubuh anak didik sehingga anak didik
dapat belajar dengan baik dan tenang.
c)
Ventilasi dan
pengaturan cahaya
Ventilasi
ini harus menjamin kesehatan peserta didik. Suhu ventilasi dan penerangan
adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman.
d)
Pengaturan
penyimpanan barang
Barang-barang
hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan
akan digunakan lagi bagi kepentingan belajar.
e)
Penataan
keindahan dan kebersihan kelas
·
Hiasan dinding
·
Penempatan
lemari: untuk buku didepan dan alat-alat peraga di belakang.
·
Pemeliharaan
kebersihan: siswa bergiliran membersihkan kelas, guru memeriksa kebersihan dan
ketertiban kelas.
2.
Pengaturan
peserta didik
Kegiatan interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki
peninjauan pada aspek perbedaan individual anak didik.
a.
Postur tubuh
anak didik yang tinggi sebaiknya ditempatkan di belakang.
b.
Anak didik yang
mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
c.
Anak didik yang
cerdas sebaiknya digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
d.
Anak didik yang
pandai bicara dikelompokkan dengan anak didik pendiam.
e.
Anak didik yang
gemar membuat keributan dan mengganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak
terlepas dari pengawasan guru.
E. Prinsip-Prinsip
Manajemen Kelas
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan kelas ada
dua yaitu:
1.
Faktor intern
(emosi, pikiran dan perilaku)
Karena siswa memiliki kepribadian, maka siswa yang satu dengan yang lain
itu berbeda. Perbedaan itu dapat dilihat dari aspek, yaitu perbedaan biologis,
intelektual, dan psikologi.
2.
Faktor ekstern
Masalah suasana lingkungan belajar, penempatan siswa, pengelompokan
siswa, jumlah siswa dikelas, dan sebagainya.
Manajemen
kelas dapat mempergunakan prinsip-prinsip antara lain sebagai berikut:
1.
Hangat dan
antusias
Guru yang hangat dan krab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias
pada tugasnya akan berusaha dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2.
Tantangan
Penggunaan kata-kata tindakan cara kerja atau
bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gatirah anak didik untuk belajar
sehingga mengurangi tingkah laku yang menyimpang.
3.
Bervariasi
Pengguanaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara
guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan apalagi bila
penggunaannya bervariasi sesuai dengan kebutuhan dan hal itu merupakan kunci
untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4.
Keluwesan
Dengan keluwesan, tingkah laku guru dapat mencegah kemungkinan munculnya
gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
5.
Penekanan pada
hal-hal yang positif
Guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari
pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif.
6.
Penanganan
disiplin diri
Guru
sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri
dan guru hendaknya menjadi teladan.[3]
F. Pendekatan
Dalam Manajemen Kelas
Berbagai
pendekatan yang dilakukan guru dalam rangka manajemen kelas:
1.
Pendekatan
kekuasaan
Ciri yang utama pada pendekatan ini adalah ketaatan pada aturan yang
melekat pada pemilik kekuasaan. Guru mengontrol siswa dengan ancaman, sanksi,
hukuman dan bentuk disiplin yang ketat dan kaku.
2.
Pendekatan
kebebasan
Dalam pendekatan ini memberikan suasana dan kondisi belajar yang
memungkinkan anak didik merasa merdeka, bebas, nyaman, penuh tantangan dan
harapan dalam melakukan belajar.
3.
Pendekatan
keseimbangan peran
Pendekatan ini dilakukan dengan memberi seperangkat aturan yang
disepakati guru dan murid.
4.
Pendekatan
pengajaran
Pendekatan ini menghendaki lahirnya peran guru untuk mencegah dan
menghentikan tingkah laku anak didik yang kurang menguntungkan proses
pembelajaran.
5.
Pendekatan
suasana emosi dan sosial
Menurut pendekatan ini pengelolaan kelas merupakan proses menciptakan
iklim atau suasana emosional dan hubungan sosial yang positif dalam kelas.
Suasana hati yang saling mencintai antar guru-murid dan murid-murid penting dalam
menciptakan hubungan sosial pembelajaran.
6.
Pendekatan
kombinasi
Pada pendekatan ini bias menggunakan beberapa pilihan tindakan untuk
mempertahankan dan menciptakan suasana belajar yang baik. Guru memiliki peran
penting untuk menganalisis kapan dan bagaimana tindakan itu tepat dilakukan.[4]
7.
Pendekatan ancaman
Dari
pendekatan ancaman ini, pengelolaan adalah juga sebagai suatu proses untuk
mengontrol tingkah laku anak didik. Tetapi dalam mengontrol tingkah laku anak
didik dilakukan dengan cara memberikan ancaman, misalnya melarang, ejekan,
sindiran dan memaksa.
8.
Pendekatan resep
Pendekatan
resep (cook book) ini dilakukan dengan memberi satu daftar yang dapat
menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru
dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi dikelas. Dalam daftar
itu digambarkan tahap demi tahap apa yang harus dikerjakan oleh guru. Peranan
guru hanya mengikuti petunjuk seperti yang tertulis diresep.
9.
Pendekatan tingkah laku
Peranan
guru adalah mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik dan mencegah
tingkah laku yang kurang baik.[5]
G. Manajemen
Kelas Yang Efektif
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat
diorganisasikan diseputar tiga topik utama:
1.
Menetapkan
aturan dan prosedur
Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting.
Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan.
Sedangkan prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan yang
lainnya hal ini sering dibuat dalam bentuk tertulis.
2.
Menjaga aturan
dan prosedur
Pengelolaan kelas yang efektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa
aturan prosedur saja, mengajarkannya dengan cermat kepada siswa, dan
menjadikannya sesuatu yang rutin dengan menggunakannya secara konsisten.
3.
Menjaga
konsistensi
Manajemen preventif yang secara keseluruhan dibuat oleh guru, sebagai
berikut:
a)
Komunikasi
dengan jelas tugas-tugas dan persyaratan untuk menyelesaikannya.
b)
Bagaimana cara
kerja prosedur untuk memantau pekerjaan siswa.
c)
Konsisten dalam
memeriksa pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
d)
Memberikan umpan
balik yang tepat pada hasil pekerjaan siswa.[6]
BAB
III
PENUTUP
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa masalah-masalah yang sering dihadapi guru
adalah masalah management kelas atau pengelolaan kelas. Untuk itu guru sangat
diperlukan untuk mengetahui pendekatan, aspek dan prinsip management dalam
kelas. Selain itu juga guru harus tahu tentang masalah-masalah dalam management
kelas agar guru mengetahui cara pendekatan yang efektif digunakan dan sesuai
dengan keadaan peserta didik. Dengan adanya
pendekatan-pendekatan dalam management kelas tersebut diharapkan dapat membantu
tercapainya tujuan pendidikan serta mempermudah peran guru dalam memberikan
pengajaran terhadap peserta didiknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Bahri
Djamarah, Syaiful. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Fathurohman, Pupuh. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT
Refika Aditama.
Mustaqim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.
[5] Syaiful
Bahri Djamarah dkk, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1996), hlm 201-202
2021 111 127
BalasHapusassalamu'alaikum wr. wb.....
adakah tingkatan dan peran-peran khusus dalam memanajemen kelas....
mohon jelaskan,,
dan jelaskan konsep dasar dalam manejeman kelas, serta berikan contohnya,,
terimakasih...
wassalamu'alaikum, wr, wb....
walaikumslam,,
Hapusmungkin maksud dari mbak nya tingkatan itu langkahnya ya ? kalo langkah dalam memenej kelas itu adanya persiapan yang cermat dalam arti guru harus mengenali siswa2nya; kmdian tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas, jadi siswa itu tidak dibingunggkan dengan adanya model atau gaya yang berubah2 dengan spti itu siswa akan cepat mampu dalam memahami apa yg dilakukan gurunya, dan hal tsb bisa mengurangi keributan dikelas; bersikap tenang dan percaya diri; profesional dalam bertindak dan bersikap; dan mampu mengenali perilaku yang tidak tepat.
mungkin peran yg dimaksud sama seperti peran atau fungsi yang ada pada makalah mbak, dimana peran dalam menejemen kelas itu agar bisa mengelola kelas menjadi baik, terkendali sehingga tidak terjadinya keributan yang dapat mengganggu dan menghambat tujuan pembelajaran. maka disini diperlukannya seorg guru untuk mengelola kelas agar bisa mngendalikan kelas tadi, khususnya untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menarik..
kalau dilihat secara arti, konsep dasar dari Manajemen kelas itu usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Misalnya, member penguatan, mengembangkan hubungan antara guru dan anak didik, membuat aturan kelompok yang produktif.
kurang lebihnya seperti itu mbak.
2021 111 352
BalasHapusassalamualaikum
apa yang akan terjadi jika tidak ada manajemen kelas? mengapa demikian
walaikumsalam,,
BalasHapusjika dalam sebuah kelas tidak ada manajemen / pengelolaan kelas, maka tujuan suatu pengajaran itu tidak akan berjalan secara efektif dan efisien. maka, mengakibatkan rendahnya pencapaian hasil belajar serta menjadikan prestasi siswa menjadi tidak baik. nah, maka dari itu, manajemen kelas itu sangat penting bagi guru, agar bisa mewujudkan pembelajaran yang berkualitas, efektif serta efisien.
kurang lebihnya seperti itu..
ass
BalasHapusapa hubungan antara pengelolaan kelas dengan strategi belajar mengajar?