DASAR-DASAR
PENELITIAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Metodologi
Penelitian Dasar
Dosen Pengampu : M. Ghufron
Dimyati, M.S.I
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1. Alfina Risqi Yani Robbi (2023114106)
2. Indri Widyastuti (2023114145)
3. Apriliani Dea Gumilar (2024115001)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah, dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah semata yang senantiasa memberinikmat
dan karunia kepada umat manusia tiada batasnya. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia
dari jalan kesesatan menuju jalan yang benar dan diridhoi Allah swt.
Alhamdulillah
kami dapat menyusun makalah tentang
dasar-dasar penelitian. Adapun tujuan penyusunan makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian Dasar.
Dalam
makalah ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
dengan penyusunan makalah ini, pembaca dapat lebih mengetahui tentang
dasar-dasar penelitian yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah penelitian.
Pekalongan,
30 Juni 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak
kita jumpai mahasiswa yang telah mengajukan usulan/proposal penelitiannya
sering mengeluh akibat mereka harus berkali-kali memperbaiki usulannya ,
sebelum dianggap memadai oleh pembimbingnya.
Suatu
tulisan berjenis penelitian harus berbeda dengan tulisan bentuk lainnya. Suatu
penelitian paling tidak harus memuat unsur-unsur berpikir ilmiah, seperti yang
di kemukakan oleh John Dewey, yaitu terungkap adanya persoalan dan masalah,
bila perlu mengajukan dugaan-dugaan sementara (hipotesis), adanya informasi,
bukti atau data yang logis untuk dianalisis, dan diakhiri dengan suatu
kesimpulan. Itulah sebabnya makalah ini kita bahas, agar kita mengetahui
tentang dasar-dasar penelitian yang mengenai jenis-jenis penelitian,
tahapan-tahapan penelitian, dan tujuan penelitian.
Dengan adanya
makalah ini, kita dapat mengetahui serba serbi tentang dasar-dasar penelitian
yang berguna bagi pembaca untuk bekal persiapan penelitian pada tahap awal.
Karena tanpa adanya dasar-dasar tentang penelitian, maka tidaklah lengkap
pengetahuan seseorang yang mengaku dapat membuat suatu penelitian.
Pentingnya
bahasan tentang dasar-dasar penelitian adalah mengubah cara pandang seorang
tentang sebuah penelitian yang dipandang cukup sulit dan rumit dalam
pembuatannya. Dengan memahami betul isi serta cara penerapan dalam langkah awal
pembuatan penelitian, diharapkan pembaca dapat sedikitnya memahami apa itu
penelitian, dan apa saja yang tertuang dalam dasar-dasar sebuah penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metodologi Penelitian
Pada hakikatnya penelitian adalah suatu cara dari
sekian cara yang pernah ditempuh dilakukan dalam mencari kebenaran. Cara
mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah. Jadi, tidak
berlebihan apabila metode disebut sebagai strategi dalam penelitian ilmiah.
Tujuannya untuk meramalkan, mengontrol dan menjelaskan gejala-gejala yang
teramati guna mendapatkan kebenaran yang kita inginkan. Sebagai suatu strategi,
metode ilmiah memiliki langkah-langkah atau prosedur yang perlu ditempuh dalam
mengamati gejala-gejala atau data sebagai bahan yang harus dipertimbangkan
dalam mengungkapkan kebenaran tadi. Prosedur tersebut berupa merumuskan
masalah, melakukan studi literatur atau paling tidak membaca hasil penelitian,
menuyusun asumsi-asumsi atau bila dipandang perlu menghadirkan hipotesis,
mengumpulkan data dan menganalisis data dan terakhir membuat kesimpulan.
Unsur yang paling menonjol dalam suatu penelitian
ilmiah adalah adanya pemecahan masalah. Masalah yang terpecahkan tentu saja
diselesaikan melalui prosedur pemecahan masalah yang benar. Prosedur
permasalahan bergantung pada metode dan desain penelitian yang dilakukan.
Setelah itu, data,informasi, dan bukti-bukti dari sumber yang benar (populasi
atau sampel) dianalisi statistika yang tepat, hingga akhirnya diperoleh
kesimpulan.[1]
Suwartono
(2014:7) menyatakan, penelitian adalah cara memperoleh pengetahuan dengan data
empiris yang memadai. Data empiris diperoleh melalui pengamatan terhadap suatu
fenomena. Memang, mungkin saja awalnya karena keyakinan, pernyataan yang berasal dari
sumber terpercaya/otoritas, dan atau sikap apriori. Namun pengetahuan
empiris diperoleh melalui proses yang memungkinkan kita mengeksternalisasinya,
yaitu berupa hasil penelitian berdasarkan pengetahuan empiris yang terbuka
terhadap pemeriksaan dan uji kebenaran (bila jika nantinya dikehendaki).
Kebenaran
dapat berupa sesuatu, kejadian, fakta, argumentasi fakta, pertimbangan,
preposisi, atau ide yang benar atau yang diterima sebagai sesuatu yang benar.
Kebenaran dalam ilmu dibatasi fakta-fakta alam yang dapat diobservasi baik
dengan menggunakan pancaindra maupun dengan memanfaatkan alat bantu teknologi
serta kemampuan manusia/pengamat itu sendiri. Diluar batas jangkauan itu,
wilayah Sang Maha Pencipta dengan kebesaran-Nya.[2]
Menurut
Winarno Surakhmad (1980:20-26), untuk dapat mengadakan penyelidikan ilmiah yang
bagaimanapun juga elementernya, penyidik harus memahami dasar-dasar yang
menjadi tumpuan berpikir metodik, khususnya dalam rangka sistematik
penyelidikan. Sekurang-kurangnya penyidik tersebut perlu menyadari arti
kebenaran ilmiah sebagai tujuan yang akan dicapai melalui penyelidikan,
mengetahui cara menjuruskan jalan pikiran yang cermat dan sistematik,
mengetahui arti dan fungsi hipotesa, menegtahui prinsip-prinsip pengukuran,
membedakan antara populasi dengan sampel, serta mengetahui kebiasaan akademi
dalam menentukan pola penyidikan.
Untuk
membantu memahami dasar-sasar umum yang dibutuhkan itu, berikut membahas
cara-cara manusia mencari kebenaran:
1.
Penemuan
sacara kebetulan
Melihat
banyaknya peristiwa penting serta penemuan-penemuan yang berguna di dunia ini
yang semuanya di ilhami secara kebetulan, tak dapatlah dikatakan bahwa “metode
kebetulan” tidak ada manfaatnya. Tetapi sebagai suatu cara, ia bukanlah cara
yang sebaik-baiknya. Penemuan secarakebetulan tidak dipakai didalam cara
bekerja ilmiah, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa sering pula cara ini
membawa faedah.
2.
Melalui
“Trial and Error”
Istilah
“trial and error” dikenal mula-mula dalam lapangan ilmu jiwa yang sesungguhnya
menyatukan dua jenis pengertian; percobaaan dan kesalahan. Pada cara ini
terdapa sikap yang disebut untung-untungan. Akan tetapi dibandingkan dengan
cara kebetulan, trial and error ada kelebihannya karena disini manusia tidak
hanya dengan pasif menanti terjadinya suatu kebetulan atau keajaiban. Disini
manusia mengadakan sejenis usaha yang aktif, mencoba, mencoba, dan mencoba.
Bila percobaan pertama gagaal, mungkin sekali percobaan yang berikutnya
berhasil.
3.
Melalui
otoritas dan kewibawaan
Berdasarkan
atas penghormatan pada suatu pendapat yang dikeluarkan oleh badan atau oleh
orang tertentu yang dianggap mempunyai kewibawaan, seringkali orang-orang tidak
lagi berusaha mancari jalan lain untuk menguji kebenaran pendapat itu sebagai
kebenaran yang mutlak, atau pendapat yang dengan sendirinya, harus diambil
sebagai pegangan.
4.
Pemecahan
cara spekulasi
Bila
seseorang menghadapi suatu masalah, mungkin sekali ia tidak segera mencoba
mengadakan suatu usaha dengan cara membabi buta belaka. Mungkin sekali ia
menetapkan suatu cara pemecahan saja, yang walaupun tidak diyakini betul-betul
efektifnya cara yang diambil itu. Ia berspekulasi atas suatu kemungkinan yang
dipilihnya dari beberapa kemungkinan lain. Di dalam ia memilih atau menetapkan
suatu jalan, ia hanya dibimbing oleh beberapa pertimbangan yang tidak begitu
masak. Ia mengira-ngirakan mana yang sebaik-baiknya dan dasar inilah yng
merupakan pertimbangan untuk bertindak.
5.
Dengan
berpikir kritik atau berdasarkan pengalaman
Cara
berpikir kritik atau berdasar pengalaman tidaklah tanpa guna. Hasil ygn
memuaskan sangat tergantung atas dua hal; kemapuan berpikir dan jenis-jenis
pengalaman.dapat dikatakan bahwa disinilah bermula metode penyidikan. Karena
manusia mulai mencari jalan
sebaik-baiknya untuk sampai tujuan. Namun berpikir serupa ini belum sama dengan
mengadakan penelitian ilmiah.
6.
Melalui
penyelidikan ilmiah
Penyidikan
adalah penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam taraf keilmuan. Penyaluran
sampai taraf setinggi ini disertai oleh keyakinan bahwa ada sebab bagi setiap
akibat. Dan bahwa setiap gejala yang nampak dapat dicari penjelasannya secara
ilmiah.
B.
Tahapan-tahapan Penelitian[3]
1.
Tahapan persiapan / perencanaan penelitian
Perencanaan penelitian merupakan kegiatan awal penelitian. Secara fisik,
kegiatan ini diantaranya ditandai oleh adanya proposal penelitian dan
instrument penelitian. Dalam arti nonfisik, kegiatan perencanaan merupakan
serangkaian strategi peneliti untuk kegiatan penelitiannya. Misalnya,
memikirkan masalah, mengumpulkan data, menentukan subjek penelitian, menyusun
jadwal waktu penelitian, memilih statistic yang akan digunakan, dan lain-lain.
2.
Tahapan pelaksanaan penelitian
Tahapan
pelaksanaan penelitian merupakan kegiatan inti sebuah penelitian. Peneliti
memasuki kancah penelitian dengan menghadapi subjek dan objek penelitian. Bila
penelitiannya berupa eksperimen murni, peneliti berada di laboratorium. Bila
bukan eksperimen murni, penelitia ada di tengah-tengah kelompok penelitian untuk
melakukan serangkaian perlakuan (treatment). Bila berupa analisis dokumen, maka
peneliti berada di hadapan
dokumen-dokumen (seperti buku, laporan, jurnal, dan lain-lain)
3.
Penulisan laporan peelitian
Langkah-langkah, batang tubuh, unsur-unsur suatu penelitian yang bisa
dijadikan pegangan bagi penelitian pendidikan khususnya dan penelitian ilmiah
umumnya adalah sebagai berikut :
a.
Permasalahan, dijabarkan menjadi :
1)
Latar belakang masalah
2)
Pentingnya masalah
3)
Pembahasan dan perumusan masalah
b.
Kajian literatur
c.
Asumsi-asumsi dan hipotesis
d.
Pemilihan pendekatan, dijabarkan menjadi pemilihan:
1)
Metode, teknik, dan desain
2)
Teknik sampling (populasi dan sampel)
e.
Model instrument pengumpulan dan pengolahan data
f.
Kesimpulan dan implikasi
C.
Jenis
Penelitian Pendidikan[4]
1.
Dari
segi tujuan umum penelitian pendidikan:
a.
Jenis
penelitian exploratorif, bertujuan untuk menemukan problematik-problematik baru
dalam dunia pendidikan
b.
Jenis
penelitian pengembangan, yaitu bertujuan untuk memperkembangkan pengetahuan
atau teori pendidikan yang sudah ada.
c.
Jenis
penelitian verifikasi, yaitu penelitian untuk menguji kebenaran suatu
pengetahuan atau suatu teori dalam bidang pendidikan.
2.
Dari
segi kegunaannya:
a.
Penelitian
Dasar (Fondamental Research)
Dilakukan
untuk menemukan pengetahuan baru, generalisasi baru maupun teori baru.
b.
Penelitian
Terapan (Applied Research)
Dilakukan
untuk memperbaiki proses sesuatu untuk menerapkan teori-teori yang ada.
c.
Penelitian
Tindakan (Action Research)
Dilakukan
terutama untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis dalam rangka memperbaiki keadaan atau situasi yang
dilakukan secara terbatas.
d.
Penelitian
Evaluasi (Evaluation Research)
Dilakukan
dengan tujuan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanaan suatu kegiatan
yang sedang dilakukan.
e.
Penelitian
Assesmen (Assesment Research)
Dilakukan
untuk menentukan perubahan atau perbaikan individu setelah menjalani suatu
treatment.
D.
Tujuan
Dan Kegunaan Penelitian Pendidikan[5]
1.
Tujuan
a.
Menemukan
pengetahuan, teori, konsep atau dalih generalisasi baru tentang pendidikan.
b.
Untuk
memperbaiki atau memodifikasi teori pendidikan lama.
c.
Untuk
memperkokoh suatu teori atau generalisasi yang sudah ada.
2. Kegunaan
Hasil penelitian dapat
dijadikan:
a. Peta yang menggambarkan tentang keadaan
pendidikan.
b. Sarana diagnosa.
c. Sarana untuk menyusun kebijakan (policy).
d. Sebagai dasar melukiskan tentang
kemampuan dalam pembiayaan, peralatan, perbekalan serta tenaga kerja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian
adalah suatu cara dari sekian cara yang pernah ditempuh dilakukan dalam mencari
kebenaran. Cara mendapatkan kebenaran itu ditempuh melalui metode ilmiah.
Untuk membantu
memahami dasar-sasar umum yang dibutuhkan itu, berikut membahas cara-cara
manusia mencari kebenaran:
1. Penemuan sacara kebetulan
2. Melalui “Trial and Error”
3. Melalui otoritas dan kewibawaan
4. Pemecahan cara spekulasi
5. Dengan berpikir kritik atau berdasarkan
pengalaman
6. Melalui penyelidikan ilmiah
Tahapan-tahapan Penelitian
1.
Tahapan persiapan / perencanaan penelitian
2.
Tahapan pelaksanaan penelitian
3.
Penulisan laporan peelitian
Jenis Penelitian Pendidikan
1. Dari segi tujuan umum penelitian
pendidikan:penelitian exploratorif,penelitian pengembangan, dan penelitian verifikasi
2. Dari segi kegunaannya:Penelitian Dasar (Fondamental
Research), penelitian Terapan (Applied
Research), penelitian
Tindakan (Action Research),
Penelitian Evaluasi (Evaluation Research), dan Penelitian Assesmen (Assesment
Research).
DAFTAR PUSTAKA
M. Subana.
2011. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia
Suwartono, 2014. Dasar-dasar
metodologi Penelitian, Yogyakarta :CV Andi Offset
Surakhmad, Winarno, 1980. Pengantar Penelitian Ilmiah, Bandung
: Tarsito
Muri, Yusuf, 2014. Metode Penelitian:
Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta : Kencana
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/DASAR-DASAR%20metodologi
28/06/2017 11:14
PROFIL PENULIS
|
||||
|
||||
|
||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar