HAKIKAT ASBAB AL- NUZUL
KOSIDATUL HASANAH
NIM. (2318085)
KELAS E
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019
KATA PENGNATAR
Puji
syukur penulis kehadirat Allah swt yang telah memberikan kekuatan dan
kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hakikat Asbab Al- Nuzul ” sesuai rencana. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw, para
sahabatnya, serta orang-orang yang mau mengikuti sunnah-sunnahnya, aamiin.
Ucapan terimakasih kami tujukan kepada Bapak Muhammad Hufron,M.S.I, selaku dosen
mata kuliah Ulumul Qur’an atas tugas yang telah diberikan sehingga menambah wawasan
penulis tentang studi kritis terhadap Asbab Al- Nuzul. Dan kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan makalah ini. Semoga bantuan dari berbagai pihak terkait mendapat
balasan dari Allah swt dengan pahala yang berlipat ganda, aamiin.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari pembaca
guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan,
26 Februari 2019
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................... .... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Metode Pemecahan
Masalah......................................................... 1
D. Sistematika
Penulisan Makalah.................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. Pengertian Asbab
Al- Nuzul......................................................... 2
B. Macam- Macam
Asbabun Nuzul.......................................... ....... 3
C. Makna
Ungkapan-Ungkapan Redaksi Asbabun Nuzul .............. 4
B III PENUTUP................................................................................. 6
A.
Kesimpulan.................................................................................. 6
B.
Saran........................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 7
BUKU REFERENSI.................................................................................. 8
PROFIL PENULIS.................................................................................... 9
A. Latar Belakang
Masalah
Dalam
pembahasan makalah ini, yang dimaksud nuzul ialah penurunan al- Qur’an
dari Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Asbabun
Nuzul ialah sesuatu yang karena sesuatu itu menyebabkan sebagian atau beberapa
ayat al- Qur’an turun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk
terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa pengertian Asbab
Al-Nuzul?
2. Macam macam Asbabun
Nuzul?
C. Metode Pemecahan
Masalah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka,
yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya
yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan
masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan
langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan
jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta
pengorganisasian jawaban permasalahan.
D. Sitematika Penulisan
Makalah
Makalah
ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sistematika penulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian
penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran, ditambah dengan foto buku
referensi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI ASBABUN
NUZUL
Kata Asbabun-Nuzul
(أ سبا ب ا لنز و ل)
terdiri atas kata asbab (أ سبا ب)
dan nuzul (ا لنز و ل). Asbab adalah kata
jamak dari kata mufrad sebab secara etimologi berarti sebab, alasan, illat
(dasar logis), perantara, wasilah, pendorong (motivasi), tali kehidupan,
persahabatan, hubungan, kekeluargaan, kerabat, asal, sumber, dan jalan.
Yang
dimaksud dengan nuzul ialah penurunan al- Qur’an dari Allah kepada Nabi
Muhammad melalui perantara malaikat Jibril. Asbabun Nuzul ialah sesuatu yang karena
sesuatu itu menyebabkan sebagian atau beberapa ayat al- Qur’an turun.[1]
Ibnu
Taimiyah berkata “Mengetahui sebab turunnya ayat dapat membantu untuk memahami
makna dari ayat tersebut, sesungguhnya mengetahui sebab akan mewarisi
pengetahuan terhadap apa yang disebabkan” [2]
Ada tiga
definisi yang dikemukakan oleh ahli tafsir tentang Asbabun Nuzul:
1. Suatu peristiwa yang
terjadi menjelang turunnya ayat. Sesuai dengan pendapat Al-Zarqoni
2. Peristiwa-peristiwa
pada masa ayat Al-qur’an itu diturunkan (yaitu dalam waktu 23 tahun), baik
peristiwa itu terjadi sebelum atau sesudah ayat itu diturunkan.
3. Peristiwa yang
dicakup oleh suatu ayat, baik pada waktu 23 tahun itu maupun yang terjadi
sebelum atau sesudahnya. Ini sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh Subhi
Sholeh yang artinya.
Ayat-ayat al- Qur’an yang Allah
turunkan juaga memerlukan sebab-sebab turunnya. Orang yang hendak memahami
kesusastraan Arab harus mengetahui sebab-sebab yang mendorong seorang penyair
untuk mengubah syairnya dan suasana ketika syair-syair itu diucapkan.[3]
“Sesuatu yang dengan sebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat yang
mengandung sebab itu, atau memberi jawaban terhadap sebab itu, atau menerangkan
hukumnya pada masa terjadinya sebab tersebut”.[4]
B. MACAM-MACAM
ASBABUN NUZUL
Asbabun Nuzul bisa ditinjau dari berbagai
aspek.
1. Ditinjau dari aspek bentuknya
Jika ditinjau dari aspek bentuknya, Asbabun Nuzul dapat dibagi kepada dua
bentuk, yaitu:
a. Berbentuk peristiwa
Adapun sebab-sebab Nuzul yang berbentuk peristiwa dapat menjadi tiga yaitu:
1)
Peristiwa berupa pertengkaran atau persengketaan,
atau perselisihan berkecamuk yang terjadi antara segolongan dari suku Aus dan
segologan dari suku Khazraj. Peristiwa tersebut melatar belakangi turunnya
ayat, Qs. Al-Imran, 2:100 berikut ini:
يَأيُهَا الّذِينَ أَمَنُوآ إِن
تُطِيعُوا فَرِيقاً مِّنَ الّذِينَ أُوتُوا الكِتاَبَ يَرُدُّوْكُمْ بَعْدَ
إِيْماَنِكُم كَافِريْنَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebagian
dari orang-orang yang diberi kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu
menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. ” (Qs. Al- Imran, 2:100).
2)
Peristiwa berupa kesalahan serius, seperti
peristiwa seorang sahabat yang mengimami shalat dalam keadaan sedang mabuk,
sehingga mengalami kekeliruan dalam membaca surat al-fatihah.
3) Peristiwa berupa
hasrat, cita-cita atau keinginan-keinginan, seperti kesesuaian-kesesuaian
(muwafaqat) dengan ketentuan ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan Allah.
4) Berbentuk pertanyaan,
sebab-sebab al-nuzul yang berbentuk pertanyaan juga dapat dikelompokan menjadi
tiga macam yaitu:
a) Pertanyaan yang
berhubungan dengan peristiwa masa lalu
b) Pertanyaan yang
berhubungan dengan sesuatu yang sedang berlangsung (pada saat itu)
c) Pertanyaan yang
berhubungan dengan masa akan datang. Seperti pertanyaan orang-orang kafir Quraisy
tentang hari kiamat.[5]
C. MAKNA
UNGKAPAN-UNGKAPAN REDAKSI ASBABUN NUZUL
Bentuk ungkapan
redaksi periwayatan sabab
al-nuzul yang dikemukakan oleh para sahabat, ternyata sangat besar
pengaruh-pengaruhnya terhadap hasil interprestasi para ulama dalam menetapkan sabab
al-nuzul sesuatu ayat atau beberapa ayat al-Qur’an. Karena ungkapan yang
menerangkan sabab al-nuzul sesuatu ayat atau beberapa ayat Al-Qur’an
itu, terkadang pula berupa pernyataan tegas mengenai sebab, dan terkadang pula
berupa pernyataan yang hanya mengandung kemungkinan pengertian lain dari
ungkapan yang dikemukakannya itu. Atas dasar itulah, dapat dikatakan bahwa ungkapan-ungkapan
yang digunakan oleh para sahabat dalam menunjukkan sabab al-nuzul tersebut
tidak selamanya sama. Adapun bentuk-bentuk pernyataan dimaksud adalah.
1. Apabila seorang
perawi dalam periwayatannya menggunakan kata sebab, misalnya: سيب نزول هذ الآ ية كذ ا و كذ ا “sebab nuzul ayat
ini adalah ...” maka ungkapan yang demikian merupakan pernyataan tegas mengenai
sebab turunnya sesuatu ayat.
2. Adakalnya seorang
perawi merangkaikan pernyataannya dengan huruf fa’ta’qibiyah, yaitu
huruf “fa” yang mengiringi
pernyataan seseorang perawi yang mengungkapkan peristiwa sebab an-nuzul, baik
ungkapan mengatakan tentang adanya pertanyaan yang mendahului turunnya ayat
atau ungkapan redaksi itu berbentik l;ain.
3. Kadang-kadang sebab
nuzul sesuatu ayat dapat dipahami secara pasti dari konteks jalan ceritannya,
dalam hal ini, sang perawi yang mengalami turunnya wahyu tidak mengemukakan
lafal sebab nuzul itu dengan menggunakan sebab nuzul ayat,
4. Redaksi yang boleh
jadi, mengandung pengertian menerangkan “sebab nuzul” atau hanya sekedar
mejelaskan kandungan yang terdapat dalam ayat yang disebutkan itu.[6]
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dalam pembahasan makalah ini, yang dimaksud nuzul
ialah penurunan al- Qur’an dari Allah kepada Nabi Muhammad melalui perantara
malaikat Jibril. Asbabun Nuzul ialah sesuatu yang karena sesuatu itu
menyebabkan sebagian atau beberapa ayat al- Qur’an turun.
Kata Asbabun-Nuzul (أ سبا ب ا لنز و ل) terdiri atas kata
asbab (أ سبا ب) dan nuzul (ا لنز و ل). Asbab adalah kata
jamak dari kata mufrad sebab secara etimologi berarti sebab, alasan, illat
(dasar logis), perantara, wasilah, pendorong (motivasi), tali kehidupan,
persahabatan, hubungan, kekeluargaan, kerabat, asal, sumber, dan jalan.
B.
SARAN
Demikian yang bisa
saja tulis, semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua
dan kita bisa memahami tulisan dimakalah ini. Kritik dan saran pembaca sangat
kami harapkan agar akalah yang kami buat bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrudin, Moh. 2018. Pengantar Ilmu Al- Qur’an Untuk Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri. Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management.
As-Suyuthi,
Imam. 2014. Asbabun Nuzul. Jakarta
Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Usman.
2010. Ulumul Qur’an. Jakarta: Teras..
Anwar, Abu.
2012. Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar. Jakarta Pusat:Penerbit Amzah.
Muhammad,
Tengku, Hasbi ash-Shiddieqy. 2017. Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Semarang: PT.
Pustaka Rizki Putra.
BUKU REFERENSI
BIODATA PENULIS
Nama : Kosidatul Hasanah
NIM : 2318085
Fakultas/Jurusan : FTIK/PGMI
Kelas : Ulumul Qur’an E
Tempat tanggal
Lahir : Brebes, 19 Maret 2000
Alamat : Ds. Temukerep,
Kec. Larangan, Kab. Brebes
Moto : Be Your Self
[1] Moh Nasrudin, Pengantar Ilmu Al- Qur’an Untuk Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri, (Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management, 2018), hlm. 85.
[2] Imam As-Suyuthi, Asbabun Nuzul, (Jakarta
Timur: PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2014), hlm. 16.
[3] Teungku Muhammad Habsi ash-Shiddieqy,
(Semarang: PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2017), hlm. 14.
[4] Abu Anwar, Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar,
(Jakarta Pusat:Penerbit Amzah, 2012), hlm. 29.
[5] Moh Nasrudin, Pengantar Ilmu Al- Qur’an Untuk Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri, (Pekalongan: PT. Nasya Expanding Management, 2018), hlm. 91-92.
[6] Usman, Ulumul Qur’an, (Jakarta: Teras, 2010 ), hlm.131-132.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar