HADITS TARBAWI
"AL-QUR’AN dan AS-SUNAH SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUN"
Nama :Meidiana Safitri
Nim : 2021214413
Kelas : L
TARBIYAH / PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN ) PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat hidayah-Nya kepada kita semua. Solawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya.
Pada kesempatan ini kami telah menyelesaikan makalah Hadits Tarbawi II dengan judul ‘Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan” semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya, disamping itu apabila dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya, maka penulis dengan senang hati menerima isinya, saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan penulisan berikutnya.
Pekalongan, 14 MARET 2016
Penulis
A. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah proses transformasi pengetahuan meuju ke arah perbaikan, penguatan, dan penyempurnaan semua potensi manusia. Oleh karena itu, pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi oleh tebalnya tembok sekolah dan juga sempitnya waktu belajar kelas. Pendidikan berlangsung sepanjang hayat dan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja manusia mau dan mampu melakukan proses pendidikan.
Dalam rangka menghidupkan kembali tradisi keilmuan yang telah dibangun nabi diperlukan penggalian kembali konsep dan pemikiran yang bersumber dari Al-Qur’an, hadits, dan pemikiran jenius dari tokoh-tokoh muslim, khususnya di bidang pendidikan agar mendapatkan formulasi baru dan segar tentang kependidikan melalui kajian-kajian serius dan kesinambungan. Dasar pijakan rasionalnya adalah bahwa kemunduran umat Islam sangat terkait dengan kemunduran pendidikan itu sendiri. Masyarakat yang maju akan membuat pendidikan menjadi maju dan demikian juga pendidikan yang maju akan membawa masyarakat menjadi kreatif dan maju pula. Ada hubungan timbal balik antara kemajuan pendidikan dan kemajuan masyarakat sehingga memajukan keduanya menjadi tanggung jawab mulia umat Islam yang tidak boleh ditunda-tunda.
Islam sangat memperhatikan terhadap perkembangan jiwa manusia terutama pengawasan yang menyeluruh terhadap pendidikan yang meliputi pendidikan terhadap individu dan masyarakat.
B. PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi (bahasa) kata al-qur’an merupakan masdar yang maknanya sinonim dengan kata qira’ah (bacaan). Al-qur’an dengan arti qira’ah ini, sebagaimana dipakai dalam ayat 17-18 surat Al-Qiyamah :
ان علينا جمعه وقرانه فاذا قرانه فاتبع قرانه
“sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacakannya,maka ikutilah bacaannya itu.”
Secara istilah Al-Qur’an adalah kalam mu’jiz yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dalam mushaf yang diriwayatkan dengan mutawattir,membacanya adalah ibadah.”
a) Al-Qur’an sebagai Sebab dari semua sebab
Pengamatan menunjukkan adanya keserasian dan keseimbangan luar biasa dalam hokum alam. Sebenarnya hal ini merupakan pantulan dari Allah maha pencipta dan maha kuasa yang menguasai alam sekalian itu.
Keserasian dan keseimbangan itu menurut Al-Qur’an adalah sebagai refleksi dari tanda-tanda kebasaran Allah,sesuai firmannya:
“yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yangtidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang adalah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi,niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan suatu cacat dan penglihatnmu itupun dalam keadaan payah”. (67:3-4)
b) Manusia dan proses belajar
Al-Qur’an mengajarkan bahwa kemajuan beragama terjadi melalui proses belajar dan amat menekankan pada pentingnya proses belajar.
Wahyu pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad yaitu: memerintahkannya agar memaca dan mencari ilmu pengetahuan tentang rahasia dan sifat kekuasaan tuhan,karena tanpa pengetahuan ia tidak akan mengenal Tuhan dan rahasia ke-Agung-an dan ke-Maha-Kuasa-an-Nya. Firman tersebut jelas menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki manusia agar mengenal-Nya melalui perwujudan dan kegaiban-Nya dalam alam semesta.
c) Penalaran induktif
Al-Qur’an telah meletakkan dasar penalaran indiktif,yang dapat membebaskan pikiran abstrak dunia lama dari mana manusia tidak akan dapat memahami kepercayaan agama yag samar-samar dan pemikiran yang abstrak.
Al-Qur’an juga menyambung mata rantai yang penting yang menghubungkan antara dunia lama dan dunia modern. Al-Qur’an meletakkan dasar ilmu pengetahuan pada fakta-fakta kongkret yang dapat dilihat panca indera lewat presepsi panca indera pula.
Oleh karena itu Al-Qur’an membimbing manusia kearah tujuan yang benar dengan menunjukkan bahwa tujuan akhir hidupnya itu bersama Allah SWT.
Berikut ilmu-ilmu yang terdapat pula dalam Al-Qur’an :
1. Kosmologi
Adalah titik awal dari ilmu pengetahuan dalam islam. Ilmu ini berhubungan dengan keajaiban ciptaan Allah baik yang berada di luar maupun didalam alam semesta. Al-Qur’an menyebutkan hakikat tertinggi alam semesta ini dalam firman-Nya:
Allah tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya);tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang dilangit dan dibumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang dihadapan mereka dan dibelakang mereka,dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi lagit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya,dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (2:255)
Hal ini menunjukkan bahwa Allah adalah kekuatan yang mengendalikan, yang menjadi titik pusat Jagat Raya ini.
Mempelajari Al-Qur’an telah meningkatkan pengetahuan dan penelitian yang menyebabkan tumbuhnya berbagai cabang ilmu pengetahuan dan,dan telah mengungkapkan berbagai aspek dari jagat raya.
B. Pengertian AS-Sunnah
Pengertian sunah menurut Sahabat dan Ulama Salaf
Secara etimologi sunnah berupa perkataan,perbuatan atau persetujuan atau sesuatu yang shahih yang diriwayatkan dari perbuatan Rasulullah yang harus diikuti dan diteladani.
Sunnah sebagai sumber ilmu pengetahuan. Sunnah merupakan sumber kedua setelah Al-Qur’an bagi fiqih dan hukum islam. Sunnah juga merupakan sumber dakwah dan bimingan bagi seorang muslim. Ia juga merupakan sember ilmu pengetahuan religious (keagamaan), humaniora(kemanusiaan) dan social yang dibutuhkan umat.
C. TEORI PENGEMBANGAN
Al-Qur’an berusaha mengangkat derajat kepada kedudukan yang tinggi dengan memberikan kemampuan kepadanya untuk melihat dan memahami tanda-tanda yang benar dan kebesaran Allah,kemudian memantulkan kembali atas kebesaran dan kemahakasaan-Nya,sebagaimana firmannya:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada tuhan selain Dia,yang menegakkan keadilan para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada uhan melainkan Dia,Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.(3:18)
ayat ini memberikan bukti bahwa hanya orang berilmu yang memiliki pemahaman yang mampu melihat hakikat yang ada dibalik struktur kebendaan dari alam semesta yaitu Kekuasaan yang Haq dan segala sesuatu yang lain berada dibawah bayangan-Nya. Mereka yang tidak mampu melihat Kebenaran Hakiki dalam alam semesta,akan kehilangan rasa keadilan dan kekuatan pemahaman yang oleh Allah telah dianugerahkan kepada mereka.
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat : “sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang Khalifah dimuka bumi”… Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. (2:30-31)
Setelah manusia diciptakan, dia tidak ditinggalkan dalam keadaan ke bodohan dan hidup merana diatas bumi tanpa daya melainkan dianugerahi Allah pengetahuan dan pengertian terhadap unsure-unsur alam semesta agar dapat menggali dan memanfaatkan kekayaan yang ada dibumi dan dilangit bagi kesejahteraan hidupnya.
Hal ini merupakan kehormatan besar bagi umat manusia:
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,Kami angkut mereka didaratan dan dilautan,Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk yang telah Kami ciptakan”. (17:70)
Jadi inilah tantangan tetapi juga panggilan Tuhan kepada manusia untuk menaklukan lapisan ruang angkasa dan menjelajahi langit. Akan tetapi tanpa kekuasaan dan kebeseraran-Nya manusia tidak akan mampu melakukannya.
Jelaslah bahwa Al-Quran memberikan kepada manusia kunci ilmu pengetahuan tentang dunia dan akhirat.
D. Aspek Tarbawi
1) Sebagai manusia harus selalu memegang teguh keimanan dengan menghilangkan segala keraguan terhadap-Nya
2) Sebagai umat islam kita harus selalu belajar dan menuntut ilmu agar kita dapat lebih mengenal Pencipta kita,mlalui ilmu yang kita punya.
3) Sebagai generasi muda,hendaklah selalu melakukan inovasi dan observasi terhadap alam dengan bersumber pada Al-Qur’an dan sunnah.
E. PENUTUP
Bahwa sebagai makhluk beragama,kita harus senantiasa memegang teguh ajaran agama kita. Dan sebagai umat islam,kita harus menghilangkan segala keraguan yang ada mengenai ke-Agung-an dan ke-Besaran-nya melalui Al-Qur’an dan sunnah.
Dan perlu kita yakini pula,bahwa semua ilmu dan sumber pengetahuan berasal dari Al-Qur’an dan sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
Sam’ani sya’roni,tafkirah ulum al-qur’an (AL-Ghozali Putra; 2013)
Afzalurrahman,al-qur’an sumber ilmu pengetahuan (Jakarta; 2000; PT RHINEKA CIPTA.
Dr.yusuf Al-Qhardawy,assunah sebagai sumber ilmu pengetehuan dan peradaban(Jakarta Timur; PUSTAKA AL-KAUTSAR;1998)
BIOGRAFI PENULIS
Nama lengkap : Meidiana safitri
Alamat : Pringlangu gang 6 RT/RW:05/02 Kelurahan Pringrejo Kecamatan Pekalongan Barat
Riwayat Pendidikan :
Minu buaran tahun 2005
Smp Negeri 14 pekalongan tahun 2008
Smk Negeri 2 Pekalongan jurusan bisnis menejemen tahun 2011
Sedang menempuh S1 jurusan Tarbiyah di Stain Pekalongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar