OBJEK PENDIDIKAN LANGSUNG
“Pendidikan Pertama Terhadap Anak”
Q.S. Luqman:31 ayat 17.
Sinta Setia Sukma (2021115226)
Kelas : A
FAKULTAS TARBIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN (IAIN)
2016
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN (IAIN)
2016
KATA PENGANTAR
Puji Allah SWT kami
panjatkan seraya memohon pertolongan dan hidayah kepada-Nya. Shalawat dan salam
kami haturkan kepada Rasulullah Muhammad salallahu ‘alaihi wasallam sebagai
pelita penerang, uswatun khasanah dan sebagai khatam al-anbiya wa al-mursalin.Penulis bersyukur kepada Illahi
Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufiq-Nya kepada penulis sehingga
makalah yang berjudul “OBJEK PENDIDIKAN LANGSUNG” Tafsir Tarbawi telah
terselesaikan tepat waktu.
Ucapan terima kasih
penulis sampaikan pula kepada kedua Orang tua yang slalu mendukung dan memeberi
semangat. Terimakasih kepada Pak Ghufron.M.S.I. selaku dosen pengampu mata
kuliah Tafsir Tarbawi yang telah memberikan ilmunya, serta rekan-rekan semua.
Kemudian kritik pembaca terhadap
makalah ini sangat diharapkan. Kritik tersebut penulis terima sebagai bahan
perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Akhirnya saran dari semua pihak akan
penulis terima dengan baik, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pekalongan, 03 November 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Lukman adalah nama
dari seorang yang selalu mendekatkan hatinya kepada Allah dan merenungkan alam
yang ada dikelilingnya, sehingga dia mendapat kesan yang mendalam, demikian
juga renungannya terhadap kehidupan ini, sehingga terbukalah baginya rahasia
hidup itu sehingga dia mendpat hikmat.
Arti hikmat ialah
kesan yang tinggal dalam jiwa manusia dalam melihat pergantian diantara suka
dan duka hidup, melihat kebahagiaaan yang dicapai sesudah perjuangan melawan
hawanafsu dan celaka yang didapati,oleh orangyang melanggar garis-garis
kebenaran yang mesti ditempuh. Sehingga seumpama seorang yang dalam perjalanan,
masih ditengah jalan orang itu, namun disebut “Al-Hikam” sebab itu dikenal
jugalah Luqman ini disebut dengan sebutan LUQMAN AL-HAKIM (Luman Ahli Hikmat).
Sebagaimana
kebiasaan al-Quran, terutama pada surat-surat yang diturunkan di Makkah, dalam
surat ini diperingatkan lebih dahulu siapa orang yang akan mendapat petunjuk
dan rahmat Tuahan. Yaitu orang-orang muhsinin, yaitu orang-orang yang dlam
hidupnya selalu bertujuan hendak berbuat baik, berbuat baik ini dibuktikan
dalam praktek sehari-hari, dengan mengerjakan sembahyang, untuk menguatkan
hubungan dengan Allah. Mengeluarkan zakat untuk mengeratkan hubungan dengan
manusia, dan merekapun yakin bahwa dibelakang hidup yang sekarang ini, akan ada
hidup akhirat.
Sesudah diberi
ingat kepada manusia tentang kebesaran Tuhan, sebagai pencipta langit dan bumi,
barulah diceritakan tentang luqman yang mndapat hikmat itu. Lalu diurakan
beberapa wasiatnya kepada puteranya, untun jadi pegangan hidup bagi manusia.
Wasiat luqman kepada puteranya hanya terdri dari pada 7 ayat saja. Tetapi dalam
ayat yang tujuh itu tersimpanlah dasar-dasar ilmu pendidikan, yag akan
berubah-ubah selama manusia hidup didunia ini.
Dalam kesempatan
kali ini pemakalah akan menguraikan tentang “Objek Pendidikan Langsung” yang
terkandung dalam Q.S. Luqman:31 ayat 17.
B. Judul
Judul yang akan saya bahas kali ini adalah Objek Pendidikan
Langsung (Pendidikan Pertama terhadap anak) dalam surat Luqman ayat 17.
C. Nash dan
Terjemahan
يَا
بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Terjemah:
Hai
anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Teori
Anak adalah amanah dari Allah Swt yang harus dijaga
dengan sebaik-baiknya. Layaknya sebuah amanah, ia akan dimintai pertanggungjawabannya.
Hal itulah yang dilakukan oleh seorang ibu, dan tentunya oleh orang tua di
manapun juga. Peranan orang tua sangat besar untuk menjadikan anak-anaknya
tumbuh sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Terutama pendidikan pertama di dalam keluarga. Pendidikan keluarga
memiliki peranan yang sangat besar dalam menumbuhkembangkan anak-anak.
Pendidikan dari keluarga (orang tua) inilah yang dapat memberikan pondasi yang
kuat untuk membentengi anak-anaknya agar tidak salah dalam pergaulan di masa
yang akan datang.Baik buruknya tingkah pola dan perilaku seorang anak, ada
peran dari orang tua, lingkungan, pendidikan, ataupun segala hal yang ditangkap
dari indra seorang anak. Untuk itu, sangat beruntung bagi mereka, para orang
tua yang bisa terus mendampingi anak-anaknya dalam masa tumbuh kembangnya.
Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang
pertama dan utama bagi tumbuhkembang anak. Tujuannya adalah untuk memelihara,
melindungi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena
keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang paling utama dikenal oleh anak
sehingga disebut lingkungan pendidikan pertama dan utama.
Pentingnya pendidikan dalam keluarga sangat jelas
karena merupakan wahana pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, berbagai
strategi dalam pendidikan di lingkungan keluarga sesuai dengan tumbuhkembangnya
sang anak[1]. Seperti
yang dijelaskan dalam Q.S. Luqman ayat 17.
يَا
بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ
وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Terjemah:
Hai
anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).
B. Tafsir
1.
Tafsir
Al-Misbah
“wahai anakku, laksanakanlah sholat dan perintahkanlah mengerjakan
yang ma’ruf dan cegahlah dari kemungkaran terhadap apa yang menimpamu,
sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan.”(QS. Luqman
[31]:17)
Luqman as. Memberikannasehatkepada
anaknya nasehat yang menjamin kesinambungan Tauhid serta kehadiran ilahi dalam
kalbu sang anak. Beliau beliau berkata sambil tetap memanggilnya dengan
panggilan mesra: Wahai anakku sayang, laksanakanlah shalat dengan
sempurna syarat, rukun dan sunnah-sunnahnya. Dan disamping engkau memperhatikan
dirimu dan membentenginnya dari kekejian dan kemungkaran, anjurkan pula orang
lain berlaku serupa, karena itu, perintahkanlah secara baik-baik siapaun yang
mampu engkau ajak mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah mereka dari
kemungkiran. Memang, engkau kan mengalami banyak tantangan dan rintangan dalam
melaksanakan tuntunan Allah, karena itu tabah dan bersabarlah dalam
melaksanakan aneka tugasmu. Sesungguhnya yang demikian itu yang sangat tinggi
kedudukannya dan jauh tingkatanya dalam kebaikan yakni shalat, amr ma’ruf
dan nahi munkar atau dan kesabaran termasuk hal-hal yang diperintah Allah
agar diutamakan, sehingga tidak ada alasan untuk mengabaikannya.
Nasehat luqman
diatas menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan amal-amal saleh yabf puncaknya
adalah shalat, serta amal-amal kebajikan yang tercermin dalam amr ma’ruf
nahimunkar, juga nasehat berupa perisai yang membentengi seseorang dari
kegagalan yaitu sabar dan tabah.
ma’ruf adalah yang terbaik menurut pandangan umum suatu masyarakat, dan
telah mereka kanal luas, selama sejalan dengan al-khair (kebajikan),
yaitu nilai-nilai ilahi. Munkar adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh mereka serta
bertentangan dengan nilai-nilai ilahi.
Kata (صبر) shabr yang bermakna menahan, dari
makna menahan lahir makna konsisten/ketabahan, karena yang bersabar
menahan diri pada suatu sikap. Seseorang yang menahan gejolak hatinya, dinamai
bersabar.[2]
2.
Tafsir
Al-Azhar
wahai anaku! dirirkanlah sembahyang dan menyuruhlah berbuat yang
ma’ruf dan mencegah berbuat yang mungkar, dan sabarlah atas appun yang menimpa
engkau” (pangkal ayat 17).
Untuk memperkuat pribadi dan mneguhkan hubungan dengan Allah
untuk rasa syukur kepada Tuhan atas
nikmat dan perlindungan nya yang selalukita terima, dirikanah sembayang. Dengan
sembahyang kita melatih lidah.hati dan
seluruh anggota badan selalu ingat kepada Tuhan. Dalam agama kita islam telah
ditentukan bahwa wajib kita mengerjakan sembahyang itu sekurang-kurangnya lima
kali sehari semalam; jangan kurang! Lebih boleh! Dapatlah kita hitungkan
sendiri betapa besar kesannya kepada jiwa kalau nama Allah selalu jadi sebutan
: “Allahu Akbar, Alhamdulillah, Subhanallah: dengan merundukkan badan ketika
ruku’, dengan mencecahkan kening ketika sujud, dengan tegak yang lurus tidak
melenggong kekiri-kanan, kita akan mendapat kekuatan pribadi, lahir dan batin,
moral dan mental.
Sudah jelas bahwa sembahyang berjamaah adalah 27 kali pahalanya dari
pada sembahyang sendiri. Bahkan diantara Ulama, sebagai Imam Ahmad bin Hambal,
mengatakan bahwa sembahyang wajib berjamaah, walaupun hanya dua orang. Menurut
Imam Abu Hanifah, jiran mesjid sembahyang hendaklah dimesjid. Hikmatnya ialah
agar pribadi jangan lepas dari masyarakat. Maka apabila pribadi telah kuat
karena ibadah, terutama tiang agama, yaitu sembahyang lakukanlah tugas
selanjutnya, yaitu berani menyuruhkan berbuat yang Ma’ruf. Ma’ruf ialah
perbuatan baik yang diterima baik oleh masyarakat. Berusahalah engkau jadi
pelopor dari perbuatan yang ma’ruf itu. Orang yang telah teguh kokoh pribadinya
karena ibadah, terutama sembahyang, dia akan berani menyampaikan kebenaran
kepada sesama manusia, sekedar ilmu dan kesanggupan yang ada padanya. Sekurang-kurangnya
menyuruh anak dan istri mengerjakan sembahyang. Sesudah itu hendaklah berani
pula menegur mana perbuatan yang munkar, yang tidak diterima olehg masyarakat.
Berani mengatakan yang benar, walaupun pahit. Tinggal lagi kebijaksanaan. Yaitu
membungkus obat kinine yang pahit dengan gula, demi untuk terlepas dari pada
kerongkongan saja.
“sesungguhnya yang demikiaan itu adalah termasuk yang
sepenting-penting pekerjaan.” ( ujung ayat 17) yakni kalau kita ingin hendak
jadi manusia yang berarti dalam pergaulan itu didunia ini. Sembahyang peneguh
pribadi diamar ma’ruf nahi mungkar dalam hubungan dengan masyarakat, dan sabar
untuk mencapai apa yang di cita-cita.[3]
3.
Tafsir
Al-Qhurtubi
“Hai anakku dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya
yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). (QS. Luqman
[31]:17)
Dalam
ayat ini ada tiga masalah, yaitu: Pertama:
Firman Aallah SWT, ( الصلوةاقميبنى)“Hai anakku, dirikanlah shalat”.
Luqman berwasiat kepada anaknya dengan ketaatan-ketaatan paling besar, yaitu
shalat, menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang yang mungkar.
Kedua: Firman Allah SWT, ( مااصابكواصبرعلى) “Dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu,” mengandung anjuran untuk merubah kemungkaran sekalipun anda
mendapatkan kemudharatan.
Ketiga: Firman Allah
SWT ,( ذالك من عزم الاموران) “Sesungguhnya yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” Ibnu Abbas r.a berkata: Diantara
hakikat keimanan adalah bersabar atas segala yang tidak diinginkan. [4]
C.
Aplikasi dalam kehidupan
Pendidikan pertama terhadap anak
adalah dimulai dari nasihat orang tuanya seperti dalam surat luqman ayat 17,
beliau menasihati anaknya dalam kehidupan sehari-hari yaitu,hendaknya kita
mendirikan sholat, karena dengan sholat
kita melatih lidah, hati dan seluruh anggota badan selalu ingat kepada
Tuhankita, yaitu Allah SWT. Juga menunaikan zakat dan beramal kepada sesama
yang membutuhkan, dan melakukan perbuatan yang ma’ruf dan menjauhi perbuatan
yang mungkar dalam hubungan masyarakat, serta bersabar dalam Meraih Cita-cita
kita.
D.
Aspek Tarbawi
a.
Perintahkan kepada anak agar senantiasa
mengerjakan sholat sesuai dengan syariat islam.
b.
Beramal kepada sesama mansuia yang membutuhkan.
c.
mengajarkan anak agar berani menyerukan kebaikan dan mencegah
kepada kemungkaran.
d.
Mengajarkan anak supaya bersabar dalam
mencapai cita-cita.
BAB III
PENUTUP
Pendidikan dalam keluarga merupakan pendidikan yang
pertama dan utama bagi tumbuhkembang anak. Tujuannya adalah untuk memelihara, melindungi anak sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Karena keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang paling utama dikenal oleh anak sehingga disebut lingkungan pendidikan pertama dan utama.
Dalam surat Luqman ayat 17, Luqman as. Memberikan nasehatkepada anaknya nasehat yang menjamin kesinambungan Tauhid serta
kehadiran ilahi dalam kalbu sang anak.
danmenyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang yang mungkar. Ma’ruf ialah perbuatan baik yang diterima
baik oleh masyarakat. Berusahalah
engkau jadi pelopor dari perbuatan yang ma’ruf itu.
DAFTAR PUSTAKA
Quraish, M
Shihab,2006, Tafsir Al-Misbah, Jakarta:
Lentera Hati.
DR. Haji Abdul Malik
Abdul Karim Amrullah(HAMKA),1982, Tafsir
Al- Azhar, jakarta:pustaka panjimas.
Abdul, Faturrahman
Hamid,2009, Al-Qhurtubi Syaikh Imam, Jakarta: PUSTAKA AZZAM.
BIODATA
Nama : Sinta
Setia Sukma
Alamat :
Pajomblangan, kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan
Pendidikan :TK Muslimat
NU Kebaran
MI WS Kebaran
SMP NU
Pajomblangan
MA SS
Proto
IAIN
Pekalongan (semester 3)
[1]
http://www.dakwatuna.com/2014/05/26/51901/pendidikan-keluarga-pendidikan-pertama-untuk-anak.
02/11/1016. pukul 12.47.
[2] M.
Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2006). hlm.
137-138
[3]
DR. Haji Abdul Malik Abdul Karim Amrullah(HAMKA), Tafsir Al- Azhar
(jakarta:pustaka panjimas, 1982) hlm.132-133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar