Laman

Jumat, 07 April 2017

spi a9 IMPERIALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM

IMPERIALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM

Arif Widiyanto
Bagas Candra Widhiatmaja
Lutfi Muttaqo
  
FAKULTAS SYARIAH
PRODI HUKUM EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017





KATA PENGANTAR


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

            Alhamdullilahpuji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga makalah Sejarah dan Peradaban Islam yang membahas tentang’Imperialisme Barat Terhadap Dunia Islam ” ini dapat diselesaikan dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamya,kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah imperialisme barat terhadap dunia islam.makalah ini kami buat berdasarkan refernsi yang kami temukan dari berbagai sumber-sumber yang ada.
           
            Demikian sedikit pengantar dari kami ,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.terimakasih kami ucapkan kepada dosen pengampuh Bapak.Muhammad Hufron,M.S.I.yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini,dan kami berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah-makalah yang akan kami buat di masa yang akan mendatang.         

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh                             


                                   


Pekalongan,April 2017



  Penulis




DAFTAR ISI


Kata Pengantar...................................................................................................................... 1
BAB I...................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4
A.Latar Belakang.................................................................................................................... 4
B.Rumusan Masalah............................................................................................................... 4
C.Tujuan Penulisan................................................................................................................. 4
BAB II..................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 5
A.Kemajuan Dunia Barat Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi................................... 5,6
BKebangkitan Eropa........................................................................................................... 6,7
CImperialisme Barat Terhadap Dunia Islam................................................................... 8,9,10
DKemunduran Kerajaan Usmani Dan Ekspansi Barat Ke Negri-Negri Islam.......... 10,11,12,13
BAB III.................................................................................................................................. 14
PENUTUP............................................................................................................................. 14
A.KESIMPULAN.................................................................................................................... 14
B..DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 15





             BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pada abad 20 M ini merupakan periode kebangkitan kembali Islam, setelah mengalami kemunduran pada periode pertengahan. Pada periode ini mulai bermunculan pemikiran modernisasi dalam Islam. Gerakan modernisasi tersebut paling tidak muncul karena dua hal berikut. Pertama, timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran “asing”yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam. Ajaran-ajaran itu bertentangan dengan semangat ajaran Islam yang sebenarnya, seperti bid’ah, khurafat, dan takhayul. Ajaran-ajaran inilah menurut mereka, yang membawa Islam menjadi mundur. Oleh karena itu, mereka bangkit untuk membersihkan Islam dari ajaran atau paham seperti itu. Gerakan ini dikenal dengan gerakan reformasi. Kedua, pada periode ini Barat mendominasi dunia di bidang politik dan peradaban. Persentuhan dengan barat menyadarkan tokoh-tokoh Islam akan ketinggalan mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dengan masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan balance of power.

B.Rumusan Masalah
1.      Bagaiman Kemajuan Dunia Barat Dalam Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi...?
2.      Bagaimana Kebangkitan Eropa...?
3.      Bagaimana Imperialisme Barat Terhadap Dunia Islam.?
4.      Apa Penyebab Kemunduran Kerajaan Usmani Dan Ekspansi Barat Ke Negri-Negri Islam...?



C.Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui tentang Imperialisme Barat Terhadap Dunia Islam. Untuk  mengetahui kemajuan dunia barat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,  kebangkitan Eropa dan mengetahui kemunduran kerajaan usmani dan ekspansi barat ke negeri-negeri islam .



BAB II
        PEMBAHASAN

A.     KEMAJUAN DUNIA BARAT DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI.
Kemajuan yang telah dicapai bangsa-bangsa Barat pada periode ini sebenarnyamemiliki kolerasi yang erat dengan perkembangan peradaban dunia Islam, baik ketika Islam mencapai puncak kemajuan yang dicapai dunia Islam di Baghdad. Bangsa Barat banyak berutang budi kepada para ilmuwan muslim yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Spanyol (Andalusia) merupakan tempat paling utama bagi bangsa Barat dalam menyerap peradaban Islam, baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antarbangsa. Dalam hal ini pemikiran Ibnu Rusyd atau Averoz (1120-1198M) sangat berpengaruh di dunia Eropa. Pemikiran ini berhasil melepaskan belenggu pemikiran taklid, dan mengkritik semua bentuk pemikiran yang tidak rasional. Di antara Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam yang banyak dipelajari oleh ilmuwan Barat adalah ilmu kedokteran, ilmu sejarah, sosiologi, dan ilmu-ilmu lainya.[1]

Di samping ilmu-ilmu tersebut, terdapat ilmu-ilmu lain yang banyak berpengaruh terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa Barat. Di antaranya ilmu kimia, ilmu hitung, ilmu tambang (mineralogi), meteorologi, dan sebagainya. Setelah bangsa Barat menemukan masa-masa kejayaannya dengan ditemukannya berbagai kemajuan dalam sains dan teknologi, mereka ingin mengadakan ekspedisi ke berbagai negara di luar Eropa. Mereka ingin membuktikan pendapat Galileo Galilei yang menyatakan bahwa bumi ini bulat. Tujuan mereka tidak hanya ingin membuktikan kebenaran teori itu, tetapi juga ada sebagian dari mereka yang bertujuan mengambil alih kekuatan ekonomi umat Islam yang saat itu menguasai sistem perekonomian dunia.

Pada abad 20 M ini merupakan periode kebangkitan kembali Islam, setelah mengalami kemunduran pada periode pertengahan. Pada periode ini mulai bermunculan pemikiran modernisasi dalam Islam. Gerakan modernisasi tersebut paling tidak muncul karena dua hal berikut. Pertama, timbulnya kesadaran di kalangan ulama bahwa banyak ajaran “asing”yang masuk dan diterima sebagai ajaran Islam. Ajaran-ajaran itu bertentangan dengan semangat ajaran Islam yang sebenarnya, seperti bid’ah, khurafat, dan takhayul. Ajaran-ajaran inilah menurut mereka, yang membawa Islam menjadi mundur. Oleh karena itu, mereka bangkit untuk membersihkan Islam dari ajaran atau paham seperti itu. Gerakan ini dikenal dengan gerakan reformasi. Kedua, pada periode ini Barat mendominasi dunia di bidang politik dan peradaban. Persentuhan dengan barat menyadarkan tokoh-tokoh Islam akan ketinggalan mereka. Oleh karena itu, mereka berusaha bangkit dengan mencontoh Barat dengan masalah-masalah politik dan peradaban untuk menciptakan balance of power.

Ketika tiga kerajaan besar Islam sedang mengalami kemunduran pada abat ke 18 M. Eropa Barat mengalami kemajuan dengan pesat. Kerajaan Safawi hancur di awal abad ke-18 M, dan Kerajaan Mughal (Mongol) hancur pada awal paruh kedua abad ke-19 M ditangan  Inggris yang kemudian mengambil alih kekuasaan di anak benua India. Adapun kekuatan Islam terakhir yang masih disegani oleh lawan adalah Kerajaan Usmani di Turki. Akan tetapi, yang terakhir ini pun terus mengalami kemunduran demi kemunduran, sehingga Turki Usmani dijuluki sebagai The Sick Man of Europe. Orang sakit dari Eropa. Kelemahan kerajaan-kerajaan Islam itu menyebabkan Eropa dapat menguasai dan menjajah negeri-negeri Islam dengan mudah. Satu demi satu negeri-negeri Islam dapat ditundukan dan kemudian dijajah oleh bangsa Barat.



B.     KEBANGKITAN EROPA

Bangsa-bangsa Eropa menghadapi tantangan yang sangat berat pada awal kebangkitannya. Di hadapan mereka masih terdapat kekuatan-kekuatan angkatan perang Islam yang sulit dikalahkan, terutama Kerajaan Usmani yang berpusat di Turki. Tidak ada jalan lain, mereka harus menembus jalan yang sebelumnya hanya dipandang sebagai dinding yang membatasi gerak mereka.

Mereka melakukan berbagai penelitian tentang rahasia alam, berusaha menaklukkan lautan dan menjelajahi benua yang sebelumnay masih diliputi kegelapan. Setelah Christoper Colombus menemukan Benua Amerika (1492 M) dan Vasco da Gama menemukan jalan ke Timur melalui Cape Town (1498 M), benua Amerika dan kepulauan Hindia segera jatuh ke bawah kekuasaan Eropa. Dua penemuan itu, sungguh tak terkirakan nilainya, Eropa menjadi maju dalam perdagangan karena tidak lagi tergantung kepada jalur lama yang dikuasai oleh umat Islam.

L. Stoddard dalam The New World of Islam, menggambarkan situasi tersebut dengan kata-kata demikian:

“Lalu dengan sekejap mata dinding laut itu berubah menjadi jalan raya, dan Eropa yang terpojok itu menjadi yang dipertuan di laut dan dengan demikian yang dipertuan di dunia. Terjadilah perputaran nasib yang maha hebat dalam sejarah seluruh umat manusia. Kalau Eropa tadinya menghadapi kegagahan dan ketangguhan Asia dengan putus asa, terhadap siapa kemenangan tak mungkin tercapai dengan serangan langsung, sekarang orang Eropa dapat memandangnya enteng. Lebih-lebih lagi neraca sumber bahan-bahan berubah bagi keuntungan Eropa. Daerah-daerah baru terbuka. Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tidak terhingga untuk menghidupkan negerinya. Maka tidak lama setelah itu mulailah kemajuan Eropa yang mengatasi Asia. Apa artinya sumber-sumber bagi Islam Timur rapuh itu, apabila dibandingkan dengan sumber-sumber dari Amerika dan kepulauan India yang telah jatuh ke tangan Eropa? Demikianlah peradaban Barat mulai hidup dan bersemangat. Ia melebur rantai Abad Pertengahan yang tadinya membelenggu, menggenggam azimat ilmu pengetahuan dan maju ke arah modern.[2]

Dalam bidang perekonomian bangsa-bangsa Eropa pun semakin maju karena daerah-daerah baru terbuka baginya. Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tidak terhingga untuk meningkatkan kesejahteraan negerinya. Maka, mulailah kemajuan bangsa Barat menandingi kemajuan umat Islam yang telah sejak lama memang berangsur-angsur mengalami kemunduran. Kemajuan bangsa barat itu dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan kemajuan mereka.

Teknologi perkapalan dan militer berkembang dengan pesat. Dengan demikian, Eropa menjadi penguasa lautan dan bebas melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan dari dan ke seluruh dunia tanpa mendapat hambatan berarti dari lawan-lawan dan pesaing-pesaing kekuasaannya sebagai negeri taklukan dan jajahan.

Negeri-negeri Islam yang pertama kali jatuh ke bawah kekuasaan Eropa adalah negeri-negeri yang jauh dari pusat kerajaan Usmani, karena kerajaan ini meskipun terus mengalami kemunduran, ia masih disegani dan dipandang masih cukup kuat untuk berhadapan dengan kekuatan militer Eropa waktu itu. Negeri-negeri Islam yang pertama dapat dikuasai oleh Barat adalah negeri-negeri Islam di Asia Tenggara dan di Anak Benua India. Sementara negeri-negeri Islam di Timur Tengah yang berbeda di bawah kekuasaan Kerajaan Usmani, baru diduduki Eropa pada masa-masa berikutnya.[3]






C.     IMPERIALISME BARAT TERHADAP DUNIA ISLAM
        Kelemahan dan kemunduran dunia islam dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa barat untuk bangkit dan bergerak menuju kearah negara-negara islam serta menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka datang ke negara-negara islam adalah motivasi ekonomi, politik dan agama. Hal tersebut dapat terlihat dari cara-cara mereka datang untuk pertama kali ke negara-negara islam. Mereka datang dengan dalih untuk berdagang atau mencari rempah-rempah ditimur. Ahirnya mereka terangsang oleh keuntungan besar dan ambisi yang kuat, sehingga muncullah keinginan untuk menguasai semua sistem ekonomi dan politik negara-negara islam yang dikuasainya.
Pada saat yang sama, dunia islam sedang terus dilanda kemunduran dan kelemahan dalam berbagai bidang, sehingga negara-negara islam tidak mampu bersaing dengan bangsa barat yang didukung oleh kekuatan politik militer yang tangguh. Saat itulah dunia islam berada dalam kekuasaan kaum imperalisme barat.
Setelah bangsa barat menguasai ekonomi dan politik negara-negara islam, terdapat negara barat yang menjajah dunia islam yang melakukan penyebaran agama kristen melalui missionaries dan zending.Penjajahan bangsa barat dipelopori oleh bangsa sepanyol dan portugis mempunyai tujuan yang hampir sama, yaitu disamping mencari daerah penanaman modal asingnya, mereka juga berusaha untuk menyebarkan agama kristen di wilayah jajahanya.
Oleh karena itu kedua bangsa itu, kedua bangsa barat itu terus gencar melakukan penjajahan terhadap negara-negara islam dan berusaha menguasainya, sehingga dengan mudah mereka dapat menyebarka agama kristen. Kondisi seperti ini didukung oleh semangat balas dendam yang disebut reqonquesta, yaitu semangat balas dendam bangsa-bangsa barat terhadap islam yang dulu pernah menjajah mereka.
Satu demi satu negara-negara islam jatuh ke dalam genggaman penjajah bangsa barat. Hanya beberapa negara yang tidak dijajah oleh baangsa barat seperti kerajaan Turki Usmani, dan Arab. Dengan demikian dapat dikatakan, pada saat kelemahan umat islam seluruh benua Asia-Afrika jatuh ketangan bangsa barat.
Selain itu , kedatangan bangsa-bangsa barat ke negri-negri atau wilayah islam, terutama negara-negara yang subur dan kaya hasil rempah-rempahnya seperti Indonesia dan Malaka serta Hindia, bukan semata-mata untuk mencari keuntungan serta mengeruk kekayaan hasil buminya tetapi juga bertujuan menguasai seluruh sistem yang ada baik sistem ekonomi, politik, budaya, pendidikan, agama dan lain-lain.
Kekejaman mereka dalam bidang ekonomi terlihat dari upaya mereka untuk melakukan monopoli perdagangan, yakni dengan merebut bandar-bandar pelabuhan besar yang sebelumnya menjadi daerah perdagangan umat islam dari arab, persia, india, dan cina.seperti kedatangan portugis, belanda, inggris, dan spanyol dari abad ke-15M, sampai abad ke-19M dikawasan perdagangan internasional malaka, gujarat, dan lainya.
Disamping itu, kau penjajah seringkali melakukan penghinaan terhadap umat islam. mereka mengatakan kaum agama (islam) adalah orang-orang yang bodoh dan terbelakang. Oleh karena itu, mereka tidak pantas mengatur masyarakat. Kaum agama tidak boleh berpolitik, mereka cukup melakukan ibadah saja di masjid. Mereka dilarang melakukan kegiatan-kegiatan organisasi.
Sikap dan perlakuan penjajah terhadap masyarakat yang dijajah, tidak sebatas sampai disitu saja. Para penjajah menyebarkan budaya yang merusak bangsa dan agama. Seperti budaya minuman keras, berjudi, pergaulan bebas, dan sebagainya yang melanda kaum terjajah.
Pada awal abad ke-17, india yang pada saat itu dibawah kekuasaan mongol islam, berada dalam posisi kemajuan dan kemakmuran. Keadaan demikian mengundang bangsa eropa yang sedang mengalami kemajuan untuk berdagang kesana. Pada awal abad ke-17M, inggris dan belanda mulai menginjakkan kaki di india. Pada tahun 1611M, inggris mendapatkan izin menanamkan modal, dan pada tahun 1617M belanda mendapatkan izin yang sama.
Kongsi dagang inggris, british east india company (BEIC) mulai berusaha menguasai wilayah india bagian timur ketika mereka masih cukup kuat. Penguasa-penguasa setempat mencoba mempertahankan kekuasaan, dan berperang melawan inggris tahun 1761M. Namun, mereka tidak berhasil mengalahkan inggris. Akibatnya, daerah-daerah Oudh, Bengal, dan Orissa jatuh ketangan inggris. Pada tahun 1803M, Delhi, Ibu kota kerajaan Mughal juga berada di bawah bayang-bayang kekuasaan inggris.
Maka sejak itulah inggris dengan leluasa mengembangkan kekuasaannya di anak benua dan sekitarnya. Pada tahun 1842M, keamiran muslim sind di india dikuasainya tahun 1857M kerajaan mughal bahkan di kuasai penuh dan setahun kemudian rajanya yang terakhir dipaksa meninggalkan istana. Pada tahun 1879M, inggris berusaha menguasai afganistan, dan kesultanan muslim Baluchistan di masukan dibawah kekuasaan india-inggris, tahun 1899M.
Dikawasan asia tenggara, beberapa wilayah negri islam baru mulai berkembang, yang merupakan daerah rempah-rempah terkenal pada masa itu. Negri-negri eropa di asia di asia tenggara menjadi ajang perebutn negara-negara eropa.
Malaka, sebuah kerajaan islam yang berdiri pada awal abad ke 15 M di Semenanjung malaya yang strategis dan merupakan kerajaan islam kedua di Asia Tenggara setelah samudra pasai, ditaklukan portugis tahun 1511 M. Pada tahun 1521 M, spanyol datang ke maluku dengan tujuan berdagang. Spanyol berhasil menguasai Filipina, Termasuk di dalamnya beberapa kerajaan islam, seperti kesultanan maguindanao, kesultanan bunyan, dan kesultanan sulu.
Pada ahir abad ke-16 M, Belanda, Inggris, Denmark dan Prancis yang datang ke Asia tenggara. Akan tetapi, Denmark dan Prancis tidak berhasil menjajah negeri di Asia Tenggara dan hanya datang untuk berdagagang. Belanda datang tahun 1595 M dan dengan segera dapat memonopoli perdagangan di kawasan nusantara.
Sementara itu, setelah inggris datang ke Asia Tenggara, ia segera menjadi kekuatan yang cukup dominan, menyaingi kekuatan belanda. Inggris bahkan sempat menguasai seluruh Indonesia untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama di awal abad ke-19 M.
Asia tenggara sebagaimana juga di India, kekuasaan politik negara-negara Eropa itu berlanjut terus sampai pertengahan abad ke-20M, ketika negri-negri jajahan tersebut memerdekakan diri dari dominasi kekuasaan asing. Wilayah Asia Tenggara yang juga merupakan negara-negara islam, tidak terkecuali jatuh dalam kekuasaan bangsa-bangsa eropa yang beberapa waktu menjajahnya.[4]


D.     KEMUNDURAN KERAJAAN USMANI DAN EKSPANSI BARAT KE NEGRI-NEGRI ISLAM
Dikarenakan kemajuan-kemajuan bangsa eropa terutama dalam tegnologi militer dan industri perang, membuat kerajaan Turki Usmani menjadi kecil dihadapan eropa. Akan tetapi, nama besar Turki Usmani masih membuat eropa barat segan untuk menyerang atau mengalahkan wilayah-wilayah yang berada dibawah kekuasaan kerajaan islam ini, termasuk daerah-daerah yang berada di Eropa Timur.
Namun, kekalahan besar Kerajaan Usmani dalam menghadapi serangan Eropa di Wina tahun 1683 M membuka mata barat bahwa kerajaan  Usmani telah mundur jauh sekasali. Sejak itu berulangkali mendapat serangan-serangan dari barat.
Demikian keadaan dunia islam menghadapi Eropa abad ke-19 M. Eropa disemangati oleh revolusi industri. Sejak kekalahan wina itu, kerajaan Usmani juga menyadari akan kemunduranya dan kemajuan barat. Usaha-usaha pembaruan mulai mulai dilaksanakan dengan mengirim duta-duta ke negara Eropa, terutama Perancis , untuk mempelajari suasana kemajuan  disana dari dekat.
Seleb mehmed diutus ke paris tahun 1720 M dan diinstruksikan untuk mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-benteng pertahanan dan institusi-institusi lainya. Ia kemudian memberi laporan tentang kemajuan teknik, organisasi angkatan perang moderen, dan kemajuan lembaga-lembaga sosial lainnya. Laporan-laporan itu mendorong sultan ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaruan di kerajaanya. Pada masa kekuasaanya didatangkan ahli-ahli militer dariEropa untuk tujuan pembaruan militer dalam kerajaan usmani. Pada tahun 1734 M, untuk pertama kalinya sekolah teknik militer dibuka.
Akan tetapi, walaupun demikian, usaha-usaha pembaruan itu bukan hanya gagal menahan kemunduran kerajaan Turki Usmani  yang terus mengalami kemerosotan,  tetapi juga tidak membawakan hasil yang diharapkan.penyebab kegagalan itu terutama adalah kelemahan raja-raja Usmani karena wewenangnya sudah jauh menurun.
Moderenisasi di Turki Usmani baru mengalami keajuan setalah penghalang pembaruan utama, yaitu tentara yanisseri dibubarkan oleh sulta mahmud II (1807- 1839 M) pada tahun 1826 M. Struktur kekuasaan dirombak, lembaga-lembaga pendidikan moderen didirikan, buku-buku barat diterjemahkan ke dalam bahasa turki, siswa-siswa berbakat dikirim ke Eropa untuk belajar, Dan yang terpenting sekali adalah sekolah-sekolah yang berhubungan dengan kemiliteran didirika. Dibidang militer inilah yang utama dan pertama mendapat perhatian.
Gerakan modernisasi di Turki justru mengancam kekuasaan para sultan yang absolut, karna para pejuang Turki melihat bahwa kelemahan Turki terletak pada kebiasaan sultan itu. Mereka ingin membatasi kekuasaan sultan dengan membentuk konstitusi, sehingga lahir gerakan Tanzimat, Usmani Muda, Turki Muda, dan Partai Persatuan dan Kemajuan(Ittihad ve Terekki).
Ketika perang Dunia I Meletus, Turki bergabung dengan Jerman yang kemudian mengalami kekalahan. Akibatnya, kekuasaan kerajaan Turki Usmani semakin ambruk. Prtai persatuan dan kemajuan membrontak kepada sultan dan dapat menghapus kekhalifahan Usmani, kemudian membentuk Turki modern pada tahun 1924 M.
Pada sisi lain, satu demi satu daerah-daerah di Asia dan Afrika yang sebelumnya dikuasai Turki Usmani, melepaskan diri dari pusat konstantinopel. Dari sekian banyak faktor yang menyebabkan kemunduran Turki Usmani itu adalh tak kalah pentingnya adalah timbulnya perasaan Nasionalisme pada bangsa-bangsa yang berada dibawah kekuasaan nya. Amernia dan Yunani yang beragama kristen beralih ke barat, memohon bantuan barat untuk Memerdekakan tanah airnya. Bangsa Kurdi di pegunungan dan Arab di padang pasir dan lembah-lembah juga bangkit dan melepaskan diri dari cengkraman penguasa Turki Usmani.
Demikianlah dunia islam pada abad ke-19 M, sementara Eropa sudah jau meninggalkannya. Eropa disenjatai dengan ilmu modern dan penemuan yang membuka rahasia alam. Satu demi satu negri-negri islam yang sedang rapuh itu jatuh ketangan barat. Dalam waktu yang tidak lama, kerajaan-kerajaan besar Eropa sudah membagi-bagi seluruh dunia islam. Inggris merebut India dari Mesir. Rusia menyerang dan menguasai Asia Tengah. Prancis menaklukan Afrika Utara, dan bangsa-bangsa Eropa lainya mendapat pub bagiannya dari warisan Islam itu.
Ketika terjadi perang Dunia I (1915 M) Turki Usmani berada di pihak yang kalah. Sampai tahun  1919 M, Turki diserbu tentara sekutu. Sejak itu kebesaran Turki Usmani benar-benar tenggelam,bahkan tidak lama kemudian, Kekhalifahan dihapuskan (1924 M). Semua daerah kekuasaan yang luas, baik Asia maupun Afrika diambil alih oleh negara-negara Eropa yang menang perang. Perang dunia itu merupakan babak akhir proses penaklukan barat terhadap negri-negri Islam. Sejak itu, seakan-akan tidak ada lagi kerajaan islam yang betul-betul Merdeka.
Penetrasi barat ke pusat dunia islam timur tengah pertama dilakukan ole dua bangsa Eropa terkemuka, Inggris dan Prancis, yang sedang bersaing. Inggris terlebih dulu menanamkan pengaruhnya di India. Prancis merasa perlu memutus komunikasi antara Inggris di barat dan India di Timur. Pleh karena itu, pintu gerbang ke India, yaitu Mesir, harus berada dibawah kekuasaanya. Untuk maksud tersebut, Mesir dapat ditaklukan Prancis pada tahun 1798 M.
Alasan lain Prancis menaklukan Mesir adalah untuk memasarkan hasil-hasil indudtrinya.mesir, disamping mudah dicapai, juga dapat menjadi sentral aktivitas untuk mendistribusikan barang-barang ke Turki, Syiria, Hijaz, begitu pula ke Timur Jauh. Di balik itu, Napoleon Bonaparte sendiri, sebagai panglima ekspedisi Prancis itu memiliki ke ingginan untuk mengikuti jejak Alexander The Great dari Macedonia, yang jauh dimasa lalu pernah menguasai Eropa dan Asia sampai ke India. Akan tetapi, kondisi politik Prancis menghendaki Napoleon meninggalkan mesir tahun 1799 M. Di Mesir, Jendral kleber menggantikan kedudukan Napoleon. Dalam suatu pertempuran laut antara Inggris dan Prancis Jendral Kleber kalah. Jendral Kleber dan ekspedisinya meninggalkan Mesir 31 Agustus 1801 M, dan Mesir terjadi kekosongan kekuasaan.
Kekosongan itu dimanfaatkan oleh seprang perwira Turki, Muhammad Ali (1769-1849 M) yang didukung oleh rakyat berhasil mengambil kekuasaan dan mendirikan Dinastinya. Dimulai oleh Muhammad Ali, Mesir sempat menegakan kedaulatan dan melakukan beberapa pembaruan. Tetapi pada tahun 1882 M, negri ini di taklukan oleh Inggris. Persaingan antara Inggris dan Prancis di Timur Tengah memang sudah lama dan terus berlangsung. Dengan demikian satu demi satu wilayah-wilayah negri Islam jatuh ketangan imperialisme Barat. Keadaan umat Islam semakin melemah tersebut seakan tidak berdaya menghadapi imperialisme Barat yang semakin maju dalam berbagai bidang Khusus di dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern.[5]























BAB III
PENUTUP

A.      A.      KESIMPULAN
            Kemajuan yang telah dicapai bangsa-bangsa Barat pada periode ini sebenarnyamemiliki kolerasi yang erat dengan perkembangan peradaban dunia Islam, baik ketika Islam mencapai puncak kemajuan yang dicapai dunia Islam di Baghdad. Bangsa Barat banyak berutang budi kepada para ilmuaan muslim yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Dalam bidang perekonomian bangsa-bangsa Eropa pun semakin maju karena daerah-daerah baru terbuka baginya. Mereka dapat memperoleh kekayaan yang tidak terhingga untuk meningkatkan kesejahteraan negerinya. Maka, mulailah kemajuan bangsa Barat menandingi kemajuan umat Islam yang telah sejak lama memang berangsur-angsur mengalami kemunduran. Kemajuan bangsa barat itu dipercepat oleh penemuan dan perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Penemuan mesin uap yang kemudian melahirkan revolusi industri di Eropa semakin memantapkan kemajuan mereka.Asia tenggara sebagaimana juga di India, kekuasaan politik negara-negara Eropa itu berlanjut terus sampai pertengahan abad ke-20M, ketika negri-negri jajahan tersebut memerdekakan diri dari dominasi kekuasaan asing. Wilayah Asia Tenggara yang juga merupakan negara-negara islam, tidak terkecuali jatuh dalam kekuasaan bangsa-bangsa eropa yang beberapa waktu menjajahnya.Demikianlah dunia islam pada abad ke-19 M, sementara Eropa sudah jau meninggalkannya. Eropa disenjatai dengan ilmu modern dan penemuan yang membuka rahasia alam. Satu demi satu negri-negri islam yang sedang rapuh itu jatuh ketangan barat. Dalam waktu yang tidak lama, kerajaan-kerajaan besar Eropa sudah membagi-bagi seluruh dunia islam. Inggris merebut India dari Mesir. Rusia menyerang dan menguasai Asia Tengah. Prancis menaklukan Afrika Utara, dan bangsa-bangsa Eropa lainya mendapat pub bagiannya dari warisan Islam.






DAFTAR PUSTAKA
Badri Yatim. 1998. Sejarah Peradaban Islam. Cetakan 7. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munir Amin, Samsul. 2010. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzah.
Stoddard, L. 1966. Dunia Baru Islam. Jakarta: Panitia Penerbit.















PROFIL PENULIS
               
               
Nama                                                       : Arif Widiyanto
Tempat Tanggal Lahir                        : Pekalongan,31 Oktober 1997
Alamat                                                     : Bendan Jalan Slamet ,Pekalongan Barat
Asal sekolah                                           : SMK Ma’arif NU Tirto
Nama                                                       : Bagas Candra Widhiatmaja
Tempat Tanggal Lahir                        : Pekalongan,15 juli  1998
Alamat                                                     : Jl. Yos Surdaso, Proyo Utara Batang
Asal sekolah                                           : SMK N 1 Kademan






               

Nama                                                       : Lutfi Muttaqo
Tempat Tanggal Lahir                       : Pekalongan,02 Febuari 1996
Alamat                                                     : Ds.Nyamok DK Tabor, Kec kajen
Asal sekolah                                           : SMK Ma’arif Nu Kajen







[1] Badri yatim, Sejarah Peraban Islam, hlm. 175
[2] L. Stoddoard, Dunia Baru Islam, Jakarta: Panitia Penerbit, 1966, hlm. 26.
[3] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 175.
[4] Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, hlm. 349.
[5] Samsul Munir Amin, Ibid., hlm. 355

Tidak ada komentar:

Posting Komentar