EVALUASI DAN UMPAN BALIK
“HAKIKAT DAN MACAM-MACAM UMPAN BALIK”
Fitri Nisfiyah Nahari
NIM: (2021115270)
KELAS : F
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
bertemakan EVALUASI DAN UMPAN
BALIK yang akan menjelaskan “Hakikat dan Macam-Macam
Umpan Balik”, untuk memenuhi
tugas mata kuliah Strategi Belajar Mengajar dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi kita Nabi Muhammad SAW berserta
keluarga, dan sahabatnya yang telah membawa kita dari zaman yang gelap
gulita ke zaman yang terang benderang ini.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis, untuk itu dalam
kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih kepada :
- Bapak Dr. H.
Ade Dedi Rohayana, M. Ag selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.
- Bapak Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M. Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri Pekalongan.
- Bapak M. Yasin Abidin, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam Institut Agama Islam
Negeri Pekalongan.
- Staf
perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Pekalongan yang telah menyediaan
buku-buku bacaan terkait makalah Strategi Belajar Mengajar.
- Bapak Muhammad
Hufron, M.S.I selaku Dosen mata kuliah Strategi Belajar Mengajar Institut Agama Islam Negeri Pekalongan yang telah memberikan tugas ini
kepada penulis.
- Orang
tua saya yang
telah memberikan dukungan dan doa yang menyertai saya dengan ikhlas.
- Muhammad Irfan selaku pendamping hidup yang telah
setia menemani saya dalam pembuatan makalah Strategi Belajar Mengajar
- Serta
tidak ketinggalan pula teman-teman seperjuangan yang saya cintai.
Dan penulis meminta maaf kepada semua pihak atas kekurangan yang terdapat
dalam penulisan makalah ini, namun demikian penulis selalu berusaha untuk
memberikan yang terbaik. Kiranya makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua
pihak yang membacanya. Terima kasih.
Pekalongan, 03
November 2017
Fitri Nisfiyah Nahari
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Evaluasi dan Umpan Balik
B.
Sub Tema
Hakikat dan Macam-Macam Umpan Balik
C.
Arti Penting Untuk Dikaji
Untuk mencapai target kurikulum yang
telah ditetapkan, guru harus berupaya menerapkan kurikulum secara maksimal dan
efektif. Kegiatan yang paling menentukan dalam keberhasilan penerapan kurikulum
dalam proses pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar.
Didalam kegiatan belajar mengajar,
evaluasi dan umpan balik adalah salah satu hal yang sangat penting yang tidak
bisa ditinggalkan. Hal ini dikarenakan evaluasi dan umpan balik mempunyai
tujuan untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi pembelajaran. Umpan
balik kaitannya dalam proses pembelajaran adalah bentuk komunikasi antara guru
dengan siswa, siswa dengan siswa, maupun siswa dengan dirinya sendiri yang
terintegrasi secara menyeluruh. Dari pesan yang disampaikan maka umpan
balik-lah yang menjadi ukuran keberhasilan dari proses komunikasi yang terjadi
dilingkungan sekolah.
Maka dalam hal ini hakikat dan
macam-macam umpan balik perlu dikaji karena untuk memberikan pemahaman terhadap
pendidik agar tidak sembarangan dalam melakukan umpan balik terhadap siswanya
sehingga tidak menimbulkan kesalahan, pengertian, dan kesesuaian dalam
pelaksanaan pembelajaran. Karena umpan balik merupakan salah satu aspek dalam
melihat mutu lembaga pendidikan sesuai dengan mencapaian target kurikulum yang
telah ditetapkan. Sehingga pembelajaran lebih efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Umpan Balik
Seorang guru perlu mengetahui sejauh
mana bahan atau materi yang telah dijelaskan dapat dimengerti oleh siswa,
karena disinilah tergantung pada guru, apakah ia akan melanjutkan bahan atau
materi selanjutnya ataukah mengulangi lagi penjelasan pada bagian-bagian
tertentu yang siswa belum mengerti. Pada umumnya siswa juga belum tahu sejauh
mana materi yang diterangkan oleh guru dapat ia pahami. Hal ini kiranya dapat
dimaklumi, karena siswa tidak mempunyai waktu yang cukup banyak untuk
mempelajari materi yang baru saja mereka peroleh. Maka dari itu seorang guru
harus sedikit memaksa sehingga siswa dapat mengerti betul-betul materi yang
telah disampaikan. Cari yang paling sederhana adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa pada akhir jam pembelajaran. Dengan cara itu
pengajar akan menemukan bagian materi pembelajaran yang belum tersampaikan
secara jelas. Maka seorang guru harus mengulangi lagi materi yang belum disampaikan
secara jelas pada kesempatan berikutnya. Adapun cara lain yang lebih baik dan akan memberi keterangan yang lebih pasti
adalah mengadakan ujian singkat yang serupa dengan dengan kwis di akhir
pelajaran. Dengan ujian singkat itu siswa dipaksa menuliskan sejauh mana materi
pembelajaran yang telah disampaikan dapat mereka pahami. Sering kali cara
demikian tidak mungkin terlaksana, karena memerlukan waktu yang cukup banyak.
Namun cara tersebut sangat bermanfaat untuk siswa.[1]
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
bahwasannya yang dimaksud dengan umpan balik adalah pemberian informasi yang
diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau
meningkatkan pencapaian hasil pembelajaran. Adapun alat ukur yang dimaksud
yaitu pertanyaan yang diajukan oleh guru kepada siswa seperti kwis, maupun
pekerjaan rumah (PR).
Umpan balik hanya berfungsi
memperbaiki belajar siswa dalam kondisi tertentu saja. Yaitu apabila seorang
guru bersama siswa menelaah kembali jawaban-jawaban tes (umpan balik hasil
tes), baik yang dijawab benar maupun salah oleh siswa, dan diberikan kesempatan
memperbaiki jawaban yang salah.
Kondisi atau keadaan siswa maupun
situasi pengajaran menentukan keberhasilan usaha pemberian umpan balik terhadap
siswa. Berikut ini beberapa ketentuan mengenai umpan balik :
1.
Umpan
balik tidak mempermudah proses belajar jika :
a.
Siswa
sudah mengetahui jawaban yang benar sebelum memberikan jawaban atas soal itu.
Misalnya : mencontek jawaban yang benar dari temannya tanpa membaca atau mengolah
soal itu ke dalam pemikirannya sendiri.
b.
Bahan
yang hendak dipelajari terlalu sukar dimengerti oleh siswa sehingga umumnya
hanya menebak jawaban soal-soal yang diberikan.
2.
Umpan
balik membantu dan mempermudah proses belajar apabila syarat-syarat berikut ini
dipenuhi :
a.
Mengkonfirmasikan
jawaban-jawaban yang benar yang diberikan oleh siswa, dan menyampaikan kepada
siswa seberapa jauh mereka memahami materi belajar yang telah disampaikan.
b.
Mengidentifikasikan
kesalahan serta memperbaikinya atau menyuruh siswa memperbaiki sendiri atas
jawaban yang salah.[2]
Pentingnya
peranan umpan balik juga dikemukakan oleh Wiggins (2008) yang mengingatkan
seorang guru jangan melewatkan pemberian umpan balik terhadap siswanya.
Pemberian umpan balik sangat penting untuk membantu siswa dalam memahami materi
pembelajaran yang telah disampaikan dan untuk memotivasi siswa. Adanya umpan
balik menawarkan kepada siswa berupa informasi untuk mendukung pemahaman siswa
sehingga siswa dapat berfikir mendalam mengenai pembelajaran dan belajar dengan
rasa percaya diri positif.[3]
Umpan balik
tidak sama dengan penilaian, tetapi umpan balik dapat diberikan melalui
evaluasi. Yaitu dengan umpan balik menggunakan evaluasi formatif yang dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk melihat kemajuan belajar
siswa.[4] Umpan
balik hanya dimaksudkan untuk mencari informasi sampai di mana siswa mengerti
materi yang telah dibahas. Selain itu siswa juga diberi kesempatan untuk
memeriksa diri sampai di mana mereka mengerti materi tersebut, sehingga siswa
dapat melengkapi pengertian-pengertian yang belum lengkap atau belum paham.[5]
Pemberian umpan
balik yang efektif bagi seorang guru yaitu harus dapat memberikan bimbingan
kepada setiap siswa tentang bagaimana melakukan perbaikan. Black dan William
menegaskan bahwa “setiap siswa harus diberi bantuan dan kesempatan untuk
melakukan perbaikan. Guru tidak hanya memberikan umpan balikyang mencerminkan
tentang kinerja yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran siswanya, tetapi juga
harus dapat memberikan strategi dan tips tentang cara yang lebih efektif untuk
mencapai tujuan, serta kesempatan untuk menerapkan umpan balik yang diterima
siswa.[6]
B.
Macam-Macam Umpan Balik
Umpan balik yang diberikan kepada
siswa selama pembelajaran berlangsung sangat bermacam-macam, tergantung dari
rangsangan yang diberikan oleh guru. Rangsangan yang diberikan guru
bermacam-macam dengan tanggapan yang bermacam-macam pula dari siswa. Rangsangan
guru dalam bentuk tanya, maka tanggapan siswa dalam bentuk jawab. Lahirlah
interaksi melalui tanya jawab antara guru dengan siswa. Sebaliknya, rangsangan
siswa dalam bentuk tanya, maka tanggapan guru dalam bentuk jawab. Maka jadilah
interaksi dalam bentuk tanya jawab juga. Tetapi interaksi yang terakhir ini,
siswa yang bertanya dan guru yang menjawab atas masalah yang diajukan oleh
siswa setelah diberikan materi pembelajaran.
Interaksi dalam bentuk tanya jawab
dilakukan, dikarenakan asumsi guru bahwa kemungkinan besar sebagian siswa belum
mengerti dan belum menguasai bahan pelajaran yang baru disampaikan. Materi
pelajaran yang terlalu verbal memang cukup sukar untuk dimengerti dan dikuasai
oleh setiap siswa. Salah satu penyebabnya adalah penguasaan bahasa seorang guru
untuk memahami konsep-konsep dari sesuatu materi pembelajaran yang disampaikan
kepada siswa.[7]
Adapun macam-macam umpan balik
antara lain :
1.
Feedback
Positif-Feedback Negatif
Feedback positif adalah respon yang ditunjukkan oleh siswa yang menandakan
bahwa mereka memahami materi yang telah disampaikan dan mereka menerima dengan
baik tanpa menunjukan perlawanan. Contohnya : siswa mengangguk, memperhatikan
dengan serius, mencatat, respensif ketika ditanya.
Feedback negatif adalah respon yang ditunjukkan oleh siswa bahwa
mereka tidak paham materi apa yang telah disampaikan, sehingga respon tersebut
tidak baik. Merupakan perlawanan dari feedback positif. Contohnya : siswa tidak
merespon dengan baik pertanyaan yang
diberikan oleh guru karena ia belum memahami materi yang telah disampaikan.[8]
2.
Feedback
Netral-Feedback Zero
Feedback internal adalah jenis feedback yang sulit untuk dinilai
sebagai respon yang menunjukkan apakah respon tersebut positif ataupun negatif.
Dengan kata lain feedback netral yaitu feedback yang tidak jelas wujudnya. Seperti
: respon siswa yang diam ketika ditanya iya atau tidak oleh gurunya.
Feedback Zero adalah jenis feedback yang sulit dimengerti oleh
seorang guru. Guru tidak tahu harus merespon apa kepada siswanya. Seperti : ada
siswa yang tertawa ketika tidak ada yang lucu saat guru sedang menerangkan
materi pembelajaran di dalam kelas.
3.
Feedback
Internal-Feedback Eksternal
Feedback internal adalah respon yang muncul dari dalam diri siswa.
Misalnya : ketika siswa telah mengatakan sesuatu tapi kemudian ia ingat sesuatu
dan meralat apa yang telah ia katakan, maka dapat kita simpulkan bahwa yang
dikatakan siswa tersebut adalah sebagai hal yang terjadi karena ada feedback
internal pada diri siswa.
Feedback Eksternal adalah respon yang muncul berasal dari siswa.
Dalam hal ini siswa dapat menunjukkan dengan memberikan ekspresi wajah
tertentu, gerak-gerik, perilaku atau bahkan suara-suara yang muncul ketika
komunikasi tengah berlangsung. Misalnya : anggukan kepala pertanda siswa telah
paham apa yang telah diajarkan.
4.
Feedback
Verbal-Feedback Non Verbal
Feedback verbal adalah bentuk feedback yang menunjuk pada bentuk
atau wujud dari apa yang disampaikan seorang guru sebagai reaksi pada suatu
pembelajaran tertentu yang sedang berlangsung. Contohnya : siswa memotong
pembicaraan, nyeletuk ketika seorang guru sedang menyampaikan materi
pembelajaran.
Feedback non-verbal adalah feedback yang menunjukkan wujud bukan berupa
lisan atau tulisan. Contohnya : ekspresi wajah, gerak-gerik, cara duduk cara
berdiri, bentuk senyum dan masih banyak lagi.
5.
Feedback
Langsung-Feedback Tidak Langsung
Feedback langsung adalah feedback yang ditunjukkan langsung ketika
pembelajaran sedang berlangsung.
Feedback tidak langsung adalah feedback
yang disampaikan ketika pembelajaran telah disampaikan.
6.
Feedback
Indirect-Feedback Direct
Feedback indirect adalah feedback yang dalam bentuk tulisan atau
selembaran kertas. Hal ini umpan balik membutuhkan banyak waktu. Seperti :
seorang guru melakukan ujian tertulis terhadap siswa.
Feedback direct adalah feedback yang dilakukan secara langsung
dalam proses pembelajaran. Seperti : seorang guru melakukan tes berupa kuis
secara langsung.
7.
Feedback
Inferential
Feedback inferential adalah feedback yang dilakukan setelah
pembelajaran yaitu siswa menyimpulkan sendiri meskipun tidak secara langsung
akan tetapi cukup relevan dengan materi yang telah disampaikan.[9]
8.
Feedback
Delayed-Feedback Immediate
Feedback delayed yaitu umpan balik yang ditunda, atau feedback yang
disampaikan ketika pembelajaran telah selesai (umpan balik yang diberikan
paling cepat dua hari setelah tes).
Feedback immediate yaitu umpan balik segera, atau feedback yang
ditujukan ketika pembelajaran berlangsung dengan memberikan informasi tentang
jawaban yang benar, tetapi dalam ingatannya masih terdapat jawaban yang salah.
Dengan demikian, baik jawaban yang benar maupun jawaban yang salah bercampur
baur dalam ingatan siswa. Hal ini menampakkan hambatan peserta didik dalam
mengingat jawaban yang benar.[10]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan kajian teoritis yang telah saya paparkan, maka dapat
disimpulkan bahwasannya proses pemberian umpan balik merupakan suatu veriabel
yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran. Karena umpan balik merupakan
pemberian informasi yang diperoleh dari tes maupun yang lainnya yang bertujuan
untuk memperbaiki siswa atau meningkatkan pencapaian hasil belajarnya ataupun
pemberian catatan tertentu untuk siswa yang belum mencapai kriteria pencapaian
hasil belajar.
Umpan balik diterapkan baik dari tingkat pendidikan dasar hingga
tingkat perguruan tinggi. Proses pemberian umpan balik menunjukkan hasil yang
positif dalam meningkatkan hasil belajar. Dalam menerapkan proses umpan balik,
maka pihak pengajar atau guru hendaknya memperhatikan karakteristik kepribadian
siswa. Karakteristik kepribadian
tertentu akan lebih berhasil dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini
diharapkannya kesadaran oleh pihak pengajar atau guru dalam rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aswan,
Zain dan Syaiful, Bahri, Djamarah. 2013. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
PT Rineka Cipta).
Gultom,
Ibrohim. (Vol 1, 21 Maret 1994). Jurnal Pendidikan (Pengaruh Pemberian Umpan
Balik dan Jenis Kelamin Terhadap Hasil Belajar Murid Dalam Bahasa Indonesia).
http://dasarilmukomunikasi.wordpress.com/2012/08/03/jenis-macam-macam-umpan-balik-feedback-4/ , Diakses pada hari Senin, Juni 2013.
http://octoberdian.blogspot.co.id , Diakses pada hari Selasa, 23 Februari 2016.
http://pendidikan-info.blogspot.com/2010/PendekatanPendidikanMenurutPaham.html , Diakses pada 18 September 2010
Mustakim,
Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (Edisi Revisi),
(Pekalongan: IAIN Pekalongan Press).
Rooijakkers, Ad.
1991. Mengajar Dengan Sukses (Petunjuk Untuk Merencanakan dan Menyampaikan
Pengajaran), (Jakarta: PT Grasindo).
Sanjaya, Wina.
2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group).
Profil Penulis
Nama
:
Fitri Nisfiyah Nahari
Tempat,
tanggal, lahir : Tegal, 25
Januari 1997
Alamat :
Jl. Teuku Cikditiro 1 Gg. Randu 1, RT 04/VI Kelurahan Debong Kidul Kecamatan
Tegal Kota Tegal Laka-laka.
Riwayat Pendidikan :
TK Batik 1
MI
Ihsaniyah 01
SMP
Negeri 19 Tegal
MA
Al-Hikmah 2 Brebes
Strata
1 IAIN Pekalongan (Masih dalam Pelaksanaan).
Motto Hidup :
If you can be intelligent be a good person, bismillah.
[1] Ad. Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses (Petunjuk
Untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran), (Jakarta: PT Grasindo,
1991), hlm. 10-11
[2] Zaenal, Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran
(Edisi Revisi), (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 190-191
[3] Ibrahim, Gultom, Jurnal Pendidikan (Pengaruh
Pemberian Umpan Balik dan Jenis Kelamin Terhadap Hasil Belajar Murid Dalam
Bahasa Indonesia), (Vol 1, 21 Maret 1994)
[4]
Wina, Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), hlm. 241-242
[5]
Ad. Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses
(Petunjuk Untuk Merencanakan dan Menyampaikan Pengajaran),... hlm. 11
[6] http://pendidikan-info.blogspot.com/2010/PendekatanPendidikanMenurutPaham.html , Diakses pada 18 September 2010
[7] Syaiful, Bahri, Djamarah, dan, Aswan, Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2013), hlm. 141-142
[8] http://dasarilmukomunikasi.wordpress.com/2012/08/03/jenis-macam-macam-umpan-balik-feedback-4/ , Diakses pada hari Senin, Juni 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar