“MACAM-MACAM
ALAT DAN MEDIA”
Khusnul
Khotimah
(2021115322)
Kelas:
G
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum
wr.wb
Puji Syukur atas segala nikmat , iman, sehat dan daya serta upaya yang telah
Allah SWT berikan,Berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah kami mampu menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “ALAT DAN MEDIA PEMBELAJARAN (MACAM-MACAM ALAT DAN MEDIA)”.
Sholawat serta salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang
seperti sekarang ini.
Tersusunnya makalah ini tak lepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh
orang-orang yang berada disekitar kami. Maka,dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan bantuan
moril maupun materil. Serta terima kasih juga kepada Bapak Muhammad Ghufron,
M.S.I selaku dosen pembimbing.
Kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini,maka dari
itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan sebagai sarana
evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah ini. Mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi seluruh pembaca Aamiin.
Pekalongan, 6 November 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan
pembelajaran, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kalau kita beranggapan
bahwa tugas guru hanyalah ceramah, menyampaikan materi kemudian salam dan
pulang, maka semua adalah suatu hal yang keliru.
Pembelajaran
bukan hanya sekedar transfer of knowledge yang tidak memperhatikan kondisi yang
dialami oleh peserta didik. Manusia bukanlah robot yang bisa diatur menurut
kehendak pemiliknya, semua itu mengharuskan adanya penanganan yang berbeda antara
masing-masing individu. Dibutuhkan suatu keahlian khusus bagi seorang pendidik
untuk memahami segala situasi yang terjadi pada para peserta didiknya.
Untuk itulah
model dan pendekatan dalam pembelajaran harus dipelajari oleh masing-masing
pendidik, agar proses pembelajarannya menjadi lancar dan sukses.
B.
Judul
Tema “Alat dan Media Belajar Mengajar”
Sub Tema “Macam-macam Alat dan Media Belajar Mengajar”
C.
Arti Penting Untuk di kaji
Dengan pendidik
mengetahui alat dan media pembelajaran dapat memecahkan masalah yang timbul
dalam kegiatan belajar mengajar. Yaitu dengan mengetahui media dan alat apa
yang cocok digunakan dalam pembelajaran dapat menumbuhkan kegiatan pembelajaran
yang asik, aktif dan kreatif. Dengan mengetahui macam-macam dan alat media
pembelajaran juga dapat membuantu pendidik dalam mengkombinasikan alat dan
media pembelajaran dalam kelas sehingga dapat diterima oleh semua peserta didik
dimana peserta didik memiliki perbedaan dari segi intelektual, psikologis dan
biologis.
Dalam proses
belajar mengajar tidak lepas dari dua unsure yaitu metode mengajar dan media
pengajaran. Kedua aspek ini sangat berkaitan pemilihan salah satu metode
mengajar akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai. Media disini
sangat berperan dan berpengaruh terhadap kepahaman belajar baik dari proses
pembelajaran relansi dan manfaa yang
dapat diambil dari media baik untuk siswa atau guru.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Alat dan Media Pembelajaran
1.
Pengertian Alat Pengajaran
Alat pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk
membantu pencapaian tujuan pembelajaran. Kata “segala sesuatu” memberikan
pengertian bahwa alat pembelajaran mempunyai wujud fisik dan non fisik. Alat
pembelajaran yang berwujud fisik, dibagi menjadi dua jenis: (a) alat
pembelajaran yang tidak berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi,
yang kemudian disebut dengan istilah sarana dan prasarana pembelajaran dan (b)
alat pembelajaran yang berhubungan langsung (membantu) penyampaian materi, yang
kemudian disebut dengan istilah media pembelajaran.
Alat bantu pendidikan adalah alat yang mempermudah dalam
penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini sering disebut
alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses
pengajaran. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang
ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap oleh panca indera.[1]
Dengan adanya alat/media maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses
pembelajaran dapat diperkaya dengan berbagai alat/media pengajaran. Dengan
tersedianya alat/media pengajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi
kelas, menentukan metode pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang
berlainan dan menciptakan iklim yang emosional yang sehat diantara murid-muridnya
bahkan alat/media pengajaran ini selanjutnya membantu guru “membawa” dunia
kedalam kelas.[2]
Alat bantu pengajaran lebih banyak berguna membantu siswa belajar
ketimbang membantu guru mengajar. Itu sebabnya, mempelajari alat bantu belajar mengajar
tidak bisa asal-asalan. Penggunaan alat bantu pengajaran terpusat pada siswa,
sebab berfungsi membantu siswa belajar agar lebih berhasil.
2.
Pengertian Media Pengajaran
Marshall McLuhan berpendapat bahwa media adalah suatu eksistensi
manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan
kontak langsung dengan dia.
Romiszowski
merumuskan media pengajaran adalah penyampaian pesan dengan berinteraksi dengan
siswanya melalui pengindraannya. Siswa dapat juga dipanggil untuk menggunakan
sesuatu alat indranya untuk menerima informasi, atau dapat juga menggunakan
kombinasi alat indra sekaligus sehingga kegiatan berkomunikasi lebih seksama.[3]
2.
Kedudukan Alat dan Media Pembelajaran
1.
Kedudukan Alat dan Media Pembelajaran
a.
Kedudukan Alat Pembelajaran
Kedudukan alat
pembelajaran berperan penting dalam proses pembelajaran antara lain adalah
sebagai berikut:
1)
Alat pembelajaran merupakan salah satu faktor untuk mencapai
efesiensi hasil belajar.
2)
Alat pembelajaran sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi
belajar yang efektif
3)
Alat pembelajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan
proses pembelajaran.
4)
Alat pembelajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran.
5)
Alat pembelajaran bukan semata-mata alat hiburan atau sekedar pelengkap.
6)
Alat pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses
pembelajaran dan membantu peserta didik dalam menangkap pengertian yang
diberikan pendidikan.
b.
Kedudukan Media Pembelajaran
Kedudukan media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan A. Rivai di
antaranya adalah:
1)
Alat bantu untuk memperjelas bahan pembelajaran pada saat pendidik
menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini, media digunakan sebagai variasi
penjelasan verbal mengenai bahan pembelajaran.
2)
Alat bantu untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji
lebih lanjut dan dipecahkan oleh peserta didik dalam proses belajarnya. Paling
tidak, pendidik dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan atau
stimulasi belajar peserta didik.
3)
Sumber belajar bagi peserta didik. Hal ini berarti bahwa media
tersebut mengandung bahan-bahan yang harus dipelajari para peserta didik, baik
individual maupun kelompok. Dengan demikian, akan banyak membantu tugas
pendidik dalam kegiatan mengajarnya.[4]
3.
Klasifikasi Dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa klasifikasi tergantung dari sudut mana
melihatnya.
A.
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
a.
Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau
media yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio dan rekaman suara.
b.
Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Yang termasuk ke dalam media ini adalah film slide,
foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak
seperti media grafis.
c.
Media audiovisual, yaitu jenis media yang mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan medianini dianggap
lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang
pertama dan kedua.
B.
Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam:
a.
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio
dan telivisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau
kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus menggunakan ruangan
khusus.
b.
Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu,
seperti film slide, film, video, dan lain sebagainya.
C.
Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke
dalam:
a.
Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip,
transparansi, dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat
proyeksi khusus, seperti film projector untuk memproyeksikan film, slide
projector untuk memproyeksikan transparansi. Tanpa dukungan alat proyeksi maka
media semacam ini tidak akan berfungsi apa-apa.
b.
Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan,
radio, dan lain sebagainya.
Menurut
Rudy Brets, ada 7 (tujuh) klasifikasi media, yaitu:
a.
Media audiovisual gerak, seperti: film suara, pita video, film tv.
b.
Media audiovisual diam, seperti: film rangkaian suara.
c.
Audio semigerak, seperti: tulisan jauh bersuara.
d.
Media visual bergerak, seperti: film bisu.
e.
Media visual diam, seperti: halaman cetak, foto, microphone, slide
bisu.
f.
Media audio, seperti: radio, telpon, pita audio.
g.
Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri.[5]
D.
Ciri-Ciri Media Pendidikan
Gerlach &
Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media
digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak
mampu atau kurang evisien untuk melakukannya.
a.
Ciri fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu perisiwa atau objek. Suatu peristiwa
atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi,
video tape, audio tape, disket komputer, dan film.
b.
Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media
memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik
pengambilan gambar.
c.
Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif
sama mengenai kejadian itu.[6]
E.
Pemilihan Media Pembelajaran
Penggunaan
media atau alat-alat modern didalam pembelajaran bukan berarti mengganti cara
mengajar yang baik, melainkan untuk melengkapi dan membantu para guru dalam
menyampaikan materi atau informasi kepada siswa.
Penggunaan dan
pemilihan media harus mempertimbangkan:
1)
Tujuan atau indikator yang hendak dicapai
2)
Kesesuaian media dengan materi yang di bahas
3)
Tersedia sarana dan prasarana penunjang
4)
Karakteristik siswa. [7]
F.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Media Pembelajaran
1)
Objektifitas
metode
dipilih bukan ats kesenangan atau kebutuhan guru,melinkan keperluan sisitem
belajar. Karena itu perlu masukan dari siswa.
2)
Program Pengajaran
Program
pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan
kurikulum yang berlaku baik yang menyangkut isi, struktur, maupun kedalamanya.
3)
Sasaran Program
Media
yang digunakan harus dilihat kesesuainya dengan tingkat perkembangan anak
didik, baik dari sefi bahasa, symbol-simbolyang digunakan, cara dan kecepatan
penyajian maupun waktu penggunakanya
4)
Situasi dan Kondisi
Situasi dan
kondisi yang dimaksud meliputi :
a.
Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan,
seperti ukuranya, perlengkapanya dan ventilasinya.
b.
Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran
menganai jumlah, motivasi dan kegairahannya. Anak didik yang sudah melakukan
praktik yang berat, seperti praktik olahraga, biasanya kegairahanya sangat
menurun.
5)
Kualitas Teknik
Dari
segi teknik, media pengajaran yang akan digunkan perlu diperhatikan, apakah
sudah memnuhi syarat. Barang kali ada rekaman audionya atau gambar-gambar atau
alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap, sehingga perlu
penyempurnaan sebelum digunakan. Suara
atau gambar yang kurang jelas bukan saja tidak menarik, tetapi juga dapat
mengganggu jalanya proses belajar mengajar.
6)
Keefektifan dan Efisiensi Penggunaan
Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan
efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tertentu. Keefektifan dalam
pengguanan media meliputi apakah dengan menggunkan tersebut informasi
pengajaran dapat diserap oleh anak didik dengan optimal. sehingga menimbulkan
perubahan perilakunya. Sedangkan efisiensi apakah dengan mengguankan media
tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikelurkan untuk mencapai tujuan
tersebut sedikit mungkin. Ada media yang dipandang sangat efektif mencapai tujuan,
namun proses pencapainya tidak efisien, baik dalam pengadaanya maupun
dipenggunaanya. Demikian pula sebaliknya, ada media yang efisien dalam
pengadaan dan penggunaanya, namun tidak efektif dalam pencapaian hasilnya.
Memang sangat sulit untuk mempertahankan keduanya (efekitf dan efisien) secara
bersamaan, tetapi didalam memilih media pengajaraan guru sedapat mungkin
menekan jarak diantara keduanya.[8]
G.
Manfaat Media Pengajaran
Secara umum manfaat media oembelajaran adalah mempelancar interaksi
antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Sedangkan secara khusus manfaat media pembelajaran adalah :
1.
Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar
guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan diinformasi
diantara siswa dimanapun berada.
2.
Proses pembelajaran lebih jelas dan menarik
Media dapat menampilkan
informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun
manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi
lebih hidup tidak monoton, dan tidak membosankan.
3.
Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
Dengan media akan terjadi komunikasi dua arah secarta aktif,
sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4.
Efisiensi dalam waktu dan tenaga
Dengan media tujuan belajar akanlebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga
seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara
berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih
mudah memahami pelajaran.
5.
Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar
lebih mendalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja,
siswa kurang memahami, tetapi jika dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6.
Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangssang sedemikan rupa sehingga siswa
dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun
tanpa tergantung pada seorang guru.
Perlu kita sadari waktu belajar disekolah
sangat terbatas dan waktu terbanyak justru diluar lingkungan sekolah.
7.
Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa
untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu
pengetahuan.
8. Mengubah peran guru kearah yang lebih positif dan produktif
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak banyak
memilik waktu untuk member perhatian pada aspek-aspek edukakatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentuk kepribadian, memotivi
belajar, dan lain-lain.
Menurut Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media
pengajaran dalam proses belajar siswa yaitu :
a.
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
b.
Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan tercapai tujuan belajar.
c.
Metode belajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenagan, apalagi apabila guru mengajar pada setiap jam
pelajaran.
d.
Siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
mendemontrasikan, memerankan dan lainya.
Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)
merinci manfaat media pendidikan sebagai berikut :
a.
Meletakan dasar-dasar yang kongret untuk berpikir, oleh Karena itu
mengurangi verbalisme.
1)
Memperbesar perhatian siswa
2)
Meletakan dasar-dasar yang pentinguntuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa.[9]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Alat
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk membantu pencapaian
tujuan pembelajaran.
Pengertian
Media Pengajaran menurut Marshall McLuhan berpendapat bahwa media adalah suatu
eksistensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak
mengadakan kontak langsung dengan dia.[10]
Klasifikasi Dan Macam-Macam Media Pembelajaran
Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
a)
Media auditif
b)
Media visual
c)
Media audiovisual
Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam:
a)
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.
b)
Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu.
Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke
dalam:
a)
Media yang diproyeksikan
b)
Media yang tidak diproyeksikan
Daftar Pustaka
Mustakim, Zainal.2017. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan : IAIN Pekalongan Press
Hamalik, Oemar.2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan
Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sanjaya, Wina.2008. SISTEM PEMBELAJARAN. Jakarta: KENCANA
Arsyad, Azhar.2010. MEDIA PEMBELAJARAN. Jakarta: PT RAJA
GRAFINDO
Yamin, Martinis.2007. DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS TINGKAT
SATUAN PENDIDIKAN. Jakarta: Gaung Persada Press
Djamarah, Syiful Bahri,dkk.2010. Strategi Belajar mengajar.
Jakarta : Rineka Cipta
Ramayulis.2009. Dasar-Dasar
Kependidikan. Padang: The Zaki Press
PROFIL
PENULIS
Nama
Lengkap : Khusnul Khotimah
Tempat
Tanggal Lahir : Pekalongan, 07 Oktober 1996
Alamat
: Desa Gumawang Kabupaten Wiradesa Kota Pekalongan
Riwayat
Pendidikan :
·
TK
Muslimat di Wiradesa
·
SDN
01 Kepatihan Wiradesa
·
MTS
Nurul Islam Kota Pekalongan
·
SMA
Hasyim Asy’ari Kota Pekalongan
·
IAIN
PEKALONGAN
[1]Zainal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,
(Pekalongan : IAIN Pekalongan Press, 2017) hal. 158-159
[2]Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan, (Padang: The Zaki
Press, 2009), hlm. 186
[3]Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009) hlm. 201-202
[4] Zainal Mustakim , Op.cit, hlm. 167-169
[5] Wina Sanjaya, SISTEM PEMBELAJARAN, (Jakarta: KENCANA,
2008), hlm. 211-212
[6] Azhar Arsyad, MEDIA PEMBELAJARAN, (Jakarta: PT RAJA
GRAFINDO, 2010), hlm. 12-14
[7] Martinis Yamin, DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), hlm. 185-186
[8] Syiful Bahri Djamarah,dkk, Strategi Belajar mengajar,
(Jakarta : Rineka Cipta, 2010) Hlm. 129-130
[9]Arsyad Azhar, Media Pengajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2000) Hlm.22-24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar