TAFSIR
Q. S. AR RAHMAN AYAT 33
Eka Puji Astutik
NIM. (2117373)
Kelas : L
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memperhatikan ralita keterpurukan
kaum muslimin dewasa ini, kami mencoba mengupas ayat ilmu pengetahuan, dengan
harapan makalah ini sedikit banyak dapat menyadarkan kelengahan kita selama
ini, mengangkat harkat dan martabat di sisi Allah dan makluk lain dan
mengembalikan kita ke posisi semula sebagai “khalifah allah” di muka bumi.
B. Rumusan masalah
a. Apa
Sumber Daya: Materi (SDA) dan Immateri (SDM)?
b. Dalil
Kekuatan Ilmu Pengetahuan (sulthan)
c. Mengendalikan
dan Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan
C. Tujuan
a. Sumber
Daya: Materi (SDA) dan Immateri (SDM)
b. Dalil
Kekuatan Ilmu Pengetahuan (sulthan)
c. Mengendalikan
dan Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan
BAB
II
PEMBAHASAN
- Sumber
Daya Materi ( SDA) dan Sumber Daya Immateri( SDM )
Sumber
daya alam memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Sumber daya alam di
Indonesia bukan hanya memiliki makna ekonomis tapi juga status sosial, budaya,
dan polotik. Sumber daya alam berperan penting dalam pembentukan peradaban
manusia, sehingga setiap etnis memiliki konsepsi sendiri dalam tata kelola
sumber daya alam. Pandangan dunia tentang sumber daya alam terutama tanah, pada
etnis di Indonesia memiliki persamaan yaitu sebagai suatu ekosistem. [1]
Pada dasarnya, secara umum tata kelola
sumber daya alam oleh adat mengenal adanya beragam status komonitas dan pemanfaatanya.
Dalam prespektif hukum sumbe daya alam tidak dimiliki oleh siapapun. Bahkan
dalam Undang- Undang telah ditetapkan bahwa bumi, dan kekayaan alam dikuasai
oleh negara dan digunakan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyatnya. Hal itu
tertuang dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 33.[2]
Selain sumber daya alam, sumber daya
manusia tidak kalah pentingnya dikarenakan sumber daya manusia adalah penentu
dalam pengelolaan sumber daya alam. Sumber daya manusia sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan suatu bangsa. Karena sumber daya manusia merupakan poros
penggerak akan adanya roda ekonomi dan mengembangkan sendi-sendi kehidupan oleh
karena itu sumber daya manusia perlu adanya didikan supaya menjadi sumber daya
alam yang berkualitas.[3]
- Dalil
– Dalil Tentang Kekuatan Ilmu pengetahuan
Knowlage is Power
kata itu cukuplah menjadi slogan sebelum kita membahas tentang bagaimana ilmu
pengetahuan dan kekuatanya dalam dalil-dalil Al quran. Ilmu pengetahuan sebagai
bekal hidup tentulah memiliki keistimewaan bahkan dalam Al Quran sering
disebutkan diantaranya surat Ar Rahman ayat 33 yang berbunyi :
u|³÷èyJ»t Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ÈbÎ) öNçF÷èsÜtGó$# br& (#räàÿZs? ô`ÏB Í$sÜø%r& ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur (#räàÿR$$sù 4 w cräàÿZs? wÎ) 9`»sÜù=Ý¡Î0 ÇÌÌÈ
33. Hai
jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit
dan bumi, Maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuatan.
Ayat yang lalu mengancam manusia dan
jin bahwa Allah akan berkonsentrasi untuk melakukan perhitungan terhadap
amal-amal mereka. Ayat ini menegaskan bahwa mereka tidak dapat menghindari dari
pertanggungjawaban serta akibat-akibatnya. Allah menantang mereka dengan
menyatakan : Hai kelompok jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus keluar
menuju penjuru-penjuru langit dan bumi guna menghindari pertanggungjawaban atau
siksa yang menimpa kamu itu maka tembuslah keluar. Tetapi sekali-kali kamu
tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan, sedangkan kamu tidak
memiliki kekuatan. Maka nikmat Tuhan kamu berdua yang manakah yang kamu berdua
ingkari?
Thahir ibn Asyur menegaskan bahwa
ayat ini bukanlah merupakan ucapan yang diucapkan kepada mereka dalam kehidupan
dunia ini. Maksudnya ayat ini akan diucapkan kelak di hari Kemudian sebagaimana
dipahami dari konteks ayat-ayat sebelum dan sesudahnya. Memang sementara ulama
terdahulu menyatakan itu diucapkan kepada mereka dalam kehidupan dunia ini,
tetapi maksudnya dalam arti perintah untuk menghindar dari maut-kalau mereka
mampu.
Kesimpulannya, ayat 33 ini merupakan
peringatan dan tantangan bagi mereka yang bermaksud menghindar dari tanggung
jawabnya di hari Kemudian itu. Jika demikian, ayat ini tidak berbicara dalam
konteks kehidupan duniawi-apalagi menyangkut kemampuan manusia menembus
angkasa-luar tetapi semacam sebagai ancaman bagi yang hendak menghindar. Karena
itu perintah di atas tembuslah bukan perintah untuk dilaksanakan, tetapi
perintah menunjukkan ketidakmampuan memenuhinya.
C. Kandungan pendidikan
Allah memerintahkan kepada golongan
jin dan manusia untuk menembus (melintasi) ke penjuru langit dan bumi, arti
perintah Allah ini hanya sekedar tantangan Allah untuk menguji dan melemahkan
jin dan manusia. Jika mereka kuasan untuk keluar penjuru langit dan bumi dan
semacamnya itu hanya ketentuan dan kekuasaan dari Allah S.W.T.
Mereka pun tidak mampu menembus
(melintasi) kecuali dengan kekuatan, dan mereka tidak mempunyai kekuatan untuk
menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi dan juga mereka tidak kuasa.
Ayat di atas pada masa empat belas
abad yang silam telah memberikan isyarat secara ilmiyah kepada bangsa Jin dan
Manusia, bahwasanya mereka telah di persilakan oleh Allah untuk mejelajah di
angkasa luar asalkan saja mereka punya kemampuan dan kekuatan; kekuatan yang
dimaksud di sisni sebagaimana di tafsirkan para ulama adalah ilmu pengetahuan
atau sains dan teknologi, dan hal ini telah terbukti di era
modern sekarang ini, dengan di temukannya alat transportasi yang mampu menembus
angkasa luar, bangsa-bangsa yang telah mencapai kemajuan dalam bidang sains dan
teknologi telah berulang kali melakukan pendaratan di Bulan, dan dapat kembali
lagi ke bumi.[4]
D.
Mengendalikan
dan Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan atau science didefinisikan sebagai sejarah alam
semesta dan bagaimana alam bekerja dengan tanda yang bisa dilihat sebagai dasar
dari sebuah pengetahuan. Sedangkan teknogi bagi sebagian orang mengenal hanya
komputer dan sejenis peralatan canggih. Padahal lebih dari itu. Teknologi yaitu
inti dari sebuah ilmu pengetahuan dan pengetahuan inilah yang dapat digunakan dalam
kegiatan manusia sehari-hari.
Kita sadar bahwa Ilmu pengetahuan dan teknologi penting bagi kehidupan
kita. Tapi bagaimana pemanfaatanya jauh lebih penting dalam rangka
menyejahterakan masyarakat pada umumnya. Berbagai penelitian sudah banya memberikan
keuntungan dari berbagai pihak. Dan di Indonesia berbagai penelitian tidak
cukup memeberikan dampak benyak pada kehidupan masyarakat. Disebabkan kurangnya
tanggung jawab dan tindak lanjut dari masing-masing pihak yang terkait.
Terlepas
dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tersebut yang terkait, maka ada berbagai
faktor yang digunakan dalam berevaluasi diantaranya :
1.
Sistem
intensif yang berkelanjutan
2.
Kualitas SDM
3.
Sistem
pendukung diantaranya Informasi
4.
Ketersediaan
dana dan berbagai kebijakan yang mendukung
Selanjutnya
dalam pemanfaatan dan pengembangan
teknologi dapat ditentukan dengan :
1. Pendidikan Berbasis Teknologi sejak dini
2. Mendorong pengembangan IPTEK dan kawasan teknologi
3. Sistem inovasi
4. Mendorong kecintaan masyarakat terhadap IPTEK.[5]
Sedangkan
pemanfaatan teknologi dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilakukan dengan
:
1.
Menggunakan
teknologi sesuai dengan fungsinya
2.
Pemanfaatan
teknologilebih efisien dan jangan berlebih-lebihan
3.
Pemanfaaatan
teknologi untuk kebaikan dan lebih mendekatkan diri pada Allah
4.
Meminimalisir
dampak pada tubuh
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Suarat Ar
rahman ayat 33 ini menegaskan bahawa Allah ingin menantang jin dan manusia
untuk menembus langit tentunya dengan kemamapuan ilmunya. Tetapi Allah juga
menegaskan bahwa sehebat apapun manusia hanyalah manusia yang tidak berkuasa
atas segalanya. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk senantiasa menyembah
kepada Allah kareana hanya Allahlah yang maha kuasa. Pelajaran yang dapat
dipetik adalah bahwa Al Quran sangat menghargai sebuah ilmu maka dari itu
pergunakanlah ilmu dan teknologi dengan sebijak-bijaknya agar tidak menimbulkan
kerusakan dimasa depan
Sebagai
saran dalam mempelajari Al quran maka kita dituntut untuk memahaminya bukan
hanya tekstual tetapi kontekstual oleh karena itu wajiblah bagi kita belajar
ilmu tafsir. Bagi tarbiyah yang nantinya dicetak menjadi guru Agama Islam maka
sudah seyogyanya wajib untuk mempelajarinya.
Daftar
Pustaka
Idris HM. Noor. Pemanfaatan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologidalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam
Perguruan Tinggi. Vol. 17, Nomor 3, Mei 2011, Pendidikan dan
Kebudayaan
Kementrian
Agama R I. 2011. Al quran dan tafsirnya. ( Jakarta : Ikrar Mandiri Abadi
)
Persona. Kepemimpina, Transformasional,
Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. V,
No. 03
Citra
Leha. Pemanfaatan Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia dalam dunia
kerja. Vol xv, No. 1 . Februari 2011
BIODATA
NAMA : EKA PUJI ASTUTIK
TTL :
BATANG, 03 MEI 1986
HOBBI : BERNYANYI
MOTTO : JANGAN PERNAH DIPAKSA OLEH KEADAAN MAKA
KITALAH YANG HARUS MEMAKSA
[1] Citra Leha.
Pemanfaatan Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia dalam dunia kerja. Vol
xv, No. 1 . Februari 2011, Hal 19
[3]
Persona,
Kepemimpina, Transformasional, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi,
Jurnal Psikologi Indonesia, Vol. V, No. 03, Hal 304
[4]
Kementrian
Agama R I, Al quran dan tafsirnya, ( Jakarta : Ikrar mandiri abadi ,
2011) Hal 3.190-3.195
[5]
Idris
HM. Noor, Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologidalam Kegiatan
Pengabdian Masyarakat dalam Perguruan Tinggi, , Vol. 17, Nomor 3, Mei 2011, Pendidikan dan
Kebudayaan , Hal 307-309
Tidak ada komentar:
Posting Komentar