METODE PENDIDIKAN UMUM
“ METODE PERSUASIF”
QS.ALI-IMRAN Ayat 133
Iklimatul Janah
(2021115304)
Kelas : D
JURUSAN TARBBIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas segala
kemudahan yang diberikan kepada penulis , sehingga dapat menyelesaikan makaalah
ini dengan waktu yang tepat. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa
tercurahkaan untuk baginda Nabi Muhammad SAW,yang kita nantikan syafaatnya di
Yaumul Kiyamah.
Ucapan terimakasih pula penyusun
sampaikan kepada :
1. Ayah
dan Ibu yang senantiasa memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis.
2. Bapak
Muhammad Ghufron, M.S.I, selaku dosen matakuliah Tafsir Tarbawi I, yang telah
memberikan amanah untuk menyelesaikan tugas ini
3. Teman-teman
yang senantiasa memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari , bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Baik dari
segi penyusunan dan pemilihan kata . Oleh karena itu, penulis mengharap saran
dan kritik dari pembaca yang membangun ,sebagai bahan evaluasi agar dalam tahap
penyusunan lebih baik lagi.
Semoga makalah tafsir tarbawi ini
bermanfaat bagi masyarakat luas pada umumnya, dan bagi para mahasiswa
khususnya.
Pekalongan,
25 Nopember 2016
Iklimatul
janah
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Permasalahan yang
seringkali kita jumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama islam. Kita
sebagai pendidik tertuju bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara
baik sehingga diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Disamping masalah
lainya yang sering didapati adalah kurangnya perhatian guru agama terhadap
variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya peningkatan mutu pengajaran
secara baik. Metode Persuasif dalam konteks pembelajaran umum dapat mengajak,
mendorong atau juga bisa mengarahkan untuk siswa melakukan hal baik, positif /
sesuatu yang membuat siswa menjadi sadar
akan pentingnya suatu hubungan dalam hal interaksi dalam lingkungan sosial
maupun lingkungan agamanya.
B.
Judul
Metode
Pendidikan Umum”Metode Persuasif” QS Ali-Imran Ayat 133
C. Nash dan artinya
لِلْمُتَّقِينَ أُعِدَّتْ وَالأرْضُ السَّمَاوَاتُ عَرْضُهَا وَجَنَّةٍ رَبِّكُمْ مِنْ مَغْفِرَةٍ إِلَى وَسَارِعُوا
. dan bersegeralah kamu
kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
D.
Arti
penting dikaji
Ayat
ini menerangkan bahwa seruan manusia untuk segera bertaubat meminta ampunan
kepada Tuhannya. Karena akan ada surga bagi orang-orang yang bertakwa.ayat ini
sangat berkaitan dengan metode pendidikan umum khususnya metode persuasif
dimana kita harus bisa mengajak , mengarahkan menuju kejalan kebaikan,menjauhi
larangan-larangan_Nya dan mematuhi apapun yang menjadi perintah-Nya supaya kita
selalu di jalan yang diridhoi Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
TEORI
Pengertian Metode
berasal dari Bahasa Yunani
methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan
dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat
untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Persuasif
merupakan salah satu strategi komunikasi yang penting
dalam berinteraksi dengan orang lain. Metode persuasif Persuasi dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap/pendapat
atau membujuk agar berbuat sesuatu. Dalam karangan persuasi penulis berusaha
membujuk, mengarahkan, menyarankan atau mendorong pembacanya untuk berbuat
sesuatu. Jika dalam argumentasi yang menjadi sasaran utama adalah logika, maka
yang menjadi sasaran utama persuasi ialah emosi pembaca- meski logika seperti
pada argumentasi juga tidak kalah pentingnya
B.
TAFSIR
1.
Tafsir ibnu katsir
Allah ta’ala
berfirman, “Dan bergegaslah kamu menuju ampunan dari tuhanmu dan surga yang
luasnya seluas langitdan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.”
Maksudnya,sebagaimana neraka disediakan
bagi orang-orang kafir. Ada pendapat yang mengatakan bahwa maksud firmanAllah
ta’ala, “seluas langit dan bumi” merupakan pemberitahuan betapa luasnya surga
itu, sebagaimana Allah berfirman ketika menerangkan sifat surga, “bagian
dalamnya dari sutra.” Lalu, bagaimana dugaanmu dengan bagian luarnya. Adapula
pendapat yang mengatakan bahwa lebarnya surga itu seperti panjangnya, karena ia
berbentuk kubah dan berada dibawah ‘arsy. Maka lebar sesuatu yang berbentuk
kubah atau bulat adalah sama dengan panjangnya. Hal itu ditunjukan pula oleh
keterangan yang terdapat dalam sahihain, “apabila kamu memohon surga kepada
Allah maka pintalah surga firdaus, karena ia merupakan surga yang paling tinggi
dan paling luas. Dari firdauslah memancar aneka sungai surga. Atap firdaus
adalah ‘arsy Ar-Rahman”
Ahmad
meriwayatkan dalam musnadnya, “heraclius menulis surat kepada Nabi SAW.yang
isinya, ‘sesungguhnya andamengajaksaya kepada surgayang luasnya seluas langit dan
bumi. Lalu, dimanakah neraka?’ maka Nabi SAW bersabda,’Maha suci Allah.
Dimanakah malam apabila siang datang?”
Al
Bazar meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, “seseorang datang kepada
rosulullah SAW. Kemudian bertanya, ‘bagaimana pendapat engkau mengenai firman
Allah, ‘surga yang luasnya seluas langit dan bumi,’ lalu dimanakah neraka?’
Nabisaw. Bersabda, ‘bagaimana menurutmu apabila malam datang dan merembahi
segala perkara, maka dimanakah siang?’ orang itu menawab, ‘ditempat yang dikehendaki
Allah.’ Nabi saw. Bersabda,’ demikian pula dengan neraka. Ia berada pada tempat
yang dikehendaki Allah SWT. “yakni, demikianlah bila kita tidak menyaksikan
malam tatkala siang datang, maka hal itu tidak memastikan tidak beradanya malam
pada suatu tempat, meskipun kita tidak tau dimana malam itu berada.
Demikianpula dengan neraka. Ia berada pada tempat yang dikehendaki Allah
ta’ala.[1]
2.
Tafsir al-Misbah
Ketaatan yang diperintahkan oleh ayat yang
lalu, dapat terlaksana tanpa upaya yang sungguh-sungguh, misalnya sekedar
melaksanakan yang wajib dan mengabaikan yang sunnah atau anjuran . Atau cukup
menghindari yang haram, tetapi melaksanakan yang makruh. Sekadar memohon ampun
atas kesalahan dan dosa besar dan tidak mengingat lagi dosa kecil atau hal yang
kurang pantas. Ayat ini, menganjurkan peningkatan upaya itu bagaikan satu
perlombaan dan kompetisi yang memang merupakan salah satu cara peningkatan kualitas. Karena itu bersegeralah kamu bagaikan
ketergesaan seorangyang ingin mendahului yang lain menuju ampunan dari tuhanmu dengan
menyadari kesalahan dan berlombalah mencapai, yaitu surga yang sangat agungyang
lebarnya, yakni luasnya selebar seluas langit dan
bumi yang disediakan untuk al-mutaqqin, yakni orang-orang yang telah mantab
ketakwaanya, yang taat melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-nya.
Yang dimaksud
dengan lebar surga disini adalah luasnya, dan luas yang
dimaksud adalah perumpamaan. Ia tidak harus dipahami dengan arti harfiyahnya.
Dalam benak kita-manusia- tidak ada sesuatu yang dapat menggambarkan keluasan,
melebihi luasnya langit dan bumi, maka untuk menggambarkan betapa luasnya
surga, Allah memilih kata-kata selebar langit dan bumi. Disisi
lain,sedemikian luasnya sehingga ketika mendengar bahwa lebarnya saa sudah
demikian, maka bagaimana pula panjangnya.
Perumpamaan yang diberikan oleh Al-Qur’an ini mengundang kaum muslimin agar
tidak mempersempit surga dan merasa atau menyarankan bahwa hanya diri atau
kelompoknya saja yangakan memasukinya surga sedemikian luas,
sehingga siapapun yang berserah dirikepadanya, Insyaallah akan mendapat tempat
yang luas disana.[2]
. 3.
Tafsir al Maraghi
Bersegeralah melakukan
amal yang dapat menyampaikan kepada ampunan tuhan atau dosa-dosa kalian, yang
dapatmemasukan kalian ke surga yang luasnya disediakan oleh Allah untuk orang
yang mau bertaqwa, melaksanakan perintah-perintahnya serta menjauhi
larangan-larangannya. Untuk itu beramalbaiklah dan bertaubatlah dari perbuatan
disa seperti melakukan riba dan sebagainya.dan bersedekhlah kepada orang
sengsara yang membutuhkan pertolongan.
Diriwayatkan bahwa
heraclius, raa Romawi yang mengirimkan utusan kepada Nabi saw. Dengan membawa
sepucuk surat dari beliau yang didalamnya tertera, “engkau melalui surat
mengajak kami ke surga yang luasnya bagai langit dan bumi, lalu dimanakah
neraka?” maka Rasulullah SAW.bersabda “subhanallah (maha suci Allah) dimanakah
malam hari bila siang datang?” (maksud beliau bahwa cakrawala berputar, maka
terjadilah siang hari pada salah satu sisi alam, sedang malam hari terjadi pada
sisi lainya yang berhadapan. Demikian pula masalah tadi yaitu surga berada
disebelah atas dan neraka berada di bawah).
Abu muslim berkata,
sesungguhnya yang dimaksud dengan kata Al- Ardu disini adalah harga yang
diajukan untuk suatu barang jualan, artinya harga surga tersebut seandainya
dijual sama dengan harga langit dan bumi.maksudnya keagungan kadar dan
fungsinya yang benar lagi agung, sehingga tidak ada sesuatupun yang
menyamainya, betapapun agungnya ia.
اُعِدَّتْ لِلمُتَّقِيْنَ yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Dalam ayat ini
terdapat bukti yang menunjukan bahwa surga itu sekarang telah diciptakan dan
tempatnya diluar jagadraya ini. Sebab ayat telah membuktikan bahwa surga lebih
besar dibanding jagad.[3]
C.
Aplikasi
dalam Kehidupan
Dalam konteks pendidikan, seorang pendidik
seharusnya selalu menerapkan sebuah metode, salah satu metodenya adalah
persuasif dimana pendidik harus bisa mengajak, memengaruhi, dan meyakinkan
peserta didiknya agar tercapainya tujuan pendidikan.
D.
Aspek
Tarbawi.
a. Selalu ingat terhadap sang pencipta dalam hal apapun.Ingat
bahwa semua mahluk akan kembali kepada-Nya
b. Senantiasa bertakwa kepada Allah SWT
c. Pendidik dituntut unruk mengarahkan,
mengingatkan ke jalan yang baik
d. Pendidik Mampu memotivasi diri sendiri
sebelum memotivasi orang lain.
e. Segara bertaubat ketika berbuat dosa.
f. Akan ada surga bagi orang yang bertakwa
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Metode persuasif Persuasi dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap/pendapat
atau membujuk agar berbuat sesuatu. Dalam karangan persuasi penulis berusaha
membujuk, mengarahkan, menyarankan atau mendorong pembacanya untuk berbuat
sesuatu. Jika dalam argumentasi yang menjadi sasaran utama adalah logika, maka
yang menjadi sasaran utama persuasi ialah emosi pembaca- meski logika seperti
pada argumentasi juga tidak kalah pentingnya. Dalam konteks pendidikan metode
persuasif bisa diterapkan dengan mengajak, mengarahkan anak didik menuju kearah
baik, menuju kemajuan peradaban pendidikan yang lebih maju lagi.
DAFTAR PUTSTAKA
M.Quraish
Shihab.2004. Tafsir al-Misbah.Ciputat,Tanggerang.Lentera
Hati
Abubakar,bahrun dan
hery noer Aly. 1993. Tafsir al- Maraghi.Semarang. PT. Karya
Toha Putra Semarang
Ar-Rifa’i,Muhammad nasib.1999 Tafsir
ibnu Katsir.Jakarta.Gema Insani
-
See more at:
http://www.tafsir.web.id/2013/01/tafsir-ali-imran-ayat-133-143.html#sthash.5Uv4O3Ts.dpuf
BIODATA
PENULIS
Nama : iklimatul janah
Alamat : Ds. Kebojongan, Kec.Comal,
Kab.Pemalang
TTL : Pemalang, 04 Maret 1997
Pendidikan
: SD N 03 KEBOJONGAN
SMPN 05 COMAL
MA NASRULLAH AMPELGADING
IAIN PEKALONGAN (dalam proses)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar