EVALUASI DAN UMPAN BALIK
“HAKIKAT DAN MACAM-MACAM EVALUASI”
Sekar Santika Rahmawati
(2021115275)
Kelas: E
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,,,
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala
puji bagi Allah yang maha melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang
bersama-sama kita nantikan syafaat-Nya di akhir kelak.
Alhamdulilah
penulis dapat menyelesaikan Makalah untuk memenuhi tugas dengan tepat pada
waktunya. Penulis sangat berterima kasih kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Strategi Belajar Mengajar Bapak Muhammad Hufron, M.S.I yang memberikan
pengarahan dan ilmunya kepada para mahasiswa. Penulis juga berterima kasih
kepada semua kalangan yang membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat membantu pembaca dan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan bagi pembaca pada umumnya. Adapun jika masih banyak kesalahan penulisan
materi, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Pekalongan,06 November 2017
Sekar Santika Rahmawati
NIM. 2021115275
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema dan Sub Tema
Tema : Evaluasi dan Umpan Balik
Sub Tema :Hakikat dan Macam-macam Evaluasi
B. Arti Penting dikaji
Dalam proses belajar mengajar seorang pendidik
perlu memahami peserta didiknya, mengetahui sejauh mana peserta didik itu paham
akan berbagai pembelajaran yang akan diberikan pada proses awal, karena dari
situlah guru dapat menilai untuk melanjutkan kepelajaran selanjutnya.
Keberhasilan pengajaran yang diberikan oleh pendidik dapat diketahui dengan
menggunakan evaluasi. Adanya evaluasi dapat dijadikan tolak ukur dari pemahaman
anak didik dan dari evaluasi pula pendidik dapat memberikan umpan balik
terhadap anak didiknya.
Materi ini penting dikaji karena setelah
melaksanakan program pembelajaran, pendidik
perlu mengadakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana kemampuan atau prestasi
peserta didik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Evaluasi
1.
Pengertian Evaluasi
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation;
dalam bahasa Arab at-Taqdir (ا لتقد ير) dalam bahasa Indonesia berarti
penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa Arab; al-Qimah (
القيمة
) dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan demikian, secara harfiah,
evaluasi pendidikan (educational education = al-Taqdir al-Tarbawiy = ا لتقدر ا لتربوي ) dapat diartikan sebagai penilaian
dalam (bidang) pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan pendidikan.[1]
Stufflebeam (1971) dalam Sudjiono mengatakan bahwa “evalution
is the proces of delineating, obtaining, and providing useful information for
judging decision alternatives”artinya evaluasi adalah proses menggambarkan,
memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif
keputusan. Sementara Edwin Wandt & Geral W Brown (1977) dalam Sudjiono
mengatakan bahwa “ evalution refer to the act or process to determining the
value of something” bahwa evaluasi menunjukan pada kegiatan atau proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Komite Studi Nasional tentang evaluasi (NSCE) UCLA
mengatakan bahwa evaluasi merupakan proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan
analisis, dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
pertimbangan keputusan serta penyususnan program selanjutnya.[2]
Evaluasi dan penilaian lebih bersifat komprehensif yang
meliputi pengukuran, sedangkan tes merupakan salah satu alat (instrument)
pengukuran. Pengukuran lebih membatasi pada gambaran yang bersifat kuantitatif
(angka-angka) tentang kemajuan belajar peserta didik (learning progress),
sedangkan evaluasi dan penilaian lebih bersifat kualitatif. [3]
Maka dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
bahwa evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai.Sementara itu, evaluasi hasil belajar
pembelajaran adalah suatu proses menentukan nilai prestasi belajar pembelajar
dengan menggunakan patokan-patokan tertentu agar mencapai tujuan pengajaran
yang telah ditentukan sebelumnya.[4]
2. Makna Evaluasi
Evaluasi mempunyai makna bagi berbagai pihak.
Evaluasi hasil belajar bermakna bagi semua komponen dalam proses pengajaran
terutama siswa, guru, pembimbing/penyuluh sekolah dan orangtua siswa.
a. Makna bagi siswa
1) Hasil evaluasi tidak memuaskan, apabila ternyata hasil evaluasi menunjukan
siswa belum mencapai tujuan instruksional yang diinginkan, ia dapat dimotivasi
untuk belajar lebih giat lagi
2) Hasil evaluasi memuaskan, siswa terdorong untuk mengulangi atau bahkan
memperbaiki hasilnya supaya dapat memperoleh kepuasan diwaktu yang akan datang.
b. Makna bagi guru
1) Keadaan siswa, memberikan informasi pada guru tentang kemajuan belajar tiap
siswa mengenai kesulitan yang dialami mereka
2) Materi pengajaran, dapat memberikan gambaran bagi guru tentang daya serap
siswa atas materi pengajaran yang disajikan.
3) Metode pengajaran, dapat menunjukan tepat tidaknya metode pengajaran yang
digunakan guru.
c. Makna bagi pembimbung/penyuluh
Upaya bimbingan dan penyuluhan akan lebih
terarah kepada tujuannya apabila ditunjang oleh informasi yang akurat tentang
keadaan siswa dari segi intelektualnya maupun emosionalnya.
d. Makna bagi sekolah
Efektivitas kegiatan belajar mengajar dapat
diketahui melalui hasil belajar oleh kondisi belajar yang diciptakan sekolah
itu diperoleh informasinya melalui evaluasi.
e. Makna bagi orang tua siswa
Semua orangtua ingin melihat melihat sejauh
mana tingkat kemajuan yang dicapai anaknya disekolah. Biasanya sekolah
memberikan laporan kemajuan siswa dalam bentuk rapor yang tidak lain merupakan
hasil evaluasi.[5]
3.
Tujuan Evaluasi
Evaluasi memegang peranan penting dalam proses
pembelajaran antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
a. Membuat kebijaksanaan dan keputusan
b. Menilai hasil yang dicapai para peserta didik
c. Menilai kurikulum
d. Memberi kepercayaan kepada sekolah
e. Memonitor dana yang telah diberikan
f. Memperbaiki materi dan program pendidikan
Muchtar Buchori mengemukakan bahwa tujuan
khusus evaluasi pembelajaran ada dua yaitu:
a. Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah mengalami proses
pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
b. Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pembelajaran yang
digunakan pendidik selama jangka waktu tertentu tersebut.
Tujuan utama dilakukan evaluasi dalam proses
pembelajaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat
pencapaian tujuan instruksional oleh peserta didik sehingga dapat diupayakan
tindak lanjutnya. Tindak lanjut merupakan fungsi evaluasi yang dapat berupa;
(1) penempatan pada yang tepat. (2) pemberian umpan balik. (3) diagnosis
kesulitan belajar peserta didik, dan (4) penentuan kelulusan.[6]
B.
Macam-macam Evaluasi
Klasifikasi atau penggolongan evaluasi dalam bidang
pendidikan sangat beragam. Sangat beragamnya ini disebabkan karena sudut
pandang yang saling berbeda dalam melakukan klasifikasi tersebut. Dalam hal
ini, klasifikasi tentang evaluasi yang akan penulis jelaskan adalah evaluasi
formatif, sumatif dan diagnostik.
1.
Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan
pada setiap akhir pembahasan suatu pokok bahasan / topik, dan dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh manakah suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana
yang direncanakan. Winkel menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi
formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih
berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi (feedback) mengenai
kemajuan yang telah dicapai. Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengontrol sampai
seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pokok bahasan
tersebut.
Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan
untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai.
Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil
dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil
tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para
siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus
yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok
bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melanjutkan
pada topik berikutnya, bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih
akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan
pendalaman dari topik yang telah dibahas.[7]
2.
Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan
pada setiap akhir satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok
bahasan, dan dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat
berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkel mendefinisikan evaluasi
sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran
tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam
satu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.
Adapun tujuan utama dari evaluasi sumatif ini
adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik
setelah mereka menempuh program pengajaran dalam jangka waktu tertentu.
3.
Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan
untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada
siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat. Evaluasi diagnostik dapat
dilakukan dalam beberapa tahapan, baik pada tahap awal, selama proses, maupun
akhir pembelajaran. Pada tahap awal dilakukan terhadap calon siswa sebagai
input. Dalam hal ini evaluasi diagnostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal atau pengetahuan prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa.
Pada tahap proses evaluasi ini diperlukan untuk
mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum dikuasai dengan baik,
sehingga guru dapat memberi bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal
terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnostik ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah
dipelajarinya.
Perbandingan
Tes Diagnostik, Tes Formatif, dan Tes Sumatif
Ditinjau dari
|
Tes Diagnostik
|
Tes Formatif
|
Tes Sumatif
|
Fungsinya
|
MMengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya
- menentukan kesulitan belajar yang dialam
|
- Umpan balik bagi siswa, guru maupun program untuk
menilai pelaksanaan suatu unit program
|
- Memberi tanda telah mengikuti suatu program, dan
menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan anggota kelompoknya
|
Cara memilih tujuan yang dievaluasi
|
- Memilih tiap-tiap keterampilan prasarat
- memilih tujuan setiap program pembelajaran secara
berimbang
- memilih yang berhubungan dengan tingkah laku
fisik, mental dan perasaan
|
- Mengukur semua tujuan instruksional khusus
|
- Mengukur tujuan instruksional umum
|
Skoring (cara menyekor)
|
- menggunakan standar mutlak dan relatif
|
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Evaluasi adalah
kegiatan mengukur dan menilai. Sementara itu, evaluasi hasil belajar pembelajaran adalah
suatu proses menentukan nilai prestasi belajar pembelajar dengan menggunakan
patokan-patokan tertentu agar mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Klasifikasi
atau penggolongan evaluasi dalam bidang pendidikan sangat beragam. Sangat
beragamnya ini disebabkan karena sudut pandang yang saling berbeda dalam
melakukan klasifikasi tersebut. Dalam hal ini, klasifikasi tentang evaluasi
yang penulis jelaskan adalah evaluasi formatif, sumatif dan diagnostik.
DAFTAR
PUSTAKA
Arifin Zaenal,2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim
Zaenal, 2017. Strategi dan
Metode Pembelajaran Edisi Revisi. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Siregar
Eveline dan Nara Hartini, 2010. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Silverius Suke, 1991. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik.
Jakarta: PT Grasindo.
Sudiyono Anas, 1996. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
PROFIL
PENULIS
Nama : Sekar Santika Rahmawati
Nim :
2021115275
Alamat : Dukuh Madendo Desa Domiyang
Kecamatan Paninggaran Kabupaten
Pekalongan
TTL : Pekalongan, 09 Mei 1996
[1]Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 1996), hlm. 1
[2] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran Edisi Revisi, (Pekalongan:
IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 178
[3]
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), hlm. 8
[4]Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), hlm. 142
[5] Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta:
PT Grasindo, 1991), hlm. 6-9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar