STRATEGI PEMBELAJARAN
“TUJUAN DAN MANFAAT STRATEGI PEMBELAJARAN”
Susi Susanti
2021115215
KELAS F
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
PRAKATA
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada baginda Nabi agung
Muhammad SAW, semoga kita semua termasuk umat yang mendapat syafaat di Yaumul
Akhir nanti. Aamiin.
Makalah tentang “Tujuan
dan Manfaat Strategi Pembelajaran”, dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Muhammad Ghufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi
Belajar Mengajar yang telah memberikan watu dan mengizinkan penulis
menyelesaikan makalah ini dengan semampu penulis. Serta teman-teman yang telah
mendukung sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Dengan menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi bahasa, analisis materi
kajian maupun cara penulisannya. Maka dari itu penulis sangat mengharap kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
para pembaca pada umumnya. Aamiin.
Pekalongan, 12 Oktober 2017
Susi Susanti
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Strategi pembelajaran merupakan komponen
penting dalam sistem pembelajaran. Strategi pembelajaran terkait dengan
bagaimana materi disiapkan, metode apa yang terbaik untuk menyampaikan materi
pembelajaran tersebut dan bagaimana bentuk evaluasi yang tepat digunakan untuk
mendapatkan umpan balik pembelajaran. Namun, strategi pembelajaran yang menjadi
sorotan dekade terakhir adalah bagaimana guru dapat merancang strategi itu agar
para siswa dapat menikmati pembelajaran dengan menyenangkan. Karena otak
berpikir hanya mampu berfungsi secara optimal, jika stimulus dari luar
lingkungan (terutama guru) sangat menyenangkan.
Walaupun secara teoritis seorang guru
telah paham tentang langkah-langkah oprasional suatu strategi pembelajaran.
Namun, belum tentu seorang guru akan mampu berhasil menerapkan strategi
tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Keberhasilan guru menerapkan
suatu strategi pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru menganalisis
kondisi pembelajaran yang ada, seperti tujuan pembelajaran dan manfaat. Hasil
analisis dari strategi suatu pembelajaran terhadap kondisi pembelajaran
tersebut dapat dijadikan pijakan dasar dalam menentukan strategi pembelajaran
yang akan digunakan.
B.
Judul
Tema :
Strategi Pembelajaran
Sub tema : Tujuan dan Manfaat Strategi Pembelajaran
C.
Arti penting untuk di kaji
Dalam konteks
ini, mengapa sangat perlu dikaji mengenai tujuan dan manfaat Strategi
pembelajaran karena strategi pembelajaran memiliki keterkaitan yang kuat dengan
tujuan dan manfaat pembelajaran. Keterkaitan tersebut dapat dilihat dari
gambaran perilaku maupun kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa selama dan
setelah jam pelajaran dengan cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan dan
manfaat tersebut.
Perumusan tujuan
dan manfaat dalam strategi pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting
dalam pembelajaran itu sendiri. Tujuan dapat memberi arah kepada proses
pemebelajaran yang dilakukan dan tujuan pembelajaran dapat dijadikan acuan
dalam mengukur apakah tindakan kita benar atau salah. Sedangkan manfaat dapat
memberi pemahaman mengenai strategi pembelajaran, baik bagi siswa maupun bagi
guru. Sehingga dengan adanya tujuan dan manfaat itu sendiri dapat dijadikan
acuan dalam keberhasilan suatu pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian strategi pembelajaran
Secara
umum strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis besar haluan dalam
bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan
belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola umum kegiatan guru murid
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan.[1]
Dalam
dunia pendidikan strategi diartikan sebagai a
plan, method, or series of activities designed to achieves a particular aducational
goal (J.R. David, 1976). Jadi dengan demikian, strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.[2]
Kemp (1995) menjelaskan, bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan
guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan
efisien. Senada dengan pendapat diatas, Dick and Carrey (1985) juga menyebutkan
bahwa strategi pembelajaran itu adalah sutu set materi dan prosedur pembelajaran
yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.[3]
Dari beberapa pengertian diatas,
ada dua hal yang patut kita cermati, yakni : pertama, strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti
penyusunan suatu strategi baru sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun
untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan
strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan, berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya
diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Tujuan yang jelas dapat
diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah ruh dari implementasi sautu
strategi.[4]
B.
Tujuan strategi pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan komponen
utama yang terlebih dahulu harus dirumuskan dalam proses pembelajaran yang
berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran. Peranan tujuan ini
sangat penting, karena merupakan sasaran dari proses pembelajaran. Tujuan ini
pada dasarnya merupakan rumusan perilaku dan kemampuan yang harus dicapai dan
dimiliki siswa setelah ia menyelesaikan kegiatan belajar dalam proses
pembelajaran.[5]
Dalam kaitannya dengan tujuan
pembelajaran, terdapat sejumlah ciri yang menunjukan baik tidaknya tujuan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang baik menurut Cooper :
a. Berorientasi pada siswa
b. Mendeskripsikan perilaku sebagai hasil
belajar
c. Jelas dan dapat dipahami
d. Dapat diamati
Menurut
Soekamto bahwa tujuan pembelajaran hendaknya :
a. Mencerminkan penampilan atau perilaku
yang hendak dicapai
b. Kondisi dimana perilaku tersebut terjadi
c. Memiliki patokan atau standar yang
menyatakan perilaku tersebut dianggap memadai.
Dengan demikian, jelas bahwa
penetapan tujuan dalam suatu proses pembelajaran merupakan aspek penting yang
akan menentukan terhadap kualitas dan keberhasilan pembelajaran.
Aspek penting yang harus
diperhatikan dalam menyusun bahan pelajaran menurut Ibrahim dan Syaodih
mengatakan bahwa bahan pembelajaran hendaknya :
a. Sesuai dengan/menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran.
b. Sesuai dengan tingkat perkembangan para
siswa pada umumnya.
c. Terorganisasi secara sistematik dan
berkesinambungan.
d. Mencakup hal-hal yang bersifat faktual
maupun konseptual.
Urutan
kegiatan pembelajaran mencakup berbagai kegiatan, seperti :
a. Kegiatan pendahuluan yang meliputi
kegiatan berupa pemberian motivasi kepada siswa, menjelaskan tujuan
pemeblajaran, menginformasikan materi pelajaran dan sebagainya.
b. Kegiatan penyajian, meliputi kegiatan
utama, yaitu uraian bahan pelajaran, pemberian contoh-contoh untuk meningkatkan
pemahaman sisiwa terhadap bahan pelajaran, tugas-tugas atau latihan agar siswa
mampu menerapkan atau memecahkan bahan pelajaran, tanya jawab, diskusi dan
presentasi atau laporan tugas untuk mengecek pemahaman siswa terhadap bahan
yang diberikan.
c. Kegiatan penutup, meliputi kegiatan
merangkum, evaluasi terhadap proses dan hasil belajar, beberapa catatan dari
guru untuk penguatan serta informasi bahan pelajaran selanjutnya.[6]
1. Tujuan pembelajaran
Dalam
proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih dahulu tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Menurut Taksonomi Bloom, secara teoritis tujuan
pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu (a) tujuan pembelajaran ranah
kognitif, (b) tujuan pembelajaran ranah afektif dan (c) tujuan pembelajaran
ranah psikomotorik.[7]
Dalam strategi pembelajaran tujuan
merupakan komponen yang utama. Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah
diupayakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting,
sebab mengajar adalah proses yang bertujuan. Oleh sebab itu keberhasilan suatu
strategi pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat menentukan
suatu strategi yang harus digunakan guru. Guru yang senang berceramah, hampir
setiap tujuan pembelajaran menggunakan strategi pencapaian menggunakan ceramah.
Hal ini tentu saja tidak pas atau keliru. Apabila guru menginginkan siswa
terampil mengemukakan pendapat, tidak mungkin menggunakan strategi penyampaian
(ceramah). Untuk mencapai tujuan yang demikian, maka strategi pemecahan masalah
(diskusi). Demikian halnya manakala guru menginginkan agar siswa dapat
menyebutkan tanggal proklamasi kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif
kalau menggunakan strategi pemecahan masalah (diskusi). Untuk mencapai yang
demikian guru cukup menggunakan strategi ceramah atau pembelajaran langsung (direct
instructional).[8]
2. Tujuan-tujuan belajar
Menurut Robert M. Gagne dilihat dari
tujuan belajar, ada lima tipe hasil belajar yaitu sebagai berikut :
a. Kemampuan intelektual ialah sejumlah
kemampaun mulai dari membaca, menulis, menghitung sampai dengan kemampuan
memperhitungkan kekuatan sebuah jembatan akibat devaluasi.
b. Strategi kognitif ialah kemampuan
mengatur “cara belajar dan berpikir” seseorang, dalam arti yang seluas-luasnya,
termasuk kemampuan memecahkan masalah. Salah satu nama yang diberikan kelompok
kemampuan ini adalah perilaku pengaturan diri (self management behavior).
c. Informasi verbal ialah kemampuan
menyerap pengetahuan dalam arti informasi dan fakta termasuk kemampuan untuk
mencari dan mengolah informasi sendiri.
d. Keterampilan motorik ialah kemapuan yang
erat dengan keterampilan fisik seperti keterampilan menulis, mengetik
menggunakan jangkar, busur derajat dan lain-lain.
e. Sikap dan nilai ialah kemampuan yang
erat hubungannya dengan arah serta emosional yang dimiliki seseorang, bagaimana
dapat disimpulkan dari kecenderungannya untuk bertingkah laku terhadap orang,
barang atau kejadian. Sekolah diharapkan berperan dalam pembentukan sikap dan
nilai, seperti sikap mengormati orang lain, kesediaan bekerjasama, tanggung
jawab atau keinginan untuk terus menerus belajar dan sebagainya.[9]
3. Tujuan strategi pembelajaran
Setiap penggunaan strategi
pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya memiliki tujuan yang hendak
dicapai. Menurut Gagne dalam The Conditions of learning and Theory of
Instruction, tujuan strategi pembalajaran dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek
afektif
Afektif
berhubungan dengan nilai (value) yang dalam konteks ini adalah suatu konsep
yang berbeda dalam pikiran manusia yang sifatya tersembunyi, tidak dalam dunia
empiris. Pengoptimalan aspek afektif akan membantu membentuk siswa yang cerdas
sekaligus memiliki sikap positif dan secara motorik terampil. Ini yang
diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaan strategi pembelajaran secara aktif.
b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Dalam
proses pembelajaran terkadang siswa bersifat pasif sehingga hanya memperoleh
kemapuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya, sebuah proses pembelajaran
menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Ketika berpasrtisipasi aktif dalam pembelajaran, siswa akan mencari
sendiri pengertian dan membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka.
Dengan demikian, pengetahuan baru yang disampaikan oleh guru dapat
diinterpretasikan dalam kegiatan pembelajaran.[10]
C.
Manfaat strategi pembelajaran
1. Manfaat strategi pembelajaran bagi siswa
a. Siswa terbiasa belajar dengan
perencanaan yang disesuikan dengan kemampuan diri sendiri.
b. Siswa memiliki pengalaman yang
berbeda-beda dengan temannya, meski ada juga pengalaman mereka yang sama.
c. Siswa dapat memacu prestasi belajar
berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal.
d. Terjadi persaingan yang sehat dalam
mencapai hasil belajar yang efektif dan efisien.
e. Siswa dapat mencapai kepuasan jika dapat
mencapai hasil belajar sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
f. Siswa dapat mengulang uji kompetensi
(remidi) jika terjadi kegagalan dalam uji kompetensi.
2. Manfaat strategi pembelajaran bagi guru
a. Guru dapat mengelola proses pembelajaran
untuk mencapai hasil yang efektif dan efisien.
b. Guru dapat mengontrol kemampuan siswa
secara teratur,
c. Guru dapat mengetahui bobot soal yang
dipelajari siswa pada saat proses belajar mengajar dimulai.
d. Guru dapat memberikan bimbingan kepada
siswa, ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik
pengorganisasian materi yang dipelajari siswa atau teknik belajar yang lain.
e. Guru dapat membuat peta kemampuan siswa
sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis.
f. Guru dapat melaksanakan program belajar
akseleratif bagi siswa yang mampu.[11]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Strategi bisa diartikan sebagai
pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Tujuan strategi pembelajaran ada
dua yang pertama yaitu mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif dan yang
kedua mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran
Manfaat strategi pembelajaran
dibagi menjadi dua yaitu manfaat strategi pembelajaran bagi siswa yang
diantaranya adalah siswa terbiasa belajar dengan perencanaan, siswa memiliki
pengalaman yang berbeda-beda, siswa dapat memacu prestasi belajar, terjadi
persaingan yang sehat, siswa dapat mencapai kepuasan dan siswa dapat mengulang
uji kompetensi. Sedangkan manfaat bagi guru adalah guru dapat mengelola proses
pembelajaran, guru dapat mengontrol, guru dapat mengetahui bobot soal, guru
dapat memberikan bimbingan kepada siswa, guru dapat membuat peta kemampuan siswa
dan guru dapat melaksanakan program belajar akseleratif bagi siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung :
Pustaka Setia.
Mustakim Zaenal.
2017. Strategi Dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan : Matagraf Yogyakarta.
Rusmono. 2002. Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning Itu Perlu.
Bogor : Ghalia Indonesia.
Sanjaya Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Prenadamedia
Group.
Wena Made. 2013. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi
Aksara.
http://yodhikans.blogspot.co.id/2014/11/strategi-pembelajaran.html,
diakses pada tanggal 11 oktober 2017 pukul 21.20
http://alfaptfu.blogspot.co.id/2012/01/manfaat-strategi-pembelajaran-ptfu.html.
diakses pada tanggal 10 oktober 2017 pukul 22.10
Profil Diri
Nama
Saya susi susanti
saya
anak kedua dari tiga bersaudara
saya
tinggal di Pekalongan
Riwayat
Pendidikan :
SD
N Mulyorejo
SMP
N 01 Tirto
SMK
Gatra Praja Pekalongan
Dan
sekarang saya sedang belajar di IAIN Pekalongan
[1] Abu Ahmadi dan Joko Tri
Prasetya, Strategi Belajar Mengajar,
(Bandung : Pustaka Setia, 2005), hlm. 11
[2] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran,
(Jakarta : Prenadamedia Group, 2008), hlm. 186
[3] Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran
..., hlm. 187
[4] Zaenal mustakim, Strategi Dan Metode Pembelajaran,
(Pekalongan : Matagraf Yogyakarta, 2017), hlm. 93-94
[5] Rusmono, Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning
Itu Perlu, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 22-23
[7] Made Wena, Strategi Pembelajaran
Inovatif Kontemporer, (Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hlm. 14
[8] Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Op.Cit.,
hlm. 9
[9] Made Wena, Op. Cit., hlm. 30
[10]http://yodhikans.blogspot.co.id/2014/11/strategi-pembelajaran.html,
diakses pada tanggal 11 oktober 2017 pukul 21.20
[11]http://alfaptfu.blogspot.co.id/2012/01/manfaat-strategi-pembelajaran-ptfu.html.
diakses pada tanggal 10 oktober 2017 pukul 22.10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar