MANAGEMEN KELAS
"MANAGEMEN KELAS YANG EFEKTIF DAN EFISIEN"
Zuhairotul Makah
2023116170
Kelas : A
JURUSA PENDIDIKAN
GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar kita
Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manajemen Kelas” (Manajemen Kelas yang efektif dan efisen).
Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi belajar mengajarjuga
untuk menambah pengetahuan kita, terutama bagi pendidik di negeri ini agar kita
lebih memahami bagaimana cara atau langkah-langkah yang harus kita lakukan
dalam memanajemen kelas. Dengan makalah ini penulis mengharapkan kita akan
lebih mengetahui cara atau langkah-langkah yang harus dilakukan manajemen kelas
yang efektif.
Terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan do’a dalam penyelesaian
makalah ini. Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menampilkan
makalah ini, apabila ditemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini,
penulis bersedia menerima saran dan kritik.
Batang, 08 November
2017
Zuhairotul Makah
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Tema: Manjemen kelas
B. Sub tema: Manajemen kelas yang efektif
dan efisien
C. Pentingnya dikaji:
Keterampilan
guru untuk dapat membaca situasai kelas sangat penting agar yang dilakukan
tepat guna. Dengan adanya manajemen kelas yang baik, anak didik dapat
memanfaatkan kemampuan, bakat, dan energinya pada tugas-tugas individual maupun
kelompok, karena kelas mempunyai peran dan fungsi tertentu dalam menunjang
keberhasilan proses interaksi edukatif.
Dan
agar mencapai tujuan dalam pembelajaran, tentunya seorang guru harus
memanajemen kelas yang efektif dan efisien, sehingga dalam pembelajaran dapat
tersampaikan dengan efektif dan efisien, untuk menciptakan kelas yang efektif
dan efisien tentunya kita perlu mengkaji
bagaimana cara memanajemen kelas yang efektif dan efisien.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kelas
Secara terminologi manajemen kelas
berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kelas, yang berarti pengaturan ruang
kelas, sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat antara lain:
1. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam
sebuah bukunya yang berjudul: “guru dan anak didik dalam interaksi edukatif”
bahwa manajemen kelas adalah suatu upaya memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung
proses interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
2. Menurut Thoifuri dalam bukunya: “menjadi
guru inisiator” bahwa manajemen kelas adalah tindakan proaktif dengan
menciptakan lingkungan kelas adalah tindakan interaktif antara guru dengan
siswa, dan atau siswa dengan siswa sebagai perwujudan manajemen pendidikan
nasional dan manajemen sekolah.
3. Menurut Amatembun, manajemen kelas
adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan
serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah
diciptakan.
4. Menurut Suharsimi Arikunto, manajemen
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. Manajemen kelas
menurutnya meliputi dua hal, yaitu:
Ø Pengelolaan menyangkut siswa
Ø Pengelolaan fisik kelas (ruangan,
prabot, alat pengajaran)
Dari
beberapa pendapat dari para ahli diatas dapat disimpulkan arti dari manajemen
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.[1]
B. Tujuan Manajemen Kelas
Secara umum, tujuan manajemen kelas
adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran. mutu pembelajaran akan tercapai,
jika tercapainya tujuan pembelajaran.
Karakter kelas yang dihasilkan karena
adanya proses manajemen kelas yang baik akan memiliki sekurang-kurangnya 3
ciri, yakni:
1. Speed, artinya anak dapat belajar dalam
percepatan proses dan progress, sehingga membeutuhkan waktu yang relatif
singkat.
2. Simple, artinya organisasi kelas dan
materi menjadi sederhana, mudah dicerna dan situasi kelas kondusif.
3. Self- confidence, artinya anak dapat
belajar dengan penuh percaya diri atau menganggap dirinya mampu mengikuti
pelajaran dan mampu berprestasi.[2]
C. Keterampilan Manajemen Kelas
Keterampilan
pengelolaan kelas secara praktis berkaitan dengan usaha mempertahankan kondisi
kelas dan mengembangkan iklim kelas.
1. Usaha mempertahankan kondisi kelas
Usaha
menciptakan kondisi kelas merupakan perbuatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan
dengan memberi ramalan atau prediksi iklim kelas yang akan terjadi atau mungkin
terjadi. Sedangkan mempertahankan kondisi kelas merupakan reaksi atau respon
langsung atas peristiwa yang terjadi dalam suasana nyata di kelas.
Teknik
mempertahankan kondisi kelas dapat dilakukan dengan cara menunjukan sikap
tanggap. Sikap tanggap dapat dilakukan dengan cara membagi pandangan guru
secara merata dan adil, mendekati siswa agar memberi kehangatan dan
persahabatan, memberi pernyataan atau pengakuan serta menunjukan sikapa tegas
pada gagguan yang terjadi di kelas. Sisi lain dari upaya mempertahankan kondisi
kelas ini juga dapat berupa pemusatan perhatian pada semua siswa dengan cara
memberi petunjuk yang jelas, penguatan dan pengulangan materi, penyesuaian
irama belajar, dan meminta pertanggungjawaban siswa atas tugas yang telah
diberikan.
Thomas
gordon memberikan beberapa resep yang bisa dimanfaatkan untuk mempertahankan
kondisi kelas yang baik, yakni:
a. Keterbukaan, sehingga memungkinkan
terjalinnyaketerusterangan dan kejujuran siswa dalam pembelajaran.
b. Penuh perhatian, sehingga setiap pihak
mengetahui bahwa dirinya dihargai oleh pihak lain.
c. Saling ketergantungan.
d. Keterpisahan, untuk membuka kemungkinan
tumbuhnya keunikan, kreativitas dan individualitas masing-masing.
e. Pemenuhan kebutuhan bersama sehingga
tidak ada pihak yang merasa dikorbankan untuk memenuhi kepentingan pihak lain.
2. Usaha mengembangkan iklim kelas.
Mengembangkan
iklim kelas, memiliki arti menata ulang kondisi kelas yang kurang akseptabel.
Salah satu cara dilakukan adalah melalui modifikasi prilaku siswa. Modifikasi
perilaku siswa berarti memperbaiki cara berpikir, gaya mengekspresikan perasaan
dan cara mewujudkan perilaku siswa. Terutama berkenaan dengan cara merespon
masalah dan teknik pemecahan masalah yang lebih permanen.[3]
D. Tugas Guru dalam Manajemen Kelas yang
efektif dan efisien
1. Pengaturan atau pengkondisian fisik
Pengkondisian
kelas merujuk pada pengetahuan dimana sebuah perilaku yang semula mengikuti
sebuah peristiwa diminta untuk mengikuti peristiwa lain yang berbeda.
pengkondisian fisik meliputi:
a) Ruang tempat berlangsungnya proses
belajar mengajar.
Hendaknya siswa bisa
bergerak leluasa pada saat melakukan aktivitas belajar.
b) Pengaturan tempat duduk.
Pilihlah tempat duduk
yang sesuai dengan postur tubuh anak didik sehingga anak didik dapat belajar
dengan baik dan tenang.
c) Ventilasi dan pengaturan cahaya.
Ventilasi ini harus
menjamin kesehatan peserta didik. Suhu ventilasi dan penerangan adalah aset
penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman.
d) Pengaturan penyimpanan barang.
Barang-barang hendaknya
disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan akan
digunakan lagi bagi kepentingan belajar.
e) Penataan keindahan dan kebersihan kelas.
Ø Hiasan dinding
Ø Pemeliharaan kebersihan
Ø Penempatan lemari
2. Pengaturan peserta didik.
kegiatan
interaksi edukatif dengan pendekatan kelompok menghendaki peninjauan pada aspek
perbedaan individual anak didik.
a. Potur tubuh anak didik yang tinggi
sebaiknya ditempatkan dibelakang.
b. Anak didik yang mengalami ganguan
penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan didepan.
c. Anak didik tang cerdas sebaiknya
digabung dengan anak didik yang kurang cerdas.
d. Anak didik yang pandai berbicara
dikelompokan dengan anak didik pendiam.
e. Anak didik yang gemar membuat keributan
dan mengganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak terlepas dari pengawasan
guru.[4]
E. Managemen kelas yang Efektif dan Efisien
Hampir seluruh hasil survei mengenai
keefektifan guru (teacher effectivnes) melaporkan, bahwa keterampilan manajemen
kelas (classroom managemen skills) mendudukan posisi primer dalam menentukan
keberhasilan proses pembelajaran (teaching success).[5]
Lingkungan belajar yang efektif
cenderung lebih sukses dari pada guru sekadar memerankan diri sebagai figur
otoritas atau penegak disiplin belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif
memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi
diri, dan internalisasi kontrol dari pada peserta didik.
Mempersiapkan manajemen kelas yang
efektif dapat diorganisasikan ke dalam tiga topik utama seperti berikut:
1. Menetapkan Aturan dan Prosedur
Memikirkan
sejenak tentang apa yang terjadi jika prosedur atau aturan tiba-tiba rusak atau
tidak digunakan lagi. Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur kegiatan.
Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang disiapkan untuk dilakukan.
Sementara itu, prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan
lainnya, yang sering dibuat dalam bentuk tertulis. Manajemen kelas yang efektif
menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengajarkan berbagai prosedur kepada
peserta didik.[6]
Berikut
ini merupakan empat peraturan umum yang meliputi banyak perilaku diruang kelas:
a) Hormati dan bersikap sopanlah kepada
semua orang. Pastikan untuk memberikan teladan yang memadai sehingga baik guru
maupun siswa memahami dengan jelas maksudnya.
b) Panduan yang menekankan tugas-tugas di
Kelas.
c) Menyimak dengan seksama ketika siswa
lainnya sedang berbicara.
d) Mematuhi seluruh peraturan kelas.[7]
2. Menjaga Aturan dan Prosedur
Manajemen
kelas yang efektif dan Efisien pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan
prosedur saja, mengajarkannya dengan cermat kepada peserta didik, dan
menjadikan prosedur tersebut sebagai sesuatu yang rutin, dengan digunakan
secara konsisten.
3. Menjaga Konsistensi
Managemen kelas yang
konsisten dalam merencanakan dan melaksanakan prosedur dapat membantu guru
dalam proses pembelajaran dengan cepat dan pasti. Untuk menjaga konsistensi
dalam manajemen kelas, guru dapat mempertimbangkan berbagai hal sebagai
berikut:
a. Komunikasi dengan jelas tugas-tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikannya.
b. Bagaimana cara kerja prosedur untuk
memantau proses belajar peserta didik.
c. Konsisten dalam memeriksa tugas-tugas
yang telah selesai dikerjakan.
d. Memberikan umpan balik yang tepat pada
hasil belajar peserta didik.[8]
Menurut
Made Pidarta untuk mengelola kelas secara efektif dan efisien perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Kelas adalah kelompok kerja yang
diorganisasi untuk tujuan tertentu, yang dilengkapi oleh tugas-tugas dan
diarahkan oleh guru.
2) Dalam situasi kelas, guru bukan tutor
untuk satu anak pada waktu tertentu, tetapi bagi semua anak atau kelompok.
3) Kelompok mempunyai perilaku sendiri yang
berbeda dengan perilaku-perilaku masing-masing individu dalam kelompok itu.
Kelompok mempengaruhi individu-individu dalam hal bagaimana mereka memandang
dirinya masing-masing dan bagaimana belajar.
4) Kelompok kelas menyisipkan pengaruhnya
kepada anggota-anggota. Pengaruh yang jelek dapat dibatasi oleh usaha guru
dalam membimbing mereka dikelas dikala belajar.
5) Praktik guru waktu belajar cenderung
terpusat pada hubungan guru dan siswa. Makin meningkat keterampilan guru
mengelola secara kelompok, makin puas anggota-anggota didalam kelas.
6) Struktur kelompok, pola komunikasi, dan
kesatuan kelompok ditentukan oleh cara mengelola, baik untuk mereka yang
tertarik pada sekolah maupun bagi mereka yang apatis.
Ditambahkannya
lagi, bahwa organisasi kelas tidak hanya berfungsi sebagai dasar terciptanya
interaksi guru dan siswa, tetapi juga menambah terciptanya efektivitas, yaitu
interaksi yang bersifat kelompok. Dari hasil riset telah disimpulkan beberapa
variabel masalah yang perlu diperhatikan untuk membuat iklim kelas yang sehat
dan efektif, sebagai berikut:
a) Bila situasi kelas memungkinkan
anak-anak belajar secara maksimal, fungsi kelompok harus diminimalkan.
b) Manajemen kelas harus memberi fasilitas
untuk mengembangkan kesatuan dan kerja sama.
c) Anggota-anggota kelompok harus diberi
kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang memberi efek kepada
hubungan dan kondisi belajar/kerja.
d) Anggota-anggota kelompok harus dibimbing
dalam menyelesaikan kebimbingan, ketegangan, dan perasaan tertekan.
e) Perlu diciptakan persahabatan dan
kepercayaan yang kuat antar siswa.
Bila
begitu pengelolaan kelas yang efektif
dan efisien, maka itu berarti tugas yang berat bagi
guru adalah berusaha menghilangkan atau memperkecil permasalahan-permasalahan
yang terkait dengan semua problem pengelolaan kelas, seperti kurangnya
kesatuan, tidak ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, reaksi negatif
terhadap anggota kelompok, moral rendah, kelas mentoleransi
kekeliruan-kekeliruan temannya, dan sebagainya. [9]
BAB
III
KESIMPULAN
Lingkungan belajar yang efektif
cenderung lebih sukses dari pada guru sekadar memerankan diri sebagai figur
otoritas atau penegak disiplin belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif
memungkinkan lahirnya roda penggerak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi
diri, dan internalisasi kontrol dari pada peserta didik.
Mempersiapkan manajemen kelas yang
efektif dapat diorganisasikan ke dalam tiga topik utama seperti berikut:
1. Menetapkan Aturan dan Prosedur
Memikirkan
sejenak tentang apa yang terjadi jika prosedur atau aturan tiba-tiba rusak atau
tidak digunakan lagi. Kelas membutuhkan aturan dan prosedur untuk mengatur
kegiatan. Aturan adalah pernyataan yang menyebutkan apa yang disiapkan untuk
dilakukan. Sementara itu, prosedur adalah cara untuk menyelesaikan pekerjaan
atau kegiatan lainnya, yang sering dibuat dalam bentuk tertulis. Manajemen
kelas yang efektif menghabiskan cukup banyak waktu untuk mengajarkan berbagai
prosedur kepada peserta didik.
Berikut
ini merupakan empat peraturan umum yang meliputi banyak perilaku diruang kelas:
a. Hormati dan bersikap sopanlah kepada semua
orang. Pastikan untuk memberikan teladan yang memadai sehingga baik guru maupun
siswa memahami dengan jelas maksudnya.
b. Panduan yang menekankan tugas-tugas di
Kelas.
c. Menyimak dengan seksama ketika siswa
lainnya sedang berbicara.
d. Mematuhi seluruh peraturan kelas.
4. Menjaga Aturan dan Prosedur
Manajemen
kelas yang efektif pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan prosedur saja,
mengajarkannya dengan cermat kepada peserta didik, dan menjadikan prosedur
tersebut sebagai sesuatu yang rutin, dengan digunakan secara konsisten.
5. Menjaga Konsistensi
Managemen kelas yang
konsisten dalam merencanakan dan melaksanakan prosedur dapat membantu guru
dalam proses pembelajaran dengan cepat dan pasti. Untuk menjaga konsistensi
dalam manajemen kelas, guru dapat mempertimbangkan berbagai hal sebagai
berikut:
a. Komunikasi dengan jelas tugas-tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikannya.
b. Bagaimana cara kerja prosedur untuk
memantau proses belajar peserta didik.
c. Konsisten dalam memeriksa tugas-tugas
yang telah selesai dikerjakan.
d. Memberikan umpan balik yang tepat pada
hasil belajar peserta didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Mustakim,
Zaenal. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pekalongan: STAIN Pekalongan
Press.
Bahri
Djamarah,Syaiful. 2013. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Asdi
Mahasatya.
M.
Evertson, Carolyn. 2011. Manajemen Kelas Untuk Guru Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Mustakim,
Zaenal. 2011. Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Pekalongan: STAIN
Pekalongan Press.
Fathur
Rohman, Pupuh. 2009. Strategi Belajar Mengajar.Bandung:
PT Refika Aditama
Profil
NAMA
: ZUHAIROTUL MAKAH
NIM
: 2023116170
TTL
: BATANG, 05 MEI 1996
ALAMAT
: MASIN WARUNGASEM BATANG
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press, 2009), hlm. 28-29
[2]Pupuh Fathur Rohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm. 104.
[3] Pupuh Fathur Rohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar
Mengajar, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009), hlm. 107-108
[4] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press, 2009), hlm. 3
[5] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, (Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press, 2009), hlm. 43
[6] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi revisi),
(Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 219
[7] Carolyn M. Evertson dan Edmund T. Emmer, Manajemen kelas Untuk Guru
Sekolah dasar, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011) hlm.31-32
[8] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi revisi),
(Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 220
[9] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan zein, Staregi belajar Mengajar,
(Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar