Laman

Sabtu, 01 Juli 2017

MPD 01 Dasar-dasar Penelitian


DASAR-DASAR PENELITIAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                : Metodologi Penelitian Dasar
Dosen Pengampu        : M. Ghufron Dimyati, M.S.I




 Disusun Oleh:
Kelompok 1

1.      Alfina Risqi Yani Robbi       (2023114106)
2.      Indri Widyastuti                    (2023114145)
3.      Apriliani Dea Gumilar           (2024115001)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah semata yang senantiasa memberinikmat dan karunia kepada umat manusia tiada batasnya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari jalan kesesatan menuju jalan yang benar dan diridhoi Allah swt.
Alhamdulillah kami dapat menyusun  makalah tentang dasar-dasar penelitian. Adapun tujuan penyusunan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian Dasar.
Dalam makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga dengan penyusunan makalah ini, pembaca dapat lebih mengetahui tentang dasar-dasar penelitian yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah penelitian.







                                                                                    Pekalongan, 30 Juni 2017


Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

Banyak kita jumpai mahasiswa yang telah mengajukan usulan/proposal penelitiannya sering mengeluh akibat mereka harus berkali-kali memperbaiki usulannya , sebelum dianggap memadai oleh pembimbingnya.
Suatu tulisan berjenis penelitian harus berbeda dengan tulisan bentuk lainnya. Suatu penelitian paling tidak harus memuat unsur-unsur berpikir ilmiah, seperti yang di kemukakan oleh John Dewey, yaitu terungkap adanya persoalan dan masalah, bila perlu mengajukan dugaan-dugaan sementara (hipotesis), adanya informasi, bukti atau data yang logis untuk dianalisis, dan diakhiri dengan suatu kesimpulan. Itulah sebabnya makalah ini kita bahas, agar kita mengetahui tentang dasar-dasar penelitian yang mengenai jenis-jenis penelitian, tahapan-tahapan penelitian, dan tujuan penelitian.
Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui serba serbi tentang dasar-dasar penelitian yang berguna bagi pembaca untuk bekal persiapan penelitian pada tahap awal. Karena tanpa adanya dasar-dasar tentang penelitian, maka tidaklah lengkap pengetahuan seseorang yang mengaku dapat membuat suatu penelitian.
Pentingnya bahasan tentang dasar-dasar penelitian adalah mengubah cara pandang seorang tentang sebuah penelitian yang dipandang cukup sulit dan rumit dalam pembuatannya. Dengan memahami betul isi serta cara penerapan dalam langkah awal pembuatan penelitian, diharapkan pembaca dapat sedikitnya memahami apa itu penelitian, dan apa saja yang tertuang dalam dasar-dasar sebuah penelitian.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Metodologi Penelitian
Pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah. Jadi, tidak berlebihan apabila metode disebut sebagai strategi dalam penelitian ilmiah. Tujuannya untuk meramalkan, mengontrol dan menjelaskan gejala-gejala yang teramati guna mendapatkan kebenaran yang kita inginkan. Sebagai suatu strategi, metode ilmiah memiliki langkah-langkah atau prosedur yang perlu ditempuh dalam mengamati gejala-gejala atau data sebagai bahan yang harus dipertimbangkan dalam mengungkapkan kebenaran tadi. Prosedur tersebut berupa merumuskan masalah, melakukan studi literatur atau paling tidak membaca hasil penelitian, menuyusun asumsi-asumsi atau bila dipandang perlu menghadirkan hipotesis, mengumpulkan data dan menganalisis data dan terakhir membuat kesimpulan.
Unsur yang paling menonjol dalam suatu penelitian ilmiah adalah adanya pemecahan masalah. Masalah yang terpecahkan tentu saja diselesaikan melalui prosedur pemecahan masalah yang benar. Prosedur permasalahan bergantung pada metode dan desain penelitian yang dilakukan. Setelah itu, data,informasi, dan bukti-bukti dari sumber yang benar (populasi atau sampel) dianalisi statistika yang tepat, hingga akhirnya diperoleh kesimpulan.[1]
Suwartono (2014:7) menyatakan, penelitian adalah cara memperoleh pengetahuan dengan data empiris yang memadai. Data empiris diperoleh melalui pengamatan terhadap suatu fenomena. Memang, mungkin saja awalnya karena keyakinan, pernyataan yang berasal dari sumber terpercaya/otoritas, dan atau sikap apriori. Namun pengetahuan empiris diperoleh melalui proses yang memungkinkan kita mengeksternalisasinya, yaitu berupa hasil penelitian berdasarkan pengetahuan empiris yang terbuka terhadap pemeriksaan dan uji kebenaran (bila jika nantinya dikehendaki).
Kebenaran dapat berupa sesuatu, kejadian, fakta, argumentasi fakta, pertimbangan, preposisi, atau ide yang benar atau yang diterima sebagai sesuatu yang benar. Kebenaran dalam ilmu dibatasi fakta-fakta alam yang dapat diobservasi baik dengan menggunakan pancaindra maupun dengan memanfaatkan alat bantu teknologi serta kemampuan manusia/pengamat itu sendiri. Diluar batas jangkauan itu, wilayah Sang Maha Pencipta dengan kebesaran-Nya.[2]
Menurut Winarno Surakhmad (1980:20-26), untuk dapat mengadakan penyelidikan ilmiah yang bagaimanapun juga elementernya, penyidik harus memahami dasar-dasar yang menjadi tumpuan berpikir metodik, khususnya dalam rangka sistematik penyelidikan. Sekurang-kurangnya penyidik tersebut perlu menyadari arti kebenaran ilmiah sebagai tujuan yang akan dicapai melalui penyelidikan, mengetahui cara menjuruskan jalan pikiran yang cermat dan sistematik, mengetahui arti dan fungsi hipotesa, menegtahui prinsip-prinsip pengukuran, membedakan antara populasi dengan sampel, serta mengetahui kebiasaan akademi dalam menentukan pola penyidikan.
Untuk membantu memahami dasar-sasar umum yang dibutuhkan itu, berikut membahas cara-cara manusia mencari kebenaran:
1.         Penemuan sacara kebetulan
Melihat banyaknya peristiwa penting serta penemuan-penemuan yang berguna di dunia ini yang semuanya di ilhami secara kebetulan, tak dapatlah dikatakan bahwa “metode kebetulan” tidak ada manfaatnya. Tetapi sebagai suatu cara, ia bukanlah cara yang sebaik-baiknya. Penemuan secarakebetulan tidak dipakai didalam cara bekerja ilmiah, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sering pula cara ini membawa faedah.
2.         Melalui “Trial and Error”
Istilah “trial and error” dikenal mula-mula dalam lapangan ilmu jiwa yang sesungguhnya menyatukan dua jenis pengertian; percobaaan dan kesalahan. Pada cara ini terdapa sikap yang disebut untung-untungan. Akan tetapi dibandingkan dengan cara kebetulan, trial and error ada kelebihannya karena disini manusia tidak hanya dengan pasif menanti terjadinya suatu kebetulan atau keajaiban. Disini manusia mengadakan sejenis usaha yang aktif, mencoba, mencoba, dan mencoba. Bila percobaan pertama gagaal, mungkin sekali percobaan yang berikutnya berhasil.
3.         Melalui otoritas dan kewibawaan
Berdasarkan atas penghormatan pada suatu pendapat yang dikeluarkan oleh badan atau oleh orang tertentu yang dianggap mempunyai kewibawaan, seringkali orang-orang tidak lagi berusaha mancari jalan lain untuk menguji kebenaran pendapat itu sebagai kebenaran yang mutlak, atau pendapat yang dengan sendirinya, harus diambil sebagai pegangan.
4.         Pemecahan cara spekulasi
Bila seseorang menghadapi suatu masalah, mungkin sekali ia tidak segera mencoba mengadakan suatu usaha dengan cara membabi buta belaka. Mungkin sekali ia menetapkan suatu cara pemecahan saja, yang walaupun tidak diyakini betul-betul efektifnya cara yang diambil itu. Ia berspekulasi atas suatu kemungkinan yang dipilihnya dari beberapa kemungkinan lain. Di dalam ia memilih atau menetapkan suatu jalan, ia hanya dibimbing oleh beberapa pertimbangan yang tidak begitu masak. Ia mengira-ngirakan mana yang sebaik-baiknya dan dasar inilah yng merupakan pertimbangan untuk bertindak.
5.         Dengan berpikir kritik atau berdasarkan pengalaman
Cara berpikir kritik atau berdasar pengalaman tidaklah tanpa guna. Hasil ygn memuaskan sangat tergantung atas dua hal; kemapuan berpikir dan jenis-jenis pengalaman.dapat dikatakan bahwa disinilah bermula metode penyidikan. Karena manusia mulai  mencari jalan sebaik-baiknya untuk sampai tujuan. Namun berpikir serupa ini belum sama dengan mengadakan penelitian ilmiah.
6.         Melalui penyelidikan ilmiah
Penyidikan adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran sampai taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap akibat. Dan bahwa setiap gejala yang nampak dapat dicari penjelasannya secara ilmiah.


B.     Tahapan-tahapan Penelitian[3]
1.      Tahapan persiapan / perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik, kegiatan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan instrument penelitian. Dalam arti nonfisik, kegiatan perencanaan merupakan serangkaian strategi peneliti untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya, memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun jadwal waktu penelitian, memilih statistic yang akan digunakan, dan lain-lain.       
2.      Tahapan pelaksanaan penelitian
Tahapan pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian. Peneliti memasuki kancah penelitian dengan menghadapi subjek dan objek penelitian. Bila penelitiannya berupa eksperimen murni, peneliti berada di laboratorium. Bila bukan eksperimen murni, penelitia ada di tengah-tengah kelompok penelitian untuk melakukan serangkaian perlakuan (treatment). Bila berupa analisis dokumen, maka peneliti berada  di hadapan dokumen-dokumen (seperti buku, laporan, jurnal, dan lain-lain)
3.      Penulisan laporan peelitian
Langkah-langkah, batang tubuh, unsur-unsur suatu penelitian yang bisa dijadikan pegangan bagi penelitian pendidikan khususnya dan penelitian ilmiah umumnya adalah sebagai berikut :
a.       Permasalahan, dijabarkan menjadi :
1)      Latar belakang masalah
2)      Pentingnya masalah
3)      Pembahasan dan perumusan masalah
b.      Kajian literatur
c.       Asumsi-asumsi dan hipotesis
d.      Pemilihan pendekatan, dijabarkan menjadi pemilihan:
1)      Metode, teknik, dan desain
2)      Teknik sampling (populasi dan sampel)
e.       Model instrument pengumpulan dan pengolahan data
f.       Kesimpulan dan implikasi

C.    Jenis Penelitian Pendidikan[4]
1.         Dari segi tujuan umum penelitian pendidikan:
a.       Jenis penelitian exploratorif, bertujuan untuk menemukan problematik-problematik baru dalam dunia pendidikan
b.      Jenis penelitian pengembangan, yaitu bertujuan untuk memperkembangkan pengetahuan atau teori pendidikan yang sudah ada.
c.       Jenis penelitian verifikasi, yaitu penelitian untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan atau suatu teori dalam bidang pendidikan.
2.         Dari segi kegunaannya:
a.       Penelitian Dasar (Fondamental Research)
           Dilakukan untuk menemukan pengetahuan baru, generalisasi baru  maupun teori baru.
b.      Penelitian Terapan (Applied Research)
           Dilakukan untuk memperbaiki proses sesuatu untuk menerapkan teori-teori yang ada.
c.       Penelitian Tindakan (Action Research)
           Dilakukan terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis dalam  rangka memperbaiki keadaan atau situasi yang dilakukan secara terbatas.
d.      Penelitian Evaluasi (Evaluation Research)
           Dilakukan dengan tujuan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
e.       Penelitian Assesmen (Assesment Research)
           Dilakukan untuk menentukan perubahan atau perbaikan individu setelah menjalani suatu treatment.

D.    Tujuan Dan Kegunaan Penelitian Pendidikan[5]
1.      Tujuan
a.       Menemukan pengetahuan, teori, konsep atau dalih generalisasi baru tentang pendidikan.
b.      Untuk memperbaiki atau memodifikasi teori pendidikan lama.
c.       Untuk memperkokoh suatu teori atau generalisasi yang sudah ada.
2.      Kegunaan
Hasil penelitian dapat dijadikan:
a.       Peta yang menggambarkan tentang keadaan pendidikan.
b.      Sarana diagnosa.
c.       Sarana untuk menyusun kebijakan (policy).
d.      Sebagai dasar melukiskan tentang kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan serta tenaga kerja.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penelitian adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah.
Untuk membantu memahami dasar-sasar umum yang dibutuhkan itu, berikut membahas cara-cara manusia mencari kebenaran:
1.      Penemuan sacara kebetulan
2.      Melalui “Trial and Error”
3.      Melalui otoritas dan kewibawaan
4.      Pemecahan cara spekulasi
5.      Dengan berpikir kritik atau berdasarkan pengalaman
6.      Melalui penyelidikan ilmiah
Tahapan-tahapan Penelitian
1.        Tahapan persiapan / perencanaan penelitian
2.        Tahapan pelaksanaan penelitian
3.        Penulisan laporan peelitian
Jenis Penelitian Pendidikan
1.      Dari segi tujuan umum penelitian pendidikan:penelitian exploratorif,penelitian pengembangan, dan penelitian verifikasi
2.      Dari segi kegunaannya:Penelitian Dasar (Fondamental Research), penelitian Terapan (Applied Research), penelitian Tindakan (Action Research), Penelitian Evaluasi (Evaluation Research), dan Penelitian Assesmen (Assesment Research).






DAFTAR PUSTAKA

M. Subana. 2011.  Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia
Suwartono, 2014. Dasar-dasar metodologi Penelitian, Yogyakarta :CV Andi Offset
Surakhmad, Winarno,  1980. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung : Tarsito
Muri, Yusuf, 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta : Kencana






















PROFIL PENULIS






·      Alfina Risqi Yani Robbi
·      Pekalongan, 03 Januari 1996
·      Cokrah Galih, Dadirejo Barat , Tirto, Pekalongan
·      Sedang menempuah study di IAIN PEKALONGAN program pendidikan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), Jurusan Tarbiyah, semester enam.


 





·      Indri Widyastuti
·      Balikpapan, 13 Maret 1995
·      Setono, Villa Atria Blok B,no.4Pekalongan
·      Sedang menempuh study di IAIN PEKALONGAN program pendidikan PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah), Jurusan Tarbiyah, semester enam.
 


·      Apriliani Dea Gumilar
·      Pekalongan, 07 April 1997
·      Simbang Kulon Gg.5 Buaran Pekalongan
·      Sedang menempuh study di IAIN PEKALONGAN Program Pendidikan PGRA (Pendidikan Guru Raudhotul Athfal), Jurusan Tarbiyah, semester lima

 























[1]M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia. 2011.hlm:47-55
[2] Muri Yusuf, Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta: Prenadamedia, 2014, hal 4
[3]M. Subana, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia. 2011.hlm:47-55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar