JATI DIRI MANUSIA
“PERKEMBANGAN HIDUP MANUSIA, QS. AR-RUUM AYAT 54”
Nama :
Ulfa Nabila
NIM :
2021115007
Kelas :
C
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi II tentang Perkembangan Hidup Manusia
Dalam Qur’an Surah Ar-Rum Ayat 54 ini dengan baik, meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada
Bapak Muhammad
Hufron, M.S.I selaku
Dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi II yang telah memberikan tugas ini kepada
saya. Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang Perkembangan Hidup Manusia Dalam Qur’an Surah Ar-Rum Ayat
54. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan saya buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun. Semoga
makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan .
Pekalongan,
Februari 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Jati
Diri Manusia
B.
Judul
Perkembangan
Hidup Manusia
C.
Qur’an Surat
Al-Qur’an
Surah Ar-Rum Ayat 54
D.
Nash
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ
جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا
وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَايَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
E.
Terjemahan
“Allah,
Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah
kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa”. [1]
F.
Arti Penting Dikaji
Dalam
surat Ar-Rum ayat 54 ini mengkaji tentang proses perubahan manusia, dimana
Allah menciptakan manusia dari suatu keadaan hingga ke keadaan yang lain,
sehingga manusia mengalami pertumbuhan dan perubahan. Oleh karena itu ayat ini
penting untuk dikaji, agar setiap manusia mengetahui bagaimana ia diciptakaan
sehingga tidak menyombongkan diri dan mensyukuri apa yang telah Allah berikan
kepadanya serta mengakui keesaan Allah SWT.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Teori atau Definisi
1.
Pengertian
Perkembangan
Menurut para ahli :
a.
Paul Eggan dan Don Kauchak berpendapat perkembangan
adalah perubahan yang berturutan dan kekal dalamdiri seseorang hasil daripada
pembelajaran, pengalaman dan kematangan.
b.
Salvin
Berpendapat perkembangan adalah berkaitan
dengan mengapa dan bagaimana individu berkembang dan membesar, menyesuaikan
diri kepada persekitaran danberubah melalui peredaran masa. Beliau juga
berpendapat individu akan mengalami
perkembangan sepanjang hayat, yaitu perkembangan dari segi fizikal, personality,
sosioemosional dan kognitif serta bahasa.
c.
Crow dan Crow berpendapat perkembangan merupakan
perubahan secara kualitatif serta cenderung ke arahyang lebih baik dari segi pemikiran, rohani, moral dan sosial.
Jadi Perkembangan ialah aspek perubahan yang
dialami individu yang bersifat kualitatif, tidak dapat diukur tetapi jelas
kelihatan berubah melalui peredaran masa. Perkembangan berlaku daripada
peringkat permulaan percambahan sel sehingga akhir hayat organisme.[2]
2.
Pengertian
Manusia
Manusia secara bahasa disebut juga
insan yang dalam bahasa Arab berasal dari kata “nasiya” yang berarti
lupa, dan jika dilihat dari kata dasar “al-uns” yang berarti jinak.[3]
Menurut Islam, manusia adalah
ciptaan Allah, tidaklah ia muncul dengan sendirnya, atau berada oleh dirinya
sendiri. Secara Isti’lah manusia adalah makhluk yang berkembang karena pengaruh
yang terjadi baik aspek jasmani, akal maupun aspek rohani.[4]
3.
Pengertian
Perkembangan Manusia
Atan Long
berpendapat bahwa perkembangan pada manusia ialah perubahan yang bersifat
kualitatif.Sifat perubahan ini tidak dapat diukur, tetapi jelas berlaku jika
dibandingkan denganperingkat yang lebih awal.[5]
4.
Perkembangan
Manusia
Pertumbuhan manusia berkaitan dengan
adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada aspek biologis (jasmani) dan
fisiologis. Secara biologi pertumbuhan manusia diawali dari bertemunya sel
telur (ovum) dengan sel spermatozoa (sel sperma) di dalam rahim
seorang perempuan. Peristiwa bertemunya sel telur dan sel sperma tersebut
dinamakan pembuahan. Hasil dari pembuahan ini adalah satu sel zigot yang sering
disebut germsel. Berawal dari terbentuknya germsel ini kemudian
terjadi pembelahan sel secara terus menerus sampai akhirnya terbentuklah
embrio.
Di dalam rahim perempuan, sel-sel
embrio ini mengalami pertumbuhan secara terus-menerus. Pada awalnya pertumbuhan
sel embrio terjadi pada lapisan sel bagian dalam yang disebut sel endoderma.
Seiring dengan hal itu, juga terjadi pertumbuhan sel embrio bagian luar yang
disebut sel ektoderma. Kemudian, diantara kedua sel tadi terjadi
pertumbuhan sel mesoderma.
Ketiga sel tersebut merupakan cikal
bakal terbentuknya jaringan khusus yang menyusun tubuh manusia. Sel-sel endoderma
akan tumbuh membentuk system pencernaan pada tubuh manusia, seperti usus duabelas
jari, hati, jantung, dan lain sebagainya. Sel-sel mesoderma tumbuh
membentuk jaringan tulang dan otot-otot tubuh manusia.[6]
Sedangkan sel-sel ektoderma tumbuh menjadi sel-sel saraf.
Hingga akhirnya membentuk bayi yang sering disebut fetus.
Keberadaan bayi dalam perawatan dan
asuhan seorang ibu akan mengalami perubahan-perubahan meliputi pertumbuhan dan
perkembangan yang mengarah menjadi manusia dewasa. Seiring dengan pertumbuhan
jasmani pada fetus juga mengalami perubahan-perubahan kearah kejiwaan.
Perubahan-perubahan yang berkisar pada kejiwaan seseorang sering disebut
perkembangan manusia. Dari yang semula bayi tidak memiliki keinginan-keinginan
kemudian mengalami perkembangan sehingga ia mempunyai keinginan-keinginan.
Tidak hanya itu, perkembangan bayi pada masa-masa selanjutnya menjadi semakin
beraneka ragam, misalnya berkisar pada perasaan, pikiran, dan hal-hal yang lain
yang berhubungan dengan kejiwaan (psikis).
Dalam kehidupan sehari-hari
pertumbuhan anak dapat kita saksikan dari perubahan terutama pada fisik anak,
yaitu dari yang semula bayi yang kecil setelah mengalami pertumbuhan dalam
waktu tertentu akan menjadi dewasa, sebelum menjadi manusia dewasa anak
mengalami masa perkembangan yang disebut masa remaja. Dari pertumbuhan tersebut
pada akhirnya nanti akan menjadi tua dan meninggal dunia.[7]
B.
Tafsir
1.
Tafsir
Al-Azhar
“Dialah yang menciptakan kamu dari
lemah” (Pangkal ayat 54). Mula lahir ke
dunia, kita manusia masih serba lemah. Lemah sejak dari jasmani sampai kepada
rohani. Lemah akal dan budi, lemah ikhtiar dan usaha bahkan sama sekali belum
dapat berdiri sendiri. Syukurlah dilimpahkan Allah rasa kasih sayang ke dalam
hati ibu dan bapak, sehingga dengan rasa kasih ibu dan bapak itulah terjamin
lanjutan hidup kita, sampai kita berangsur dapat tegak sendiri.[8]
“Kemudian itu dari sesudah lemah Dia
jadikan kuat”. Dari sejak tidur
terguling,sampai pandai merangkak, sampai berangsur berlatih tegak dan jatuh
dan tegak lagi, sampai dapat berdiri dan tegak lurus dan berjalan dan sampai
akal pun tumbuh dan kuat berdiri sendiri. Sampai dapat mendirikan rumah tangga
dan memimpin pula anak dan istri, berusaha mencari rezeki anugrah Tuhan, hingga
kuat menghadapi hidup.
“Kemudian Dia jadikan dari sesudah
kuat menjadi lemah dan tua”. Kelak akan
tiba masanya puncak masa kuat, mendatar sebentar kemudian menurun. Kekuatan
dikurangi sedikit demi sedikit. Ingatan yang tadinya kuat, akhirnya jadi lemah
dan pelupa. Badan yang tadinya teguh dan sehat, berangsurlah tua. Meskipun
penyakit tidak ada, namun masa tua sudah terasa sebagai rasa sakit yang
berlimpit-limpit. Mata mulai kabur, uban mulai bertabur, gigi mulai gugur,
jengat mulai kendur, ingatan mulai mundur. Bertambah lama hidup, bertambah
lemah diri. Sehingga kadang-kadang kembali sebagai kanak-kanak yang mulai
menjejak dunia tadi. Kalau di masa kanak-kanak kekuatan baru mulai akan tumbuh,
maka setelah tua kekuatan yang tadinya telah cukup tadi, telah berkurang,
menipis dan hilang. Malahan pelupa, kadang-kadang lebih buruk lagi, yaitu
pikun, kembali seperti kanak-kanak.
“Dia ciptakan apa yang Dia kehendaki”. Artinya bahwa yang menentukan demikian ialah Allah sendiri,
menurut sunnah-Nya yang telah Dia tentukan.[9]
“Dan Dia adalah Maha Maha
Mengetahui, Maha Menentukan”
(Ujung ayat 54). Maha mengetahui apa yang patut bagi tiap-tiap manusia, apakah
patut dia berusia panjang lalu tua renta sampai pikun, ataukah muda remaja,
lalu mati dalam keadaan muda itu. Dia pula yang Maha menentukan ukuran hidup,
ukuran tubuh, , pengalaman manusia, daya dan upayanya, batas-batas kekuatannya
dan keistimewaan yang akan tumbuh daripada tiap-tiap orang. Dia yang menentukan
jalan hidup yang akan ditempuh manusia.[10]
2.
Tafsir
Al-Misbah
Ini adalah bagian terakhir atau
keempat dari ayat-ayat yang berbicara tentang perbuatan-perbuatan Allah yang
membuktikan keesaan-Nya dan keniscayaan hari Kiamat. Ayat diatas dikemukakan
setelah aneka ragam argument dan bukti telah dipaparkan oleh ayat-ayat yang
lalu. Argument yang dikemukakan disini mencakup keadaan manusia pada tahap
paling dini dari kehidupannya, sampai ketahap terakhir keberadaannya di pentas
bumi sambil menunjukan kekuasa-Nya mempergantikan kondisi manusia. Ayat ini
memulai dengan menyebut nama wujud yang teragung dan yang khusus bagi-Nya serta
yang mencakup segala sifat-Nya yakni : Allah, Dialah yang menciptakan kamu
dari keadaan lemah yakni setetes sperma yang bertemu dengan indung telur.
Lalu tahap demi tahap meningkat dan meningkat hingga kemudian setelah
melalui tahap bayi, kanak-kanak dan remaja, Dia menjadikan kamu
sesudah keadaan lemah itu memiliki kekuatan sehingga kamu menjadi dewasa
dan sempurna umur. Ini pun berlangsung cukup lama. Kemudian setelah melalui
belasan tahun dan melewati usia kematangan, Dia menjadikan kamu sesudah
menyandang Kekuatan itu menderita kelemahan kembali dengan
hilangnya sekian banyak potensi, dan tumbuhnya uban di kepala
kamu. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki sesuai hikmah
kebijaksanaan-Nya dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.
Ayat diatas melukiskan pertumbuhan
fisik, kendati kelemahan dan kekutan
berkaitan juga dengan mental seseorang.[11]
Ada kelemahan manusia menghadapi sekian banyak godaan, juga
tantangan yang menjadikan semangatnya mengendor. Di sisi lain ada kekuatan yang dianugerahkan
Allah berupa kekuatan jiwa menghadapi tantangan. Tentu saja kekuatan dan
kelemahan fisik maupun mental seseorang berbeda kadarnya antara satu pribadi
dengan pribadi yang lain.
Ayat diatas menegaskan bahwa Dia
menciptakan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan buat manusia tahap-tahap
yang dia lalui serta kadar masing-masing. Itu semua ditetapkan atas dasar
pengetahuan-Nya yang menyeluruh, karena Dialah yang Maha Mengetahui lagi
Maha Kuasa.[12]
C.
Implementasi dalam Kehidupan
1.
Mensyukuri
nikmat Allah SWT.
2.
Tidak
bersikap sombong
3.
Bersikap
tawadhu’
4.
Mengakui
keesaan Allah SWT.
D.
Aspek Tarbawi
1.
Allah
SWT menciptakan manusia sehingga manusia tersebut mengalai perubahan dari satu
tahap ke tahap yang lain.
2.
Adakalanya
Allah SWT memberikan kekuatan jiwa kepada manusia untuk menghadapi tantangan.
3.
Kekuatan
dan kelemahan fisik maupun mental seseorang yang diberikan Allah SWT tentu
berbeda kadarnya antara satu pribadi dengan pribadi yang lain.
4.
Pengetahuan
manusia tentang asal kejadian manusia harus dijadikan pangkal tolak dalam
menetapkan pandangan hidup menusia.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Firman
Allah SWT dalam Qur’an Surah Ar-rum ayat 54 menjelaskan tentang proses
perkembangan hidup manusia, dari yang awalnya lemah tidak mampu berfikir,
berbicara, dan berjalan kemudian dengan berjalannya waktu dan dengan bimbingan
orang tua manusia dapat berjalan, berbicara dan berfikir, sehingga lama
kelamaan manusia tersebut menjadi manusia dewasa yang kuat dengan peran
lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah serta bantuan Allah SWT, namun
setelah mengalami masa dewasa yang kuat tersebut manusia akan kembali kepada
masa yang lemah, yakni masa tua hingga pada akhirnya manusia tersebut meninggal
dunia. Ini adalah perkembangan manusia secara umum, yang berkuasa menentukan
segalannya adalah yang Maha Agung, yakni Allah SWT. adakalanya manusia itu
meninggal ketika masih kanak-kanak atau remaja atau dewasa, sehingga tidak
mengalami masa tua.
Dengan
Firman Allah SWT. ini memberitahukan kepada manusia tentang jati dirinya
sehingga manusia tidak akan menyombongkan diri dengan kelebihan yang
dimilikinya yang telah diberikan Allah SWT. justru akan membuat manusia
bersyukur terhadap Allah SWT. atas segala sesuatu yang diberikan-Nya.
[1] Kementrian
Agama RI, Al-Qur’an dan Terjamahnya (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2014),
hlm.411
[2] https://www.scribd.com/doc/13574305/Pengertian-Perkembangan-Manusia.
[3] Musfirotun
Yusuf, Manusia dan Kebudayaan Perspektif Islam (Pekalongan : cv. Duta
Media Utama, 2015), hlm.1
[4] Musfirotun
Yusuf, Op.Cit., hlm.14-15
[5] https://www.scribd.com/doc/13574305/Pengertian-Perkembangan-Manusia
[6] Purwa Atmaja
Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta :
Ar-Ruzz Media, 2013) hlm.74
[7] Ibid.,
hlm.74-86
[8] Syaikh Abdul
Malik Bin Abdulkarim Amrullah, Tafsir Al-Azhar Juzu’ XXI (Surabaya : Yayasan
Latimojong, 1979), hlm.136
[9] Ibid.,
hlm.136-137
[10] Ibid.,
hlm.137-138
Kementrian
Agama RI. 2014. Al-Qur’an dan
Terjamahnya. Jakarta: CV Darus Sunnah.
Malik, Syaikh
Abdul. 1979. Tafsir Al-Azhar Juzu’ XXI. Surabaya : Yayasan Latimojong.
Prawira, Purwa
Atmaja. 2013. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru Jogjakarta :
Ar-Ruzz Media.
Shihab, M.
Quraisy. 2002. Tafsir Al-Misbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an.
Jakarta : Lentera Hati.
Yusuf,
Musfirotun. 2015. Manusia dan Kebudayaan Perspektif Islam. Pekalongan :
cv. Duta Media Utama.
Google.
Pengertian Perkembangan Manusia. Dalam : https://www.scribd.com/doc/13574305/Pengertian-Perkembangan-Manusia
BIOGRAFI PENULIS
Ulfa Nabila, Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 8 Maret 1997. Anak
ke-2 dari 3 bersaudara. Mahasiswi S.1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN
Pekalongan. Alamat : Ds. Wonorejo Rt.07 Rw.03 No.43, Kec. Wonopringgo,
Kabupaten Pekalongan.
Pendidikan MI Salafiyah Wonorejo, 2003-2009. Sekolah Menengah
Pertama Negeri 1 Wonopringgo, 2009-2012. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1
Kedungwuni, 2012-2015. S.1 IAIN Pekalongan, 2015-sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar