PERADABAN ISLAM PADA
MASA DINASTI ABBASIYAH
Dina Rosela (2014116047)
Qotrun Nada (2014116051)
JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah berdirinya Abbasiyah............…....................................................
B. Para Khalifah dinasti Abbasiyah..................…..………............................
C. Masa kemajuan dinasti Abbasiyah.............................................................
D. Dinasti yang memerdekan diri dari baghdad…..………...........................
E. Faktor penyebab krmunduran Abbasiyah...................................................
F. Akhir Kekuasaan Dinasti Abbasiyah..........................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................
B. Saran............................................................................................................
C. Profil Makalah.............................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Pemerintahan Dinasti Abbasiyah dinisbatkan kepada Al-Abbas paman Rasullulah,
Sementara khalifah pertama dari pemerintahan Dinasti Abbasiyah adalah Abdullah Ash-Shaffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib
Banni Abbasiyah mewarisi imperium besar dari Banni Ummayah. Mereka memungkinkan dapat mencapai hasil yang lebih banyak karena landasannya telah di siapkan oleh Banni Umayyah yang sangat besar dan Banni Abbasiyah yang pertama kali memanfaatkannya.
Perggantian Ummayah oleh Abbasiyah ini dalam kepemimpinan masyarakat lebih dari sekedar dinasti. Ia merupakan revolusi dalam sejarah islam, suatu titik balik yang sama pentingnya dengan revolusi prancis dan revolusi rusia.
Dalam makalah ini kami akan menerangkan beberapa materi-materi seperti Peradapan Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah, Sejarah Berdirinya, para khalifah Dinasti Abbasiyah, Masa Kemajuan Dinasti Abbasiyah, Dinasti yang Memerdekan diri dari Baghdad, Faktor Penyebab kemunduran dan Akhir kekuasaan dinasti Abbasiyah.
Dan untuk lebih jelaskan akan disajikan salam materi materi beriku ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana sejarah berdirinya dinasti Abbasiyah?
2. Siapa saja para khalifah dinasti Abbasiyah?
3. Bagaimana masa kemajuan dinasti Abbasiyah?
4. Bagaiman dinasti yang memerdekakan diri dari baghdad?
5. Apa sajakah faktor penyebaab kemunduran abasiyah?
6. Bagaimana akhir kekuasaan dinasti abbasiyah?
C. TUJUAN MASALAH
1. Mengetahui sejarah berdirinya dinasti abbasiyah
2. Mengetahui para khalifah dinasti abbasiyah
3. Mengetahui masa kemajuan dinasti abbasiyah
4. Mengetahui dinasti yang memerdekakan diri dari baghdad
5. Mengetahui faktor penyebab kemunduran abasiyah
6. Mengetahui akhir kekuasaan dinasti abbasiyah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Dinasti abbasiyah didirikan pada tahun 132H/750M, oleh Abdul Abbas Ash-shafah dan sekaligus sebagai khalifah pertama, Kekuasaan dinasti Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, yaitu selama abad dari tahun 132-656H (750M-1258M).Berdirinya pemerintahan ini dianggap sebagai kemenangan pemikiran yang pernah di kumandangkan oleh Bani Hasyim (Alawiyun) setelah meninggalnya Rasulullah dengan mengatakan bahwa yang berhak untuk berkuasa adalah keturunan Rasulullah dan anaknya.
Dikota Humaima bermukim keluarga Abbasiyah, salah seorang pemimpin bernama Al-imam Muhammad bin Ali yang merupakan peletak dasar-dasar bagi berdirinya Dinasti Abbasiyah. Para penerang dakwah Abbasiyah berjumlah 12orang dan puncak pemimpin adalah Muhammad Bin Ali
Tempat yang ditetapkan sebagai pusat propoganda kelompok Abasiyah adalah Khurasan dan Kuffah. Dipilihnya dua tempat itu karena daerah tersebut termasuk daerah Persia, dan nampaknya ini sangat strategis, Pemerintahan dan Kekuasaan Bani Abbasiyah yang mereka impikan , diharapkan dukungan dari persia bukan dari kalangan Arab yang merupakan tulang punggung kekuasaan Bani Umayyah. Faktor yang mendukung untuk itu adalah bahwa di khurasan da kuffah memang banyak orang yang merasa kurang senang khalifah dipegang oleh selain Bani Hasyim.
Propaganda Abbasiyah dilaksanakan dengan stategi yang cukup matang sebagai gerakan rahasia.Akan tetapi imam ibrahim akhirnya di tangkap oleh pasukannya dinasti Ummayah terakhir,Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya tertangkap oleh pasukan Dinasti Umayyah dan dipenjarakan di Haran. Ia mewasiatkan kepada adiknya Abul Abbas untuk menggantikan kedudukannya ketika tahu ia akan terbunuh, dan memerintahkan untuk pindah ke kufah.
Sedangkan Pemimpin Propaganda di bebankan oleh Abu Salamah. Abu salamah selanjutnya berkemah di Kufah yang telah ditaklukan pada tahun 132H. Marwan bin Muhammad bersama pasukannya yang melarikan diri , di mana ahirnya dapat di pukul didataran rendah sungai Zab, Pengejaran dilanjutkan ke Mausul , Harran dan menyebrangi sungai Eufrat sampai ke damaskus. Khalifah itu terus melarikan diri hingga ke fustat di Mesir , akhirnya terbunuh di Busir < wilayah Al-Fayyum, tahun 132H/750M di bawah pimpinan salih bin Ali , seorang paman Al-Abbas yang lain. Dengan demikian , maka tumbanglah kekuasaan dinasti Umayyah, dan berdirilah dinasti Abbasiyah yang di pimpin oleh khalifah pertamanya , yaitu Abdul Abbas Ash-Saffah dengan pusat kekuasaan awalnya di kuffah.
Pemerintahan Abul Abbas Ash-shaffah
Kemudian di sebuah besar Kufah, Abu Abbas al-saffah menerima bai’at sebagai khalifah dinasti Bani Abbasiyah pertama pada tanggal 28 november 749M. Membaitan itu sangat penting dan menyejarah menuju babak baru dinasti Abbasiyah.Arti penting pembaitan itu karena pembaitan merupakan penobatan yang di lakukah. oleh rakyat dan merupakan satu satunya pegangan yang pasti bagi seseorang untuk menaiki tahta khalifah.
Penggantian Umayyah oleh Abbasiyah ini dalam kepemimpinan masyarakat islam lebih dari sekedar penganti dinasti. Ia merupakan revolusi dalam sejarah Islam, suatu titik balik yang sama pentingnya dengan revolusi prancis, dan revolusi Rusia didalam sejarah. Ash-shaffah juga memutuskan untuk menghabisi beberapa nyawa orang yang membantu Bani Ummayah. Kekhalifahan ash-shaffah hanya bertahan selama 4tahun sembilan bulan. Ia wafat pada tahun 136H di Abar satu kota yang telah dijadikan sebagai tempat kedudukan pemerintahan. Ia berumur tidak lebih dari 33tahun.
Selama dinasti Abbasiyah berkuasa , pola pemerintahaan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik,sosial,dan Budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintah dan politik itu, para sejarawan biasannya membagi pemerintahan Bani Abbasiyah dalam 4 periode berikut:
1. Masa Abbasiyah I, yaitu semenjak lahirnya daulah Abbasiyah tahun 132 H ( 750 M ) sampai meninggalnya khalifah Al-Watsiq 232 H ( 847 M ).
2. Masa Abbasiyah II, yaitu mulai khalifah Al-Mutawakkil pada tahun 232 H ( 847 M ) sampai berdirinya Buwaihiyah di Baghdad pada tahun 334 H ( 946 M)
3. Masa Abbasiyah III, yaitu dari berdirinya daulah Buwaihiyah tahun 334 H ( 946 M ) Sampai masuknya kaum saljuk ke Baghdad tahun 447 H ( 1055 M )
4. Masa Abbasiyah IV , yaitu masuknya orang-orang saljuk ke Baghdad tahun 447 H ( 1055 M ) sampai jatuhnya Baghdad ketangan bangsa mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan pada tahun 656 H ( 1258 M ).
B. Para khalifah dinasti abbasiyah
Sebelum Abul Abbas Ash-Shaffah meninggal, ia mewasiatkan siapa pengantinnya yaitu saudaranya, Abu ja’far kemudia Isa bin Musa Keponakanya. Para khalifah Bani Abbasiyah berjumlah 37 khalifah, mereka adalah :
1. Abul Abbas As-saffah(Pendiri) 749-754 M
2. Abul Al-Manshur 754-775 M
3. Abul Abdullah Muhammad Al-Mahdi 775-785 M
4. Abul Muhammad Musa Al-Hadi 785-786 M
5. Abul ja’far Harun Ar-Rasyid 786-809 M
6. Abul Musa Muhammad Al-Amin 809-813 M
7. Abul ja’far abdulullah Al-Ma’mun 813-833 M
8. Abul Ishaq Muhammad Al-Mu’tashim 833-842 M
9. Abul ja’far Harun Al-Watsiq 842-847 M
10. Abul Fadl Ja’far Al-Mutawakil 847-861 M
11. Abul ja’far Muhammad Al-Musta’in 861-862 M
12. Abul Abbas Muhammad Al-Musta’in 862-866 M
13. Abu Abdullah Muhammad Al-Mu’taz 866-869 M
14. Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi 869-870 M
15. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tamid 870-892 M
16. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tadid 892-902 M
17. Abul Muhammad Ali Al-Muktafi 902-905 M
18. Abul Fadl Ja’far Al-Muqtadir 805-932 M
19. Abu Mansur Muhammad Al-Qahir 932-934 M
20. Abul Abbas Ahmad Ar-Radi 934-940 M
Pada masaa bangsa mongol dapat menaklukan baghdad tahun 656 H/1258 M, ada seseorang keturunan seorang abbasiyah yang lolos dari pembunuhan dan menenruskan kekhalifahan dan gelar kholifah yang hanya berkuasa di bidang keagamaan di bawah kekuasaan kaum mamluk di kairo, mesir tanpa kekuasaan duniawi yang bergelar sultan. Jabatan khalifah yang di sanding oleh keturunan Abbasiyah di mesir berakhir dengan diambilnya jabatan itu oleh Sultan SalimI dan Turki Usmani ketika menguasai mesir pada tahun 1517 M. Dengan demikian, hilanglah kekhalifahan Abbasiyah untuk selama-lamanya.
Para khalifah Bani Abbasiyah yang ada di mesir adalah sebagai berikut.
1. Al-Muntashir 1261-1261 M
2. Al-Hakim I 1261-1302 M
3. Al-Mustakfi 1302-1340 M
4. Al-Wasiq 1340-1341 M
5. Al-Hakim II 1341-1352 M
6. Al-Mutadid I 1352-1362 M
7. Al-Mutawakkil I 1362-1377 M
8. Al-Mu’tashim 1377-1377 M
9. Al-Mutawakkil I 1377-1383 M
10. Al-Watsiq II 1383-1386 M
11. Al-Mu’tashim 1386-1389 M
12. Al-Mutawakkil I 1389-1406 M
13. Al-Musta’in 1406-1414 M
14. Al-Mu’tadid 1414-1441 M
15. Al-Mustakfi II 1441-1451 M
16. Al-Qaim 1451-1455 M
17. Al-Mustanjid 1455-1479 M
18. Al-Mutawakkil II 1479-1497 M
19. Al-Mustamsik 1497-1508 M
20. Al-Mutawakkil III 1508-1516 M
21. Al-Mustamsik 1515-1517 M
22. Al-Mutawakkil III 1517-1517 M
C. Masa kejayaan peradapan dinasti Abbasiyah
Peradapan pada kebudayaan islam tumbuh dan berkembang bahkan mencapai kejayaan pada masa Abbasiyah. Hal tersebut dikarenakan dinasti Abbasiyah pada masa periode ini lebih menekankan pembinaan peradapan dan kebudayaan islam dari pada perluasan wilayah.
Puncak kejayaan dinasti Abbasiyah terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid(786-809M) dan anaknya Al-Makmun (813-833M.) Ketika Ar-Rasyid memerintah, negara dalam keadaan makmur, kekayaan melimpah keamanan terjamin walaupun ada juga pemberontakan dan luas wilayah mulai dari Afrika Utara hingga ke india.
Pada masa hidup pula para filsuf, pujangga ahli baa Al-quran dan para ulama dibidang agama. Didirika perpustakaan yang diberi nama Baitul Hikmah didalam perpustakaan tersedbut orang dapat membaca,menulis dan berdiskusi
Lembaga pendidikan pada masa dinasti Abbsiyah mengalami perkembangan dan kemajuan yang sangat pesat, Disamping itu kemajuan tersebut paling tidak ditentukan oleh dua hal, yaitu sebagi berikut :
1. Terjadinya Asimilasi antara bahasa aArab denga bangsa-bangsa yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan
2. Gerakan penerjemah langsung pada tiga fase. Fase pertama pada masa khalifah Al-Manshur hingga Harun Ar-Rasyid banayak yang diterjemahkan karya karya dalam bidang astronomi dan mantiq. Fase kedua berlangsung pada masa Khalifah Al-makmun hingga tahun 300H. Fase ketiga berlangsung 300H.
Baghdad sebagai pusat peradapan islam
Pada mulaya ibu kota Negara adalah Al-Hasyimiyah dekat dengan kufah. Namun, untuk lebih menetapkan dan menjaga Stabilitas negara yang baru berdiri itu Al-Manshur memindahkan ibu kota ke negara ke kota yang dibangunnya, Baghdad dekat bekas kota Persia, Ctesipon pada tahun 762M.
Sejak awal berdirinya kota ini sudah menjadi pusat perdapan dan kebangkitan ilmu pengetahuan dalam islam. Sebagai ibu kota ,Baghdad mencapai puncaknya pada masa Harun Ar-Rasyid walaupun kota tersebut belum lima puluh tahun dibangun.
Dengan demikian dinasti Abbasiyah dengan pesatnya di Baghdad sangat maju sebagai pusat kota peradapan dan pusat ilmu pengetahuan.
Beberarapa kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan dapat disebutkan sebagai berikut :
a) Bidang agama
Kemajuan dibidang Agama antara lain dalam beberapa ilmu, yaitu : Ulumul Quran, ilmu tafsir, hadis, ilmu kalam, bahasa dan fiqih
b) Bidang umum
Dalam bidang umum antara lain berkembang berbagai kajian dalam bidang filsafat,logika,matematis,ilmu alam,geometri, aljabar,aritmatika,mekanika,astronomi,musik,kedokteran,kimia,sejarah, dan sastra
c) Bidang kedokteran
Ilmu kedokteran pada masa daulah Abbasiyah berkembang pesat. Rumah-rumah sakit besar dan sekolah kedokteran banyak didirikan
d) Matematika
Terjemahan dari buku-buku asing kedalam b.Arab menghasilkan karya dalam bidang matematika
e) Farmasi
Diantara ahli farmasi pada dinasti Abbasiyah adalah ibnu Baithar, karyanya yang terkenal adalah Al-mughni (berisi tentang obat-obatan), Jami Al-mufradat Al-Adawiyah(berisi tentang obat-obatan dan makanan bergizi).
f) Ilmu astronomi
Kaum muslimin mengkaji dan menganalisis berbagai aliran ilmu astronomi dan berbagai bangsa seperti bangsa yunani,india,persia,kaldan, dan ilmu falak jahiliyah.
g) Geografi
Dalam bidang geografi umat islam sangat maju, karena sejak semula bangsa arab merupakan bangsa perdagangan yang biasa menempuh jarak jauh untuk berniaga.
h) Sejarah
Pada masa dinasti Abbasiyah mempunyai tokoh-tokoh sejarah. Beberapa tokoh-tokoh sejarah antara lain :
1. Ahmad bin Al-ya’kubi(w.895M) Karyanya adalah Al-Buldan (negeri-negeri), At-tarikh (Sejarah)
2. Ibnu Hisyam
3. Ibnu Iahaq
i) Sastra
Dalam bidang sastra baghdad merupakan kota pusat seniman dan sastrawan.
D. Dinasti Dinasti yang memerdekakan diri dari baghdad
adapun dinasti yang lahir dan melepaskan diri dari kekuasaan baghdad pada masa khalifah abbasiyah antara lain sebagai berikut .
1. Thahiriyah Dikhurasan , Persia 820-872 M
2. Safariyadi Fars , Persia 868-901 M
3. Samaniyah Ditranssoxania 873-998 M
4. Saiyyah Diazerbaijan 878-930 M
5. Buawaihiyah, Persia 932-1055 M
6. Thuluniyah Di mesir 837-903 M
7. Ihsidiyah di turkistan 932-1163 M
8. Ghaswaniyyah Di Afganistan 962-1168 M
9. Dinasti Saljuk 1055-1157 M
10. Al-Burzuqani, Kurdi 959-1015 M
Dari latar belakang dinasti tersebut tampak jelas adanya persaingan antar bangsa terutama antara Arab , Persia dan Turky di samping latar belakang kebangsaan , dinasti dinasti itu juga di latar belakangi paham keagamaan , ada yang di latar belakangi Syi’ah dan ada pula yang Sunni.
E. Faktor faktor yang menyebabkan kemunduran dinasti abbasiyah
Kebesaran keagungan, Kemegahan , dan gemerlapnya Baghdad sebai pusat pemerintahaan dinasti abbasiyah seoalah olah hanyut dibawa sungsi tigris setelah kota itu di bumi hanguskan oleh tentara mongol dibawah Hulagu kham pada tahun 1258 M.
Menurtut W. Montgomery Watt, Faktor penyebab kemunduran pada masa daulah bani abbasiyah adalah sebagai berikut.
• Luasnya kekuasaan daulah abbasiyah, sementara komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukan. Bersamaan dengan itu, tingkat saling peraya dikalangan para penguasa dan pelaksana pemerintahan sangat rendah.
• Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata, ketergantungan khalifah mereka sangat tinggi.
• Keuangan negara sangat sulit karena biyaya yang dikeluarkan untuk tentara biaya sangat besar. Pada saat kekuatan militer menurun , khalifah tidak sanggup memaksa pengirim pajak ke Baghdad.
Sedangkan menurut Dr. Badri Yatim ,M.A., Diantara hal yang menyebabkan kemunduran daulah abbasiyah adalah sebagai berikut.
1. Persaingan antara bangsa
2. Kemerosotan Ekonomi
3. Konflik Keagamaan
4. Perang Salib
5. Serangan bangsa mongol ( 1258 M )
F. Akhir kekuasaan dinasti Abbasiyah
Baghdad dibumi hanguskan dan di ratakan dengan tanah. Kahlifah Bani abbasiyah yang terakhir dengan keluarganya, Al-Mu’tashim Billah dibunuh,buku-buku yang terkumpul di Baitul Hikmah di bakar dan di buang ke sungai Tigris sehingga berubahlah warna air sungai tersebut yang jernih bersih menjadi hitam kelam karena kelunturan tinta Yang ada pada buku-buku itu, Dengan demikian, lenyaplah dinasti Abbasiyah yang telah memainkan peran penting dalam percaturan kebudayaan dan peradapan islam dengan gemilang.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemerintahaan dinasti Abbasiyah dinisbatkan kepada Al-Abbas, Pmaman Rasulullah Sementara pemerintahan pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah Ash-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abbas bin Abdul Muthalib.
Dinasti Abbasiyah didirikan pada tahun 132H/750M oleh Abdul Abbas Ash-Saffah dan sekaligus sebagai khalifah pertama , Kekuasaan Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang yaitu selama 5 abad dari tahun132-656 H ( 750 M-1258 M.)
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga menambah pengetahuan bagi para pembaa. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dimengerti, dan kurang lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami uapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Drs. Samsul Munir Amin, M.A. Sejarah Peradaban Islam ( Jakarta: AMZAH,2010) hlm. 138.
2. As-Syuti, Imam;Tarikh Khulafa;Sejarah Peradaban Islam.Jakarta : Al-Kautsar,2006.hlm.109
3. Syalabi,sejarah dan kebudayaan islam III, jakarta : PT. Alhusna 1992,hlm,7
4. Syed Mahmudunnasir, islam Konsepsi dan Sejarahnya, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994,hlm.246.
5. A. Hasjmy, sSejarah kebudayaan islam, Jakarta : Bulan Bintang , cetakan ke-4, 1993,hlm.213.
PROFIL PEMAKALAH
Nama : Dina Rosela
TTL :Pemalang, 07 Desember 1997
Alamat : Ds. Pegundan Kab. Pemalang
Semester : 2
Prodi : Hukum Ekonomi Syari’ah
Jurusan : Syari’ah dan Ekonomi Islam
Nama : Qotrun Nada
TTL : Pekalongan, 2 November 1997
Alamat : Krapyak Kidul
Semester : 2
Prodi : Hukum Ekonomi Syari’ah
Jurusan : Syari’ah dan Ekonomi Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar