(QS. Al-A’Raaf : 181)
MILATURROKHMAH
(2021115070)
( Kelas C)
Pendidikan Agama Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah , puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat serta Inayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
ini tanpa halangan yang berarti dan tepat pada waktunya.
Terima kasih pula untuk kedua orang tua yang sangat penulis cintai
karna tanpa dukungan,dorongan serta motivasi dari mereka ,penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan terima kasih juga untuk segala
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini ,penulis berharap dapat memperluas
pengetahuan para pembaca khusunya mahasiswa dan mahasiswi IAIN Pekalongan.
Namun ,penulis sadar betul dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan ,
baik dari segi penulisan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu , penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun dari para pembaca
,khususnya dari dosen pengampu.
Pekalongan, September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................. i
Prakata............................................................................................................ 1
Daftar Isi........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 3
B. Judul Makalah.................................................................................... 3
C. Nash dan Arti QS. Al-A’raaf : 181.................................................... 3
D. Arti Penting yang dikaji..................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebenaran Dan Keadilan................................................. 4
B. Tafsir Al-A’raaf : 181........................................................................ 4
1. Tafsir Al-Maraghi.................................................................. 4
2. Tafsir Al-Azhar...................................................................... 5
C. Aplikasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari............................................ 6
D. Aspek Tarbawi................................................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 7
B. Saran .................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 8
BIOGRAFI PENULIS..................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di era yang serba instan ini banyak
perilaku perilaku yang tidak sesuai dengan aturan islam. Kebenaran mulai
ditinggalkan. Dan keadilan yang seharusnya berjaya justru menjadi bahan candaan
para penguasa dan pemimpin. Sesungguhnya
Allah SWT telah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman bagi umat muslim. Dan
dengan pedoman tersebut dapat membantu setiap golongan mukmin untuk mengatur
hidupnya sesuai aturan islam. Namun ,pada praktiknya tetap saja ada segolongan
umat yang menyimpang dari hakikat kebenaran yang sudah tertera dalam kitab suci
Al-Qur’an. Banyak dari mereka yang mendustakan ayat-ayat suci Al-qur’an ,
sehingga mereka tidak dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil.
B.
Judul Makalah
Berdasarkan uraian diatas, pemakalah mengangkat tema makalah
“PEGANG KEBENARAN TEGAKKAN KEADILAN” berdasar pada QS. Al-A’Raaf:181 dengan harapan
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca khususnya mahasiswa/mahasiswi IAIN
pekalongan.
C.
Nash dan Arti QS. Al-A’Raaf : 181
وَ مِمَّنْ خَلَقْنَا أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِاْلحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُوْنَ
Artinya :
“Dan diantara orang-orang yang Kami ciptakan
ada umat yang memberi petunjuk dengan hak , dan dengan yang hak itu (pula)
mereka menjalankan keadilan”.
D. Arti Penting
Yang Dikaji
QS. Al-A’raaf : 181 merupakan bagian
terpenting yang harus dikaji. Mengapa demikian ? karena pada dasarnya berlaku benar
sesuai ajaran islam adalah fondasi bagi setiap insan untuk menjalani kehidupan.
Karena ketika kebenaran dipegang teguh dengan sendirinya keadilan akan
menyertainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kebenaran dan Keadilan
Secara etimologi lafadz “hak” memiliki beberapa arti : pertama,
ketetapan dan kepastian.Sebagaimana makna
Al-Haq yaitu kebenaran[1]. Seperti disebutkan dalam QS.Yasiin : 7
لَقَدْ حَقَّ اْلقَوْلُ عَلَي اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْ
Artinya :
“ Sesungguhnya
telah pasti berlaku perkataan ( ketentuan Allah) terhadap kebanyakan mereka
Adil
menurut bahasa berarti tidak berat sebelah ,sedangkan menurut ensiklopedia
Indonesia diartikan ,mengetahui hak dan kewajiban ,mengerti mana yang benar dan
mana yang salah,bertindak jujur dan tepat menurut peraturan atau syarat dan
rukun yang telah ditetapkan ,tidak sewenang-wenang dan tidak maksiat atau
berbuat dosa[2].
Rohiman menuliskan bahwa keadilan adalah pengakuan dan perlakuan
yang seimbang antara hak dan kewajiban.[3]
A.
Penafsiran QS. Al-A’Raaf : 181
1.
Tafsir al-Maraghi
وَ مِمَّنْ خَلَقْنَا اُمَّةٌ يَهْدُوْنَ بِالحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُوْن
Artinya :
“Dan Diantara
yang telah kami jadikan itu ,ada ummat yang member petunjuk dengan
kebenaran dan dengan dia mereka berlaku
adil.”
Dari
sebagian manusia yang di ciptakan ada segolongan besar ,terdiri dari banyak
bangsa dan suku-suku ,yang memberikan petunjuk dengan kebenaran dan membimbing
orang lain untuk berlaku lurus, dan dengan kebenaran itu mereka mengatur
pemerinthan-pemerintahan yang berlaku sesama mereka tanpa tindak
sewenang-wenang.
Dan
orang- orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, maka akan dibiarkan
terlunta-lunta dalam kesesatan, dan tidak mengetahui sedikitpun kesudahan nasib
mereka. Karena,mereka tidak mengetahui Sunnah-sunnah Allah tentang pertarungan
antara kebenaran dan kebatilan , dan bahwa kebenaran itu merusak kebatilan.
Dalam hal ini , Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya. Perhatikanlah betapa kaum kafir
Quraisy dan gembong-gembong mereka dengan gigih memusuhi Nabi SAW. Mereka
melakukan itu semua karena membanggakan jumlah mereka yang banyak dan kekayaan
mereka yang melimpah. Mereka menganggap enteng saja terhadap Nabi SAW dan kaum
mu’min terdahulu karena kebanyakan adalah orang yang dhaif dan kaum miskin.
Demikianlah tahap demi tahap, mereka meningkatkan permusuhan dan perlawanan
terhadap Nabi SAW. Sehingga Allah memenangkan beliau atas mereka diperang
badar. Namun begitu, mereka semakin angkuh dengan kemenangan balasan mereka
atas beliau di perang uhud. Sampai Abu Sufyan sesumbar “Terbalslah sudah hari
ini sakit hati kita dalam perang badar”. Sampai akhirnya ,tiba saatnya
kemenangan yang besar, yaitu Fathu Makkah. Ketika itu, Allah memenangkan
Rasul-Nya SAW dengan semua atas kaum kuffar yang tidak tahu Sunnah Allah Taala.[4]
2. Tafsir Al-Azhar
Pada pembahsan kali ini , Allah SWT menerangkan
tentang soal-soal yang akan dihadapi oleh orang umumnya, berkenaan dengan iman
dan tauhid, kufur dan syirik,petunjuk dan kesesatan. Mulai Allah menenrangkan
aoa yang dinamai ummatul-ijaabah, yaitu umat yang telah menyediakan diri
menampung petunjuk yang dibawa Rasul.
Didalam ayat ini tegas Allah menyatakan bahwasannya
didalam ummat-ummat dan bangsa-bangsa yang telah dijadikan dan diciptakan-Nya .
Dia pun memilih suatu ummat yang telah menyediakan diri menegakkan kebenaran
dan keadilan.
Dengan beberapa sabda Nabi teranglah bahwa membela
kebenaran dan menegakkan keadilan adalah sifat dari Ummat Muhammad yang sejati.
Menjadi Ummat Muhammad tetapi tidak berani menegakkan kebenaran dan keadilan
berarti telah menghilang tugas yang diistimewakan kepada mereka. Oleh sebab
itu, kalau muslimin bergerak, lalu mengeluh menerima halangan dan rintangan,
itulah orang yang tidak tahu akan hakikat dirinya. Agama ini tidak akan hidup,
kalau tidak atas jihad.[5]
B. Aplikasi
Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berdasarkan ulasan beberapa macam tafsir diatas,
maka dapat diambil pelajaran untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain :
1. Belajar mengakkan kebenaran dan keadilan
dalam kehidupan baik dalam lingkup rmasyarakat maupun pendidikan.
2. Seamampu mungkin menepati janji-janji
seperti Allah menepati janji-Nya.
3. Berrendah hati atas apa yang telah dicapai.
4. Kebenaran akan menghadirkan perilaku adil
C. Aspek-Aspek
Tarbawi
Dari beberapa penjelasan mengenai tafsir QS.Al-A’raaf
: 181 ,maka dapat diambil hikma pendidikan yang ada di dalamnya, antara lain :
1. Bersikap adil bukan hanya dalam
bermasyarakat namun dalam menuntut ilmu juga diperlukan.
2. Berani menegakkan kebenaran dalam mencari
ilmu.
3. Beramar ma’ruf nahi mungkar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan segala macam ulasan serta
keterangan yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Penafsiran QS.Al-A’raaf : 181 menjelaskan
tetang ummat Nabi SAW yang dengan berani menegakkan kebenaran dan keadilan.
2. Pada tafsir al_maraghi dijelaskan kandungan
ayat tersebut adalah tentang buah kemenangan dari dikap rendah hati ummat Nabi
SAW.
3. Ummatul-ijaabah, yaitu umat yang telah
menyediakan diri menampung petunjuk yang dibawa Rasul.
4.
Suatu umat yang dipilih oleh Allah menjadi ummatul
ijaabah adalah umat
Nabi SAW.
B. Saran
Penulis sadar betul bahwa dalam menyusun
makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa maupun yang lainnya
serta jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya ,penulis sangat mengharapkan
saran serta kritik yang bersifat membangun dari para pembaca khusunya dosen
pengampu mata kuliah hadis tarbawi ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Maraghi ,
Ahmad Musthafa . Terjemah Tafsir Al-Maraghi . Semarang : CV Toha Putra.
Hamka . 2005 . TAFSIR
AL-AZHAR . Jakarta : PUSTAKA PANJIMAS.
Yusuf,Musfirotun
. 2015 . Manusia dan Kebudayaan Perspektif Islam. Pemalang :CV. Duta
Media Utama.
BIOGRAFI PENULIS
Nama :
MILATURROKHMAH
TTL :
PEMALANG , 02 September 1996
Alamat :
Ds. Samong ,Kec.Ulujami
Kab.Pemalang
Riwayat
Pendidikan :
1. SD 02 SAMONG
2.
SMP N 1 ULUJAMI
3.
MAN 2 PEKALONGAN
4.
Menempuh S1 Pendidikan Agama Islam di IAIN Pekalongan
[1]http://majelispenulis.blogspot.co.id/2012/04/kebenaran-menurut-islam.html . Diakses pada tanggal 16
september 2016
[2]
Musfirotun Yusuf,Manusia dan kebudayaan perspektif islam ,CV.Duta Media
Utama , Pekalongan , 2015, hlmn 71.
[3]Ibbid ,hlmn 72
[4]
Ahmad Mushthafa Al-Maragi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi 9 ,CV. Toha
Putra,Semarang,hlmn 228-230
[5]
Hamka ,Tafsir Al-Azhar Juz IX , PT. Pustaka Panjimas ,Jakarta ,2005, hlmn
181-183
Tidak ada komentar:
Posting Komentar