HADITS TARBAWI
MEMANFAATKAN PANCA INDERA UNTUK MENCARI ILMU
tiyas prasetyo 2021214403
KELAS : L
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas segala nikmat dan karunia Nya, makalah yang berjudul: Memanfaatkan Panca Indra Untuk Mencari Ilmu ini dapat diselesaikan. Sholawat serta salam kami curahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad saw.
Makalah ini menjelaskan tentang bagaimana Allah menciptakan panca indra pendengaran kepada manusia agar manusia dapat menggunakanya untuk kebaikan seperti mencari ilmu. Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak komperensif. Disamping itu, apabila dalam makalah ini didapat kekurangan dan kesalahan baik dalam pengetikan maupun isinya maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran guna memyempurnakan makalah ini.
Pekalongan, 4 Maret 2016
Penulis
BAB II
PEMBAHASAN
Hadits Tentang Memanfaatkan Panca Indera untuk Mencari Ilmu
1. Hadis
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ يَقُوْلُ : نَضَّرَ اللهُ إِمْرَاَءً سَمِعَ مِنَّا شَيْأً فَبَلَغَهُ كَمَا سَمِعَ فَرُبَّ مُبَلِّغُ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ, قَالَ أَبُوْعِيْسَى هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَقَدْ رَوَاهُ عَبْدِ اْلمَالِكُ بِنْ عُمَيْرِ عَبْدِ الرَّحْمنِ بِنْ عَبْدِ اللهِ
2. Terjemah
“Dari Abdullah bin Mas’ud ra dia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami,lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain)sebagaimana yang dia dengar,maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami dari pada orang yang mendengarnya”. (HR.At-Tirmidzi).
3. Mufrodat
Indonesia
|
Arab
|
Berseri/melezatkan/menikmatkan
|
نَضَّرَ
|
Seseorang
|
إِمْرَاَء
|
Mendengar
|
سَمِعَ
|
Sesuatu
|
شَيْأ
|
Menyampaikan
|
فَبَلَغَه
|
Lebih paham/ Paham
|
أَوْعَى
|
Dari kita
|
مِنْ
|
Orang yang mendengar
|
سَامِع
|
4. Biografi rowi
a. Abdullah Ibn Mas’ud.
Abdullah Ibn Mas’ud adalah Abdullah Ibnu Mas’ud Ibn Ghafil Ibn Habib Al-Mudzaly, seorang sahabat Nabi yang dahulu pernah bersumpah setia kepada Bani Zuhra.
Ibu beliau bernama Ummu Abdillah bin Abu Daud Ibn Sau-ah yang juga memeluk Islam dipermulaan Islam.
Beliau meriwayatkan sejumlah 848 hadits. Bukhari dan Muslim menyepakati sejumlah 64 hadits 21 diantaranya diriwaatkan oleh Bukhary sendiri dan 35 diantaranya oleh Muslim.
Beliau wafat di Madinah pada tahun 32 H dan dikembumikan di Baqi’.
b. Imam Abu Daud rahimahullahu Ta’ala.
Imam Abu Daud rahimahullahu Ta’ala adalah Imam Sulaiman bin Al-Asy’asy bin Ishaq Al Asadi As-Sijistani.Beliau telah melakukan rihlah untuk mencari ilmu hadits, mengumpulkan, serta telah menyusun kitab dalam jumlah yang banyak.Beliau menulis hadits yang diriwayatkan dari para ulama kawasan Irak, Syam, Mesir, dan Khurasan.Lahir pada tahun 202 H dan wafat di Basrah pada malam hari tanggal 16 Syawwal 275 H.
5. penjelasan hadis.
Hadits tersebut menggambarkan pentingnya kedudukan ilmu dalam pandangan islam, karena ‘mendengar’ sendiri merupakan salah satu proses mangetahui sebuah ilmu. Sehingga Rasulullah meninggikan derajat seseorang yang mau mendengarkan sesuatu dari beliau, yang kemudian menyampaikan sebagai mana yang telah ia dengar, sehingga akan banyak orang yang mengetahui dari apa yang ia dengar dan ia sampaikan. Hal ini berarti adanya anjuran untuk memanfaatkan panca indera dalam mencari ilmu.
Semakin banyak kita mendengar, melihat, dan berfikir dengan menggunakan panca indera, maka semakin banyak ilmu yang akan kita peroleh. Dan Allah memberikan pendengaran dan penglihatan agar manusia dapat berfikir dan bersyukur.
6. Ayat Pendukung
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."
Maksud ayat ini adalah, Allah mengajari kalian apa yang sebelumnya tidak kalian ketahui, yaitu sesudah Allah mengeluarkan dari perut ibu kalian tanpa memahami dan mengetahi sesuatu apa pun. Allah mengkaruniakan kepada kalian akal untuk memahami dan membedakan antara yang baik dan yang buruk. Allah membuka mata kalian untuk melihat apa yang tidak kalian lihat sebelumnya, dan memberi kalian telinga untuk mendengar suara- suara sehingga sebagian dari kalian memahami perbincangan kalian, serta memberi kalian mata utuk melihat berbagai sosok, sehingga kalian dapat saling mengenal dan membedakan. وَالأفْئِدَةَ maksudnya adalah hati yang kalian gunakan untuk mengenal segala sesuatu, merekamnya dan memikirkannya sehingga kalian memahaminya.
Lafadz لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ‘’agar kamu bersyukur’’, maksudnya adalah kami berbuat demikian pada kalian, maka bersyukurlah kalian kepada Allah atas hal-hal yang dikaruniakan-Nya kepada kalian, bukan bersyukur kepada tuhan-tuhan dan tandingannya. Janganlah kalian menjadikan sekutu-sekutu bagi Allah dalam bersyukur, karena Allah tidak memiliki sekutu dalam melimpahkan nikmat-nikmatnya kepada kalian.
7. Aspek tarbawi.
Dari uraian di atas dapat di ambil beberapa aspek tarbawi sebagai berikut:
1) Panca indera sangat penting dalam mencari ilmu terutama pada alat pendengaran.
2) Sebelum kita menyampaikan kabar kepada orang lain hendaklah kita memperhatikan, memeriksa dan menghafal kemudian berhati-hati saat menyampaikan kabar tersebut kepada orang lain.
3) Kejujuran dan kebenaran adalah sesuatu yang akan membawa pada kemuliaan dan kebahagiaan.
4) Orang yang berilmu dituntut untuk mengamalkan ilmu yang telah ia dapatkan.
BAB III
PENUTUP
Panca indra adalah anugerah dari Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu kita harus memanfaatkan semaksimal mungkin agar dapat bermanfaat bagi kita. Dan menggunakan panca indera kita untuk hal-hal yang positif agar kita dapat mengambil khikmahnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shidieqy ,Teungku Muhammad Hasbi.Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits.(Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra. 1999).
Djunaedi Soffandi,wawan. Syarah Hadits Qudsi.(Jakarta: Pustaka Azzam, 2003).
Http://www.nasehatislam.com, diakses tanggal 28 Februari 2016.
Muhammad,abu jafar bin Jarir Ath-Thabari. Tafsir Ath-Thabari.jilid 16. (Jakarta:Pustaka Azzam. 2009).
Profil penulis
Nama
|
:
|
Tiyas prasetyo
| |
Nim
|
:
|
2021214403
| |
Ttl
|
:
|
Klaten 17 oktober 1995
| |
Alamat
|
:
|
Bodeh, mundu, tulung, klaten.
| |
Hobi
|
:
|
Traveling. Mendaki
| |
Pendidikan
|
:
|
SD N 1 sedayu
Mts N jatinom
Ponpes Darusy Syahadah
STAIN pekalongan
| |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar