Laman

Jumat, 23 Februari 2024

A.2 PAI F KURIKULUM SEBAGAI SISTEM (Komponen Materi Pembelajaran & Komponen Strategi Pembelajaran)

 MAKALAH 

 KURIKULUM SEBAGAI SISTEM 

 (Komponen Materi Pembelajaran & Komponen Strategi Pembelajaran) Disusun guna memenuhi tugas 

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI 

Dosen Pengampu : Dr. Muhammad Hufron, MSI

Disusun oleh Kelompok 1:  

1. Dzikronah (20122014) 

KELAS F 

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN 

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI K.H. ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN  2024 

KATA PENGANTAR 

Assalamualaikum Wr. Wb 

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas berkat rahmat dan  karunia-Nya yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah  Pengembangan Kurikulum yang membahas tentang Kurikulum Sebagai Sistem (Komponen  Materi Pembelajaran Dan Komponen Strategi Pembelajaran) dapat diselesaikan dengan baik dan  tepat waktu. 

Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata  sempurna. Untuk itu, bagi dosen pengampu mata kuliah kami bapak Muhammad Hufron, Dr.  M.S.I. kami meminta masukannya demi kebaikan pembuatan makalah ini dan mengharapkan  kritik dan saran dari para pembaca demi terciptanya makalah yang sempurna. 

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadikan  sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para Mahasiswa di UIN K.H. Abdurrahman  Wahid Pekalongan. 

Wassalamualaikum Wr. Wb 

Pekalongan, 9 Februari 2024 

Penulis

DAFTAR ISI 

KATA PENGANTAR................................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii BAB I ....................................................................................................................................... iii PENDAHULUAN .................................................................................................................... iii 

A. Latar Belakang.................................................................................................................. iii B. Rumusan Masalah............................................................................................................. iii C. Tujuan Penulisan............................................................................................................... iii 

BAB II........................................................................................................................................1 PEMBAHASAN.........................................................................................................................1 A. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen materi pembelajaran…………...…...1  B. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen strategi pembelajaran………………..4 BAB III.......................................................................................................................................8 PENUTUP ..................................................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................10

ii 

BAB I 

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 

Dalam UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan  terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik  secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual  keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan  yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam pembelajaran pasti akan  ada komponen pembelajaran yaitu tujuan bahan ajar atau bahan ajar, media dan metode,  evaluasi, peserta didik dan pendidik. Sebagai suatu sistem komponen-komponen tersebut  membentuk satu kesatuan yang utuh. Masing masing komponen tersebut secara aktif  saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Seperti ketika menentukan materi  pembelajaran yang mengacu pada tujuan tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari di  sekolah terkadang seorang pendidik kurang tepat dalam memilih metode yang akan  dipakai dalam pembelajaran atau kurang tepat menangani peserta didik yang bermasalah,  atau mungkin kurang tepat dalam menjalankan strategi pembelajaran. Padahal  keterpaduan komponen-komponen dalam pembelajaran merupakan salah satu penentu  keberhasilan dalam pembelajaran itu. Tidak jarang ditemukan pembeljaran berlangsung  hnaya karena tuntutan pekerjaan semata, yang hanya menjalankan tugasnya sebagai  seorang guru tanpa melihat kualitas proses yang berlansung. Oleh karena sebab itu, agar  adanya keterpaduan yang serasi dari komponen tersebut sehingga tercipta pembelajaran  yang berkualitas. 

B. Rumusan Masalah 

1. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen materi pembelajaran? 2. Apa definisi serta bagaimana lingkup dari komponen strategi pembelajaran? 

C. Tujuan Penulisan 

1. Mengetahui definisi serta lingkup komponen materi pembelajaran. 

2. Mengetahui definisi serta lingkup komponen strategi pembelajaran.

iii 

BAB II 

PEMBAHASAN 

A. Definisi Serta Lingkup Komponen Materi Pembelajaran 

Pada kamus besar bahasa Indonesia, komponen merupakan bagian dari  keseluruhan. Sedangkan pembelajaran merupakan perubahan yang bertahan lama dalam  perilaku, atau dalam kapasistas berperilaku dengan cara tertentu, yang dihasilkan dari  praktik atau bentuk-bentuk pengalaman lainnya. Pembelajaran merupakan terjemah dari  kata instruction yang dalam bahasa yunani disebut instructus atau instruere yang berarti  menyampaikan pikiran. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu proses, yaitu  proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar peserta didik sehingga  dapat menumbuh dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar. Kegiatan  pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses  mental dan fisik melalui interaksi antar anak didik dengan guru, lingkungan dan sumber  belajar lainnya dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran1. Proses pembelajaran  ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi, yaitu interaksi yang sadar akan  tujuan. Interaksi ini berakar dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan belajar secara  paedagogis pada diri peserta didik, berproses secara sistematis melalui tahap rancangan,  pelaksanaan, dan evaluasi. 

Materi atau bahan pelajaran juga dikenal dengan materi pokok merupakan  subtansi yang akan di ajarkan dalam kegiatan belajar mengajar. Materi pokok adalah  materi pelajaran bidang studi yang dipegang atau diajarkan oleh guru. Keberhasilan  pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang  materi pembelajaran2. Qur’an surat An-Nahl ayat 125: 

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang  baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,  Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih  mengetahui siapa yang mendapat petunjuk” 

  

1Jufri Dolong, “Teknis Analisis Dalam Komponen Pembelajaran”. (Jakarta: Jurnal Inspiratif Pendidikan,  No. II, Vol. V,2016), Hlm. 294. 

2Uci Nurhayati, Muhammad Nu’an, “Komponen Materi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan  Orientasinya Pada Madrasah Ibtidaiyah”, (Surabaya: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, No. II, Vol. VI, 2022), Hlm.  169. 

Materi pelajaran merupakan bahan atau isi yang harus dipelajari siswa. Materi  pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa terlebih dahulu harus direncanakan,  didikembangkan, dan dikelola secara matang baik menyangkut ruang lingkup (scoop),  urutan (squence), keberlanjutan (continuity) dan keterpaduan (integraded)3. Bahan ajar  atau materi pembelajaran adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu  guru atau instrukur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar  merupakan informasi alat dan teks yang diperlukan guru atau intructur untuk perencanaan  dan penelahan implementasi pembelajaran. Materi pembelajaran pada dasarnya  merupakan isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan  topik atau sub topik dan rinciannya. Penentuan materi didasarkan pada rumusan tujuan  pembelajaran baik itu tujuan pembelajaran terkait aspek kognitif, afektif, maupun  psikomotorik. Materi harus disajikan secara menarik dan memuat pula berbagai hal yang  sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga menodorng siswa untuk belajar dan  membangun pemahamannya4.  

Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi materi fakta, teori/konsep, prinsip,  proses/procedural, dan nilai, serta keterampilan. Materi fakta pada dasarnya memuat  objek atau keadaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga materi tersebut  dapat teramati dengan mudah dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Materi teori atau  konsep yaitu materi yang lebih bersifat abstrak misalnya suatu pengertian atau pernyataan  yang bersifat universal. Materi prinsip memuat kaidah atau aturan yang harus dijadikan  sebagai titik tolak berpikir dan melaksankan sesuatu. Materi prosedural memuat  rangkaian proses atau tahapan suatu kegiatan. Materi nilai terkait dengan aturan, nilai  atau pola baik yang harus dilakukan, sedangkan materi keterampilan terkait dengan  kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental secara baik5. Isi dari proses  pembelajaran tercemin dalam materi pembelajaran yang dipelajari oleh siswa. Tokoh ahli  

  

3Poppy Anggraeni, “Analisis Keterkaitan Antar Komponen Dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  Disekolah Dasar Kota Sumedang”, (Sumedang,: Journal Of Primary Education, No. I, I, 2018),Hlm. 65. 4 Annisa Nidaur Rohmah, “Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Dasar”, (Lamongan: Jurnal Cendekia,  No. II, Vol. XI, 2017),Hlm. 200.  

5 Yunawati Sele, Buku Ajar Dan Pembelajaran, (Bekasi: Penerbit Nem, 2023), Hlm. 26.

Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan bahwasanya materi pembelajaran merupakan  substansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Materi pembelajaran  berada dalam ruang lingkup isi kurikulum, karena itu pemilihan materi pembelajaran  tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran yang digunakan untuk memilih isi  kurikulum bidang studi yang bersangkutan 6.  

Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran dalam kurikulum tingkat  satuan pendidikan, pendidik memiliki wewenang penuh untuk menentukan materi  pembelajaran, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak  dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran. Dalam praktiknya, untuk menentukan materi  pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal berikut7

a) Sahih(valid): dalam arti materi yang dituangkan dalam pembelajaran benar-benar  telah teruji kebenaran dan keshahi-hannya. Di samping itu, juga materi yang  diberikan merupakan materi yang aktual, tidak ketinggalan zaman, dan memberikan  kontribusi untuk pemahaman kedepan. 

b) Tingkat kepentingan materi yang dipilih benar-benar diperlukan peserta didik dan sejauh mana materi tersebut penting untuk dipelajari. 

c) Kebermaknaan: materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis maupun non-akademis. Manfaat akademis: yaitu memberikan dasar-dasar pengetahuan dengan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan lebih lanjut, sedangkan manfaat non-akademik adalah dapat mengembangkan kecakapan hidup dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. 

d) Layak dipelajari: materi memungkinkan untuk dipelajari baik dari aspek tingkat  kesulitannya maupun aspek kelayakan terhadap memanfaatkan materi dan kondisi  setempat. 

e) Menarik minat materi yang dipilih, pendidik hendaknya bisa menarik minat dan  dapat memotivasi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut, menumbuhkan rasa  ingin tahu, sehingga memunculkan dorongan untuk mengembangkan kemampuan  mereka sendiri. 

  

6 Ubabuddin, “Hakikat Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, (Jurnal Edukatif, No. I, Vol. V,  2019), Hlm. 22. 

7 Henna Sukmawati, “Komponen-Komponen Kurikulum Dalam Sistem Pembelajaran”, (Makkasar: Jurnal  Pendidikan Dan Studi Islam, No. I, Vol.VII, 2021), Hlm. 66-67.

Sebuah bahan ajar paling tidak mencangkup antara lain: 

1. Petunjuk belajar (petunjuk siswa atau guru) 

2. Kompotensi yang akan dicapai 

3. Informasi pendukung 

4. Latihan-latihan 

5. Petunjuk kerja 

6. Evaluasi 

B. Definisi Serta Lingkup Komponen Strategi Pembelajaran 

Strategi identik dengan teknik, siasat atau kiat, namun apabila digabung dengan  kata pembelajaran (strategi pembelajaran) dapat dipahami sebagai suatu cara atau teknik  yang dilakukan oleh seorang guru atau peserta didik dalam mengupayakan terjadinya  suatu perubahan tingkah laku atau sikap. Strategi pembelajaran adalah jenis pendekatan  khusus untuk menyampaikan informasi dan kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan  tertentu. Menurut Suarsana & Pujawan, strategi pembelajaran merupakan kegiatan  pembelajaran yang harus dilakukan oleh pendidik dan peserta didik agar tujuan  pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efesien. Djalal mengemukakan bahwa  strategi pembelajaran merupakan rencana yang berisi rangkaian kegiatan yang dirancang  untuk mencapai tujuan pendidikan. Moedjiono berpendapat bahwa strategi pembelajaran  adalah kegiatan seorang pendidik untuk memikirkan dan mengupayakan konsistensi antar  aspek komponen yang membentuk sistem pembelajaran8.  

Strategi pembelajaran mencangkup seluruh komponen materi pembelajaran dan  prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka  membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran  tidak hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan  termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan  disampaikan kepada peserta didik. Dalam menerapkan strategi pembalajaran, ada  beberapa komponen yang harus diperhatikan agar dalam kegiatan pembelajaran dapat  mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Pakar ahli Dick And Carey menyebutkan 5  komponen umum strategi pembelajaran, yakni (1) kegiatan pembelajaran pendahuluan,  

  

8Imanuel Catur Oktanto Suryoadi, “Pengembangan Strategi Pembelajaran Aktif Dan Kreatif Dalam  Pendidikan Kristen”, (Tangkoleh Putai, No. I, Vol. 19, 2022),Hlm. 19.

(2) penyampaian informasi, (3) partisipasi peserta didik, (4) tes, (5) kegiatan tindak  lanjut. Sedangkan pendapat Gagne dan Briggs, mengemukakan komponen strategi  pembelajaran menjadi Sembilan urutan kegiatan pembelajaran yaitu (1) memberikan  motivasi atau menarik perhatian, (2) menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta  didik, (3) mengingatkan kompetensi prasyarat, (4) memberi stimulus (masalah, topic,  konsep), (5) memberi petunjuk belajar, (6) menimbulkan penampilan peserta didik, (7)  memberi umpan balik, (8) menilai penampilan, (9) menyimpulkan. 

Dari beberapa komponen strategi pembeljaran yang telah dikemukakan oleh pakar  ahli tersebut, ada tiga komponen umum atau urutan kegiatan pembelajaran, yaitu9: 1. Pendahuluan (introducation

Pada tahap awal atau persiapan, kegiatan dimaksudkan untuk mempersiapkan mental  peserta didik dalam mempelajari pengetahuan, keterampilan dan sikap baru. Tujuan  kegiatan pada tahap pendahuluan ini, yaitu memberikan motivasi dan memusatkan  perhatian peserta didik agar mereka bisa mempersiapkan diri untuk menerima  pelajaran dan mengetahui kemampuan peserta didik atau apa yang telah dikuasai  peserta didik sebelumnya dan berkaitan dengan materi pelajaran yang akan  disampaikan. Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah memberikan gambaran  singkat tentang isi pelajaran, menjelaskan relevansi isi pelajaran baru dengan  pengalaman peserta didik, dan menjelaskan tentang tujuan pembelajaran. 

2. Penyajian (presentation

Tahap penyajian merupakan proses pembelajaran yang utama atau inti dari kegiatan  pembelajaran. Tahap ini meliputi bagian-bagian sebagai berikut: 

a. Uraian (explanation), adalah penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep,  prinsip, dan prosedur yang akan di pelajari peserta didik.  

b. Contoh (exampel), dan non contoh (non exampel), adalah benda atau kegiatan  yang ada disekitar peserta didik sebagai wujud materi pelajaran yang sedang  diuraikan, baik bersifat positif maupun negatif. 

  

9 Bambang Warsita, “Strategi Pembelajaran Dam Implikasinya Pada Peningkatan Efektivitas  Pembelajaran”, (Jurnal Teknodik,No. I, Vol. XIII, 2009),Hlm. 67-69.

c. Latihan (exercise), adalah kegiatan praktik bagi peserta didik untuk menerapkan konsep, prinsip atau prosedur yang masih abstrak sesuai dengan kehidupan  masing-masing. 

3. Penutup  

Kegiatan pada tahap penutup merupakan kegiatan akhir dalam uraian kegiatan  pembelajaran. Tujuan dari kegiatan tahap penutup adalah untuk memberikan  penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi pelajaran yang  telah di berikan. Beberapa kegiatan akhir pembelajaran, diantaranya: 

a. Pelaksanaan hasil teks belajar untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik. Tes  ini sering di sebut sebagai tes formatif yang dapat diberikan secara lisan atau  tulisan. 

b. Umpan balik (feedback), adalah informasi hasil tes peserta didik dan di ikuti  dengan penjelasan kemajuan peserta didik. 

c. Tindak lanjut (follow up), adalah berupa petunjuk tentang apa yang harus  dilakukan peserta didik setelah mengikuti tes formatif dan mendapatkan umpan  balik. 

Aplikasi strategi pembelajaran yang mencangkup empat aspek sebagai berikut: 1) Urutan kegiatan pembelajaran, yang berisikan urutan kegiatan materi atau isi  pelajaran kepada peserta didik 

2) Metode pembelajaran, yaitu cara guru mengorganisasikan materi pelajaran dan  peserta didik agar terjadi proses belajar secara efektif dan efesien 

3) Media pembelajaran, yaitu peralatan dan bahan pembelajaran yang digunakan  guru dan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran 

4) Waktu yang digunakan guru dan peserta didik untuk menyelesaikan setiap  langkah dalam kegiatan pembelajaran. 

Beberapa strategi tahapan dalam kegiatan pembelajaran antara lain10

a. Tahap Pra Pelatihan 

  

10 Adisel, Dkk, “Komponen-Komponen Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajarana Ips”,  (Bengkulu: Journal Of Education And Instruction, No. I, V, 2022 ), Hlm. 300.

Tahap ini merupakan tahap yang dilakukan oleh seorang pendidik ketika ia memulai proses belajar dan mengajar. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat  dilakukan oleh guru atau siswa selama tahap pra intruksional: 

1) Guru menanyakan kehadiran siswa dan mencatat siapa saja yang tidak hadir 2) Menanyakan kepada siswa dimana letak diskusi pembelajaran sebelumya 3) Mengajaukan pertanyaan kepada siswa dikelas 

4) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi  pembelajaran yang belum dikuasai dari pengajaran sebelumnya 

5) Mengulangi materi pelajaran sebelumnya secara singkat, tetapi mencangkup aspek  materi yang dibahas sebelumnya. 

b. Tahap Intruksional 

Pada tahap kedua ini adalah tahap pengjaran, yaitu tahap memeberikan pelajaran yang  telah disiapkan oleh guru sebelumnya. Secara umum, beberapa kegiatan dapat  diidentifikasi dalam tahap inti, seperti: 

1) Menjelaskan kepada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa 2) Tuliskan materi pokok yang akan dibahas hari itu yang diambil dari buku sumber  yang telah disiapkan sebelumnya 

3) Mendiskusikan materi pokok yang telah ditulis 

4) Dalam setiap materi pelajaran yang dibahas harus diberikakn contoh-contoh yang  konkrit. 

Dalam praktik implementasi kurikulum sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia selama ini, setidaknya dapat di identifikasi dua kelompok strategi  pembelajaran, yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada guru (Teacher Centered  Learning atau TCL) dan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student  CenteredLearning atau SCL). Masings trategi tersebut memiliki karakter yang berbeda  TCL memiliki karakteristik sebagai berikut11

a) Lebih menekankan pada penguasaan. 

  

11 Maulana Akbar Sanjani, “Pentingnya Strategi Pembelajaran Yang Tepat Bagi Siswa”, (Jurnal Serunai  Administtrasi Pendidikan, No. II, Vol. X, 2021), Hlm. 35.

b) Biasanya memanfaatkan media tunggal. 

c) Fungsi dosen atau pengajar sebagai pemberi informasi utama dan evaluator d) Proses pembelajaran dan penilaian di lakukan secara terpisah. e) Menekankan pada jawaban yang benar saja. 

f) Sesuai untuk mengembangkan ilmu dalam satu disiplin ilmu saja g) Iklim belajar lebih individualis dan kompetitif 

h) Hanya mahasiswa yang dianggap melakukan proses pembelajaran i) Perkuliahan merupakan bagian terbesar dalam proses pembelajaran j) Penekanan pada tuntasnya materi pembelajaran 

k) Penekanan pada bagaimana cara dosen melakukan pembelajaran. Sedangkan strategi SCL memiliki karakteristik sebagai berikut: 

1) Pembelajaran tidak hanya menekankan pada penguasaan materi tetapi juga dalam  pengembangan karakter siswa 

2) Memanfaatkan banyak media  

3) Pendidik sebagai fasilitator dan evaluator 

4) Iklim yang dikembangkan lebih bersifat kolaborasi 

5) Mahasiswa dan dosen belajar bersama di dalam mengembangkan pengetahuan 6) Mahasiswa dapat belajatidak hanya dari perkuliahan saja tetapi dapat  menggunakan berbagai jenis kegiatan.

BAB III 

PENUTUP 

A. Kesimpulan 

Proses pembelajaran ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi,  yaitu interaksi yang sadar akan tujuan. Materi pembelajaran pada dasarnya  merupakan isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan  topik atau sub topik dan rinciannya. Materi pembelajaran yang akan diberikan kepada  siswa terlebih dahulu harus direncanakan, didikembangkan, dan dikelola secara  matang baik menyangkut ruang lingkup (scoop), urutan (squence), keberlanjutan  (continuity) dan keterpaduan (integraded). Penentuan materi didasarkan pada  rumusan tujuan pembelajaran baik itu tujuan pembelajaran terkait aspek kognitif,  afektif, maupun psikomotorik. Materi harus disajikan secara menarik dan memuat  pula berbagai hal yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari sehingga menodorng  siswa untuk belajar dan membangun pemahamannya. Agar memperlancar proses  pembelajaran maka dibutuhkannya suatu strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran  mencangkup seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan  kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik  mencapai tujuan pembelajaran tertentu. tiga komponen umum atau urutan kegiatan  pembelajaran, yaitu pendahuluan, penyajian, dan penyajian.

DAFTAR PUSTAKA 

Adisel, Dkk. 2022. “Komponen-Komponen Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013 Pada Mata  Pelajarana Ips”. Bengkulu: Journal Of Education And Instruction, No. I, Vol. V. Anggraeni Poppy. 2018. “Analisis Keterkaitan Antar Komponen Dalam Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran Disekolah Dasar Kota Sumedang”. Sumedang,: Journal Of Primary  Education, No. I, Vol. I. 

Dolong Jufri. 2016. “Teknis Analisis Dalam Komponen Pembelajaran”. Jakarta: Jurnal Inspiratif  Pendidikan, No. II, Vol. V. 

Nurhayati Uci, Muhammad Nu’an. 2022. “Komponen Materi Pembelajaran Pendidikan Agama  Islam Dan Orientasinya Pada Madrasah Ibtidaiyah”. Surabaya: Jurnal Ilmu Pendidikan  Islam, No. II, Vol. VI. 

Rohmah Annisa Nidaur. 2017. “Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Dasar”. Lamongan:  Jurnal Cendekia, No. II, Vol. XI.  

Sanjani Maulana Akbar. 2021. Pentingnya Strategi Pembelajaran Yang Tepat Bagi Siswa”.  Jurnal Serunai Administtrasi Pendidikan, No. II, Vol. X. 

Sele Yunawati. 2023. Buku Ajar Dan Pembelajaran. Bekasi: Penerbit Nem. Sukmawati Henna. 2021. “Komponen-Komponen Kurikulum Dalam Sistem Pembelajaran”.  Makkasar: Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, No. I, Vol.VII. 

Suryoadi Imanuel Catur Oktanto. 2022. “Pengembangan Strategi Pembelajaran Aktif Dan  Kreatif Dalam Pendidikan Kristen”. Tangkoleh Putai, No. I, Vol. 19. 

Ubabuddin. 2019. “Hakikat Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar”. Jurnal Edukatif, No.  I, Vol. V. 

Warsita Bambang. 2009. “Strategi Pembelajaran Dam Implikasinya Pada Peningkatan  Efektivitas Pembelajaran”. Jurnal Teknodik, No. I, Vol. XIII.

10 

CURRICULUM VITAE 

DZIKRONAH 

Kedungwuni, Jawa Tengah, Indonesia 

WA: +62 85603316646| Email: dzik.ronah04@gmail.com | IG: dznhhh_ 

RINGKASAN 

Saya Adalah Seorang Mahasiswa UIN Gusdur Semester 4, Prodi Pendidikan Agama Islam. Saya  Anak Pertama Dari Dua Bersaudara. Saya Seorang Yang Memiliki Semangat Dan Pribadi Yang  Bekerja Keras, Mudah Berbaur, Dan Akan Memberikan Yang Terbaik Pada Pekerjaan Saya 

DATA PRIBADI 

Nama : Dzikronah 

Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 03 Maret 2004 

Jenis kelamin : Perempuan 

Alamat : Desa Podo, Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan Agama : Islam 

Kewarganegaraan : Indonesia 

Status : Mahasiswa 

Motto hidup : Whatever you ara, be a good one 

RIWAYAT PENDIDIKAN 

TK Pertiwi Podo 2009-2010 

SDN 01 Podo 2010-2016 

SMP N 2 Kedungwuni 2016-2019 

SMA N 1 Kedungwuni 2019-2022 

UIN K.H Abdurrahman Wahid Pekalongan 2022-sekarang

11 

PENGALAMAN ORGANISASI 

OSIS SMP N 2 Kedungwuni 2018 PRAMUKA PENGGALANG (SMP) 2017-2018 IPNU IPPNU Pr Desa Podo 2021 PRAMUKA PENEGAK (SMA) 2021-2022 HMPS PAI UIN GUSDUR 2022-sekarang 

PENGALAMAN KEGIATAN 

Mengajar di Sekolah Menengah Pertama  

Mengajar di Tempat Pendidikan Quran di Desa Menjadi Paniti Kegiatan di Desa, Sekolah dan Kampus Mengikuti berbagai Semiar atau Workshop 

HOBI 

Traveling 

Membaca novel 

Sepedaan 

Jajan  

KETERAMPILAN 

Manajemen tim 

Kemamapuan Computer Dasar 

Menulis 

Problem Solving 

Leadership

12 

 

13 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar