MAKALAH
Menejemen
Kelas
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S.I
Disusun oleh :
Abdul Khalim 2021
111 259
Kholis Arifah 2021 111 293
Ni’matul Chikmah 2021 111 296
JURUSAN TARBIYAH PRODI PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah yang sering muncul dalam kegiatan belajar
mengajar adalah menejemen kelas atau pengelolaan kelas. Pengelolaan kelas
merupakan masalah tingkah laku yang kompleks, dan guru menggunakannya untuk
menciptakan kondisi kelas sedemikian rupa sehingga peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran secara efesien dan efektif. Dengan demikian pengelolaan
kelas yang efektif merupakan syarat bagi pengajaran yang efektif.
Pengelolaan kelas merupakan sebuah ketrampilan guru
dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, dengan kata lain
pengelolaan kelas merupakan serangkaian kegiatan untuk menciptakan dan
mempertahankan kondisi optimal dalam proses belajar mengajar.
Maka dalam makalah ini akan sedikit mengulas mengenai
menejemen kelas, tujuan, fungsi, serta faktor apa saja yang mempengaruhi
menejemen kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Menejemen
Kelas
1. Pengertian
Menejemen kelas secara bahasa terdiri dari
dua kata menejemen dan kelas yang berarti pengelolaan atau pengaturan kelas.
Sedangkan menurut istilah adalah suatu
usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar dicapai suatu kondisi belajar mengajar yang optimal
dan terlaksananyakegiatan belajar mengajar yang diinginkan.[1]
Menejemen atau pengelolaan kelas adalah
tugas guru yang tidak mungkin ditinggalkan. Pengelolaan kelas dimaksudkan untuk
mencapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien, sehingga kegiatan belajar
mengajar tidak terganggu.[2]
2. Tujuan
Pada hakikatnya tujuan menejemen atau
pengelolaan kelas terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umum tujuan
menejemen kelas adalah menfasilitasi berbagai macam kegiatan siswa, yang mana
dengan fasilitas tersebut siswa dapat belajar dan bekerja, terciptanya suasana
yang disiplin, dan perkembangan emosional, intelektual, siap serta apresiasi
siswa.
Menurut Suharsimi Arikunto tujuan menejemen
kelas adalah agar setiap kegiatan siswa dalam kelas berjalan dengan tertib,
sehingga tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Kelas dikatakan
tertib apabila:
a. Setiap anak bekerja.
b. Setiap anak terus melakukan pekerjaan tanpa
membuang waktu.
3. Fungsi
Secara umum menejemen kelas berfungsi :
a. Membantu pembentukan kelompok.
b. Membantu prosedur kerja.
c. Membantu individu agar dapat bekerjasama
dalam kelompok atau kelas.
d. Membantu kerjasama dalam menemukan
tujuan-tujuan organisasi.[3]
B. Prinsip-prinsip Menejemen Kelas
Mengelola kelas
bukanlah hal yang ringan, karena ada beberapa faktor yang menyebabkan adanya
kerumitan. Faktor tersebut yakni, pertama: faktor intern siswa. Faktor
ini berhubungan dengan maslah emosi, perilaku dan pikiran siswa. Kedua
adalah faktor ekstern siswa. Faktor ini berhubungan dengan lingkungan,
penenmpatan siswa, jumlah siswa di kelas dan sebagainya.
Dalam rangka
memperkecil masalah gangguan dalam menejemen atau pengelolaan kelas, guru dapat
menggunakan prinsisp-prinsip pengelolaan kelas, diantaranya:
a. Hangat dan antusias.
Guru yang hangat dan akrab dengan anak
didik selalu menunjukkan antusias apad tugasnya.
b. Tantangan.
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja
atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk
belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
c. Bervariasi.
Penggunaan media, alat bantu, gaya mengajar
guru yang bervariasi merupakan kunci untuk mencapai pengelolaan kelas.
d. Keluwesan.
Keluwesan pengajaran dapat mencegah
munculnya gangguan seperti keributan anak didik, tidak mengerjakan tugas dan
sebagainya.
e. Penekanan pada hal-hal yang positif.
Penekanan pada hal-hal yang positif yaitu
penekanan guru pada tingkah laku anak didik yang positif yang dilakukan dengan
penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang
dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
f.
Penanaman disiplin diri.
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah
mengembangkan disiplin diri pada peserta didik, sehingga guru harus menanamkan
dan memberikan sikap disiplan dalam segala hal dan dengan otomatis peserta
didik akan meniru sikap disiplin guru.[4]
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menejemen
Kelas
Untuk
mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, ada beberapa faktor yang
mempengaruhinya antara lain:
1. Pengkondifikasian Fisik
a. Ruang tempat berlangsungnya belajar
mengajar.
Ruangan tempat belajar siswa sebaiknya
memungkinkan siswa bergeras leluasa, tidak berdesak-desakan dan tidak menganggu
siswa lain.
b. Pengaturan tempat duduk.
Pengaturan tempat duduk disesuaikan dengan
postur tubuh peserta didik. Selain itu pengaturan tempat duduk juga yang dapat
memungkinkan tatap muka, sehingga guru bisa mengontrol tingkah laku mereka.
c.
Pengaturan cahaya.
Pengaturan cahaya
adalah aset penting dalam kenyamanan proses belajar mengajar.
d.
Pengaturan penyimpanan barang.
Barang-barang hendaknya
disimpan pada tempat khusus yang bisa dicapai bila diperlukan dan digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar.
e.
Penataan dan Kebersihan kelas.
Seperti: hiasan dinding, pembagian piket siswa
dalam menjaga kebersihan kelas dan sebagainya.[5]
2. Kondisi Sosio-Emosional.
Kondisi sosio emosional dalam kelas mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap proses
belajar mengajar, kegairahan siswa dan efektifitas tercapaianya tujuan
pengajaran. Kondisi sosio emosional meliputi:
a)
Tipe kepemimpinan.
Peranan guru dan tipe kepemimpinan guru akan mewarnai suasana emosional di
dalam kelas. Apakah guru melaksanakan kepemimpinannya secara demokratis atau
tidak, kesemuanya itu memberikan dampak kepada peserta didik.
b)
Sikap guru.
Sikap guru dalam menghadapi siswa yang melanggar peraturan sekolah
hendaknya tetap sabar, dan tetap bersahabat dengan suatu keyakinan bahwa
tingkah laku siswa dapat diperbaiki. Kalaupun guru terpaksa membenci,
bencilah tingkah lakunya bukan membenci siswanya. Berlakukan adil dalam
bertindak. Ciptakan suatu kondisi yang menyebabkan siswa sadar akan kesalannya
sehingga ada dorongan untuk memperbaiki kesalahannya.
c)
Suara guru.
Suara guru, walaupun bukan faktor yang besar, namun turut mempengaruhi
dalam proses belajar mengajar. Suara yang melengking
tinggi atau malah terlalu rendah akan mengakibatkan
suasana gaduh, bisa jadi membosankan sehingga pelajaran cenderung tidak diperhatikan. Suara
hendaknya relative rendah tetapi cukup jelas dengan volume suara yang penuh dan
kedengaran rileks cenderung akan mendorong siswa untuk memperhatikan pelajaran,
dan tekanan suara hendaknya bervariasi agar tidak membosankan siswa.
d)
Pembinaan hubungan baik.
Pembinaan hubungan baik antara guru dan siswa dalam masalah pengelolaan
kelas adalah hal yang sangat penting. Dengan terciptanya hubungan baik
guru-siswa, diharapkan siswa senantiasa gembira, penuh gairah dan semangat,
bersikap optimis, realistis dalam kegiatan belajar yang sedang dilakukannya
serta terbuka terhadap hal-hal yang ada pada dirinya.[6]
D.
Menejemen Kelas yang Efektif
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat diorganisasikan
diseputar tiga topik utama:
a.
Menetapkan aturan dan prosedur
Kelas membutuhkan
aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan penting. Aturan adalah pernyataan
yang menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan. Sedangkan prosedur adalah
cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan yang lainnya hal ini sering
dibuat dalam bentuk tertulis.
b.
Menjaga aturan dan prosedur
Pengelolaan kelas yang
efektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan prosedur saja,
mengajarkannya dengan cermat kepada siswa, dan menjadikannya sesuatu yang rutin
dengan menggunakannya secara konsisten.
c.
Menjaga konsistensi
Manajemen preventif yang secara keseluruhan
dibuat oleh guru, sebagai berikut:
1)
Komunikasi dengan jelas tugas-tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikannya.
2)
Bagaimana cara kerja prosedur untuk memantau pekerjaan
siswa.
3)
Konsisten dalam memeriksa pekerjaan yang telah selesai
dikerjakan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
v
Menejemen kelas
merupakan suatu usaha
atau kegiatan yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar
dengan maksud agar dicapai suatu kondisi belajar mengajar yang optimal dan
terlaksananyakegiatan belajar mengajar yang diinginkan.
v
Prinsip-prinsip menejemen kelas meliputi :
a.
Hangat dan antusias.
b.
Tantangan.
c.
Bervariasi.
d.
Keluwesan.
e.
Penekanan pada hal-hal yang positif.
f.
Penanaman disiplin diri.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: PT: Rineka Cipta..
Mustakim, Zainal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan: STAIN Press
http://tugascharis.wordpress.com/2013/02/20/manajemen-kelas/ 30 Sept. 2013.
[2] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT: Rineka Cipta, 2006), hlm. 174.
[3] Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,
(Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 203-204.
[4] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT: Rineka Cipta, 2006), hlm. 184-187.
[5] Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,
(Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 206-208.
[7] Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,
(Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 215-216.
assalamualaikum
BalasHapusNurul Falah 2021 111 163
Apa saja manfaat dari manajemen kelas? seandainya dalam kelas tidak ada manajemen kelas, apa yang terjadi?
assalamualaikum,,,
BalasHapusfaisal fahmi 2021 111 255
apa perbedaan manajemen kelas dan administrasi kelas???
Abdul Khalim 2021 111 259
BalasHapusManfaat dari pada menejemen kelas tentunya banyak sekali, karena menejemen keleas merupakan cara bagaimana seorang guru dapat dan mampu mengelola suatu kelas agar kelas tersebut menjadi efektif dan efisien, salah satu manfaatnya bisa kita lihat pada “Fungsi” (poin A yang nomer 3), dan manfaat yang lain seperti:
• Dapat memberikan wawasan bagaimana cara mengatur dan megajar siswa di dalam kelas
• Dapat mengetahui bagaimana menata kelas agar siswa dapat merasa nyaman untuk belajar di kelas
• Dapat memberikan proses belajar yang baru, tidak hanya belajar seperti biasa, tetapi mereka juga dapat belajar dengan menggunakan model pengelompokan terpadu.
• Memberikan tambahan khasanah wawasan bagi pengelola pendidikan maupun guru pengajar agar memperhatikan aspek manajemen kelas untuk mengefektifkan proses pembelajaran di dalam kelas
Dan seandainya di dalam kelas tersebut tidak ada menejemen kelas maka kelas tersebut dapat menjadi kacau, tujunan dari suatu pembelajaran kurang efektif, karena antara siswa bisa saling berbuat gaduh, pembelajaran akan terasa membosankan, dan dampak negatif-negatif lainnya.