KEWAJIBAN
BELAJAR “ SPESIFIK “
KEKUATAN
ILMU PENGETAHUAN
Octaviyani
(2021115082)
Kelas : C
TARBIYAH
/PAI
INSITUTI
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2016
KATA
PENGANTAR
Alhamdulilah, kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat serta Inayah-Nya sehingga kami
dipermudahkan dalam menyelesaikan
makalah yang bertema ‘’ kekuata ilmu pengetahuan surat ar-rahman ayat 33 ‘’.
Dalam
menyusun makalah ,tidak sedikit hambatan yang kami hadapi . Namun , Kami
menyadari bahwa kelancaran dalam menyusun makalah ini tidak lain berkat bantuan
, dorongan , dan bimbingan ,sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.
Dengan
adanya makalah ini kami berharap semoga menambah pengetahuan serta wawasan yang
lebih luas lagi khususnya bagi mahasiswa
IAIN Pekalongan .Kami sadar betul bahwa dalam menyusun makalah ini jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan baik dalam segi penulisan maupun
tata bahasa .Untuk itu, Kami memohon kritik serta saran yang membangun dari
para pembaca khususnya dosen pembimbing.
Penulis,
25 september 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memperhatikan realita keterpurukan kaum muslimin dewasa ini,
kami mencoba mengupas ayat ilmu pengetahuan, dengan harapan makalah ini sedikit
banyak dapat menyadarkan kelengahan kita selama ini, mengangkat harkat dan
martabat di sisi Allah dan makluk lain dan mengembalikan kita ke posisi semula
sebagai “khalifah allah” di muka bumi.
B. Judul makalah
Berdasarkan uraian diatas, pemakalah mengangkat tema “ kekuatan ilmu
pengetahuan” menyesuaikan dengan tugas yang telah penulis terima.
C. Nash dan arti QS.
Ar-rahman ayat 33
يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ
تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا
تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
“Hai kelompok jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus penjuru penjuru
langit dan bumi, tembuslah maka kamu
tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.”
D. Arti penting
yang dikaji
Dalam
surat ar-rahman ayat 33 ini sangat penting untuk dikaji dimana allah menyuruh
kelompok jin dan manusia untuk menembus penjuru-penjuru langit dan bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. TEORI
Ilmu
merupakan kata yang berasal dari bahasa arab, masdar dari ‘aliman-ya’lamu yang
berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa inggris ilmu biasanya dipadankan
dengan kata science, sedangkan pengetahuan knowledge. Kekuatan ilmu pengetahuan
menjadi dasar keutamaan manusia dan menjadi penuntun kemuliannya. Sehingga
dapat mengalahkan pesaingnya. Ilmu agama
merupakan pondasi dari segala ilmu. Pondasi itu harus kuat dan kokoh agar tidak
diterjang oeh apapun. Islam adalah agama yang sangat menghargai ilmu
pengetahuan dan menghormati orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan telah
dijelaskan dalam Q.S.al- mujadilah (58): 11
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا
يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ
بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ (١١)
Terjemah Surat Al Mujadilah Ayat 11
11Wahai
orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan
di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan, "Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.[1]
B. Tafsir QS. Ar-rahman ayat 33
1.
Tafsir
al-azhar
“Wahai sekalian jin dan
manusia jika kamu sanggup melintasi semua penjuru langit dan bumi, linatasilah”
( pangkal ayat 33). Artinya bahawa diantara rahmatnya allah itu kepada kita
maanusia dan jin ialah kebebasan yang diberikan kepada kita untuk melintasi
alam ini dengan sepenuh kenang yang ada pada kita, dengan segenap akal daan
budi kita, karena mendalamnya pengetahuaan. Namun diakhir ayat tuhan memberi
ingat bahwa kekuatanmu itu tetap terbatas, “namun kamu tidaklah akan dapat
melintasinya kalau tidak dengan kekuasaan” ( ujung ayat 33 ).
Dalam suku kata yang pertama diberi kebebasan bagi manusia melintasi
segala penjuru bumi, baik untuk mengetahui rahasia yang terpendap dimuka bumi
ini, ataupun hedak menuntut berbagai macam ilmu. Karena banyaklah rahasia dalam
alam ini yang tersembunyi, yang sudah tabiat dari manusia itu sendiri ingin
tahu. Namun disuku kata yang kedua diberi ingat bahwa semuanya pekerjaan itu
sangat bergantung kepada kekuasaan, yang dalam ayat disebut sulthan. Diberi
ingat bahwasanya kalau kekuasaan tidak ada, perkerjaan akan terlantar ditengah.
Ibnu kasir dalam tafsirnya
mengatakan ialah:” bahwa kamu tidaklah akan sanggup lari daripada kehendak
allah dan takdirnya, bahwa takdir itulah yang selalu mengelilingi kamu dan kamu
tidak akan saanggup membebaskan diri pada kehendak atas dirimu, kemana sajapun
kamu pergi takdir itu mengelilingi kamu, demikinlah kamu selalu dalam kedudukan
tertawa didalamnya. Malaikat berdiri
rapat sampai tujuh lapis sekeliling kamu, sehigga tidaklah kamu akan
sanggup membebaskan diri daripadanya, kecuali dengan kekuasaan. Artinya dengan kehendak
tuhan. Mau kita fikirkan bagaimana
luasnya alam dan bagaimana usaha manusia hendak mengetahui alam yang luas ini.
Manusia telaah menyelidiki keadaan dibulan, samapai manusia sudah sanggup naik
pesawat yang mereka namai “apollo” buat terbang dalam ukuran waktu yang sangat
cepat sekali, sehingga sampai mereka
kebulan itu dan telah kembali pulang dengan selamat dan sudah enam kali,
sejak dari tahun 1968 sampai tahun 1977, hampir sepuluh tahun.[2]
2.
Tafsir
al-misbah
يَا
مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا ۚ لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ
Artinya:
“hai kelompok jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus penjuru-penjuru
langit dan bumi, maka tembuslah kamu tidak dapat tidak dapat menembusnya
melainkan dengan kekuatan”
Ayat yang
lalu mengancam manusia dan jin bahwa Allah akan berkonsentrasi untuk melakukan
perhitungan terhadap amal-amal mereka. Ayat diatas menegaskan bahwa mereka
tidak dapat menghindari dari pertanggungjawaban seta akibat-akibatnya. Allah
menentang mereka dengan menyatakan: hai kelompok jin dan manusia yang
durhaka, jika kamu dapat menembus keluar menuju penjuru-penjuru lagit dann bumi
guna menghindari dari pertanggungjawaban atau siksa yang menimpa kamu itu
melainkan dengan kekuatan.
Peringatan
diatas merupakan salah satu bentuk nikmat Allah swt., dan karena itu pertayaan
yang menggugah atau mengandung kecaman tersebut diulang lagi.
Kata (معشر ) ma’syar berati jamaah atau kelompok
yang banyak. Agaknya ia terambil dari kata ( عشرة ) ‘asyrah yang juga berati
sepuluh karena mereka tidak dihitung satu persatu, tetapi sepuluh demi
sepuluh.
Didahulukannya penyebutan jin disini atas manusia,
karena jin memiliki kemampan lebih besar dari pada manusia dalam mengarungi
angkasa. Bahkan suatu ketika dalam kehidupan duniawi., mereka pernah memiliki
pengalaman, walau dalam bentuk terbatas ( baca QS. Al-jinn {72}: ketika
menantang untuk membuat semacam Al-Qur’an,yang didahulukan penyebutannya
manusia (baca QS. Al-isra {72}:88). Itu agaknya dalam bahasa Al-Qur’an
manusia memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada kemampaun jin, apalagi yang
secara tegas menolaknya adalah manusia.
Thahir ibn asyur menegaskan bahwa ayat diatas bukanlah
merupakan ucapan yang diucapkan kepada mereka dalam kehidupan dunia ini. Maksudnya
ia akan diucapkan kelak dihari kemudian sebagaimana dipahami dari konteks ayat
sebelum dan sesudahnya. Sementara ulama terdahulu menyatakan itu diucapkan
kepada mereka dalam kehidupan dunia ini, tetapi maksudnya dalam arti perintah
untuk menghidari dari maut kalau mereka mampu.
Ayat ini dijadikan oleh sementara orang sebagai bukti
isyarat ilmiah al-qur’an tentang kemampuan manusia keluar angkasa.[3]
C.
Aspek tarbawi
·
Hal-hal yang baik atau keinginan memperoleh yang baik,
disimbolkan atau dilakukan dengan menggunakan “kanan” karena itu dianjurkan
memulai sesuatu dengan langkah atau arah kanan dan dengan menggunakan tangan
kanan. Sebaliknya arah atau tangan kiri.
·
Disurga tidak ada sesuatau yang tidak berguna, tidak
ada pula yang mengeruhkan atau mencemaskan penghuninya, karena itu pohon bidarannya
pun dilukiskan sebagai “tidak berduri” demi kenyamanan penghuninya.
·
Apa yang terhidang disurga, kendati namanya sama dengan
yang dikenal didunia, namun hakikatnya berbeda. Karena itu, jangan anggap
pisang surgawi dengan pisang duniawi
·
Allah swt. Melukiskan keadaan surga dan neraka sesuai
apa yang dapat tergambar dalam benak manusia. Tetapi hakikat sebenarnya tidak
dapat terlukiskan.
·
Di hari kemudian, perempua tua yang masuk ke surga akan
memasukinya dalam keadaan muda belia dan cantik memesona[4]
D.
Aplikasi dalam kehidupan
·
Selalu ingin berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari.
·
Selalu menjalankan perintah-NYA dengan tujuan
mendapatkan surga yang nyaman
·
Belajar dan beribadah untuk mecari surganya Allah swt
·
Selalu mensyukuri nikmat Allah swt
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
Allah
memerintah kepada golongan jin dan manusia untuk menembus ( melintasi ) langit
dan bumi tetapi mereka tidak mampu kecuali dengan kekuatan. Kekuatan ilmu
pengetahuan merupakan pondasi agaama, dengaan ilmu manusia dapat digolongkan
menjadi dua golongan yaitu golangan berilmu daan golongan yang tidak berilmu,
jika manusia menuntut ilmu ia akan maendaptkan surganya allah. Ilmu tidak akan
habis jika diamalkan kepada orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Shihab M. Quraish.2002.
tafsir al-mishbah pesan kesan dan keserasian al-qur’an. Tanggerang: lentera
hati
Hamka . tafsir
al-azhar juzu’XXVII. Jakarta: pustaka panjimas
Shihab M.Quraish.2012.
al-lubab makna tujuan dan pelajaran daari surah-surah al-qur’an.
Tanggerang: lentera hati.
http://bismillahku.blogspot.co.id/2011/04/arti
dan terjemahan surat ar-rahman-per.html
BIODATA
Nama :
Octaviyani
Ttl : Batang, 31
Oktober 1996
Alamat: Desa
Menguneng Kec. Warungasem, Kab. Batang
Riwayat
Pendidikan: 1. Sd Negeri Menguneng 01
3.
Smp N 2 Warungasem
4.
Smk N 1 Warungasem
[1] http://bismillahku.blogspot.co.id/2011/04/arti
dan terjemahan surat ar-rahman-per.html,dilihat pada tgl 25 september 2016 pada
jam 07.00 wib.
[2] M. Quraish shihab,tafsir al-misbah pesan,kesan dan keserasian
al-qur’an,(tanggerang:lentera hati, 2002),hlm.518-520
[3] Hamka,tafsir al-azhar juzu’XXVII,(jakart: pustaka
pijimas),hlm.197-198)
[4] M. Quraish shihab,al-lubab makna tujuan dan plajaran dari
surah-surah al-qur’an,( tanggerang: lentera hati, 2012),hlm.154-155.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar