PEMBELAJAR
Dewi Ilmiyati
NIM 2317047
Kelas D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Puji syukur kehadirat
Allah SWT. yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita
semua sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul, “Pembelajar”
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
saw. yang selalu kita nantikan syafa’atnya di hari akhir nanti.
Kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I selaku Dosen pengampu mata
kuliah Strategi Belajar Meengajar, yang telah membimbing kami selama ini. Demikian
juga, kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini hingga
selesai.
. Kami
berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita semua . Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik dan
saran yang bisa membuat makalah ini menjadi lebih baik.
Pekalongan,
September 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................. 1
C.
Metode Pemecahan Masalah................................................. 2
D.
Sitematika Penulisan Makalah............................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
A.
Pengertian Pembelajar........................................................... 3
B.
Karakteristik Pembelajar........................................................ 4
C.
Proses Belajar........................................................................ 7
D.
Hasil Belajar..........................................................................
BAB III PENUTUP................................................................................. 8
A.
Simpulan................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 9
BIODATA PENULIS................................................................................ 10
LAMPIRAN .............................................................................................. 11
A.
Latar Belakang Masalah
Peserta didik adalah orang yang memiliki
potensi dasar, yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik
maupun psikis, baik pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun
dilingkkungan masyarakat dimana anak tersebut berada.
Sebagai
peserta didik juga harus memahami hak dan kewajibanya serta melaksanakanya. Hak
adalah sesuatu yang harus diterima oleh peserta didik, sedangkan kewajiaban
adalah sesuatu yang wajib dilakkukan atau dilaksanakan oleh peserta didik.
Namun itu semua tidak terlepas dari
keterlibatan pendidik, karena seorang pendidik harus memahami dan memberikan
pemahaman tentang dimensi-dimensi yang terdapat didalam diri peserta didik
terhadap peserta didik itu sendiri, kalau seorang pendidik tidak
mengetahui dimensi-dimensi tersebut, maka potensi yang dimiliki oleh peserta
didik tersebut akan sulit dikembangkan, dan peserta didikpun juga mengenali
potensi yang dimilikinya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya
kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
2.
Apa saja Karakteristik Pembelajar?
3.
Bagaimana Proses Belajar pembelajar?
4.
Bagaimana Hasil Belajar Pembelajar?
C.
Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah
yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan
menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk
pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan
dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah
pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban
permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian
jawaban permasalahan.
D. Sistematika Penulisan
Makalah
Makalah ini ditulis dalam
tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar
belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika
penulisan makalah: Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang
terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajar
Pembelajar berasal dari kata Belajar,
belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan
kepribadian. Dalam konteks menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan,
menurut pemahaman sains konvensional, kontak manusia dengan alam diistilahkan
dengan pengalaman (experience). Pengalaman yang terjadi berulang kali
melahirkan pengetahuan (knowledge), atau a body of knowledge. Definisi ini
merupakan definisi umum dalam pembelajaran sains secara konvensional, dan
beranggapan bahwa pengetahuan sudah terserak di alam, tinggal bagaimana siswa
atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian memungutnya,
untuk memperoleh pengetahuan.[1]
Menurut Witherington (1952) seperti yang
dikutip oleh Sukmadinata (2004:155) menyatakan bahwa belajar merupakan
perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon
yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, dan kecakapan.
Menurut Crow and Crow (1958) dalam
Sukmadinata (2004:155-156), belajar merupakan diperolehnya kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan dan sikap baru.
Menurut Hilgard (1962), belajar adalah
suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon
terhadap suatu situasi.
Psikologi Daya berpendapat, bahwa belajar
adalah melatih daya-daya yang dimiliki oleh manusia. Dengan latihan tersebut,
akan terbentuk dan berkembang berbagai daya yang dapat berfungsi sebagaimana
mestinya, seperti daya ingat, daya pikir, daya rasa, dan sebagainya. Pandangan
baru menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku
akibat latihan dan pengalaman.[2]
Belajar merupakan sebuah proses yang
kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak
masih bayi (bahkan dalam kandungan) hingga liang lahat. Salah satu pertanda
bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku
dalam dirinya.[3]
Belajar pada hakikatnya adalah suatu
aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) pada
individu yang belajar. Perubahan tingkah laku tersebut terjadi karena usaha
individu yang bersangkutan. Belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti:
bahan yang dipelajari, instrumen, lingkungan, dan kondisi individu si pelajar.[4]
Pembelajar (orang yang belajar) bisa juga
peserta didik atau murid. Didalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Sisdiknas), peserta didik didefinisikan sebagai setiap
manusia yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada
jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik juga dapat
didefinisikan sebagai orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi
dasar yang masih perlu dikembangkan. Seperti potensi kognitif, efektif, dan
psikomotor.[5]
Peserta didik juga disebut “raw material”
(bahan mentah) didalam proses transformasi yang disebut pendidikan.[6]
B. Karakteristik
pembelajar
Karakteristik
peserta didik sangat penting diperhatikan oleh pendidik dan pengembang
pembelajaran karena peserta didiklah yang menerima materi dan mencapai tujuan
pembelajaran. Beberapa karaketeristik tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut.
a.
Kemampuan
Kemapuan bukan hanya semata-mata ditinjau dari
tingkat kecerdasan, melainkan lebih menekankan pada kemampuan atau pengetahuan
awal sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemampuan awal berarti
kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik sebelum terlibat dalam proses
pembelajaran. Terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam memahami
kemampuan awal peserta didik, di antaranya adalah:
1.) Pengetahuan atau
keterampilan yang merupakan prasyarat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran;
dan
2.) Peserta didik mengetahui materi yang akan disajikan dalam
kegiatanpembelajaran;
b.
Motivasi
Motivasi dapat
dikelompokkan menjadi dua macam; yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi
ekstrinsik. Motivasi yang pertama disebutkan adalah motivasi yang berasal dari
dalam peserta didik sendiri, sedangkan motivasi kedua merupakan motivasi yang
timbul dari lingkungan di luar peserta didik. Namun demikian, motivasi
intrinsik berperan lebih penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik
‘ketika mengikuti kegiatan pembelajaran karena motivasi ini dapat memunculkan:
1.)
Minat, perhatian, dan rasa keikutsertaan ;
2.)
Semangat bekerja keras, dengan
memberikan waktu pada usaha yang dilakukan oleh peserta didik; dan
3.)
Semangat terus berkarya sampai
tugas terselesaikan dengan baik;
c.
Perhatian
Perhatian juga sangat berpengaruh dalam
menentukan keberhasilan proses pembelajaran bagi peserta didik. Tambahan pula,
terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian peserta didik, antara lain:
1.) Faktor internal, yang meliputi minat, keahlian (fisik dan
mental), dan karakteristik pribadi; dan
2.) Faktor eksternal, yang terdiri dari intensitas stimulus,
keragaman stimulus, warna, gerak, dan sistem penyajian yang menarik;
d.
Persepsi
Persepsi
merupakan suatu proses yang bersifat kompleks sehingga dapat menyebabakan
peserta didik menerima atau meringkas informasi yang diperoleh dari
lingkungannya. Persepsi ini memiliki berbagai sifat, di antaranya:
1.) Semakin baik persepsi
peserta didik terhadap materi yang diberikan, semakin mudah pula untuk
mengingatnya;
2.) Menghindari persepsi yang salah dapat mengantisipasi pemberian
pengertian yang salah juga; dan
3.) Mengusahakan model yang digunakan mendekati seperti aslinya
dapat memberikan persepsi yang baik;
e.
Ingatan
Ingatan merupakan
suatu sistem yang aktif menerima, menyimpan, dan mengeluarkan kembali informasi
yang telah diterima peserta didik. Ingatan bersifat sangat efektif dalam
menerima informasi, yakni melalui tiga tahapan:
1.)
Ingatan sensorik; Penyimpanan informasi dalam ingatan ini hanya sesaat,
kira-kira kurang dari setengah detik;
2.)
Ingatan jangka pendek ialah kelanjutan dari ingatan sensorik setelah
disaring terlebih dahulu. Ingatan ini merupakan ruang sementara untuk
menerima informasi yang baru masuk; dan
3.)
Ingatan jangka panjang;
Penyimpanan informasi dalam ingatan ini berjalan dalam waktu yang relatif lama
dan merupakan informasi-informasi penting yang diteruskan dari ingatan jangka
pendek. Informasi yang baru masuk itu sama dengan yang sudah tersimpan sehingga
membantu untuk mempermudah dalam proses penyimpanan.[7]
C. Proses Belajar
Proses belajar merupakan
jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti
suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui.
1.
Proses intern
a)
Motivasi
Keinginan untuk mencapai suatu hal tentu berdasarkan pada
motivasi tertentu. Begitu pula halnya dengan seseorang yang melakukan kegiatan
belajar.
b)
Perhatian pada pelajaran atau kuliah
Murid harus diikutsertakan dalam bahan yang diajarkan.
Mereka harus memusatkan perhatiannya pada bahan tersebut.
c)
Menerima dan mengingat
Kalau perhatian tertuju pada sesuatu yang harus
dimengerti, seorang murid dapat menyerap bahan pelajaran baru dan menyimpannya
dalam pikiran.
d)
Reproduksi
Dalam suatu proses belajar seseorang tidak hanya menerima
informasi baru saja. Dia harus dapat mereproduksi informasi baru itu agar dapat
bermanfaat. Dia harus dapat menemukan kembali informasi baru yang pernah dia
terima.
e)
Generalisasi
Pada tahap ini jalannya proses belajar menjadi semakin
meningkat. Murid harus menempatkan apa yang telah diajarkan (oleh pengajar) ke
dalam ruang lingkup yang lebih luas, tidak cukup hanya mengembangkan
pengetahuan yang direproduksi dalam kaitan yang sama.
f)
Latihan tentang hal yang telah diajarkan serta umpan
baliknya (feedback)
Tugas latihan tentang hal yang telah diajarkan merupakan
metode terbaik bagi pengajar untuk menyakinkan diri, bahwa masalahnya telah
difahami benar oleh pihak murid.
2.
Proses ekstern
Pada paragraf ini akan membicarakan bagaimana cara
meningkatkan jalannya proses intern. Sebagaimna telah dikatakan, hal tersebut
tidak dapat dilakukan secara langsung, tetapi harus melewati proses yang
terjadi di luar diri murid.[8]
D.
Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Gagné 8C Briggs (1979:
51) adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan
belajar dan dapat diamati melalui penampilan siswa (learner? performance).
Dalarn dunia pendidikan, terdapat bermacam-macam tipe hasil belajar yang telah
dikemukakan oleh para ahli antara lain Gagné (1979: 51) mengemukakan lima Iipe
hasil belajar, yaitu iatelleetaal skill, cognitive strategy, verbal
information, motor skill, dan attitude.
Reigeluth (1983) berpendapat bahwa hasil
belajar atau pembelajaran dapat juga dipakai sebagai pengaruh yang memberikan
suatu ukuran nilai dari metode (strategi) alternatifdalam kondisi yang berbeda.
Ia juga mengatakan secara spesifik bahwa hasil belajar adalah ' suatu kinerja
(performance) yang diindikasikan sebagai suatu kapabilitas (kemampuan) yang
telah diperoleh. Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk tujuan (khusus)
perilaku (unjuk kerja).
Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan
belajar atau proses belajar. Hasil belajar pada sasarannya dikelompokkan dalam
dua kelompok, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan dibedakan menjadi
empat macam, yaitu pengetahuan tentang faktafakta, pengetahuan tentang
prosedur, pcngetahuan konsep, dan keterampilan untuk berinteraksi.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa
kualitas hasil belajar (prestasi belajar) diduga dipengaruhi pula oleh tinggi
rendahnya motivasi berprestasi yang dapat dilihat dari nilai rapor. Untuk
menunjukkan tinggi rendahnya atau baik buruknya hasil belajar yang dicapai siswa
ada beberapa cara. Satu cara yang sudah lazim digunakan adalah dengan
memberikan skor terhadap kemampuan atau keterampilan yang dimiliki siswa
setelah mengikuti proses belajar tersebut.
Sardiman (2009: 94) menyatakan dengan mengetahui hasil
pekcrjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih
giat belajar. Semakin mengetahui bahwa graiik hasil belajar meningkat maka ada
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya
terus meningkat.[9]
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Simpulan
Peserta
didik didefinisikan sebagai setiap manusia yang berusaha mengembangkan potensi
diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal
maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.
Karakteristik peserta didik
sangat penting diperhatikan oleh pendidik dan pengembang pembelajaran karena
peserta didiklah yang menerima materi dan mencapai tujuan pembelajaran
Proses belajar merupakan
jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar atau mahasiswa untuk mengerti
suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui.
Hasil belajar sangat erat kaitannya dengan belajar atau proses
belajar. Hasil belajar pada sasarannya dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu
pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan dibedakan menjadi empat macam, yaitu
pengetahuan tentang faktafakta, pengetahuan tentang prosedur, pcngetahuan
konsep, dan keterampilan untuk berinteraksi.
B.
Saran
Demikian
makalah ini kami susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat
kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami perlukan untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, N. (2018). Perkembangan Peserta Didik.
Yogyakarta: Deepublish.
Eveline Siregar &
Hartini Nara. (2011). TEORI BELAJAR dan PEMBELAJARAN. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Hamalik, O. (2013). DASAR-DASAR
PENGEMBANGAN KURIKULUM. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Hariyanto, S. &. (2015).
BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR. Bandung: PT Remaja
Rosydakarya.
Majid, A. (Bandung ). PERENCANAAN
PEMBELAJARAN. 2013: PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim, Z. (2018). STRATEGI
DAN METODE PEMBELAJARAN . Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Rooijakkers. (1991). Mengajar
Dengan Sukses. Jakarta: PT Gramedia.
Suprihatiningrum, J. (2013).
Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
BIODATA PENULIS
Nama : Dewi
Ilmiyati
Tempat, Tanggal Lahir : 02 November 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Coprayan,
Kec. Buaran
Riwayat Pendidikan :
1. RA Coprayan
2. MIS Kertijayan
3. MTs S Simbang Kulon II
4. SMA N 1 Kedungwuni
5. IAIN Pekalongan (Sekarang)
LAMPIRAN
[1] Suyono & Hariyanto, BELAJAR DAN PEMBELAJARAN TEORI DAN KONSEP DASAR, Cet.5 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), hlm. 9-11
[2] Oemar Hamalik, DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM, Cet.5 (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), hlm. 106
[3] Eveline Siregar & Hartini Nara, TEORI BELAJAR dan PEMBELAJARAN, Cet.
Ke-2 (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 3
[4] Abdul Majid, PERENCANAAN PEMBELAJARAN, Cet. Ke-10 (Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset, 2013), hlm. 225
[5] Nora
Agustina, Perkembangan Peserta Didik,
Ed.1, Cet.1 (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm. 1
[6] Zaenal Mustakim, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN
(Edisi Revisi), Cet. 6 (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2018), hlm. 120
[8] Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses, Cet.8 (Jakarta: PT Gramedia, 1991), hlm. 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar