Laman

Sabtu, 02 Maret 2019

UQ E 3c HAKIKAT ASBAB AL- NUZUL


HAKIKAT ASBAB AL- NUZUL
KOSIDATUL HASANAH
NIM. (2318085)
KELAS E

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019





KATA PENGNATAR

            Puji syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Asbab Al- Nuzul ” sesuai rencana. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, para sahabatnya, serta orang-orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, aamiin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Muhammad Hufron,M.S.I, selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan penulis tentang studi kritis terhadap Asbab Al- Nuzul. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat balasan dari Allah swt dengan pahala yang berlipat ganda, aamiin.
            Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
                                                                                             

                                                                        Pekalongan, 26 Februari 2019
Penulis













DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ................................................................................     
KATA PENGANTAR..............................................................................      i
DAFTAR ISI..............................................................................................      ii

BAB I      PENDAHULUAN.....................................................................      1
A.    Latar Belakang........................................................................... ....     1
B.     Rumusan Masalah..............................................................................          1         
C.    Metode Pemecahan Masalah.........................................................      1
D.    Sistematika Penulisan Makalah....................................................      1      
BAB II    PEMBAHASAN........................................................................      2
A.    Pengertian Asbab Al- Nuzul.........................................................      2
B.     Macam- Macam Asbabun Nuzul.......................................... .......       3
C.    Makna Ungkapan-Ungkapan Redaksi Asbabun Nuzul ..............              4
B III        PENUTUP.................................................................................      6
A.                Kesimpulan..................................................................................    6
B.                Saran...........................................................................................      6
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................    7
BUKU REFERENSI..................................................................................     8
PROFIL PENULIS....................................................................................     9









BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Dalam pembahasan makalah ini, yang dimaksud nuzul ialah penurunan al- Qur’an dari Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Asbabun Nuzul ialah sesuatu yang karena sesuatu itu menyebabkan sebagian atau beberapa ayat al- Qur’an turun.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1.    Apa pengertian Asbab Al-Nuzul?
2.    Macam macam Asbabun Nuzul?

C.  Metode Pemecahan Masalah

Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.

D.  Sitematika Penulisan Makalah

Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran, ditambah dengan foto buku referensi.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI ASBABUN NUZUL
Kata Asbabun-Nuzul (أ سبا ب ا لنز و ل) terdiri atas kata asbab (أ سبا ب)  dan nuzul (ا لنز و ل). Asbab adalah kata jamak dari kata mufrad sebab secara etimologi berarti sebab, alasan, illat (dasar logis), perantara, wasilah, pendorong (motivasi), tali kehidupan, persahabatan, hubungan, kekeluargaan, kerabat, asal, sumber, dan jalan.
Yang dimaksud dengan nuzul ialah penurunan al- Qur’an dari Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Asbabun Nuzul ialah sesuatu yang karena sesuatu itu menyebabkan sebagian atau beberapa ayat al- Qur’an turun.[1]
Ibnu Taimiyah berkata “Mengetahui sebab turunnya ayat dapat membantu untuk memahami makna dari ayat tersebut, sesungguhnya mengetahui sebab akan mewarisi pengetahuan terhadap apa yang disebabkan” [2]
Ada tiga definisi yang dikemukakan oleh ahli tafsir tentang Asbabun Nuzul:
1.      Suatu peristiwa yang terjadi menjelang turunnya ayat. Sesuai dengan pendapat Al-Zarqoni
2.      Peristiwa-peristiwa pada masa ayat Al-qur’an itu diturunkan (yaitu dalam waktu 23 tahun), baik peristiwa itu terjadi sebelum atau sesudah ayat itu diturunkan.
3.      Peristiwa yang dicakup oleh suatu ayat, baik pada waktu 23 tahun itu maupun yang terjadi sebelum atau sesudahnya. Ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Subhi Sholeh yang artinya.
Ayat-ayat al- Qur’an yang Allah turunkan juaga memerlukan sebab-sebab turunnya. Orang yang hendak memahami kesusastraan Arab harus mengetahui sebab-sebab yang mendorong seorang penyair untuk mengubah syairnya dan suasana ketika syair-syair itu diucapkan.[3]
Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung sebab itu, atau memberi jawaban terhadap sebab itu, atau menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut”.[4]

B.     MACAM-MACAM ASBABUN NUZUL
Asbabun Nuzul bisa ditinjau dari berbagai aspek.
1.      Ditinjau dari aspek bentuknya
Jika ditinjau dari aspek bentuknya, Asbabun Nuzul dapat dibagi kepada dua bentuk, yaitu:
a.       Berbentuk peristiwa
Adapun sebab-sebab Nuzul yang berbentuk peristiwa dapat menjadi tiga yaitu:
1)      Peristiwa berupa pertengkaran atau persengketaan, atau perselisihan berkecamuk yang terjadi antara segolongan dari suku Aus dan segologan dari suku Khazraj. Peristiwa tersebut melatar belakangi turunnya ayat, Qs. Al-Imran, 2:100 berikut ini:
يَأيُهَا الّذِينَ أَمَنُوآ إِن تُطِيعُوا فَرِيقاً مِّنَ الّذِينَ أُوتُوا الكِتاَبَ يَرُدُّوْكُمْ بَعْدَ إِيْماَنِكُم كَافِريْنَ  
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian dari orang-orang yang diberi kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. ” (Qs. Al- Imran, 2:100).
2)        Peristiwa berupa kesalahan serius, seperti peristiwa seorang sahabat yang mengimami shalat dalam keadaan sedang mabuk, sehingga mengalami kekeliruan dalam membaca surat al-fatihah.
3)      Peristiwa berupa hasrat, cita-cita atau keinginan-keinginan, seperti kesesuaian-kesesuaian (muwafaqat) dengan ketentuan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan Allah.
4)      Berbentuk pertanyaan, sebab-sebab al-nuzul yang berbentuk pertanyaan juga dapat dikelompokan menjadi tiga macam yaitu:
a)      Pertanyaan yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu
b)      Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung (pada saat itu)
c)      Pertanyaan yang berhubungan dengan masa akan datang. Seperti pertanyaan orang-orang kafir Quraisy tentang hari kiamat.[5]

C.    MAKNA UNGKAPAN-UNGKAPAN REDAKSI ASBABUN NUZUL
Bentuk ungkapan redaksi periwayatan sabab al-nuzul yang dikemukakan oleh para sahabat, ternyata sangat besar pengaruh-pengaruhnya terhadap hasil interprestasi para ulama dalam menetapkan sabab al-nuzul sesuatu ayat atau beberapa ayat al-Qur’an. Karena ungkapan yang menerangkan sabab al-nuzul sesuatu ayat atau beberapa ayat Al-Qur’an itu, terkadang pula berupa pernyataan tegas mengenai sebab, dan terkadang pula berupa pernyataan yang hanya mengandung kemungkinan pengertian lain dari ungkapan yang dikemukakannya itu. Atas dasar itulah, dapat dikatakan bahwa ungkapan-ungkapan yang digunakan oleh para sahabat dalam menunjukkan sabab al-nuzul tersebut tidak selamanya sama. Adapun bentuk-bentuk pernyataan dimaksud adalah.
1.      Apabila seorang perawi dalam periwayatannya menggunakan kata sebab, misalnya: سيب نزول هذ الآ ية  كذ ا و كذ ا “sebab nuzul ayat ini adalah ...” maka ungkapan yang demikian merupakan pernyataan tegas mengenai sebab turunnya sesuatu ayat.
2.      Adakalnya seorang perawi merangkaikan pernyataannya dengan huruf fa’ta’qibiyah, yaitu huruf  fa” yang mengiringi pernyataan seseorang perawi yang mengungkapkan peristiwa sebab an-nuzul, baik ungkapan mengatakan tentang adanya pertanyaan yang mendahului turunnya ayat atau ungkapan redaksi itu berbentik l;ain.
3.      Kadang-kadang sebab nuzul sesuatu ayat dapat dipahami secara pasti dari konteks jalan ceritannya, dalam hal ini, sang perawi yang mengalami turunnya wahyu tidak mengemukakan lafal sebab nuzul itu dengan menggunakan sebab nuzul ayat,
4.      Redaksi yang boleh jadi, mengandung pengertian menerangkan “sebab nuzul” atau hanya sekedar mejelaskan kandungan yang terdapat dalam ayat yang disebutkan itu.[6]








BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Dalam pembahasan makalah ini, yang dimaksud nuzul ialah penurunan al- Qur’an dari Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Asbabun Nuzul ialah sesuatu yang karena sesuatu itu menyebabkan sebagian atau beberapa ayat al- Qur’an turun.
Kata Asbabun-Nuzul (أ سبا ب ا لنز و ل) terdiri atas kata asbab (أ سبا ب)  dan nuzul (ا لنز و ل). Asbab adalah kata jamak dari kata mufrad sebab secara etimologi berarti sebab, alasan, illat (dasar logis), perantara, wasilah, pendorong (motivasi), tali kehidupan, persahabatan, hubungan, kekeluargaan, kerabat, asal, sumber, dan jalan.
B.     SARAN
Demikian yang bisa saja tulis, semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan kita bisa memahami tulisan dimakalah ini. Kritik dan saran pembaca sangat kami harapkan agar akalah yang kami buat bisa lebih baik lagi.











DAFTAR PUSTAKA
Nasrudin, Moh. 2018. Pengantar  Ilmu Al- Qur’an Untuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
As-Suyuthi, Imam. 2014. Asbabun Nuzul.  Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Usman. 2010. Ulumul Qur’an. Jakarta: Teras..
Anwar, Abu. 2012. Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar. Jakarta Pusat:Penerbit Amzah.
Muhammad, Tengku, Hasbi ash-Shiddieqy. 2017. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra.































BUKU REFERENSI



       
   








BIODATA PENULIS






Nama                           : Kosidatul Hasanah
NIM                            : 2318085
Fakultas/Jurusan          : FTIK/PGMI
Kelas                           : Ulumul Qur’an E
Tempat tanggal Lahir  : Brebes, 19 Maret 2000
Alamat                                    : Ds. Temukerep, Kec. Larangan, Kab. Brebes
Moto                           : Be Your Self







[1] Moh Nasrudin, Pengantar  Ilmu Al- Qur’an Untuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, (Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management, 2018), hlm. 85.
[2] Imam As-Suyuthi, Asbabun Nuzul, (Jakarta Timur: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2014), hlm. 16.
[3] Teungku Muhammad Habsi ash-Shiddieqy, (Semarang: PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2017), hlm. 14.
[4] Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar, (Jakarta Pusat:Penerbit Amzah, 2012), hlm. 29.
[5] Moh Nasrudin, Pengantar  Ilmu Al- Qur’an Untuk Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri, (Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management, 2018), hlm. 91-92.
[6] Usman, Ulumul Qur’an,  (Jakarta: Teras, 2010 ), hlm.131-132.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar