Laman

Minggu, 05 November 2017

sbm G 9-c “MACAM-MACAM ALAT DAN MEDIA”

ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN
“MACAM-MACAM ALAT DAN MEDIA”

Khusnul Khotimah
(2021115322)
Kelas: G


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017



Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wr.wb
            Puji Syukur atas segala nikmat , iman, sehat dan daya serta upaya yang telah Allah SWT berikan,Berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah kami mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN (MACAM-MACAM ALAT DAN MEDIA)”.
            Sholawat serta salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini. 
            Tersusunnya makalah ini tak lepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh orang-orang yang berada disekitar kami. Maka,dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril maupun materil. Serta terima kasih juga kepada Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pembimbing.
            Kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan sebagai sarana evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi seluruh pembaca Aamiin.
                                                                              
Pekalongan, 6 November 2017




 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan pembelajaran, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kalau kita beranggapan bahwa tugas guru hanyalah ceramah, menyampaikan materi kemudian salam dan pulang, maka semua adalah suatu hal yang keliru.
Pembelajaran bukan hanya sekedar transfer of knowledge yang tidak memperhatikan kondisi yang dialami oleh peserta didik. Manusia bukanlah robot yang bisa diatur menurut kehendak pemiliknya, semua itu mengharuskan adanya penanganan yang berbeda antara masing-masing individu. Dibutuhkan suatu keahlian khusus bagi seorang pendidik untuk memahami segala situasi yang terjadi pada para peserta didiknya.
Untuk itulah model dan pendekatan dalam pembelajaran harus dipelajari oleh masing-masing pendidik, agar proses pembelajarannya menjadi lancar dan sukses.
B.     Judul
Tema “Alat dan Media Belajar Mengajar”
Sub Tema “Macam-macam Alat dan Media Belajar Mengajar”
C.     Arti Penting Untuk di kaji
Dengan pendidik mengetahui alat dan media pembelajaran dapat memecahkan masalah yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar. Yaitu dengan mengetahui media dan alat apa yang cocok digunakan dalam pembelajaran dapat menumbuhkan kegiatan pembelajaran yang asik, aktif dan kreatif. Dengan mengetahui macam-macam dan alat media pembelajaran juga dapat membuantu pendidik dalam mengkombinasikan alat dan media pembelajaran dalam kelas sehingga dapat diterima oleh semua peserta didik dimana peserta didik memiliki perbedaan dari segi intelektual, psikologis dan biologis.
Dalam proses belajar mengajar tidak lepas dari dua unsure yaitu metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini sangat berkaitan pemilihan salah satu metode mengajar akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai. Media disini sangat berperan dan berpengaruh terhadap kepahaman belajar baik dari proses pembelajaran relansi dan manfaa yang  dapat diambil dari media baik untuk siswa atau guru.
























BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Alat dan Media Pembelajaran
1.      Pengertian Alat Pengajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Kata “segala sesuatu” memberikan pengertian bahwa alat pembelajaran mempunyai wujud fisik dan non fisik. Alat pembelajaran yang berwujud fisik, dibagi menjadi dua jenis: (a) alat pembelajaran yang tidak berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan prasarana pembelajaran dan (b) alat pembelajaran yang berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran.
Alat bantu pendidikan adalah alat yang mempermudah dalam penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pengajaran. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap oleh panca indera.[1]
Dengan adanya alat/media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan tersedianya alat/media pengajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara murid-muridnya bahkan alat/media pengajaran ini selanjutnya membantu guru “membawa” dunia kedalam kelas.[2]
Alat bantu pengajaran lebih banyak berguna membantu siswa belajar ketimbang membantu guru mengajar. Itu sebabnya, mempelajari alat bantu belajar mengajar tidak bisa asal-asalan. Penggunaan alat bantu pengajaran terpusat pada siswa, sebab berfungsi membantu siswa belajar agar lebih berhasil.
2.      Pengertian Media Pengajaran
Marshall McLuhan berpendapat bahwa media adalah suatu eksistensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.
Romiszowski merumuskan media pengajaran adalah penyampaian pesan dengan berinteraksi dengan siswanya melalui pengindraannya. Siswa dapat juga dipanggil untuk menggunakan sesuatu alat indranya untuk menerima informasi, atau dapat juga menggunakan kombinasi alat indra sekaligus sehingga kegiatan berkomunikasi lebih seksama.[3]
2.      Kedudukan Alat dan Media Pembelajaran
1.      Kedudukan Alat dan Media Pembelajaran
a.       Kedudukan Alat Pembelajaran
Kedudukan alat pembelajaran berperan penting dalam proses pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut:
1)      Alat pembelajaran merupakan salah satu faktor untuk mencapai efesiensi hasil belajar.
2)      Alat pembelajaran sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif
3)      Alat pembelajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
4)      Alat pembelajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran.
5)      Alat pembelajaran bukan semata-mata alat hiburan atau sekedar pelengkap.
6)      Alat pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses pembelajaran dan membantu peserta didik dalam menangkap pengertian yang diberikan pendidikan.
b.      Kedudukan Media Pembelajaran
Kedudukan media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan A. Rivai di antaranya adalah:
1)      Alat bantu untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat pendidik menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini, media digunakan sebagai variasi penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran.
2)      Alat bantu untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh peserta didik dalam proses belajarnya. Paling tidak, pendidik dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau stimulasi belajar peserta didik.
3)      Sumber belajar bagi peserta didik. Hal ini berarti bahwa media tersebut mengandung bahan-bahan yang harus dipelajari para peserta didik, baik individual maupun kelompok. Dengan demikian, akan banyak membantu tugas pendidik dalam kegiatan mengajarnya.[4]
3.      Klasifikasi Dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
A.    Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
a.       Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b.      Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis.
c.       Media audiovisual, yaitu jenis media yang mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan medianini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
B.     Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:
a.       Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan telivisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan khusus.
b.      Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
C.     Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a.       Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide projector untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi maka media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b.      Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lain sebagainya.

Menurut Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:
a.       Media audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv.
b.      Media audiovisual diam, seperti: film rangkaian suara.
c.       Audio semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara.
d.      Media visual bergerak, seperti: film bisu.
e.       Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide bisu.
f.       Media audio, seperti: radio, telpon, pita audio.
g.      Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.[5]

D.    Ciri-Ciri Media Pendidikan
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang evisien untuk melakukannya.
a.       Ciri fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu perisiwa atau objek. Suatu peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi, video tape, audio tape, disket komputer, dan film.
b.      Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar.
c.       Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.[6]

E.     Pemilihan Media Pembelajaran
Penggunaan media atau alat-alat modern didalam pembelajaran bukan berarti mengganti cara mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para guru dalam menyampaikan materi atau informasi kepada siswa.
            Penggunaan dan pemilihan media harus mempertimbangkan:
1)      Tujuan atau indikator yang hendak dicapai
2)      Kesesuaian media dengan materi yang di bahas
3)      Tersedia sarana dan prasarana penunjang
4)      Karakteristik siswa. [7]
F.      Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Media Pembelajaran
1)      Objektifitas
metode dipilih bukan ats kesenangan atau kebutuhan guru,melinkan keperluan sisitem belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
2)      Program Pengajaran
Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku baik yang menyangkut isi, struktur, maupun kedalamanya.
3)      Sasaran Program
Media yang digunakan harus dilihat kesesuainya dengan tingkat perkembangan anak didik, baik dari sefi bahasa, symbol-simbolyang digunakan, cara dan kecepatan penyajian maupun waktu penggunakanya
4)      Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang dimaksud meliputi :
a.       Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan, seperti ukuranya, perlengkapanya dan ventilasinya.
b.      Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran menganai jumlah, motivasi dan kegairahannya. Anak didik yang sudah melakukan praktik yang berat, seperti praktik olahraga, biasanya kegairahanya sangat menurun.
5)      Kualitas  Teknik
Dari segi teknik, media pengajaran yang akan digunkan perlu diperhatikan, apakah sudah memnuhi syarat. Barang kali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu penyempurnaan sebelum digunakan.  Suara atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat mengganggu jalanya proses belajar mengajar.
6)      Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tertentu. Keefektifan dalam pengguanan media meliputi apakah dengan menggunkan tersebut informasi pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal. sehingga menimbulkan perubahan perilakunya. Sedangkan efisiensi apakah dengan mengguankan media tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikelurkan untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif mencapai tujuan, namun proses pencapainya tidak efisien, baik dalam pengadaanya maupun dipenggunaanya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam pengadaan dan penggunaanya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya. Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efekitf dan efisien) secara bersamaan, tetapi didalam memilih media pengajaraan guru sedapat mungkin menekan jarak diantara keduanya.[8]

G.    Manfaat Media Pengajaran
Secara umum manfaat media oembelajaran adalah mempelancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien. Sedangkan secara khusus manfaat media pembelajaran adalah :
1.      Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan   diinformasi  diantara siswa dimanapun berada.
2.      Proses pembelajaran lebih jelas dan menarik
 Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup tidak monoton, dan tidak membosankan.
3.      Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadi komunikasi dua arah secarta aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4.      Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akanlebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan  tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami  pelajaran.
5.      Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami, tetapi jika dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangssang sedemikan rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung pada  seorang guru. Perlu kita sadari waktu belajar disekolah  sangat terbatas dan waktu terbanyak justru diluar lingkungan sekolah.
7.    Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses  belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak banyak memilik waktu untuk member perhatian pada aspek-aspek edukakatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentuk kepribadian, memotivi belajar, dan lain-lain.

Menurut Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa yaitu :
a.       Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan tercapai tujuan belajar.
c.       Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenagan, apalagi apabila guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
d.      Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, mendemontrasikan, memerankan dan lainya.

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut :
a.         Meletakan dasar-dasar yang kongret untuk berpikir, oleh Karena itu mengurangi verbalisme.
1)      Memperbesar perhatian siswa
2)      Meletakan dasar-dasar yang pentinguntuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.[9]




















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian tujuan pembelajaran.
Pengertian Media Pengajaran menurut Marshall McLuhan berpendapat bahwa media adalah suatu eksistensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia.[10]
Klasifikasi Dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
a)      Media auditif
b)      Media visual
c)      Media audiovisual
Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam:
a)      Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.
b)      Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu.
Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a)      Media yang diproyeksikan
b)      Media yang tidak diproyeksikan


Daftar Pustaka

Mustakim, Zainal.2017. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan : IAIN Pekalongan Press
Hamalik, Oemar.2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sanjaya, Wina.2008. SISTEM PEMBELAJARAN. Jakarta: KENCANA
Arsyad, Azhar.2010. MEDIA PEMBELAJARAN. Jakarta: PT RAJA GRAFINDO
Yamin, Martinis.2007. DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Jakarta: Gaung Persada Press
Djamarah, Syiful Bahri,dkk.2010. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Ramayulis.2009. Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: The Zaki Press
















PROFIL PENULIS
Nama Lengkap : Khusnul Khotimah
Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 07 Oktober 1996
Alamat : Desa Gumawang Kabupaten Wiradesa Kota Pekalongan
Riwayat Pendidikan : 
·        TK Muslimat di Wiradesa
·        SDN 01 Kepatihan Wiradesa
·        MTS Nurul Islam Kota Pekalongan
·        SMA Hasyim Asy’ari Kota Pekalongan
·        IAIN PEKALONGAN


[1]Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan : IAIN Pekalongan Press, 2017) hal. 158-159
[2]Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan, (Padang: The Zaki Press, 2009), hlm. 186
[3]Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hlm. 201-202
[4] Zainal Mustakim , Op.cit, hlm. 167-169
[5] Wina Sanjaya, SISTEM PEMBELAJARAN, (Jakarta: KENCANA, 2008), hlm. 211-212
[6] Azhar Arsyad, MEDIA PEMBELAJARAN, (Jakarta: PT RAJA GRAFINDO, 2010), hlm. 12-14
[7] Martinis Yamin, DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 185-186
[8] Syiful Bahri Djamarah,dkk, Strategi Belajar mengajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010) Hlm. 129-130
[9]Arsyad Azhar, Media Pengajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2000) Hlm.22-24






Tidak ada komentar:

Posting Komentar