Laman

Kamis, 17 Oktober 2013

SBM-I-7: Manajemen Kelas



MAKALAH
Menejemen Kelas
 Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah  : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I


Disusun oleh :
Abdul Khalim                        2021 111 259
Kholis Arifah                         2021 111 293
Ni’matul Chikmah                2021 111 296

JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PEKALONGAN
                                                                             2013


BAB I
PENDAHULUAN
Masalah yang sering muncul dalam kegiatan belajar mengajar adalah menejemen kelas atau pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk menciptakan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara efesien dan efektif. Dengan demikian pengelolaan kelas yang efektif merupakan syarat bagi pengajaran yang efektif.
Pengelolaan kelas merupakan sebuah ketrampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dengan kata lain pengelolaan kelas merupakan serangkaian kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi optimal dalam proses belajar mengajar.
Maka dalam makalah ini akan sedikit mengulas mengenai menejemen kelas, tujuan, fungsi, serta faktor apa saja yang mempengaruhi menejemen kelas.











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Menejemen Kelas
1.      Pengertian
Menejemen kelas secara bahasa terdiri dari dua kata menejemen dan kelas yang berarti pengelolaan atau pengaturan kelas.
Sedangkan menurut istilah adalah suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai suatu kondisi belajar mengajar yang optimal dan terlaksananyakegiatan belajar mengajar yang diinginkan.[1]
Menejemen atau pengelolaan kelas adalah tugas guru yang tidak mungkin ditinggalkan. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien, sehingga kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.[2]
2.      Tujuan
Pada hakikatnya tujuan menejemen atau pengelolaan kelas terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan menejemen kelas adalah menfasilitasi berbagai macam kegiatan siswa, yang mana dengan fasilitas tersebut siswa dapat belajar dan bekerja, terciptanya suasana yang disiplin, dan perkembangan emosional, intelektual, siap serta apresiasi siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto tujuan menejemen kelas adalah agar setiap kegiatan siswa dalam kelas berjalan dengan tertib, sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Kelas dikatakan tertib apabila:
a.       Setiap anak bekerja.
b.      Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa membuang waktu.
3.      Fungsi
Secara umum menejemen kelas berfungsi :
a.       Membantu pembentukan kelompok.
b.      Membantu prosedur kerja.
c.       Membantu individu agar dapat bekerjasama dalam kelompok atau kelas.
d.      Membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi.[3]

B.     Prinsip-prinsip Menejemen Kelas
Mengelola kelas bukanlah hal yang ringan, karena ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya kerumitan. Faktor tersebut yakni, pertama: faktor intern siswa. Faktor ini berhubungan dengan maslah emosi, perilaku dan pikiran siswa. Kedua adalah faktor ekstern siswa. Faktor ini berhubungan dengan lingkungan, penenmpatan siswa, jumlah siswa di kelas dan sebagainya.
Dalam rangka memperkecil masalah gangguan dalam menejemen atau pengelolaan kelas, guru dapat menggunakan prinsisp-prinsip pengelolaan kelas, diantaranya:
a.      Hangat dan antusias.
Guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias apad tugasnya.
b.      Tantangan.
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c.       Bervariasi.
Penggunaan media, alat bantu, gaya mengajar guru yang bervariasi merupakan kunci untuk mencapai pengelolaan kelas.
d.      Keluwesan.
Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya gangguan seperti keributan anak didik, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
e.       Penekanan pada hal-hal yang positif.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu penekanan guru pada tingkah laku anak didik yang positif yang dilakukan dengan penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f.        Penanaman disiplin diri.
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah mengembangkan disiplin diri pada peserta didik, sehingga guru harus menanamkan dan memberikan sikap disiplan dalam segala hal dan dengan otomatis peserta didik akan meniru sikap disiplin guru.[4]

C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menejemen Kelas
Untuk mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya antara lain:
1.      Pengkondifikasian Fisik
a.       Ruang tempat berlangsungnya belajar mengajar.
Ruangan tempat belajar siswa sebaiknya memungkinkan siswa bergeras leluasa, tidak berdesak-desakan dan tidak menganggu siswa lain.
b.      Pengaturan tempat duduk.
Pengaturan tempat duduk disesuaikan dengan postur tubuh peserta didik. Selain itu pengaturan tempat duduk juga yang dapat memungkinkan tatap muka, sehingga guru bisa mengontrol tingkah laku mereka.
c.       Pengaturan cahaya.
Pengaturan cahaya adalah aset penting dalam kenyamanan proses belajar mengajar.
d.      Pengaturan penyimpanan barang.
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang bisa dicapai bila diperlukan dan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
e.       Penataan dan Kebersihan kelas.
Seperti: hiasan dinding, pembagian piket siswa dalam menjaga kebersihan kelas dan sebagainya.[5]
2.      Kondisi Sosio-Emosional.
Kondisi sosio emosional dalam kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapaianya tujuan pengajaran. Kondisi sosio emosional meliputi:
a)      Tipe kepemimpinan.
Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional di dalam kelas. Apakah guru melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis atau tidak, kesemuanya itu memberikan dampak kepada peserta didik.
b)      Sikap guru.
Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa tingkah laku siswa dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa membenci, bencilah tingkah lakunya bukan membenci siswanya. Berlakukan adil dalam bertindak. Ciptakan suatu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalannya sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.
c)      Suara guru.
Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, namun turut mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Suara yang melengking tinggi atau malah terlalu rendah akan mengakibatkan suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara hendaknya relative rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan kedengaran rileks cenderung akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran, dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa.
d)     Pembinaan hubungan baik.
Pembinaan hubungan baik antara guru dan siswa dalam masalah pengelolaan kelas adalah hal yang sangat penting. Dengan terciptanya hubungan baik guru-siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat, bersikap optimis, realistis dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya serta terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya.[6]

D.    Menejemen Kelas yang Efektif
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat diorganisasikan diseputar tiga topik utama:
a.       Menetapkan aturan dan prosedur
Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting. Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan. Sedangkan prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan yang lainnya hal ini sering dibuat dalam bentuk tertulis.
b.      Menjaga aturan dan prosedur
Pengelolaan kelas yang efektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan prosedur saja, mengajarkannya dengan cermat kepada siswa, dan menjadikannya sesuatu yang rutin dengan menggunakannya secara konsisten.
c.       Menjaga konsistensi
Manajemen preventif yang secara keseluruhan dibuat oleh guru, sebagai berikut:
1)      Komunikasi dengan jelas tugas-tugas dan persyaratan untuk menyelesaikannya.
2)      Bagaimana cara kerja prosedur untuk memantau pekerjaan siswa.
3)      Konsisten dalam memeriksa pekerjaan yang telah selesai dikerjakan.
4)      Memberikan umpan balik yang tepat pada hasil pekerjaan siswa.[7]
















BAB III
PENUTUP
Simpulan
v  Menejemen kelas merupakan suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai suatu kondisi belajar mengajar yang optimal dan terlaksananyakegiatan belajar mengajar yang diinginkan.
v  Prinsip-prinsip menejemen kelas meliputi :
a.       Hangat dan antusias.
b.      Tantangan.
c.       Bervariasi.
d.      Keluwesan.
e.       Penekanan pada hal-hal yang positif.
f.       Penanaman disiplin diri.















DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT: Rineka Cipta..
Mustakim, Zainal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press




[1] Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 202.
[2] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT: Rineka Cipta, 2006), hlm. 174.
[3] Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 203-204.
[4] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT: Rineka Cipta, 2006), hlm. 184-187.
[5] Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 206-208.
[7] Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 215-216.

3 komentar:

  1. assalamualaikum
    Nurul Falah 2021 111 163

    Apa saja manfaat dari manajemen kelas? seandainya dalam kelas tidak ada manajemen kelas, apa yang terjadi?

    BalasHapus
  2. assalamualaikum,,,
    faisal fahmi 2021 111 255

    apa perbedaan manajemen kelas dan administrasi kelas???

    BalasHapus
  3. Abdul Khalim 2021 111 259

    Manfaat dari pada menejemen kelas tentunya banyak sekali, karena menejemen keleas merupakan cara bagaimana seorang guru dapat dan mampu mengelola suatu kelas agar kelas tersebut menjadi efektif dan efisien, salah satu manfaatnya bisa kita lihat pada “Fungsi” (poin A yang nomer 3), dan manfaat yang lain seperti:
    • Dapat memberikan wawasan bagaimana cara mengatur dan megajar siswa di dalam kelas
    • Dapat mengetahui bagaimana menata kelas agar siswa dapat merasa nyaman untuk belajar di kelas
    • Dapat memberikan proses belajar yang baru, tidak hanya belajar seperti biasa, tetapi mereka juga dapat belajar dengan menggunakan model pengelompokan terpadu.
    • Memberikan tambahan khasanah wawasan bagi pengelola pendidikan maupun guru pengajar agar memperhatikan aspek manajemen kelas untuk mengefektifkan proses pembelajaran di dalam kelas
    Dan seandainya di dalam kelas tersebut tidak ada menejemen kelas maka kelas tersebut dapat menjadi kacau, tujunan dari suatu pembelajaran kurang efektif, karena antara siswa bisa saling berbuat gaduh, pembelajaran akan terasa membosankan, dan dampak negatif-negatif lainnya.

    BalasHapus