Laman

Sabtu, 11 November 2017

sbm E 10-a “HAKIKAT DAN MACAM-MACAM EVALUASI”

EVALUASI DAN UMPAN BALIK
“HAKIKAT DAN MACAM-MACAM EVALUASI”

Sekar Santika Rahmawati
(2021115275)
Kelas: E

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017




KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,,,
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah yang maha melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang bersama-sama kita nantikan syafaat-Nya di akhir kelak.
Alhamdulilah penulis dapat menyelesaikan Makalah untuk memenuhi tugas dengan tepat pada waktunya. Penulis sangat berterima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar Bapak Muhammad Hufron, M.S.I yang memberikan pengarahan dan ilmunya kepada para mahasiswa. Penulis juga berterima kasih kepada semua kalangan yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun jika masih banyak kesalahan penulisan materi, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Pekalongan,06 November 2017

Sekar Santika Rahmawati
NIM. 2021115275



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tema dan Sub Tema
Tema                   : Evaluasi dan Umpan Balik
Sub Tema            :Hakikat dan Macam-macam Evaluasi

B.     Arti Penting dikaji
Dalam proses belajar mengajar seorang pendidik perlu memahami peserta didiknya, mengetahui sejauh mana peserta didik itu paham akan berbagai pembelajaran yang akan diberikan pada proses awal, karena dari situlah guru dapat menilai untuk melanjutkan kepelajaran selanjutnya. Keberhasilan pengajaran yang diberikan oleh pendidik dapat diketahui dengan menggunakan evaluasi. Adanya evaluasi dapat dijadikan tolak ukur dari pemahaman anak didik dan dari evaluasi pula pendidik dapat memberikan umpan balik terhadap anak didiknya.
Materi ini penting dikaji karena setelah melaksanakan program pembelajaran, pendidik  perlu mengadakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana kemampuan atau prestasi peserta didik.   












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat Evaluasi
1.      Pengertian Evaluasi
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab at-Taqdir (ا لتقد ير) dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa Arab; al-Qimah ( القيمة ) dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan demikian, secara harfiah, evaluasi pendidikan (educational education = al-Taqdir al-Tarbawiy = ا لتقدر ا لتربوي ) dapat diartikan sebagai penilaian dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.[1]
Stufflebeam (1971) dalam Sudjiono mengatakan bahwa “evalution is the proces of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”artinya evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Sementara Edwin Wandt & Geral W Brown (1977) dalam Sudjiono mengatakan bahwa “ evalution refer to the act or process to determining the value of something” bahwa evaluasi menunjukan pada kegiatan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Komite Studi Nasional tentang evaluasi (NSCE) UCLA mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan analisis, dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan keputusan serta penyususnan program selanjutnya.[2]
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument) pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif (angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progress), sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. [3]
Maka dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai.Sementara itu, evaluasi hasil belajar pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar pembelajar dengan menggunakan patokan-patokan tertentu agar mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan sebelumnya.[4]
2.      Makna Evaluasi
Evaluasi mempunyai makna bagi berbagai pihak. Evaluasi hasil belajar bermakna bagi semua komponen dalam proses pengajaran terutama siswa, guru, pembimbing/penyuluh sekolah dan orangtua siswa.
a.       Makna bagi siswa
1)      Hasil evaluasi tidak memuaskan, apabila ternyata hasil evaluasi menunjukan siswa belum mencapai tujuan instruksional yang diinginkan, ia dapat dimotivasi untuk belajar lebih giat lagi
2)      Hasil evaluasi memuaskan, siswa terdorong untuk mengulangi atau bahkan memperbaiki hasilnya supaya dapat memperoleh kepuasan diwaktu yang akan datang.
b.      Makna bagi guru
1)      Keadaan siswa, memberikan informasi pada guru tentang kemajuan belajar tiap siswa mengenai kesulitan yang dialami mereka
2)      Materi pengajaran, dapat memberikan gambaran bagi guru tentang daya serap siswa atas materi pengajaran yang disajikan.
3)      Metode pengajaran, dapat menunjukan tepat tidaknya metode pengajaran yang digunakan guru.
c.       Makna bagi pembimbung/penyuluh
Upaya bimbingan dan penyuluhan akan lebih terarah kepada tujuannya apabila ditunjang oleh informasi yang akurat tentang keadaan siswa dari segi intelektualnya maupun emosionalnya.
d.      Makna bagi sekolah
Efektivitas kegiatan belajar mengajar dapat diketahui melalui hasil belajar oleh kondisi belajar yang diciptakan sekolah itu diperoleh informasinya melalui evaluasi.
e.       Makna bagi orang tua siswa
Semua orangtua ingin melihat melihat sejauh mana tingkat kemajuan yang dicapai anaknya disekolah. Biasanya sekolah memberikan laporan kemajuan siswa dalam bentuk rapor yang tidak lain merupakan hasil evaluasi.[5]
3.      Tujuan Evaluasi
Evaluasi memegang peranan penting dalam proses pembelajaran antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
a.       Membuat kebijaksanaan dan keputusan
b.      Menilai hasil yang dicapai para peserta didik
c.       Menilai kurikulum
d.      Memberi kepercayaan kepada sekolah
e.       Memonitor dana yang telah diberikan
f.       Memperbaiki materi dan program pendidikan
Muchtar Buchori mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pembelajaran ada dua yaitu:
a.       Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
b.      Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pembelajaran yang digunakan pendidik selama jangka waktu tertentu tersebut.
Tujuan utama dilakukan evaluasi dalam proses pembelajaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh peserta didik sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. Tindak lanjut merupakan fungsi evaluasi yang dapat berupa; (1) penempatan pada yang tepat. (2) pemberian umpan balik. (3) diagnosis kesulitan belajar peserta didik, dan (4) penentuan kelulusan.[6]

B.     Macam-macam Evaluasi
Klasifikasi atau penggolongan evaluasi dalam bidang pendidikan sangat beragam. Sangat beragamnya ini disebabkan karena sudut pandang yang saling berbeda dalam melakukan klasifikasi tersebut. Dalam hal ini, klasifikasi tentang evaluasi yang akan penulis jelaskan adalah evaluasi formatif, sumatif dan diagnostik.
1.      Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan / topik, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai kemajuan yang telah dicapai. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pokok bahasan tersebut.
Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topik yang telah dibahas.[7]
2.      Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
Adapun tujuan utama dari evaluasi sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu.
3.      Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai input. Dalam hal ini evaluasi diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa.
Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik, sehingga guru dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostik ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah dipelajarinya.


Perbandingan Tes Diagnostik, Tes Formatif, dan Tes Sumatif

Ditinjau dari
Tes Diagnostik
Tes Formatif
Tes Sumatif
Fungsinya
MMengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya
-      menentukan kesulitan belajar yang dialam
-          Umpan balik bagi siswa, guru maupun program untuk menilai pelaksanaan suatu unit program
-          Memberi tanda telah mengikuti suatu program, dan menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan anggota kelompoknya
Cara memilih tujuan yang dievaluasi
-         Memilih tiap-tiap keterampilan prasarat
-          memilih tujuan setiap program pembelajaran secara berimbang
-          memilih yang berhubungan dengan tingkah laku fisik, mental dan perasaan
-          Mengukur semua tujuan instruksional khusus
-         Mengukur tujuan instruksional umum
Skoring (cara menyekor)
-          menggunakan standar mutlak dan relatif
-         menggunakan standar mutlak
-         menggunakan standar relatif[8]




BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai. Sementara itu, evaluasi hasil belajar pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar pembelajar dengan menggunakan patokan-patokan tertentu agar mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Klasifikasi atau penggolongan evaluasi dalam bidang pendidikan sangat beragam. Sangat beragamnya ini disebabkan karena sudut pandang yang saling berbeda dalam melakukan klasifikasi tersebut. Dalam hal ini, klasifikasi tentang evaluasi yang penulis jelaskan adalah evaluasi formatif, sumatif dan diagnostik.


DAFTAR PUSTAKA

Arifin Zaenal,2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Mustakim  Zaenal, 2017.  Strategi dan Metode Pembelajaran Edisi Revisi. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.

Siregar  Eveline dan Nara Hartini, 2010.  Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Silverius Suke, 1991.  Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: PT Grasindo.

Sudiyono Anas, 1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.







PROFIL PENULIS
 














Nama              : Sekar Santika Rahmawati
 Nim                : 2021115275
 Alamat           : Dukuh Madendo Desa Domiyang Kecamatan Paninggaran    Kabupaten Pekalongan
 TTL               : Pekalongan, 09 Mei 1996





[1]Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1996), hlm. 1
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran Edisi Revisi, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 178
[3] Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 8
[4]Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 142
[5] Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: PT Grasindo, 1991), hlm. 6-9
[6]Zaenal Mustakim,. Op.Cit, hlm. 182

Tidak ada komentar:

Posting Komentar