KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Strategi
Pembelajaran
Dosen pengampu : Moh. Hufron,M.S.I
Disusun Oleh :
1.
INDITARISKA AGUSTIA (342111070)
2.
UMU ARINI JIHAN (342111093)
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM KI AGENG PEKALONGAN
(STIKAP) YMI
WONOPRINGGO
TAHUN 2013
BAB I
PENDAHULUAN
Belajar
dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama
lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada pembelajaran.
Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar. Begitu seterusnya,
saling terkait, tak dapat berdiri sendiri- sendiri.
Perbedaan
belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan masalah belajar
lebih menekankan pada siswa dan proses yang menyertai dalam rangkan perubahan
tingkah lakunya. Ada pun pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya
untuk membuat siswa dapat belajar.
Belajar
mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai eduktif. Nilai eduktif mewarnai
interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan
memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
Berdasarkan
uraian diatas, maka kelompok kami akan membahas sekilas tentang makalah yang
berjudul Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian strategi belajar mengajar
Secara umum strategi mempunyi pengertian suatu garis-garis besar
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus
dijadikan pedoman buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil
sesuai dengan yang di harapkan.
1.
Mengidentifikasi
serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan
keperibadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.
Memilih
sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup
masyarakat.
3.
Memeilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam
menunaikan kegiatan mengajar.
4.
Menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi
hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik
buat penyempurnaan sistem instrusional yang bersangkutan secara keseluruhan.
B.
Klasifikasi strategi belajar mengajar
Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan
dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan
seperti berikut:
1.
Konsep
dasar strategi belajar mengajar.
Meliputi hal-hal sebagai
berikut : a) menentukan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku, b)
menetukan pilihan perkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar
mengajar, c) memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar, dan d)
menerapkan norma dan kriteria keberhasilan belajar mengajar.
2.
Sasaran
kegiatan belajar.
Setiap kegiatan belajar
mengajar mempunyai sasaran atau tujuan itu bertahap dan berjenjang mulai dari
yang sangat operasional dan konkret, yakni tujuan intruksional khusus
dan tujuan intruksional umum, tujuan kurikuler, tujuan nasional, sampai
kepada tujuan yang bersifat universal.
3.
Belajar
mengajar sebagai suatu sistem
Merupakan seperangkat
komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Meliputi
komponen: tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi.
Peran guru:
pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, administrator, dll.
Untuk itu wajar guru memahami dengan segenap aspek pribadi anak didik seperti :
1.
Kecerdasan
dan bakat khusus
2.
Prestasi
sejak permulaan sekolah
3.
Perkembangan
jasmani dan kesehatan
4.
Kecenderungan
emosi dan karakternya
5.
Sikap
dan minat belajar
6.
Cita-cita
7.
Kebiasaan
belajar dan bekerja
8.
Hobi
dan penggunaan waktu senggang
9.
Hubungan
soaial di sekolah dan di rumah
10.
Latar
belakang keluarga
11.
Lingkungan
tempat tinggal
12.
Sifat-sifat
khusus dan kesulitan anak didik.
4.
Hakikat
proses belajar.
Belajar adalah proses
perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan
adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan
maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan
belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan
belajar mengajar, tanggung jawab guru. Jadi, hakekat belajar, adalah perubahan.
5.
Entering
behavior siswa.
Hasil kegiatan belajar
mengajar tercermin dalam perubahan perilaku, baik secara material-subtansial,
stuktural-fungsional, maupun secara bihavior. Untuk kepastianya seorang guru
seharusnya mengetahui tentang karakteristik perilaku anakndidik sat mereka mau
masuk sekolah dan mulai dengan kegiatan belajar mengajar dilangsungkan, tingkat
dan jenis karakteristik perilaku anak didik yang telah dimilikinya ketika mau
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Itulah yang dimaksudkan dengan entering
behavior siswa.
Menurut Abin Syamsuddin,
entering bahavior akan dapat diidentidfikasi dengan cara:
a.
Secara
tradisional, telah lazim para guru mulai dengan pertanyaan mengenai bahan yang
pernah diberikan sebelum menyajikan bahan
baru.
b.
Secara
inovatif, guru tertentu di berbagai lembaga pendidikan yang memiliki atau mampu
mengembangkan instrumen pengukuran prestasi belajar dengan memenuhi syarat,
mengadakan pre-tes sebelum mereka mulai mengikuti program belajar mengajar.
6.
Pola-pola
belajar siswa.
· Signal learning : proses penguasaan pola-pola dasar perilaku
bersifat tidak sengaja dan tidak disadari tujuannya.
· Stimulus-Response (S-R) learning : diperoleh dari trial and errorm
respon diperkuat dengan reinforcement dengan adanya reward.
· Belajar rangkaian: belajar menghubungkan satuan ikatan S-R yang
satu dengan yang lain, terjadi bila terbentuk hubungan antara beberapa SR, yang
satu terjadi setelah yang satu lagi(contiguity).
· Verbal association: menghubungkan SR yang satu dengan yang lain.
· Discrimination learning: belajar mengadakan pembedaan, mengadakan
seleksi dan pengujian diantara dua perangsang atau sejumlah stimulus yang diterima kemudian memilih
pola respon yang sesuai.
· Belajar konsep:belajar pengertian, berdasarkan kesamaan ciri-ciri
dari sekumpulan stimulus dan objeknya ia membentuk konsep.
· Rule learning: belajar membuat generalisasi, hukkum dan kaidah.
Belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan
kaidah-kaidah logika formal (induktif, deduktif, analisis, sintesis, asosiasi, diferensiasi,
komparasi, dan kausalitas).
· Problem solving: belajar merumuskan dan memecahkan masalah.
7.
Memilih
sistem belajar mengajar.
Berbagai sistem
pengajaran/pendekatan yang menarik perhatian dan memotivasi bagi siswa adalah :
Ø Inquiry-discovery learning.
Adalah belajar mencari
dan menemukan sendiri. secara garis besar prosedurnya adalah simulation,
problem stadtement, data collection, data processing, verification atau
pembuktian, generalization.
Ø Expository learning.
Dalam sistem ini guru
menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematis, dan
lengkap, sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencerna saja secara tertib
dan teratur.
Ø Mastery learning.
Dalam kegiatan mastery
learning ini guru harus mengusahakan upaya-upaya yang dapat mengantarkan
kegiatan anak didik ke arah tecapainya penguasaan penuh terhadap bahan
pelajaran yang diberikan. Dalam hal ini Dr. Suharsimi Arikunto (1988;35)
mengemukakan dua buah kegiatan, yaitu kegiatan pengayaan dan kegiatan
perbaikan. Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa-siswa
kelompok cepat sehingga siswa-siswa tersebut terjadi lebih kaya pengetahuan dan
keterampilannya atau lebih mendalami bahan pelajaran yang sedang mereka
pelajari. Sedangkan kegiatan perbaiakan adalah kegiatan yang diberikan pada
siswa-siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru,
dengan maksud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajaran
tersebut.
8.
Pengorganisasian
kelompok belajar.
Memperhatikan berbagai
cra pendekatan atau sistem belajar mengajar, di sarankan pengorganisasian
kelompok belajar anak didik sebagai berikut.
ü N 1. Pada situasi yang exstrem, kelompok belajar itu mungkin hanya
seorang.
ü N 2. Ntuk kelompok kecil sekitar dua sampai dua puluh orang, metode
belajarnya bisa diskusi atau seminar.
ü N lebih dari 40 orang. Kalau kelompok belajar lebih 40 orang,
pesertanya digabung biasanya disebut audience.
9.
Pengelolaan
atau implementasi proses belajar mengajar.
1.
Perencanaan
2.
Pengorganisasian
3.
Pengarahan
4.
Pengawasan
C.
Implementasi belajar mengajar
Proses belajar mengajar adalah suatu sapkek
dari lingkungan sekoah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi
agar kegiatan beljar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan itu
turut menentukan lingkungan itu membantu kegiatan belajar. Lingkungan belajar
yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk
belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang
diharapkan. Salah satu faktor yang mendukung kondisi belajar di dalam
suatu kelas adalah job description proses belajar mengajar yang berisi
serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
siswa. Sehubungan dengan hal ini, job description guru dalam implementasi
proses belajar mengajar adalah:
1.
Perencanaan
intruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan
organisasi belajar.
2.
Organisasi
belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas-fasilitas atau
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya
proses belajar mengajar.
3.
Menggerakkan
anak didik yag merupakan usaha memancing, membangkitkan, dan mengarahkan
motivasi belajar siswa.
4.
Supervisi
dan pengawas, yakni usaha mengawasi, menunjang, membantu, menugaskan dan
mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan intruksional
yang telah didesain.
5.
Penelitian
yang lebih bersifat penafsiran (assesment) yang mengandung pengertian yang
lebih luas dibanding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut
menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan
pengajaran itu sendiri, dan keduanya mempunyai saling ketergantung satun sama
lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik, akan menciptakan
situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal
keberhasilan pengajaran.
Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar,
meningkatkan prestasi belajar siswa, mereka memerlukan pengorganisasian proses
belajar yang baik. Proses belajar mengajar merupakan suatu rentetan kegiatan
guru menumbuhkan organisasi proses belajar mengajar yang efektif, yang
meliputi: tujuan pengajaran, pengaturan penggunaan waktu luang, pengaturan
ruang dan alat perlengkapan pelajaran di kelas, serta pengelompokan siswa dalam
belajar.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Ø Pengertian konsep dasar belajar mengajar.
Secara
umum strategi mempunyi pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan
dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum
kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ø Klasifikasi belajar mengajar.
·
Konsep
·
Sasaran
KBM
·
Belajar
sebagai sistem
·
Hakikat
proses belajar
·
Entering
behavior siswa
·
Pola
belajar siswa
·
Memilih
pendekatan belajar mengajar
·
Pengorganisasian
kelompok belajar
·
Implementasi
pbm.
Ø Implementasi belajar mengajar
Lingkungan
belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa
untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang
diharapkan. Salah satu faktor yang mendukung kondisi belajar di dalam
suatu kelas adalah job description proses belajar mengajar yang berisi
serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah Saiful
Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ani%20Widayati,%20S.Pd.,%20M.Pd./STRATEGI%20BELAJAR%20MENGAJAR%20AKUNTANSI.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar