EVALUASI DAN UMPAN BALIK
“HAKIKAT DAN MACAM-MACAM EVALUASI”
(2021 114 071)
KELAS F
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
Jl.Kusuma Bangsa No. 09 Pekalongan ' 0285 412575
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Hakikat dan Macam-Macam Evaluasi ini dengan sebaik mungkin. Meskipun masih banyak kekurangan didalamnya. Dan penulis berterima kasih kepada Bapak Muhammad Hufron, M.S.I. selaku dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar IAIN Pekalongan yang telah memberikan tugas ini kepada penulis..
Penulis harap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis itu sendiri. Kami berharap adanya kritik, saran, dan usul guna memperbaiki makalah yang telah penulis buat. Penulis mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan didalam penulisan makalah tersebut kami mohon maaf.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Pekalongan, September 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
Evaluasi dan Umpan Balik
B. Sub Tema
Hakikat dan Macam-Macam Evaluasi
C. Arti Penting
Sebagai seorang pendidik harus bisa memahami para peserta didiknya dan harus mempunyai evaluasi-evaluasi untuk lebih atau bisa dibilang agar bisa mempunyai pembelajaran yang sesuai apa yang diharapkan. Dengan menerapkan evaluasi-evaluasi dengan teknik-teknik yang pas maka pembelajaran akan lebih baik. Baik untuk perserta didik maupun untuk pendidik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi
Menurut bahasa, kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yakni evaluation; dalam bahasa Arab berarti al-taqdîr (التقدير); dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value, dalam bahasa Arab berarti al-qîmah (القيمة); dalam bahasa Indonesia berarti nilai. Dengan demikian, secara harfiah evaluasi pendidikan adalah penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.
Adapun dari segi istilah, terdapat berbagai definisi yang diungkap oleh para ahli. Di antaranya adalah seperti yang dikatakan Anas Sudijono, yang mengutip Edwind Wandt dan Gerald W. Brown mengatakan “evaluation refer to the act or process to determining the value of something” (evaluasi menunjukkan kepada atau mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.
Sedangkan menurut Rusman, dia mengutip berbagai definisi tentang evaluasi sebagai berikut: Gronlund mengatakan bahwa proses yang sistematis dari pengumpulan, analisis dan interpretasi informasi atau data untuk menentukan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran. Hopkins dan Antes mengatakan evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program pendidikan, dan proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan efektifitas program. MacDonald berpendapat bahwa evaluation is the process of conceiving, obtaining and communicating information for guidance of educational decision making with regard to a specified programme (evaluasi adalah proses memahami, memperoleh dan memberitahukan informasi untuk bimbingan pendidikan dengan membuat keputusan untuk sebuah program yang telah ditetapkan).
Menurut Morrison, evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Dari berbagai definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa evaluasi dalam pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan dengan tujuan yang telah ditentukan
2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.
B. Tujuan Evaluasi dalam pembelajaran
Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru dapat menilai daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan sistem pengajaran yang dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum.
Segala sesuatu yang dilakukan pasti mempunyai tujuan dan funsi yang akan dicapai. Begitu pun dengan evaluasi, ada tujuan dan fungsi yang ingin dicapai. Evaluasi memegang peranan penting dalam proses pembelajaran antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:
a. Membuat kebijakan dan keputusan
b. Menilai hasil yan dicapai para peserta didik
c. Menilai kurikulum
d. Memberi kepercayaan kepada sekolah
e. Memonitor dana yang telah diberikan
f. Memperbaiki materi dan program pendidikan.
Muchtar Buchori mengemukaan bahwa tujuan khusus evaluasi pembelajaran ada dua, yaitu:
1. Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah mengalami proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu.
2. Untuk mengetahui tingkat efesiensi metode-metode pembelajaran yang digunakan pedidik selama jangka waktu tertentu.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa maju dan mundurnya proses pembelajaran peserta didik dapat diketahui dari hasil evaluasi. Dari hasil evaluasi juga kita dapat mengetahui kedudukan mereka dalam kelompoknya dan juga dapat dipakai untuk mengadakan sebuah perencanaan yang realistik dalam mengerahkan dan mengembangkan masa depan mereka. Di samping itu, hasil evaluasi juga dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi metode-metode yang digunakan.
C. Macam-macam Evaluasi
a. Test Penempatan (Placemen Test)
Tes jenis ini dilaksanakan pada awal tahun pelajaran untuk mengukur kesiapan peserta didik dan mengetahui tingkat pengetahuan yang telah dicapai sehubungan dengan pelajaran yang akan disajikan. Dengan demikian, peserta didik dapat ditempatkan pada kelompok yang sesuai dengan tingkat pengetahuan yang dimilikinya. Tentu saja hal ini tidak berlaku pada sistem klasik seperti yang dilakukan di Indonesia. Test seperti ini dapat diterapkan pada sekolah yang menggunakan sistem individual. Test ini biasanya disusun dengan ruang lingkup (scope) yang luas dan memiliki tingkat kesukeran yang bervariasi agar dapat membedekan antara peserta didik yang telah menguasai pelajaran dengan yang belum menguasi pembelajara. Test semacam ini dibuat dengan mengacu norma. Test yang mengaju pada norma itu disebut Test Acuan Norma (Norm-Referenced Test).
b. Test Formatif (Formative Test)
Test jenis ini dilaksanakan ditengah program pengajaran untuk memantau/memonitor kemajuan belajar peserta didik guna memberikan umpan balik, baik kepada peserta didik maupun pendidik. Berdasarkan hasil test ini, pendidik dan peserta didik agar mengetahui apa yang masih perlu dijelaskan kembali agar materi pembelajaran dapat dikuasai lebih baik.
c. Test Sumatif (Summative Test)
Test jenis ini biasanya diberikan pada akhir tahun ajaran atau akhir suatu jenjang pendidikan meskipun maknanya telah diperluas untuk dipakai pada test tengah semester atau akhir semester, dan bahkan pada test akhir pokok pembahasan. Test ini dimaksudkan untuk memberikan nilai yang menjadi dasar penentu kelulusan dan atau pemberian sertifikat bagi yang telah menyelsaikan pelajaran dengan baik.
d. Test Diagnostik (Diagnostic Test)
Test jenis ini bertujuan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik untuk mengupayakan perbaikannya. Sepintas lalu, test ini tampak seperti test formatif, tetapi penyusunannya sangat berbeda dari test formatif atau jenis lainnya. Karena tujuannya adalah mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, harus terlebih dahulu diketahui bagian-bagian dari pembelajaran yang memberikan kesulitan belajar pada peserta didik. Hal ini menunjukan bahwa test formatif harus terlebih dahulu dilaksanakan untuk mengetahui ada tidaknya bagian yang belum dikuasai peserta didik.
D. Fungsi Evaluasi
Dalam proses pembelajaran, terdapat tiga fungsi evaluasi, yaitu :
a. Fungsi Proknostik
Fungsi proknostik adalah evaluasi yang dilaksanakan diawal proses pembelajaran untuk mengetahui kondisi obyektif dari peserta didik. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menentukan posisi peserta didik dalam pembelajaran, misalnya apakah termasuk pemula dalam sebuah materi atau sudah pantas menerima kelanjutan materi tersebut dalam pembelajaran yang akan dilaksanakannya.
Fungsi proknostik juga berguna untuk memprekdisi kompetensi lanjutan yang mungkin dapat cicapai oleh peserta didik. Hal ini berarti hasil evaluasi dapat digunakan sebagai bahan perencanaan kompetensi apa yang dapat dikuasi pada tahap berikutnya. Menyemaratakan kemampuan pembelajaran pada awal proses akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan pembelajaran itu sendiri. Selaku pembelajar, tiap individu berbeda-beda kemampuan dasarnya. Perbedaan itu harus dicermati dan akomondasi dengan memberikan perlakuan yang berbeda juga. Padahal itu meliputi materi lanjutan yang akan dibahas, penugasan, dan penghargaan.
b. Fungsi Diagnostik
Fungsi diagnostik adalah evaluasi yang digunakan untuk menganalisis kemampuan pembelajar pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Fokusnya ialah kompetensi mereka sebagaimana supaya mampu memiliki kompetensi sesuai yang diharapkan. Evaluasi ini berlangsung sepanjang proses pembelajaran. Tujuan utamanya adalah membantu pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri dan evaluasi diagnostik memungkinkan seorang pendidik mempertahankan metode yang digunakan atau segera menggantinya.
c. Fungsi Sertifikasi
Fungsi sertifikasi ini bertujuan untuk menyatakan kedudukan atau peringkat peserta didik dalam sebuah pembelajaran. Evaluasi dilaksanakan di akhir periode pembelajaran seperti di akhir semester, program, paket, atau tingkat. Fungsi sertifikasi dalam evaluasi pembelajaran sama sekali tidak mengiring pembelajar untuk meningkatkan kemampuan akademisnya karena evaluasi tersebut dilaksanakan terakhir. Tujuan hanya menyatakan status dan mendapat laporan hasil belajar atau sertifikat.
E. Manfaat Evaluasi
Evaluasi mempunyai manfaat bagi berbagai pihak. Evaluasi hasil belajar peserta didik bermanfaat bagi semua komponen dalam proses pembelajaran, terutama peserta didik, pendidik, pembimbing/penyuluh sekolah, dan orang tua peserta didik.
a. Manfaat bagi peserta didik
Evaluasi memberikan informasi tentang sejauh mana peserta didik telah menguasai bahan pelajaran yang disajikan pendidik. Dengan informasi ini, peserta didik dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dan sesuai. Terdapat dua kemungkinan bagi peserta didik untuk mengambil sikap dan langkah yang tepat dan sesuai di antaranya:
1. Hasil evaluasi tidak memuaskan
Apabila ternyata hasil evaluasi menunjukan seorang peserta didik belum mencapai tujuan intruksional yang diinginkan, ia dapat motivasi untuk belajar lebih giat lagi dan mencari upaya untuk menutup kekurangannya itu. Meskipun demikian, hasil serupa dapat mempunyai akibat negatif bagi sebagain peserta didik, yakni mereka menjadi putus asa dan motivasi belajaranya menurun atau bahkan hilang sama sekali pembelajaran.
2. Hasil evaluasi memuaskan
Apabila hasil evaluasi memuaskan, peserta didik didorong untuk mengulangi atau bahkan memperbaiki hasil belajarnya supaya dapat memperoleh kepuasan yang serupa di waktu yang akan datang.
b. Manfaat bagi Pendidik
1. Keadaan peserta didik
Karena hasil yang diperoleh dari evaluasi adalah hasil yang ingin dicapai oleh tiap peserta didik, hasil evaluasi tersebut memberikan informasi kepada pendidik tentang hasil belajar tiap peserta didik berserta letak kesulitan belajar yang dialamai oleh mereka.
2. Keadaan Meteri Pembelajaran
Hasil evaluasi jga dapat memberikan gambaran bagi pendidik tentang daya serap peserta didik atas materi pembelajaran yang disajikannya. Misalnya, sebagian besar peserta didik mendapat hasil yang tidak memuaskan pada soal-soal yang menanyakan satu topik tertentu, bebarti topik itu belum dikuasai oleh sebagian besar peserta didik.
3. Keadaan Metode Pengajaran
Hasil evaluasi juga dapat memberi informasi terkait tepat tidaknya metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dalam menyajikan materi.
c. Manfaat bagi Pembimbing/Penyuluh
Bimbingan dan penyulihan umumnya darahkan kepada usaha peningkatan daya serap dan penyesuaian peserta didik dengan lingkungannya. Upaya bimbingan dan penyuluhan akan lebih terarah kepada tujuannya apabila ditunjang oleh informasi yang akurat tentang keadaan peserta didik.
d. Manfaat bagi sekolah
Keberhasilan keiatan pembelajaran ditentukan pula oleh situasi dan kondisi belajar di lingkungan sekolah. Hasil evaluasi yang diperoleh peserta didik dapat dipakai sekolah untuk mengintropeksi diri melihat sejauh mana kondisi belajar dilingkungan sekolah.
Kondisi belajar yang dimaksudkan di sini tidak hanya situasi yang ada selama pembelajaran berlangsung(misalnya suasana tenang), tetapi juga kondisi yang berhubungan dengan perserta didik, pendidik, orang tua peserta didik, penddik yang tingkat pendidikannta rendah, pendidik yang kurang dedikasinya, atau oran tua peserta didik yang acuh tak acuh terhadap perkembangan belajar anaknya merupakan kondisi yang mengisyaratkan kurangnya keberhasilan kegiatan pembelajaran.
e. Manfaat bagi orang tua peserta didik
Semua orang tua ingin melihat sejauh mana tingkat kemajuan yang dicapai anaknya disekolah, kendati pun keinginan tersebut tidak menjamin adanya upaya dari mereka untuk peningkatan kemajuan belajar anaknya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya. Tujuan umpan balik adalah untuk mencari informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas. Umpan balik memiliki fungsi sebagai fungsi informasional, fungsi motivasionl dan komunikasional.
Dalam usaha mendapatkan umpan balik dari anak didik, perlu adanya teknik yang digunakan seperti memancing apersepsi anak didik, memnfaatkan teknik alat bantu yang akseptabel, memilih bentuk motivasi yang akurat, dan menggunakan metode yang bervariasi.
B. Kritik dan Saran
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekungaran dan mungkin kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulisan butuhkan guna perbaikan kedepannya. Kemudian kritik dan saran tidak akan ada artinyanya tanpa diuatarakan.
DAFTAR PUSTAKA
Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Edisi 7. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran (revisi), (Yogyakarta: Matagraf Yogyakarta, 2017)
Rohani, Ahmad dan Abu Ahmadi. Januari 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. Juli 1996. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cet 12. Jakarta: Bumi Aksara
Purwanto, M. Ngalim. 1988. Prinsip-Prinsip dan Teknik-Teknik Evaluasi Pengajaran. Cet 2. Bandung: Remaja Rosda Karya
Biografi Penulis :
Berasal dari SD PEGIRIKAN N 03 lalu melanjutkan ke jenjang lebih tinggi yaitu SMP N 05 ADIWERNA kemudian setelah lulus melanjutkan ke MAN BABAKAN / MAN 01 TEGAL dan sedang melanjutkan kuliah di IAIN PEKALONGAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar