PENDEKATAN PEMBELAJARAN
"CONTOH – CONTOH PENDEKATAN PEMBELAJARAN"
M. SYAKIRUN NI’AM
NIM. (2317120)
KELAS : E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
|
KATA PENGANTAR
Alhamdullilah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudu “Contoh – contoh
pendekatan” ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa
kami tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga beserta sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan tentang masalah pendidikan yang berjudul ”Contoh – contoh pendekatan“ Dengan
demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu pemecahan masalah pendidikan, Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan Oleh karena itu, penulis dengan senang
hati menerima saran dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan penulisan
makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat.
Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan,
01 Mei 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di era globalisasi saat ini semua aspek dalam kehidupan
dituntut untuk maju. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia
terus dikembangkan dalam menghadapi globalisasi. Salah satu yang menjadi acuan
utama dalam peningkatan sumber daya manusia adalah dunia pendidikan. Pendidikan
adalah ujung tombak yang bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan
juga kuantitas
Dalam dunia pendidikan hal yang sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar adalah pendekatan. Karena dengan pendekatan seorang
guru mampu mempermudah dalam menghadapi peserta didiknya. Guru harus tau bagaimana cara pendekatan yang
akan diterapkan dan sesuai dengan peserta didiknya agar pembelajaran tersebut
berjalan efektif.
Contoh-contoh pendekatan yang diterapkan dalam strategi
belajar mengajar perlu diikaji agar seorang guru mampu mendekatkan peserta
didiknya umtuk beradtasi dengan kelas maupun pelajaran yang diterimanya.
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh – Contoh Pendekatan
1. Pendekatan yang berpusat
pada Guru
Pendekatan berpusat pada guru adalah pengajaran secara
langsung dari guru kepada peserta didik yang sifatnya terstruktur,
dikendalikan, dan dikontrol oleh guru. Dengan kata lain gurulah yang menjadi
subjek sedangkan peserta didiknya adalah objek.[1]
Contoh :
a.
Guru berceramah siswa mendengarkan[2]
b.
Guru bertanya siswa menjawab[3]
c.
Guru mendektekan teks siswa mencatat
d.
Guru memberikan progam belajar siswa menerimanya.[4]
2.
Pendekatan yang berpusat pada siswa
Pendekatan berpusat pada siswa merupakan pembelajaran
yang mengacu kepada minat, bakat, dan kemampuan peserta didik secara mandiri.
Artinya tugas guru adalah sebagai dan mengarahkan kegiatan peserta didik untuk
berperan aktif.
Contoh :
a.
Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
b.
Siswa mengkondisikan belajar secara individu maupun
kelompok kemudian mencari sendiri informasi yang akan dibutuhkan
c.
Siswa diminta untuk mengerjakan tugas sebisanya dan guru
tidak memaksakan kemampuan
3.
Pendekatan Konstektual
Konstektual dalam pembelajaran maksudnya adalah Proses
pembelajaran yang bersifat menyeluruh atau holistik yang ditandai dengan
menghubungkan, mengalami, menerapkan, bekerja sama, dan mentransfer
Contoh :
a.
Guru memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa
dapat memahami makna bahan pelajaran sesuai konteks kehidupan mereka
b.
Guru memberikan materi hafalan agar siswa mampu
mentranser apa yang dihafalkan tersebut kemudian melakukanya dikehidupan nyata.
4.
Pendekatan Tematik
Pendekatan tematik menekankan pada pembelajaran yang
mengajak siswa untuk menemukan pegalaman belajarnya sendiri.
Contoh :
a.
Guru meminta satu orang siswa untuk memimpin berdoa
didepan kelas (materi agama)
b.
Guru menanyakan kepada siswa, seperti bagaimana kabarnya?
Sudah pada sarapan belum? Kenapa kita harus sarapan? Ya karena tubuh kita
memerlukan gizi (Materi Ipa)
5.
Pendekatan Edukatif
Setiap tindakan, sikap, dan perbuatan yang guru lakukan
harus memiliki nilai pendidikan, dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar
menghargai norma hukum, susila, moral, sosial dan agama.[5]
Contoh :
Saat bel masuk berbunya siswa jangan langsung dibiarkan
masuk tetapi guru memberikan instruksi untuk berbaris dengan sesuai barisan
laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Hal tersebut
dilakukan untuk membina watak bagaimana cara menghargai orang lain, mematuhi
perintah, dan membentuk akhlak peserta didik.
6.
Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional adalah usaha guru dalam memberikan
peranan kepada akal (Rasio) dalam memahami dan menerima kebenaran. Perkembangan
berpikir anak dibimbing ke arah yang lebih baik sesuai dengan tingkatan usia
pada anak. Dimulai dari yang abstrak sampai konkrit.[6]
Contoh :
a.
Guru memberikan instruksi berupa mengerjakan tugas
latihan
b.
Guru memberikan soal secara langsung (Ulangan Lisan)
7.
Pendekatan Fungsional
Ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh peserta didik
disekolah bukanlah hanya sekedar pengisi otak, tetapi diharapkan berguna bagi
kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun makhluk sosial. [7]
Contoh :
a.
Guru memberikan materi perhitungan dalam matematika yang diharapkan
peserta didik mampu untuk melakukan jual beli dikehidupan nyata dan mengetahui jumlah nominal yang dia
pegang.
b.
Guru memberikan hafalan doa mau makan yang kemudian
diterapkan pada kebiasaan anak didik dirumah
8.
Pendekatan kompetensi
Pendekatan kompetensi adalah usaha yang dilakukan guru
dalam proses belajar mengajar dengan meneliti potensi dari para peserta didik
yang memiliki kemampuan berbeda-beda.[8]
Contoh :
Guru mencari suatu bakat/keahlian yang dimiliki siswa
dengan mengumpulkan beberapa kelompok siswa kemudian siswa disuruh memilih
pelajaran yang disukai dari beberapa mata pelajaran, dari situlah guru mampu
mengetahui berbagai kelebhan dan kekurangan potensi anak kemudian guru harus
mampu mengatasi masalah tersebut.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Profil
Nama : M.SYAKIRUN NI’AM
TTL : Pekalongan, 04 Januari
1999
Alamat :Wiroditan, Bojong,
Kabupaten Pekalongan
Riwayat Pendidikan
-
TK NU Wiroditan Bojong
-
MI Wiroditan Bojong
-
MTS YMI Wonopringgo
-
MAS Simbang Kulon
-
Moto : Yang diharapkan bukanlah umur panjang tapi umur
bermanfaat.
[1] Abdul hakim siregar, Membela guru (Sleman:Depublish CV budi
utama,2012), hlm.65
[2] H. Abu Ahmadi dan Drs. Tri prasetya, SBM
(Strategi Belajar Mengajar), (Bandung: CV Pustaka Setia,2005), hlm. 53
[3]Ibid, hlm. 56
[4] Kasinya harto, Desain pembelajran agama
islam untuk sekolah dan madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), hlm. 75
[5] Drs. Syaiful Bahri Djmarah dan Drs. Aswan
Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002) hlm.68
[6] Ibid, hlm. 76
[7] Ibid, hlm. 77
[8] Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar
Micro Teaching, (Ciputat: PT. Ciputat Press, 2003) hlm. 16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar