MAKALAH
REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
Dosen Pengampu : Muhammad
Hufron, M.S.I
Mata
Kuliah : Hadits Tarbawi II
Disusun oleh :
Imam Dzikri
(2021 111 227)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Alam semesta merupakan karunia yang paling besar terhadap manusia, untuk
itu Allah S.w.t. menurut manusia untuk memanfaatkannya dengan baik dan terus
harus ber-syukur kepadanya. Akan tetapi pada kenyataannya lain, malahan terjadi
kerusakan disana-sini akibat perbuatan orang-orang munafiq.
Rosulullah S.a.w. menyuruh untuk menanam kembali apa yang rusak dari
hutan yang telah ditebang dan dirusak. Rosulullah sendiri memuji perbuatan ini
dengan salah satu perbuatan yang terpuji.
Kerusakan lingkungan alam dan atau kurangnya lingkungan hijau dapat
menjadi salah satu sebab terjadinya banjir. Tindakan reboisasi atau penghijauan
juga dapat menjadi cara untuk mencegah banjir. Sebagian orang menyangka bahwa
program penghijauan bukanlah suatu
amalan yang mendapatkan pahala di sisi Allah, sehingga ada diantara mereka yang
bermalas-malasan dalam mendukung program tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hadis
Reboisasi dan Penghijauan.
62- عَنْ أَنَسٍ بِنْ مَالِكٍ قَالَ قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنْ قَامَتْ عَلَى
أَحَدِكُمُ أَلْقِيَامَةُ وَ فِى يَدِهِ فَسْلَةٌ فَلْيَغْرِسْهَا ) . (رواه أحمد
فى المسند, باقى مسند المكثرين, مسند أنس بن مالك)
63- عنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : { مَا
مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ
أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَة } (رواه البخارى فى
الصحيح. كتاب المزارعة. باب فضل الزرع والغرس إذا أكل منه)
Terjemah Hadits
62. Dari Anas
bin Malik berkata , Rasulullah SAW bersabda: “ jika salah satu diantara
kamu sekalian melakukan pengrusakan pada lingkungan sekitarnya, maka tanamlah
kembali padanya”
63. Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a:
Rasulullah Saw. Pernah bersabda, “Akan dipandang sebagai melakukan sedekah,
seorang muslim yang menabur benih & makanan pohon, kemudian manfaat diambil
oleh manusia, burung-burung, atau hewan lainnya” [1]
B. Mufrodhat
Dari Anas bin Malik r.a berkata : عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
Rasulullah Saw bersabda :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Jika datang :
إِنْ قَامَتْ
hari kiamat : الْقِيَامَةُ
dan di dalam tangannya :
وَفِي يَدِهِ
pohon kurma : فَسْلَة
tanamkanlah. : فَلْيَغْرِسْهَا
C.
Biografi Perawi
1. Biografi Imam Ahmad
Namanya
Ahmad bin Hambal Syaibani Al-Marwazi dan biasa dipanggil Abu Abdullah gelarnya
Imam Ahli Sunnah. Di lahirkan di Baghdad tahun 164 H. mencari ilmu di Mekkah,
Madinah, Syam, Yaman, Kufah, Bashrah dan di tempat lain. Berguru kepada Sufyan
bin Uyainah, Ibrahim bin Saad, Yahya Al-Qathan dan kepada yang lain.
Meriwayatkan dari Baghawi, Bukhari, Muslim, Ibnu Abi Dunya.
Karya-karyanya
antara lain: Al-Musnad di dalamnya 40.000 Hadits, Az-Zuhd, Fadailu
Ash-Shahabah, Al-Iman, Al-Manasik, Al-Rad ala Zanadiyah, dan lain-lain.
Mengakhiri hidupnya di Baghdad pada tahun 241 H. Abdul Wahab Al-Warraq berkata:
“Dari yang kami dengar, pelayat jenazah di masa jahiliyah dan masa islam tidak
pernah sebanyak pelayat jenazah Imam Ahmad bin Hambal. Al warqani berkata:
“20.000 dari orang yahudi, nasrani, dan majusi berduyun-duyun masuk islam di
hari wafatnya Imam Ahmad ibn Hambal”. Ahmad bin Khazad al Anthoqi berkata : “
saya melihat dalam mimpi bahwa kiamat telah tiba dan Allah memanggil-manggil
dibawah arsy masuklah wahai Abu Abdullah, Abu Abdullah, Abu Abdullah ke dalam
surga. Saya bertanya kepada malaikat didekat saya siapa gerangan mereka? Dia
menjawab, Malik , Ats-tsauri, Syafe’i dan Ahmad bin Hambal.
2.
Biografi Al-Bukhari
Namanya
Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Mughirah bin Bardizbah. Dan biasa di panggil
Abu Abdullah, terkenal dengan sebutan Bukhari karena dinisbatkan kepada negaranya
Bukhara. Dilahirkan pada tahun 194 H. di Bukhara Khurasan. Ditinggal wafat ayahnya pada usia anak-anak, diwarisi harta
banyak untuk mencari ilmu. Dia seorang tuna netra disaat masih kecil, ibunya
mimpi bertemu Nabi Ibrahim Alaihi salam. Memberi kabar bahwa Allah akan
mengembalikan penglihatannya karena ketulusan do’a ibu, maka pada pagi harinya
dia bisa melihat lagi. Pergi haji pada usia muda bersama ibu dan kakaknya
Ahmad, dan menetap di Mekkah untuk mencari ilmu.
Dia
juga seorang yang kuat hafalannya secara detail, sehingga menjadi tempat
kembali ketika ada perbedaan lafal Hadits diantara ulama, telah menghafal
Al-Qur’an sebelum usia enam belas tahun. Menginfakkan hartanya 500 dirham
setiap bulan untuk mencari ilmu. Mencari ilmu di Mekkah, Madinah, Syam,
Khurasan, Bashrah, Kufah, Baghdad dan Mesir.
Dia
mengumpulkan empat ratus pencari Hadits di Samarkand selama tujuh hari untuk
mengoreksi matan dan sanad Hadits se-maksimal mungkin. Jumlah syaikhnya
mencapai 1080 guru, diantaranya Ahmad bin Hambal, Abu Ashim An-Nabil, Muhammad
bin Isa Ath-Thabai dan Ishaq bin Mansur. Murid-muridnya antara lain: Muslim,
A-at-Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, Al-Baghawi dan An-Nasafi.
Dia
orang pertama yang menyusun Hadits nabawi dengan metode yang ia pakai.
Mengumpulkan 600.000 hadits dengan perawi tsiqat yang di tulis dalam kitab
sahih bukhari selama 16 tahun. Kitab haditsnya paling tsiqat dari Kutub
at-tsittah. Karya-karyanya antara lain: al jami Ash-Sahih, at-thariqh kabir, al
adab al-mufrad, khalqu afali al ibad. Dan pada usia kira-kira 62 tahun dia
wafat di kharthant shamarkand tahun 256 H.[2]
D.
Keterangan Hadis
(Dan ditanganmu semua)
wahai anak Adam (terdapat sebuah dahan pohon kurma) yakni pohon kurma kecil
yang masih sangat kecil. (Jika mampu tidak bediri) dan tempatnya yakni tempat
orang yang duduk (sampai dia menanamkan maka tanamlah).
Al-Haitsamy berkata
kemungkinan yang dimaksud dengan datangnya suatu masa yaitu tanda-tandanya
sebagaimana telah diriwayatkan ketika seseorang mendengar tentang dajjal dan
ditangannya terdapat pohon kurma kecil, maka tanamkanlah, sesungguhnya bagi
manusia itu terhadap kehidupan setelahnya. Maksudnya adalah memberi semangat
secara berlebih agar menanam pohon-pohon dan menggali sungai-sungai untuk
memelihara kehidupan penghuninya sampai kepada penghuni yang lain.[3]
Hadits yang bersumber dari
sahabat Anas bin Malik tersebut memberikan anjuran pada kita untuk menghijaukan
bumi atau menanam sebagai penanggulangan atas kerusakan yang terjadi di bumi
Hadits diatas menjelaskan bahwa orang-orang hendaknya berbuuat baik kepada
lingkungan, maka ia dilarang
berbuat dzalim. Ibnu Rajab berkata, kedzaliman terbagi menjadi 2 macam:
1.
Kedzaliman seorang terhadap
dirinya sendiri
2.
Kedzaliman seorang hamba terhadap
saudaranya yang lain, baik kejahatan tersebut di tujukan pada jiwa, harta,
maupun harga diri seseorang.
Disebutkan pula dalam shahih bukhari
(6534) dari Abu Huraira RA, dari nabi saw beliau bersabda:
مَنْ
كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِاَخِيْهِ, فَلْيَتَحَلَّلْ مِنْهَا قَبْلَ اَنْ
تُؤْ خَذَ حَسَنَا تِهِ, فَاِ نْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَا تٌ, اَخَذَا مِنْ
سَيِّئَاتِ اَخِيْهِ, فَطُرِحَتُ عَلَيْهِ
Artinya: “barang siapa melakukan kedzaliman terhadap saudaranya, maka
hendaklah ia meminta maaf atas perbuatannya itu sebelum diambil darinya segala
kebaikannya. Jika habis kebaikan-kebaikan saudaranya itu, maka
akan dibebankan padanya segala kesalahan-kesalahan saudaranya.”[4]
E. Aspek Tarbawi
Aspek Tarbawi dalam hadits ini kita dianjurkan untuk bercocok tanam dan Kita dianjurkan untuk mengolah
tanah, bercocok tanam dan bekerja sama di bidang pertanian. Tetapi tidak boleh
sampai melalaikan urusan agama.
Amal perbuatan kita akan tetap di timbang walaupun seberat biji sawi, jadi
kita harus banyak berbuat amal kebaikan dengan ikhlas. Salah stunya dengan
menanam tanaman. Diantara manfaat tumbuhan tumbuhan bisa:
1.
Pohon itu bisa menjadi naungan
bagi manusia dan hewan yang lewat.
2.
Buah dan daunnya terkadang bisa
dimakan.
3.
Batangnya bisa dibuat menjadi
berbagai macam peralatan.
4.
Akarnya bisa mencegah terjadinya
erosi dan banjir.
5.
Daunnya bisa menyejukkan pandangan
bagi orang melihatnya.
6. Pohon juga bisa menjadi pelindung dari gangguan
tiupan angin, membantu sanitasi lingkungan dalam mengurangi polusi udara.
BAB III
PENUTUP
Seorang muslim yang menanam tanaman tak akan
pernah rugi di sisi Allah, sebab tanaman tersebut akan dirasakan manfaatnya
oleh manusia dan hewan, bahkan bumi yang kita tempati. Tanaman yang pernah kita
tanam lalu diambil oleh siapa saja, baik dengan jalan yang halal, maupun jalan
haram, maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang
diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita.
Pohon bisa menjadi
pelindung dari gangguan tiupan angin, membantu sanitasi lingkungan dalam
mengurangi polusi udara, dan masih banyak lagi manfaat tanaman dan pohon yang
tidak sempat kita sebutkan di lembaran sempit ini. Jika demikian banyak manfaat
dari REBOISASI, maka tak heran jika agama kita memerintahkan umatnya untuk
memanfaatkan tanah dan menanaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-kutub
Al-sittah. (Riyadh: Darus Salam,2000) hlm.1605
Az-Zabidi,
Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 1997), Muhammad Sa’id
Mursi, Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,
2007),
http://ghufron-dimyati.blogspot.com/2012/04/d10-62-moya-shofa.html
[1]
Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Al-Bukhari, (Bandung: PT. Mizan Pustaka,
1997), hlm. 200.
[2] Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-tokoh
Besar Islam Sepanjang Sejarah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2007), hlm.
341-352.
[3]
http://ghufron-dimyati.blogspot.com/2012/04/d10-62-moya-shofa.html
[4]
Al-kutub Al-sittah. (Riyadh: Darus Salam,2000) hlm.1605
Siti Nur Fitriana 2021 111 257
BalasHapusAssalammualaikum wr. wb.
didalam makalah dijelaskan bahwa illegal logging itu dilarang, akan tetapi dizaman sekarang ini banyak orang yang melakukannya. Nah, menurut pemakalah bagaimana cara menyikapi hal tersebut. selanjutnya apa hubungan antara manusia dan alam sekitar jika ditinjau dari dunia pendidikan? tolong jelaskan dan berikan contohnya. kemudian apa kiat-kiat agar kita bisa menjauhi perbuatan dzalim dan dapat menumbuhkan sikap cinta lingkungan serta apa manfaatnya???
terima kasih
Wassalammualaikum wr. wb.
sudah dijelaskan bahwa dalam surat al-rum ayat 41 manusia adalah penyebab kerusakan di bumi. jadi hal ini sebenarnya timbulkarena mereka manusia kurang merasa puas dalam memenuhi kebutuhan dan hawa nafsu mereka sehingga demi pemuas hawa nafsu mereka rela meneksplorasi semua yang ada dibumi termasuk tumbuh-tumbuhan, jadi menurut hemat saya pandangan ini perlu dirubah,, ada satu kata mutiara ulama' salaf yaitu orang muslim itu ringan biaya hidupnya. hubungan manusia sangat erat dengan alam sekitar karena dari alam sekitar manusia bisa belajar untuk memahami keagungan Allah, seperti dalam surat Al-aghosyiah ayat 17-20.
Hapusadpun kiat-kiatnya secara umum ada dua yaitu dari segi agama dan dari segi sosial, dari segi agamaa kita bisa dengan menyadari dan memahami surat Al-Qoshos yang membolehkan kita memncari dunia sesuai kebutuhan dan jangan merusak lingkungan, kemudian dari segi sosial kita bisa menyadari bahwa jika kita melakukan ilega loging maka kita dapat menggangu kenyamanan hidup orang lain.
siti surahmi
BalasHapus2021 111 260
assalamualaikum wr,wb
Manusia mengemban amanat kekhalifahan dimuka bumi, dengan kemampuan akal manusia bisa berbuat mengelola alam semesta dengan penuh kebebasan, dari pernyataan tersebut kebebasan apa yang di maksud dan adakah batasan-batasan dalam kebebasan mengelola alam semesta ini. mohon di jelaskan dan berikan contohnya,
terimakasih
wasalamualaikum wr,wb,
kembali lagi kita harus menelaah Al-quran, surat Al-qashos ayat 77, islam memang memahami kebebasan berfikir karena itu merupakan salah satu dari lima maqosidus syaria (khifdzu din, nasl, aql, nafs, dan mal), namun kembali lagi kita harus menelaah Al-quran, surat Al-qashos ayat 77 yang jelasa-jelas melarang umat islam untuk merusak. sebagai mana kita juga ketahui bahawa hak kita itu selalu tidak akan lepas dari tanggung jawab kita kepada hak ummum. contoh mengurangi sistem ladang berpindah, menggunakan sistem tebang pilih, sering melakukan penghijauan.
HapusAssalamu'alaikum wr wb.
BalasHapusNama: Anita Kumala
Nim: 2021 111 364
Kelas: A
Pemakalah yang terhormat.. .
Apabila kita dihadapkan pada suatu masalah Contohnya saja: Salah satu pabrik buku atau pengusaha furniture memerlukkan banyak sekali bahan dasar kayu dan harus menebang sekian ribu pohon.. Meskipun mereka tdk dikatakan sebagai ilegal loging dan sudah mempunyai izin resmi akan tetapi penebangan pohon tersebut juga termasuk merusak keseimbangan alam.. .Lah menurut pandangan pemakalah bagaimana menyikapinya ?
Terima kasih.. .
dalam kasus ini menurut kami, setiap perusahaan yang memeliki surat izin pastilah dalam prodkusinya semisal pabrik buku atau pengusaha furniture pasti diatur ddengan undang-undang tertentu yang sudah dirancang untuk semaksimal mungkin mengurangi kerusakan, dan kalau terjadi kerusakan dan ternyata itu masih dalam koridor peraturan tadi maka itu dpat dimaklumi dan bisa diperketat lagi peraturan yang sudah ada, namun kalau yang terjadi itu karena memang disengaja artinya kongkalikong antara badan perizinan dan pengusaha maka itu jelas-jelas dilarang. jadi pada hakikatnya kita manusia wajib berusaha untuk menjaga dan kalau ternyata terjadi sesuatu diluar jangkaun uasaha manusia itulah takdir Allah.
Hapusassalamualaikum,,,
BalasHapusnim 2021111360
pemakalah yang saya hormati, banjir dijakarta terjadi hampir setiap tahun. salah satu penyebabnya adalah rusaknya hutan sehingga terjadi erosi dan menyebabkan banjir
,, nah bagaimana cara kita menjaga alam yang sudah terlanjur rusak tersebut???? bagaimana cara memotivasi pesertya didik kita agar mau menjaga lingkungan hidup???
mulai melakukan penghijauan sedikit demi sedikt, adapun cara memotivasi mereka bisa dengan, menjelaskan tentang arti pentingnya penghijauan baik dari segi agama maupun sosial.
BalasHapus