Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar
Ita Mashita
Fani Laelasari
Latania
Dzikri
Kelas H
Jurusan Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur
kehadirat Allah SWT, atas segala nikmat dan karunia-Nya, makalah yang membahas
tentang proses belajar mengajar ini dapat
diselesaikan. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya.
Makalah ini kami
susun dengan maksud untuk dijadikan pedoman bagi Mahasiswa dalam proses
belajar, melaksanakan tugas dan meningkatkan Mahasiswa dalam melaksanakan
Ibadah sehari-hari.
Makalah ini
menjelaskan tentang proses belajar mengajar. Dengan
demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu proses belajar Mahasiswa
dalam studi pembelajaran.
Penulis telah
berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak
komprehensif. Disamping itu, apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan
kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati
menerima saran dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah
berikutnya. Akhirnya semoga makalah yang sederhana ini menambah khasanah
keilmuan dan bermanfaat untuk membantu kegiatan menulis makalah yang baik dan
benar bagi kami. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, September 2016
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................
A.
Latar Belakang.............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Hakikat
Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar................................2
B. Macam-macam
Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar......................3
C. Contoh Strategi
Pendekatan Belajar Mengajar.......................................8
BAB III
PENUTUP...............................................................................................
A.
Kesimpulan.............................................................................................12
B.
Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendekatan
lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sedangkan metode lebih
menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan direncanakan untuk satu
pembelajaran, mungkin pada pelaksanaan proses tersebut digunakan beberapa
metode.
Dalam perspektif islam
makna belajar bukan hanya sekedar upaya perubahan perilaku. Konsep belajar
dalam islam merupakan konsep belajar yang ideal, karena sesuai dengan
nilai-nilai ajaran islam. Tujuan belajar dalam islam bukanlah mencari rezeki
didunia ini semata, tetapi untuk sampai kepada hakikat, memperkuat akhlak yang
sempurna.
Dalam keseluruhan
proses pendidikan disekolah, termasuk pendidikan agama islam di sekolah-sekolah
dan madrasah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini
berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan, banyak bergantung
kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh anak didik. Menurut Hamalik
belajar mengandung pengertian terjadinya perubahan dari persepsi dan prilaku,
termasuk juga perbaikan prilaku, misalnya pemuasan kebutuhan masyarakat dan
pribadi secara lengkap. Istilah strategi lebih luas pengertiannya dari metode
atau tekhnik, dengan kata lain di dalam strategi juga terkandung pengertian
metode atau tekhnik, di mana dalam strategi juga dibicarakan pendekatan
pengajaran dalam penyampain informasi, memilih sumber belajar, menunjang
pengajaran, menetukan dan menjelaskan peranan siswa.
BAB II
PEMBAHASAN
D.
Hakikat Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar
Menjadi guru kreatif, profesional dan menyenangkan dituntut untuk
memiliki kemampuan untuk mengembangkan pendekatan dan memilih metode
pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama untuk menciptakan
pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara Guru melakukan suatu
pendekatan pembelajaran mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda
dengan pembelajaran lainnya.
Dalam melakukan suatu pembelajaran, agar para murid terkondisikan
dan dapat menerima pembelajran dengan baik, maka diperlukan suatu pendekatan
yang dilakukan suatu pendekatan yang harus dilakukan seorang pengajar kepada
para siswanya.
Pendekatan pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi,
menginspirasi menguatkan dan melatari metode pembelajran dengan cakupan teroris
tententu.
Pada dasarnya pendekatan pembelajaran berbeda dengan metode
pembelajaran. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,
sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya. Satu pendekatan
direncanakan untuk satu pembelajaran, mungkin pada pelaksanaan proses tersebut
digunakan beberapa metode. Sebagai contoh, dalam pembelajaran pencemaran
lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran tersebut dapat dipilih
dari beberapa pendekatan yang sesuai, antara lain pendekatan lingkungan. Ketika
proses pembelajaran pencemaran lingkungan dilaksanakan dengan pendekatan
lingkungan, maka dapat digunakan beberapa metode misalnya metode observasi,
metode diskusi dan metode ceramah.
E.
Macam-macam Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar
1.
Pendekatan Yang Berhubungan dengan Penyampaian Materi
a.
Pendekatan Kompetensi
Kompetensi menunjukkan kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang
diperoleh melalui pembelajaran dan latihan, mulai dari menggosok gigi sampai
dengan melakukan operasi jantung. Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran,
kompetensi menunjukkan kepada perbuatan (performance) yang bersifat rasional
dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan
indikator yang menunjukkan kepada perbuatan yang bisa diamati, dan sebagai
konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, ketrampilan, nilai, sikap serta
tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh. Pembentukan kompetensi bersifat
transaksional, bergantung pada kondisi-kondisi dan pihak-pihak yang terlibat
secara aktual.[1]
b.
Pendekan lingkungan
Pendekatan lingkungan merupakan salah satu pendekatan pembelajaran
yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui
pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Belajar dengan pendekatan
lingkungan berarti peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara
mengamati sendiri apa-apa yang dilihat di lingkungan sekitar, baik lingkungan
rumah maupun sekolah.
c.
Pendekatan kontekstual
Definisi mendasar tentang pembelajaran kontekstual (contextual
teaching dan learning) adalah konsep belajar dimana guru menghadirkan dunia
nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari, sementara
siswa memperoleh pengetahuan dan ketrampilannya dari konteks yang terbatas,
sedikit demi sedikit dan dari proses mengontruksi sendiri, sebagai bekal untuk
memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.[2]
d.
Pendekatan Tematik
Pendekatan tematik merupakan salah satu model pembelajaran
merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan
beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antramata pelajaran.
Dengan adanya pemaduan itu peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan
ketrampilan secara utuh, sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik.
Memadukan disini untuk dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
melalui pengalaman langsung dan nyata menghubungkan antara intra dan antar mata
pelajaran.[3]
e.
Pendekatan Tujuan Pembelajaran
Pendekatan
ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan dicapai. Sebenarnya pendekatan ini
tercakup juga ketika seorang guru merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu
pendekatan itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan
dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.
f.
Pendekatan Konsep
Pembelajaran
dengan menggunakan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan
melalui pemahaman konsep yang terkandung didalamnya. Dalam proses pembelajaran
tersebut penguasaan konsep yang menjadi fokus dengan berbagai metode siswa
dibimbing untuk memahami konsep.
g.
Pendekatan Inquiry
Pendekatan inquiry berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan
situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan
menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti. Pendekatan inquiry
ini dibedakan menjadi 2 yaitu inquiry terpimpin dan inquiry terbuka atau bebas.
Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa
tujuan dari kegiatannya.
Tujuan dari pendekatan ini yaitu mengembangkan kemampuan berfikir
secara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual
sebagai bagian proses mental.[4]
h.
Pendekatan Penemuan
Penggunaan pendekatan penemuan berarti kegiatan belajar mengajar
siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena
ilmiah. Penemuan tidak terbatas pada menemukan sesuatu yang benar-benar baru.
Pada umumnya materi yang akan dipelajari sudah ditentukan oleh guru, demikian
pula situasi yang menunjang proses pemahaman tersebut. Siswa akan melakukan
kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang akan ditemukan.
i.
Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utamanya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam ketrampilan proses, seperti mengamati, berhipotesa,
merencanakan, menafsirkan dan mengkomunikasikan. Penggunaan pendekatan proses
menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
j.
Pendekatan interaktif (pendekatan pertanyaan anak)
Pendekatan ini memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan
pertanyaan dan kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan
yang mereka ajukan.
k.
Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus
dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua
versi. Versi pertama siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang
digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarahkan ke pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya
dalam menyediakan bahan dan membantu memberikan petunjuk.
l.
Pendekatan Sains dan Teknologi dan Masyarakat
Melalui pendekatan sains teknologi masyarakat ini guru dianggap
sebagai fasilitator dan informasi dan diterima siswa akan lebih lama diingat.
Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sains teknologi dan
masyarakat ini tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu
ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari-hari yang dalam pemecahan
masalahnya menggunakan langkah-langkah ilmiah.[5]
m.
Pendekatan Terpadu
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua
unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan
menekankan pada prinsip keterkaitan antara satu unsur dengan unsur yang lainnya,
sehingga diharapkan terjadi peningkatan wawasan karena satu pembelajaran
melibatkan lebih dari satu cara pandang.
n.
Pendekatan Keagamaan
Untuk mata pelajaran umum, pendekatan keagamaan sangat penting
digunakan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu tidak sekuler, tetapi
menyatu dengan nilai agama. Pendekatan keagamaan dapat diterapkan melalui
prinsip-prinsip mengajar seperti konsep kolerasi dan sosialisasi yaitu dengan
cara menyisipkan pesan-pesan keagamaan.
o.
Pendekatan Ketrampilan Proses
Pendektan ketrampilan proses merupakan pendekatan pembelajaran yang
menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam
memperoleh pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam pengertian tersebut, termasuk diantaranya
keterlibatan fisik, mental dan sosial peserta didik dalam prose pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan.
p.
Pendekatan Kebermaknaan
Dalam rangka penguasaan bahasa inggris tidak bisa mengabaikan
masalah pendekatan yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar. Diantara
sebab kegagalan penguasaan bahasa inggris oleh siswa adalah kurang tepatnya
pendidikan yang digunakan oleh guru. Kegagalan pengajaran tersebut tentu saja
tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena akan menjadi masalah bagi siswa dalam
setiap jenjang pendidikan yang dimasukinya. Karena perlunya dipecahkan. Salah
satu alternatif keparah pemecahan masalah tersebut maka digunakan pendektan
baru yaitu pendekatan kebermaknaan.
2.
Pendekatan Yang Berhubungan dengan Penciptaan Kondisi Pembelajaran
a.
Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan
perkembangan dalam psikologi belajar sistemik, yang dilandasi oleh
prinsip-prinsip psikologi behavioristik, humanistik, serta kenyataan dalam
masyarakat sendiri.
Aspek-aspek pendektan sistem pembelajaran meliputi aspek filosofis
dan aspek proses. Asperk filosofis adalah pandangan hidup yang melandasi sikap
siperancang sistem yang terarah pada kenyataan. Sedangkan aspek proses yaitu
suatu proses dan suatu perangkat alat konseptual.
b.
Pendekatan Penularan Informasi
Pendekatan
penularan informasi merupakan cermin pengajaran yang dilami kebanyakan guru.
Pendekatan ini memberikan kepada mereka yang berusaha menilai hasil pendidikan
dengan menularkan pengetahuan yang telah diketahui.
Pendekatan
ini menyederhanakan hubungan amtara guru dan murid, karena guru mengendalikan
proses belajar. Sehingga siswa menjadi pihak penerima yang pasif.
c.
Pendekatan Individual
Pendekatan
individual adalah kegiatan mengajar guru yang menitikberatkan pada bantuan dan
bimbingan belajar kepada masing-masing individu. Ciri-ciri menonjol dari
pendekatan individul adalah :
-
Tujuan pengajaran pada pembelajaran secara individual
-
Siswa dalam pembelajaran individual
-
Guru dalam pembelajaran individual
-
Program pembelajaran dalam pembelajaran individual
d.
Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan kelompok ini kegiatan belajar mengajar dikelas
adakalanya guru membentuk kelompok kecil. Guru memberikan bantuan dan bimbingan
bantuan atau bimbingan kepada setiap anggota lebih intensif.
e.
Pendekatan bervariasi
Pendekatan bervariasi bertolak dari konsep bahwa permasalahan yang
dihadapi oleh setiap anak didik alam belajar bermacam-macam. Kasus yang
biasanya muncul dalam pengajaran dengan berbagai motif, sehingga perlu variasi
teknik pemecahan untuk setiap kasus.
F.
Contoh Strategi Pendekatan Belajar Mengajar
Macam-Macam Contoh Strategi
Pembelajaran
Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi
merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai
tujuan. Dalam dunia pendidikan Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan
tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Pada mulanya
istilah strategi banyak digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai
cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan.
Sekarang, istilah strategi banyak digunakan dalam berbagai bidang kegiatan yang
bertujuan memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Misalnya seorang manajer atau pimpinan perusahaan yang menginginkan keuntungan
dan kesuksesan yang besar akan menerapkan suatu strategi dalam mencapai
tujuannya itu, seorang pelatih akan tim basket akan menentukan strategi yang
dianggap tepat untuk dapat memenangkan suatu pertandingan. Begitu juga seorang
guru yang mengharapkan hasil baik dalam proses pembelajaran juga akan
menerapkan suatu strategi agar hasil belajar siswanya mendapat prestasi yang
terbaik.
Macam-Macam Strategi Pembelajaran
A. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara
lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan
dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas
kemungkinan penggunaannya.
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh
setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa
pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun
siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan
pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan
belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah,
sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru
berarti tidak ada belajar.
B. Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode
pembelajaran yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari
jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode
demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu,
baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode penyajian,
demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun
dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
C. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran
yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah
untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami
pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Karena itu, diskusi
bukanlah debat yang bersifat mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat
bertukar pengalaman untuk menentukan keputusan tertentu secara bersama-sama.
D. Metode
Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk me- mahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses
pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya.
E. Metode Tugas dan Resitasi
Metode tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan
rumah, tetapi lebih luas dari itu. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk
aktif belajar baik secara individu atau kelompok. Tugas dan resitasi bisa
dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan dan tempat lainnya. Jenis-jenis
tugas sangat banyak tergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti tugas
meneliti, menyusun laporan, dan tugas di laboratorium.
F. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode
mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat
two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam
komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara
guru.
G. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi
kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai
satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil
(sub-sub kelompok).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Untuk
memotivasi siswa agar lebih senang belajar maka diperlukan pendekatan
pembelajaran. Dengan pendekatan pembelajaran tersebut diharapkam peserta didik
dapat termotivasi untuk belajar. Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran.
Ada beberapa pendekatan yang diharapkan dapat
membantu pendidik dalam
menyelesaikan berbagai masalah dalam kegiatan belajar mengajar, diantaranya : Pendekatan bervariasi, Pendekatan Kelompok, Pendekatan Individual,
Pendekatan Penularan Informasi, Pendekatan Sistem.
Ada beberapa macam-macam contoh strategi pembelajaran: Metode Ceramah, Metode Demonstrasi, Metode Diskusi, Metode Simulasi, Metode Tugas dan Resitasi, Metode Tanya Jawab, Metode Kerja Kelompok.
Pada dasarnya pendekatan pembelajaran berbeda dengan metode
pembelajaran. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan,
sedangkan metode lebih menekankan pada teknik pelaksanaannya.
B.
Saran
Dari bermacam-macamnya pendekatan
dalam proses belajar mengajar, diharapkan pendidik mampu memaksimalkan
dan mempraktekkan pendekatan itu untuk mengatasi semua permasalahan yang muncul
dalam upayanya membentuk kepribadian anak didik sehingga nantinya
memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan generasi bangsa yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Ibnu
Badar Al-Tabany, Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,
dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.
Hosnan,
Muhamad. Pendekatan Saintetifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21
Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. 2004. Bogor: Ghalia Indonesia.
Majid
& Chaerul Rochman, Abdul. 2014. Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Mustakim, Zaenal. 2015. Strategi
& Metode Pembelajar. Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
[1] Zaenal
Mustakim, Strategi & Metode Pembelajar, ( Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press, 2015), hlm. 72-73.
[2] M. Hosnan, Pendekatan
Saintetifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses
Implementasi Kurikulum 2013, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), hlm. 267.
[3] Abdul Majid
& Chaerul Rochman, Pendekatan Ilmiah Dalam Implementasi Kurikulum 2013,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hlm.106.
[4] Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual, (Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP), hlm.80.
[5] Zaenal
Mustakim, Op. Cit. hlm. 54.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar