Laman

Minggu, 05 November 2017

sbm B 10-a Hakikat evaluasi dan umpan balik

 EVALUASI DAN UMPAN BALIK
Hakikat evaluasi dan umpan balik

Dewi Munisa
2023116142
PGMI B

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017



KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji Syukur ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan kenikmatanNya kepada kita semua. Sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Evaluasi dan umpan balik” dengan sub tema “Hakikat evaluasi dan umpan balik”.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya penulis mengalami beberapa kesulitan, seperti mencari sumber buku referensi yang sesuai dengan tema, serta tingkat pemahaman terhadap pembahasan sub tema itu sendiri. Semua ini tidak akan terlaksana dengan lancar, apabila tidak adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu dalam penyusunan makalah ini termasuk dosen yang sudah menyediakan buku untuk referensi dan anggota kelompok saya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya selaku penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran dari pembaca agar dapat menyempurnakan pembuatan makalah pada selanjutnya. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat  bagi para pembaca.



Pekalongan, 30 Oktober 2017
Penulis

     DEWI MUNISA
NIM. 2023116142



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................      1
DAFTAR ISI.....................................................................................................      2
BAB I PENDAHULUAN
A.      Tema...........................................................................................................      3
B.       Sub tema.....................................................................................................      3
C.       Arti penting di kaji......................................................................................      3
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian evaluasi dan umpan balik.........................................................  4-7 
B.       Ketentuan serta syarat evaluasi dan umpan balik.......................................  7-8
C.       Hubungan antara evaluasi dan umpan balik...............................................9-10
BAB III PENUTUP
A.      Kesimpulan.................................................................................................   11
B.       Saran...........................................................................................................   11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................    12
PROFIL PENULIS...........................................................................................    13










BAB I
PENDAHULUAN

A.      Tema
Evaluasi dan umpan balik
B.       Sub tema
Hakikat evaluasi dan umpan balik
C.       Arti penting di kaji:
Karena pada dasarnya mutu pendidikan dapat dilihat dari 3 aspek yaitu evaluasi peserta didiknya, akreditasi sekolahnya, dan sertifikasi gurunya. Demi terciptanya generasi atau lulusan yang bermutu maka harus dilakukan evaluasi oleh guru terhadap siswa sebagai gambaran dari hasil belajar selama pembelajaran. Apakah siswa tersebut layak untuk lulus atau tidak. Kemudian yang lebih pentingnya lagi adalah bagaimana pemaham guru terhadap arti evaluasi dan umpan balik?, sudahkah evaluasi dilakukan sesuai dengan ketentuan, syarat serta prinsip evaluasi dan umpan balik?. Agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai maka guru perlu terlebih dahulu memperhatian 2 hal tersebut.
Maka dalam hal ini hakikat evaluasi dan umpan balik perlu dikaji karena untuk memberikan pemahaman terhadap evaluator agar tidak sembarangan dalam melakukan evaluasi dan umpan balik terhadap peserta didiknya, tentunya dengan mengetahui hakikat evaluasi dan umpan agar tidak terjadi kesalahan pengertian dan kesesuaian dalam pelaksanaan. Karena evaluasi juga merupakan salah satu aspek dalam melihat mutu lembaga pendidikan.





BAB II
PEMBAHASAN
A.      Hakikat evaluasi dan umpan balik
1.      Pengertian evaluasi
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation, dalam bahasa Arab at-taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value, dalam bahasa Arab al-Qimah, dan dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan demikian secara harfiah evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.[1]
Menurut istilah pengertian evaluasi dalam lingkup pendidikan didefinisikan oleh beberapa ahli:
a.       Bloom, evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam diri pribadi siswa.
b.      Stufflebeam, evaluasi merupakan proses menggambarkan, memeroleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
c.       Edwind Wandt dan Gerald W. Brown, evaluasi itu menunjuk kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.[2]
Jadi kesimpulannya evaluasi merupakan proses yang menentukan kondisi, dimana suatu tujuan telah dapat di capai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, dimana suatu tujuan dapat dicapai.
Evaluasi juga merupakan proses memahami, memberi arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan pengambil keputusan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pedidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan.[3]
Evaluasi mempunyai makna yang berbeda dengan pengukuran dan penilaian.
1)      Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Penggukuran bersifat kuantitatif.
2)      Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran  baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
3)      Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai, mempunyai sifat keduanya.[4]
Dilihat dari ke tiga pengertian tersebut, maka unsur-unsur pokok yang harus ada dalam kegiatan pengukuran adalah:
a)      Adanya objek yang di ukur,
b)      Adanya tujuan pengukuran,
c)      Adanya alat ukur,
d)     Proses pengukuran,
e)      Hasil pengukuran yang bersifat kuantitatif.
Adapun unsur pokok dalam penilaian selain mencakup kegiatan pengukuran mencakup pula:
a)      Adanya standar yang dijadikan pembanding,
b)      Adanya proses perbandingan antara hasil pengukuran dengan standar, dan,
c)      Adanya hasil penilaian yang bersifat kaulitatif.
Pengertian penilaian tidak sampai ke taraf evaluasi, melainkan sekedar mengukur dan mengadakan etimasi terhadap hasil pengukuran. Sedangkan mengenai evaluasi pembelajaran maka mencangkup kedua kegiatan tersebut yang hasilnya bersifat kuantitatif dan kualitatif.[5]
Namun secara umum orang hanya mengidentifikasikan kegiatan evaluasi sama dengan menilai karena aktivitas mengukur sudah termasuk didalamnya, dan tidak mungkin melakukan penilaian tanpa didahului oleh kegiatan pengukuran.[6]
2.      Pengertian umpan balik
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya tentang keadaan siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Termasuk dalam alat ukur lainnya itu adalah pekerjaan rumah (PR) dan petanyaan yang diajukan guru dalam kelas.
Umpan balik hanya dapat berfungsi memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu saja. Hanya menyajikan tes dan memberikan serta menyampaikan skor kepada siswa tidak terlalu mempengaruhi penampilan siswa. Baru bermanfaat apabila guru bersama siswa menelaah kembali jawaban-jawaban tes, baik yang dijawab benar maupun yang dijawab salah oleh siswa, dan siswa diberikan kesempatan memperbaiki jawabannya yang salah itu.[7]
Dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar mengajar terdahulu yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi. Hasil evaluasi ini memberikan informasi mengenai sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan dalam proses kegiatan belajar mengajar beberapa tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan oleh guru kepada para siswanya, salah satu dari tindak lanjut itu adalah memberikan umpan balik kepada siswa mengenai tingkat pencapaian dalam bidang yang dievaluasikan.
Valuasi pendidikan adalah:
a.       Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan kemajuan yang telah ditentukan.
b.      Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik bagi penyempurnaan pendidikan.[8]

B.       Ketentuan serta syarat evaluasi dan umpan balik
1.      Ketentuan evaluasi
Cronbach dalam bukunya Designing Evaluator of Educational and Social Program telah memberikan uraian mengenai ketentuan dasar evaluasi sebagai berikut:
a.    Evaluasi program pendidikan merupakan kegiatan yang dapat membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.
b.    Evaluasi adalah suatu seni, tidak ada satu pun evaluasi yang sempurna, walaupun dilakukan dengan teknik yang berbeda-beda.
c.    Evaluator seyogyanya tidak memberikan jawaban terhadap suatu pertanyaan khusus.
d.   Tidak seorang pun berhak memberikan pertimbangan tentang di teruskan atau tidaknya sesuatu program. Penelitian evaluasi adalah tanggungjawab sebuah tim bukan per orangan.
e.    Evaluator tidak terikat pada suatu sekolah, sebaliknya suatu sekolah tidak hanya terikat pada salah satu tim evaluator.
f.     Evaluasi merupakan suatu proses terus menerus sehingga di dalam proses kegiatannya dimungkinkan untuk merevisi apabila di rasakan adanya suatu kesalahan.
g.    Di dalam kerjanya evaluator mungkin saja belum dapat dengan tajam merumuskan pertanyaan untuk menggali data. Baru di dalam proses kegiatan yang terus menerus maka evaluator menjadi mantap memasuki dan menyelami permasalahan.
h.    Hendaknya evaluator menggunakan berbagai teknik dan instrumen sehingga mampu mengungkap berbagai aspek.
i.      Kesimpulan evaluasi hendaknya merupakan deskripsi yang jelas atau menunjukkan hubungan sebab-akibat tetapi tidak memberikan penilaian, evaluator dapat mengajukan asumsi-asumsi yang didukung oleh data.[9]
2.      Ketentuan umpan balik
a.       Umpan balik tidak mempermudah belajar jika :
1)        Siswa sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal itu  (misalnya “nyontek” jawaban yang benar dari temannya tanpa mengolah soal itu dalam pikirannya sendiri).
2)        Bahan yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga siswa umunya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
b.      Umpan balik membantu dan mempermudah belajar apabila dipenuhi syarat-syarat berikut ini:
1)        Mengkonfirmasikan jawaban-jawaban benar yang diberikan siswa, dan menyampaiakan kepadanya seberapa jauh dia mengerti materi belajar yang disajikan.
2)        Mengidentifikasi kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaikinya sendiri.[10]


C.       Hubungan evaluasi dan umpan balik
Text Box: OutputText Box: TransformasiText Box: InputJika di gambarkan dalam bentuk diagram akan terlihat sebagai berikut:
 










a.         Input:
Adalah bahan mentah yang di masukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia sekolah maka yang di maksud dengan bahan mentah adalah calon siswa baru yang akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki tingkat sekolah calon siswa itu dinilai dahulu kemampuannya. Dengan penilaian itu ingin diketahui apakah kelak ia akan mempu mengikuti pelajaran dan melaksanakan tugas-tugas yang akan diberikan kepadanya.
b.         Transformasi:
Adalah mesin yang bertugas mengubah bahan mentah menjadi mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah itu yang menjadi transfornmasi. Adapun unsur-unsur transformasi sekolah tersebut antara lain: guru dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana penunjang, sistem administrasi.


c.         Output:
Adalah bahan jadi yang dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah siswa berhak lulus atau tidak, perlu di adakan kegiatan penilaian.
d.        Umpan balik:
Adalah segala informasi baik yang menyangkut input maupun output.[11]














BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan. Evaluasi berbeda maknanya dengan pengukuran dan penilaian. Sedangkan umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya tentang keadaan siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya. Agar dalam kegiatan mengevaluasi dan umpan balik berjalan dengan lancar maka sebelumnya terlebih dahulu evaluator memperhatian beberapa ketentuan atau aturan yang harus digunakan dalam mengevaluasi dan melakukan umpan balik. Gambaran dalam pembelajaran itu dimulai dengan input, dilanjutkan dengan transformasi dan diakhiri dengan output. Kemudian melakukan perbandingan antara proses input dan output dengan tujuan awal pendidikan. Dan pada akhirnya dapat diketahui tingkat pemahaman siswa atau lulus tidaknya siswa. Kemudian dilakukanlah umpan balik  untuk perbaikan hasil.
B.  Saran
Guru atau evaluator lebih baik dalam mengevaluasi peserta didiknya serta memenuhi ketentuan syarat dan prinsip dalam mengevaluasi dan memberikan umpan balik kepada peserta didiknya.





DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Sukarsimi. 1994. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mustakim, Zaenal. 2009. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi). Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Putro, Eko Widoyoko. 2011. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT. Grasindo.
Sudisjono, Anas. 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Sukardi, M. 2012. Evaluasi Pendidikan Prinsip 7 Operasionalnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Thoha, M. Chabib. 1994. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.






PROFIL PENULIS


Dewi Munisa, seorang wanita beragama Islam ini lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, pada tanggal 25 Juni 1997. Pendidikan SDN 01 Wonopringgo, SMPI dan SMAI di YMI Wonopringgo, Pegaden Tengah. Dan sekarang sebagai mahasiswa IAIN Pekalongan masuk pada tahun 2016.


 




[1]Anas Sudisjono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Cet ke-1 (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 1.
[2]Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), hlm. 1-2.
[3]M. Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip 7 Operasionalnya, Cet ke-7 (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012), hlm1-2.
[4]Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran, Cet ke-3 (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm. 4.
[5]M. Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994), hlm. 3.
[6]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, Cet ke-1 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2009), hlm. 2.
[7]Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi), Cet ke-5 (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 190.
[8]Anas Sudisjono. Pengantar Evaluasi Pendidikan......, hlm. 3.
[9] Daryanto, Evaluasi Pendidikan....., hlm. 2-4.
[10]Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik (Jakarta: PT. Grasindo, 1991), hlm. 149.
[11]Sukarsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Cet ke-11 (Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada, 1994), hlm. 3-4.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar