ALAT
DAN MEDIA PEMBELAJARAN
“MANFAAT
ALAT DAN MEDIA BELAJAR MENGAJAR”
Diyah Nurul Fitriyati
2023116144
KELAS
D
JURUSAN
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan
rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Strategi Belajar Mengajar yang bertema “Media Pembelajaran” dengan sub
tema “Manfaat Alat dan Media Belajar Mengajar”. Selawat serta salam penulis
panjatkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad saw. yang kita harapkan
syafaatnya di Yaumul akhir nanti.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis berterima kasih kepada bapak Muhammad Hufron,
M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar yang telah
memberikan bimbingan dalam menyelesaikan makalah ini, dan penulis berterima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis
berharap semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dapat
bermanfaat dan mendapat pahala dari Allah swt. serta semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca. Apabila pembaca menemukan
kesalahan dalam makalah ini, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca.
Pekalongan, 7
November 2017
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
Tema : Media Pembelajaran
Sub tema: Manfaat Alat dan Media
Belajar Mengajar
Pentingnya dikaji :
Alat
dan media belajar mengajar adalah sarana yang sangat penting dalam membantu
tercapainya tujuan suatu pembelajaran. Dengan alat dan media pembelajaran,
proses pengajaran akan lebih meningkat dan dapat menarik perhatian siswa. Dalam
penggunaan alat dan media pembelajaran, terdapat banyak manfaat yang akan
dirasakan baik oleh guru maupun siswanya. Dengan mengetahui manfaat alat dan
media pembelajaran, maka bagi seorang pendidik tentu akan membantunya
memecahkan suatu masalah dalam proses pengajaran, juga membuat proses
pengajarannya menjadi lebih efektif dengan mengetahui alat dan media yang tepat
untuk digunakan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kedudukan dan Manfaat Alat Pembelajaran
1. Kedudukan
Alat Pembelajaran.
Kedudukan
alat pembelajaran berperan penting dalam proses pembelajaran, antara lain
sebagai berikut:
a. Alat pembelajaran merupakan salah satu
faktor untuk mencapai efisiensi hasil belajar.
b. Alat pembelajaran sebagai alat bantu
untuk mewujudkan situasi belajar yang efektif.
c. Alat pembelajaran merupakan bagian yang
integral dari keseluruhan proses pembelajaran.
d. Alat pembelajaran penggunaannya integral
dengan tujuan dan isi pelajaran.
e. Alat pembelajaran bukan semata-mata alat
hiburan atau sekedar pelengkap.
f. Alat pembelajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses pembelajaran dan membantu peserta didik dalam menangkap
pengertian yang diberikan pendidik.[1]
2. Manfaat
Alat Pembelajaran
Selain
meningkatkan daya ingat anak terhadap sebuah pelajaran, penggunaan alat
pembelajaran juga memiliki sejumlah kegunaan lainnya, di antaranya:
a. Memperkokoh konsentrasi.
b. Mengajar dengan lebih cepat.
c. Mengatasi masalah keterbatasan waktu.
d. Mengatasi masalah keterbatasan tempat.
e. Menyampaikan suatu konsep dalam bentuk
yang baru.
f. Menambah daya pengertian.[2]
B.
Kedudukan dan Manfaat Media Pembelajaran
1.
Kedudukan Media Pembelajaran
Kedudukan
media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai di antaranya adalah:
a. Alat bantu untuk memperjelas bahan
pembelajaran pada saat pendidik menyampaikan pelajaran. Dalam hal ini, media
digunakan sebagai variasi penjelas verbal mengenai bahan pengajaran.
b. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan
persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses
belajarnya. Paling tidak guru dapat menempatkan media sebagai sumber pertanyaan
atau stimulasi belajar siswa.
c. Sumber belajar bagi siswa, artinya media
tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual
maupun kelompok. Dengan demikian akan banyak membantu tugas guru dalam kegiatan
mengajarnya.[3]
2.
Nilai dan Manfaat Media Pembelajaran
Media
pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada
gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada
beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar
siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses
belajar siswa antara lain:
a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa
menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c. Metode pengajaran akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru
mengajar untuk setiap jam pelajaran.
d. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan
belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain
seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Alasan
kedua mengapa penggunaan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran
adalah berkenaan dengan taraf berpikir siswa. Taraf berpikir manusia mengikuti
tahap perkembangan dimulai dari berpikir kongkret menuju ke berpikir abstrak,
dimulai dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Penggunaan media
pengajaran erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui media
pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikongkretkan, dan hal-hal yang kompleks
dapat disederhanakan.[4]
Dalam
Zaenal Mustakim, 2017: 169, menjelaskan bahwa secara umum manfaat media
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara pendidikdenagn peserta didik
sehingga kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien, sedangkan secara
khusus manfaat media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Media mampu meletakkan dasar-dasar yang
nyata untuk berpikir karena dapat mengurangi verbalisme.
b. Media dapat meningkatkan minat dan
perhatian peserta didik untuk belajar.
c. Media dapat meletakkan dasar untuk
perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d. Media mampu memberikan pengalaman nyata
dan dapat menumbuhkan kegiatan mandiri pada setiap peserta didik.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
berkesinambungan.
f. Membantu menumbuhkan pemikiran dan
membantu berkembangnya kemampuan berbahasa.
g. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya, sehingga dapat lebih mempermudah peserta didik memahaminya.
h. Metode mengajar akan lebih bervariasi,
tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru.
Dengan
adanya media, maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses pembelajaran dapat
diperkaya dengan berbagai media pengajaran. Dengan tersedianya media
pengajaran, guru dapat menciptakan berbagai situasi kelas, menentukan metode
pengajaran yang akan ia pakai dalam situasi yang berlainan dan menciptakan
iklim yang emosional yang sehat diantara murid-muridnya, bahkan media
pengajaran ini selanjutnya membantu guru “membawa” dunia kedalam kelas.[6]
C.
FungsiMedia Pendidikan dalam Proses Belajar Mengajar
Levie
dan Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media
visual, yaitu:
a.
Fungsi
atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran .
b.
Fungsi
afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) terks yang bergambar.
c.
Fungsi
kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan
bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
d.
Fungsi
kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya
kembali.[7]
D.
Kegunaan Media Pendidikan dalam Proses Belajar
Mengajar
Secara
umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut.
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan
daya indera, seperti:
a. Objek yang terlalu besar, bisa
digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model.
b. Objek yang kecil, dibantu dengan
proyektor mikro, film bingkai, bingkai dan gambar.
c. Gerak yang terlalu lamban atau cepat,
dapat dibantu dengan timelapse atau high speed photography.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di
masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto
maupun secara verbal.
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya
mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain.
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi,
gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalambentuk film, film
bingkai, gambar, dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat
dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media
pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar,
b. Memungkinkan interaksi yang lebih
langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan,
c. Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa
ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya
itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang
lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah itu dapat diatasi dengan
media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama.
b. Mempersamakan pengalaman.
c. Menimbulkan persepsi yang sama.[8]
E.
Peran Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar
Kemp
dan Dayton (1985: 3-4) mengemukakan hasil penelitian yang menunjukkan dampak
positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas,
atau sebagai cara utama pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut:
1.
Penyampaian
pelajaran tidak kaku.
2.
Pembelajaran
bisa lebih menarik.
3.
Pembelajaran
menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip
psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan
penguatan.
4.
Lama
waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
5.
Kualitas
hasil belajar dapat ditingkatkan bila integrasi kata dan gambar sebagai media
pembelajaran dapat mengomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang
terorganisasi dengan baik, spesifik dan jelas.
6.
Pembelajaran
dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika
media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7.
Sikap
positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar
dapat ditingkatkan.
8.
Peran
guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.[9]
Dale
(1969: 180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio
visual dapat memberikan banyak manfaat, asalkan guru aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru dan siswa tetap merupakan elemen penting dalam
suatu sistem pendidikan, baik tradisional maupun modern. Guru harus selalu
hadir utuk menyajikan pelajaran dengan bantuan media apa saja agar dapat
merealisasikan manfaat berikut ini.
1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan
simpati dalam kelas.
2. Membuahkan perubahan signifikan tingkah
laku siswa.
3. Menunjukkan hubungan antara mata
pelajaran, kebutuhan dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar
siswa.
4. Membawa kesegaran dan variasi bagi
pengalaman belajar siswa.
5. Membuahkan hasil belajar lebih bermakna
bagi berbagai kemampuan siswa.
6. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari
mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
7. Memberikan umpan balik yang diperlukan
agar dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak hal yang telah mereka
pelajari.
8. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan
konsep-konsep yang bermakna yang dapat dikembangkan.
9. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa
yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik serta membuat generalisasi yang
tepat.
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan
kejelasan pikiran yang siswa butuhkan untuk membangun struktur konsep dan
sistem gegesan yang bermakna.[10]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari
uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa selain meningkatkan daya ingat
anak terhadap sebuah pelajaran, penggunaan alat pembelajaran juga memiliki
sejumlah kegunaan lainnya, di antaranya memperkokoh konsentrasi, mengajar
dengan lebih cepat, mengatasi masalah keterbatasan waktu, mengatasi masalah
keterbatasan tempat, menyampaikan suatu konsep dalam bentuk yang baru, menambah
daya pengertian.
Sedangkan
manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
para siswa, metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga.
Media
pembelajarandapat memberikan banyak manfaat, asalkan guru aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru dan siswa tetap merupakan elemen penting dalam
suatu sistem pendidikan, baik tradisional maupun modern. Guru harus selalu
hadir utuk menyajikan pelajaran dengan bantuan media apa saja agar dapat
merealisasikan manfaat dari media yang digunakannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Kustandi,
Cecep dan Bambang Sudjipto. 2013. Media Pembelajaran
Manual dan Digital. Bogor: Ghalia Indonesia.
Mustakim,Zaenal.2017.
Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan: IAIN Press.
Ramayulis. 2009.
Dasar-Dasar Kependidikan. Padang: The
Zaki Press.
Sadiman,Arief
S. 2007. Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana,Nana
dan Ahmad Rivai.2010. Media Pengajaran. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
PROFIL
Nama: Diyah Nurul Fitriyati
Tempat, tanggal lahir: Pekalongan, 15
Februari 1998
Alamat: Desa Rowokembu Syuhada,
Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan
Riwayat Pendidikan: 1. TK Batik YMI
Wonopringgo
2..MI YMI 03 Wonopringgo
3. MTs YMI Wonopringgo
4. SMA Islam YMI Wonopringgo
5. Sedang menempuh S-1 di IAIN Pekalongan
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,
(Pekalongan: IAIN Press, 2017), hlm. 165
[2] Ibid., 165-167
[3]Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai, Media Pengajaran, (Bandung:
Sinar Baru Algensindo, 2010), hlm. 6-7
[4] Ibid., hlm. 2-3
[5] Zaenal Mustakim, op.cit, hlm. 169
[6] Ramayulis, Dasar-Dasar Kependidikan, (Padang: The Zaki Press, 2009), hlm. 186
[7]Cecep Kustandi dan
Bambang Sudjipto, Media Pembelajaran
Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm.19-20
[8] Arief S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 17-18
[9] Cecep Kustandi dan
Bambang Sudjipto, op.cit. hlm. 21
[10]Ibid.,hlm. 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar