Laman

Jumat, 26 Oktober 2018

TT L H2 SUBYEK PENDIDIKAN MAJAZI "Nabi Muhammad SAW Rahmatan lil `alamin"


SUBYEK PENDIDIKAN MAJAZI
"Nabi Muhammad SAW Rahmatan lil `alamin"
Idlaliyah Faiqoh
NIM. (2117337)
Kelas : L

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami sehingga makalah yang berjudul “Nabi Muhammad Saw Rahmatan lil `alamin” dapat selesai. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W.
            Kami mengucapkan terimakasih kepada Muhammad Hufron M.S.I  yang telah membimbing kami dalam membuat makalah ini. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
            Kami sadar, makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun kami harapkan dari rekan-rekanita sekalian.







Pekalongan, 28 Oktober 2018








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sejak penyebaran islam yang paling awal keluar dari arab, islam telah menjadi suatu agama dari berbagai suku, ras, dan kelompok masyarakat.
islam adalah suatu agama yang datang dari allah swt, dengan demikian pada umumnya kita dapat menemukan islam di sebagian besar tempat-tempat utama dan di antara masyarakat yang ada di dunia. islam merupakan suatu agama yang disebarkan, muslim diperintahkan untuk membawa pesan tuhan kepada semua orang di muka bumi ini dan untuk membuat kondisi dunia menjadi lebih baik, tempat yang baik secara moral.
islam adalah jalan hidup yang benar, jalan yang membawa keselamatan dunia dan akhirat dan islam merupakan jalan satu-satunya yang harus ditempuh. islam memiliki ciri-ciri robbaniyah yaitu bahwa islam bersumber dari allah, islam merupakan satu kesatuan yang padu yang terfokus pada ajaran yang dibawah oleh nabi-nabi terdahulu hingga sampai pada nabi muhammad, allah berikan kepada manusia agama yang sempurna. islam mencakup seluruh aspek kehidupan, tak satu aspek pun terlepas dari islam karena islam adalah ajaran yang bersifat lengkap dan islam tidak terbatas dalam waktu tertentu..
Dalam islam ditemui kaidah-kaidah umum yang mudah dipahami, sederhana dan mudah dipraktekkan yang menjadi kemaslahatan umat manusia karena sumber ajaran islam adalah al-quran, hadits sehingga islam menjadi agama rahmatan lil’alamin.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Nabi?
2.      Apa yang dimaksud dengan Rahmatan lil `alamin?
3.      Sebutkan 5 peran profetik Nabi Saw!
C.    Tujuan
1.Mengetahui secara detail tentang pengertian Nabi dan Rahmatan lil `alamin
2.Memahami tafsir surat Al-Anbya` ayat 107
3.Menambah wawasan mengenai tafsir yang membahas tentang Rahmatan lil a`lamin



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Nabi
Nabi adalah orang yang dipilih Allah untuk memperoleh wahyu tetapi tidak berkwajiban menyebarkan kepada manusia. Dan menjadi teladan untuk manusia, karena nabi juga mempunyai sifat “Rahmatan lil alamin” Jumlah nabi sangat banyak, tetapi yang termasuk Nabi dan Rasul harus kita imani jumalhnya ada 25, yaitu :Adam a.s, Idris a.s, Nuh a.s, Hud as, Shaleh as, Ibrahim as, Luth as, Ismail as, Ishaq as, Ya`qub as, Yusuf as, Ayyub as, Syua`ib as, Harun as, Musa as, Dzulkifli as, Dawud as, Sulaiman as, Ilyas as, Ilyasa` as, Yunus as, Zakaria as, Yahya as, Is as, Muhammad as.[1]
B.     Pengertian Rahmat
Rahmat adalah perasaan halus dan belas kasihan didalm hati yang membawa kepada berbuat amalan utama, memberi maaf dan berlaku ihsan.rahmat itu suatu keutamaan dan ketinggian budi yang menjadikan hati mencurahkan belas kasihan kepada segala hamba Allah. Agama kita tiada menentukan rahmat itu kepada segolongan orang, hanya menjadikan rahmat itu kepunjaan dan kewajiban bersama.didalam pengertian rahmat terdapat perkataan, ihsan. Maka perlulah perkataan ihsan itu diberi uraian.
Ihsan berarti :
a)      Melaksanakan sesuatu dengan sebagus-bagusny dan sebaik-baiknya. Pernah juga ditafsirkan dengan arti mengerjakan sesuatu.
b)      Membrikan kebijakan dan memurahkan tangan [2]


C.    Hakekat Rahmatan lil `alamin
Aktualisasi Islam rahmatan lil ‘ala­­min bukan sekadar wa­ca­na, me­­­lainkan Islam autentik yang per­­­n­ah diteladankan Nabi SAW me­­­lalui kesuksesannya da­lam me­­­ngemban lima peran pro­­fe­tik, ya­i­­tu:
1.      sebagai syahidan (sak­­si dan pem­­beri bukti atas ke­be­nar­an Is­lam),
2.      mu­basy­syi­­ran (pem­ba­wa ka­bar gembira, mo­tivator),
3.      na­dziran (pem­­beri per­ingatan, pe­negak ke­adil­an),
4.       da’iyan ila Allah (pe­nye­ru aga­ma Allah),
5.      dan sirajan mu­nir­an (ca­­ha­ya yang mem­berikan pen­­ce­rah­­­an, ins­pi­ra­tor)
Rahmat bagi seluruh alam. Ajaran agama islam yang dibawa oleh Nabi Saw. Bersifat uuniversal dan menyeluruh untuk semua manusia.[3]

يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Allah menetukan rahmat-Nya, kenabian, kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah mempunyai karunia yang besar (3:74)

وَوَهَبْنَا لَهُ مِنْ رَحْمَتِنَا أَخَاهُ هَارُونَ نَبِيًّا
Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya sebagian rahmat Kami, yaitu saudaranya, Harun menjadi seorang nabi (19:53)
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ


Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.(Al-Anbiya` :107)
Tafsiranya :
            Allah berfirman, “sesungguhnya apa yang diwahyukan dalam Al-Qur`an ini adalah peringatan yang cukup bagi mereka yang menyembah Allah sesuai dengan apa yang disyariatkan, disukai dan diridhai dan bahwasanya Allah tidak mengutus Muhammad sebagai Rasul kepada umatnya melainka karena rahmatnya. Maka brangsiapa menerima rahmat dan mensyukurinya akan berbahagialah ia dalam kehidupan dunia akhirat, sedang siapa yang menolak rahmat itu dan mengingkarinya akan merugi didunia dan dia akhirat.[4]
Tafsir Ayat
v  Tafsir Al-Maraghi
Tidaklah Kami mengutusmu dengan membawa pelajaran ini dan yang serupa dengannya berupa syari’at dan hokum yang merupakan sumber kebahagiaan di dunia dan akhirat, kecuali agar kamu menjadi rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam urusan dunia dan akhirat mereka. Hal ini sesuai dengan hadis rasulullah yang artinya “ sesungguhnya Allah telah mengutusku untuk menjadi rahmat dan petunjuk”.[5]
v  Tafsir Al-Azhar
Kitab yang dibawa Muhammad ini telah meletakkan dasar yang tetap bagi hidup kemanusiaan yang selalu berubah. Diberi kesempatan bagi manusia mempergunakan ijtihad menyesuaikan pertumbuhan dan perkembangan dengan hokum yang tetap itu, atau mengmbalikan yang cabang kepada yang pokok dengan tidak usah ada pembenturan. Kedatangan Muhammad membawa syariat yang berisi rahmat itu.
Rahmatnya yang lebih penting lagi adalah dengan adanya kemerdekaan barfikir, sehingga akal tidak takut untuk maju. Diakui bahwa hasil pemikiran tidaklah selalu tepat, asal ada niat yaitu mendekati kebenran.[6]
(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ) “dan tidaklah kami mengutusmu”, wahai Muhammad,( لِلْعَالَمِينَ) “ bagi semesta alam”, yakni bangasa manusia dan jin melalui dirimu.[7]
Bentuk-bentuk rahmatan lil ‘alamin pada ajaran agama islam antara lain :
·         Islam memberikan petunjuk ke jalan kebenaran
·         Islam memberikan kebebasan kepada manusia secara bertanggung jawab
·         Islam menghormati dan menghargai semua manusia sebagai hamba Allah SWT.
·         Islam mengatur pemanfaatan alam secara baik dan proporsional[8]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Nabi Muhammad saw merupakan pembawa rahmatan lil alamin yaitu pembawa rahmat bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta, yaitu bagi seluruh muslimin dan untuk manusia yang menaati beliau, tak terkecuali bagi tumbuhan dan hewan. Kedatangannya membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi umatnya. Dengan perilaku beliau yang baik kepada seluruh orang muslimin maupun non muslim mampu mewujudkan suasana kedamaian, ketentraman dan kesejahteraan. Dalam hal mendidik nabi Muhammad merupakan pendidik yang penuh kasih sayang, terlihat beliau tidak pernah mempersulit dan selalu mempermudah, serta perkataan beliau yang lembut dan tenang sehingga dapat dipahami dengan mudah.Nabi juga sebagai teladan yang baik karena bagi umatnya karena selain menjadi teladan nabi juga berdakwah utuk mengajak umatnya mengikuti jejaknya ke jalan yang lurus dan tidak sesat.
















DAFTAR PUSTAKA
FH Abu Muhammad, Kamus Istilah Agama Islam, (Jakarta; PTAlbama,2009).hal 217
Ash-Shiddieqy M Hasbi,AL-ISLAM, (Jogjakarta; CV Bulan Bintang,1956) hal.375-377
Bahresy Salim,1990,Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir,Surabaya,PT’ Bina Ilmu Offset.337-339
Ahmad Mustafa AL-Maraghi,  Tafsir Al-Maraghi , (Semarang: CV TOHA PUTRA SEMARANG, 1989) hlm. 127
Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Surabaya : Yayasan Latimojong, 1981) hlm. 153-154
                 Muhammad Al-Imam  Jalaludin, Tafsir Jalalain,(Surabaya; Pustaka Elba, 2011) hal.516
muhammadgonibala.blogspot.com/2013/11/...islam-rahmatan-lilalamin.html (diakses 28/10/2018) 21:57 WIB.













BIOGRAFI

NAMA            : IDLALIYAH FAIQOH
ALAMAT       : PERUM.TAMAN REJO BLOK B NO.15 KEC.TAMAN-PEMALANG
SEKOLAH     : IAIN PEKALONGAN
RIWAYAT PENDIDIKAN  :  
1.      TK Pertiwi Ampelgading
2.      SD N 01 Wanarejan
3.      PMDG Putri Kampus 1 Mantingan-Ngawi
4.      IAIN Pekalongan



[1] FH Abu Muhammad, Kamus Istilah Agama Islam, (Jakarta; PTAlbama,2009).hal 217
[2] Ash-Shiddieqy M Hasbi,AL-ISLAM, (Jogjakarta; CV Bulan Bintang,1956) hal.375-377
[3] Ibid.247
[4] Bahresy Salim,1990,Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir,Surabaya,PT’ Bina Ilmu Offset.337-339
[5] Ahmad Mustafa AL-Maraghi,  Tafsir Al-Maraghi , (Semarang: CV TOHA PUTRA SEMARANG, 1989) hlm. 127
[6] Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Surabaya : Yayasan Latimojong, 1981) hlm. 153-154
[7]  Muhammad Al-Imam  Jalaludin, Tafsir Jalalain,(Surabaya; Pustaka Elba, 2011) hal.516
[8] muhammadgonibala.blogspot.com/2013/11/...islam-rahmatan-lilalamin.html (diakses 28/10/2018) 21:57 WIB.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar