Laman

Minggu, 12 Februari 2017

TT2 D 1d PERKEMBANGAN HIDUP MANUSIA Q.S.Ar-Rum 21:54

JATI DIRI MANUSIA
PERKEMBANGAN HIDUP MANUSIA
Q.S.Ar-Rum 21:54


Dimas Wijaya Adi Saputro
2021115033
D

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN / PRODI PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017


Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Hidup Manusia Q.S. Ar-Rum 21:54 .Sholawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan nabi kita Muhamad SAW. Penulis juga berterimakasih kepada pihak-pihak terkait :
  1. Dr. Ade Dedi Rohayana ,M.Ag ,Selaku Rektor IAIN Pekalongan
  2. Dr.H.M.Muslih Husein ,M.Ag ,Selaku Waket III
  3. Muhammad Hufron ,M.S.I ,Selaku Dosen Pengampu


Yang telah mendukung sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini .penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna.semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa diambil hikmahnya.


BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
            Allah menciptakan manusia dari saripati tanah(air mani) lalu adipati tersebut dijadikan segumpal daging hingga tumbuh menjadi manusia sempurna lengkap dengan alat gerak tubuh serta akal yang bisa membuat manusia membedakan yang baik dan yang buruk.
            Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari keadaan yang lemah  kemudian menjadikan yang lemah itu menjadi kuat kemudian yang kuat itu menjadi lemah kembali dan beruban.hal ini membuktikan bahwa Allah menciptakan manusia melalui tahapan dari masa kanak-kanak dimana kita masih bergantung pada orang lain terus tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dimana kita sudah melakukan sendiri hingga tua dimana kita sudah mulai melemah dan membutuhkan bantuan dari orang lain
B.Ayat Q.S Ar-rum 21:54
          اَللهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ ثُمَ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّجَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةً ضَعْفًا وَّشَيْبَةً يَخْلُقُ مَايَشَآءُ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْقَدِيْرُ C.Arti Penting
            Allah menciptakan manusia dari kanak-kanak hingga tua melalu proses karena untuk memperlihatkan bahwa layaknya roda berputar kadang ada saatnya berada diatas ,ditengah bahkan dibawah manusia pun demikian ada saatnya dimana kita merasakan kuat untuk melakukan sesuatu tanpa orang lain ada Juga saat dimana kita merasa bahwa tubuh mulai lemah dan cepat lelah .maka dari itu kita harus bersyukur dan janganlah sombong akan kekuatan yang kita miliki sebab kekuatan tersebut lama kelamaan akan melemah dan kita akan kembali menjadi seperti bayi yang tidak bisa melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

BAB II
PEMBAHASAN

  1. Teori
            Allah menciptakan manusia dari saripati tanah (air mani) lalu adipati tersebut dijadikan segumpal daging hingga tumbuh menjadi manusia sempurna lengkap dengan alat gerak tubuh serta akal yang bisa membuat manusia membedakan yang baik dan yang buruk.
            Dalam ayat ini menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari keadaan yang lemah  kemudian menjadikan yang lemah itu menjadi kuat kemudian yang kuat itu menjadi lemah kembali dan beruban.hal ini membuktikan bahwa Allah menciptakan manusia melalui tahapan dari masa kanak-kanak dimana kita masih bergantung pada orang lain terus tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dimana kita sudah melakukan sendiri hingga tua dimana kita sudah mulai melemah dan membutuhkan bantuan dari orang lain.
            Selain itu Allah menciptakan manusia dengan melalui tahapan untuk menunjukan akan kekuasaan Allah SWT yang maha pencipta lagi maha berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya ,yang tiada sesuatu pun dapat menghalangi-Nya baik dibumi maupun dilangit.


  1. Tafsir dari ayat diatas
  1. Tafsir Jalalain
menurut tafsir jalalain bahwa
 اَللهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ ضَعْفٍ  (Allah,Dialah yang menciptakan kalian dari yang lemah) yaitu dari air mani yang hina lagi lemah itu ثُمَ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah keadaan lemah) yang lain yaitu masa kanak-kanak, قُوَّةً (menjadi kuat) masa muda yang penuh dengan semangat dan kekuatan   ثُمَّجَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةً ضَعْفًا وَّشَيْبَةً  (kemudian Dia menjadikan kalian sesudah kuat itu lemah kembali dan beruban) lemah karena sudah tua dan rambut pun sudah putih يَخْلُقُ مَايَشَآءُ (Dia yang menciptakan apa yang dikehendaki ) ada yang lemah, yang kuat, yang muda, dan yang tua
وَهُوَ الْعَلِيْمُ  (dan Dialah Yang Maha Mengetahui ) mengatur makhluk-Nya الْقَدِيْرُ (lagi Maha Kuasa) Atas semua yang dikehendaki-Nya.[1]
  1. Tafsir Al Maraghi
            Menurut tafsir al maraghi setelah Allah mengemukakan bukti-bukti yang menunjukkan kepada keesaan-Nya yang terdapat di jagat raya ini, lalu Dia mengiringi-Nya dengan bukti-bukti yang terdapat di dalam diri mereka sendiri. Untuk itu Dia menuturkan tentang penciptaan diri mereka, yaitu di dalam fase-fasenya yang berbeda-beda;mulai dari lemah kemudian menjadi kuat, lalu kembali menyurut dan keadaanya berubah;yakni dari kuat menjadi lemah kembali, lalu sampai pada usia tua dan pikun. Dan dia menyebutkan bahwa Dia mengetahui tentang diri mereka di dalam berbagai fase yang dilaluinya, lagi Dia Maha Kuasa untuk merobahnya dan membuat berbagai macam bentuknya.
            Melalui ayat ini Allah SWT mengemukakan hujjah-Nya terhadap orang-orang yang musyrik yang ingkar adanya hari berbangkit, tuhan yang telah menciptakan kalian dari air mani yang hina, dan pendengaran serta penglihatan dan hati bagi kalian, kemudian Dia menjadikan kalian kuat dan mempunyai kemampuan untuk berkreatif sesudah kalian dalam keadaan lemah karena masih kecil. Dan sesudah itu Dia menjadikan kalian lemah karena tua dan pikun, sesudah kalian kuat dalam usia muda kalian. Maka, tuhan yang telah menjadikan hal-hal tersebut Maha Kuasa untuk mengembalikan kalian hidup kembali sesudah kalian binasa, dan sesudah kalian berupa tulang-belulang hancur luluh.
            Kesimpulan, sesungguhnya perpindahan manusia dalam fase-fase kejadiannya selangkahdemi selangkah;mulai dari yang lemah hingga menjadi kuat, kemudian dari kuat hingga menjadi lemah kembali. Hal ini jelas menunjukkan akan kekuasaan Yang Maha Pencipta lagi Maha Berbuat menurut apa yang dikehendaki-Nya,yang tiada sesuatupun dapat menghalang-halangi-Nya,baik dibumi maupun dilangit. Dan tidaklah sulit bagi-Nya untukmengembalikan kalian menjadi hidup kembali.[2]


  1. Tafsir Ala Misbah
Ini adalah bagian terakhir atau keempat dari ayat-ayat yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan Allah yang membuktikan keesaa-Nya dan keniscayaan hari Kiamat. Ayat diatas dikemukakan setelah aneka ragam argumen dan bukti telah dipaparkan oleh ayat-ayat yang lalu. Argumen yang dikemukakan disini mencakup keadaan manusia pada tahap paling dini dari kehidupannya, sampai ke tahap akhir keberadaannya dipentas bumi sambil menunjukkan kuasa-Nya memprgantikan kondisi manusia
Ayat ini memulai dengan menyebut nama wujud yang teragung dan yang khusus bagi-Nya serta yang mencakup segala sifat-Nya yakni: Allah, Dialah yang meenciptakan kamu dari keadaan lemah yakni setetes sperma yang bertemu indung telur. Laluntahaap demi tahap meningkat dan meningkat hingga kemudian setelah melalui tahap bayi,anak-kanak dan remaja, Dia  menjadikan kamu sesudah keadaan lemah itu memiliki kekuatan sehingga kamu menjadi dewasa dan sempurna umur. Ini pun berlangsung cukup lama. Kemudian setelah melalui belasan tahap dan melewati usia kematangan, Dia menjadikan kamu sesudah menyandang kekuatan itu menderita kelemahan kembali dengan hilangnya sekian banyak potensi, dan tumbuhnya uban dikepala kamu. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki sesuai hikmah kebijaksanaan-Nya dan Dialah Yang Maha mengetahui lagi Maha Kuasa.[3]


  1. Aplikasi dalam kehidupan
Dari ayat ini kita bisa mengetahui bahwa Allah menciptakan manusia dengan bertahap agar manusia bersyukur dan tidak sombong terhadap segala yang didapatkan lebih baik dari yang lain semisal kekuatan yang lebih baik dari yang lain dan daya berpikir karena ada saatnya yang kita miliki baik kekuatan fisik maupun daya berpikir akan kembali ke saat dimana kita lemah dan sangat membutuhkan bantuan dari sesama.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Mally, Imam jalalud-din,1990.Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul Aya. SINAR BARU:Bandung.
Al-Maraghi, Ahmad Mushthafa,1974.Tafsir Al-Maraghi 21.Cv.tohaputra:Semarang.
Shihab, M.Quraisy,2002.Tafsir Al-MIsbah pesan kesan dan keserasian Al-Qur’an Volume 11.Lentera Hati:Jakarta.


Profile
Nama              : Dimas Wijaya Adi Saputro
NIM               : 2021115033
Jurusan           : Tarbiyah/PAI
Mata Kuliah    : Tafsir Tarbawi II




[1] Imam jalalud-din Al-mahally.1990.Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul Ayat. (SINAR BARU:Bandung).Hlm.1735-1736
[2] Ahmad Mushthafa Al-Maraghi.1974.Tafsir Al-Maraghi 21.(Cv.tohaputra:Semarang).Hlm.119-120
[3] M.Quraisy Shihab.2002.Tafsir Al-MIsbah pesan kesan dan keserasian Al-Qur’an Volume 11.(Lentera Hati:Jakarta).Hlm.96-97

Tidak ada komentar:

Posting Komentar