METODE PEMBELAJARAN
(Macam-macam Metode
Pembelajaran)
Neni Imtikhani
NIM. 2317167
Kelas E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat
Allah SWT., atas segala nikmat dan karunia-Nya. Sehingga makalah yang berjudul
“METODE PEMBELAJARAN” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa
tercurah kepada sebaik-baik manusia, Nabii Muhammad SAW., keluarganya, dan
sahabatnya.
Makalah ini menjelaskan tentang Macam-macam
Metode Pembelajaran. Dengan
demikian, materi makalah ini diharapkan dapat membantu membangun karakter mahasiswa melalui proses menulis makalah yang baik dan
benar.
Makalah
ini tentu tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik konstrukti dari pembaca guna
penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin ya robbal ‘alamin.
Pekalongan,
25 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BABI PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang
Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 2
A. Pengertian Metode
Pembelajaran.......................................... 2
B. Macam-macam Metode Konvensional.................................. 2
C. Macam-macam Metode Inkonvensional................................ 5
BABIII PENUTUP................................................................................. 9
A. Kesimpulan............................................................................ 9
B. Saran...................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 10
BIODATA PENULIS................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seorang pendidik memegang tanggung jawab
yang tidak ringan dalam arti bahwa pendidik dituntut untuk mengarahkan segala
kemampuan dan kepandaiannya dalam mengolah materi dan menyampaikan agar mudah
diterima anak didiknya. Untuk itulah pendidik dituntut juga menguasai materi
dengan baik sekaligus mampu menyampaikan materi tersebut dengan menggunakan
metode yang baik pula.
Tidaklah cukup bagi pendidik menguasai
satu metode saja akan tetapi hendaklah menguasai beberapa metode karena
penggunaan satu metode akan membuat kegiatan belajar menjadi bosan bagia anak.
Anak menjadi tidak termotivasi dan kreativitas anak terbelenggu,.
Terlepas dari itu semua janganlah
sekali-kali pendidik beranggapan bahwa metode yang ia gunakan tidaklah memiliki
kelemahan. Karena semua metode memiliki kelemahan dan kelebihan. Di satu saat
metode bisa membantu pendidik dengan baik, disaat yang lain metode bisa saja
tidak dapat digunakan dengan baik.
B.
Rumusan masalah
1. Apa pengertian metode pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam metode pembelajaran
konvensional?
3. Apa sajamacam-macam metode pembelajaran inkonvensional?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metode Pembelajaran
Metode
merupakan bagian dari komponen pembelajaran yang menduduki posisi penting
selain tujuan, guru, peserta didik, media, lingkungan dan evaluasi. Dengan kata
lain proses pembelajaran dapat dikatakan sulit mencapai hasil manakala pendidik
tidak menggunakan metode yang tepat sesuai dengan karakteristik bidang studi
masing-masing.
Metode
pembelajaran merupakan metode yang digunakan oleh guru untuk mengkreasi
lingkungan belajar dan mengkhususkan aktivitas dimana guru dan peserta didik
terlibat selama proses pembelajaran berlangsung.[1]
Secara
garis besar metode pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu, metode konvensional
dan metode inkonvensional.
B.
Metode Pembelajaran Konvensional
Metode
konvensional adalah metode yang biasa dipakai guru pada umumnya atau sering
disebut metode tradisional. Metode konvensional ini diantaranya adalah :
1. Metode pembiasaan
Metode
ini merupakan cara efektif dan efisien dalam menanamkan kompetensi kognitif
afektif dan psikomotorik pada siswa karena metode ini lebih mengutamakan proses
untuk membuat peserta didik menjadi terbiasa dan akan lebih baik lagi jika
menggunakan metode ini diterapkan pada anak usia dini karena mereka mempunyai
daya ingat yang kuat sehingga mudah mengikuti, meniru dan membiasakan
aktivitasnya dalam kehidupan sehari-hari
2. Metode keteladanan
Metode
keteladanan ini digunakan untuk mewujudkan tujuan pengajaran dengan memberi
keteladanan yang baik pada siswa agar dapat berkembang fisik, mental dan
kepribadian yang benar.
3. Metode penghargaan
Metode
ini merupakan medi pengajaran yang lebih mengedepankan kegembiraan anak didik
dengan memberikannya hadiah, baik yang berprestasi akademik maupun yang
berperilaku baik
4. Metode hukuman
Metode
ini merupakan jalan terakhir manakal peserta didik barangkali mengulangi
kesalahan tetapi dengan prinsip tidak menyakiti secara fisik, melainakn
bersifat akademik dan edukatif untuk menyadarkan siswanya.
5. Metode bercerita
Metode
bercerita adalah salah satu cara mengajar dengan bercerita, yang mana guru
maupun peserta didik dapat berperan sebagai penutur. Salah satu metode
bercerita dengan membaca cerita, guru dapat menegaskan peserta didik untuk
menceritakan suatu peristiwa atau topik.[2]
6. Metode latihan
Metode
latihan atau sering disebut metode trainning adalah salah satu cara mengajar yang
baik untuk menanamkan dan memelihara kebiasaan-kebiasaan tertentu kepada
peserta didik.[3]
7. Metode ceramah
Metode
ini merupakan metode dengan peran utamanya adalah guru yaitu suatu metode di
dalam pendidikan dan pengajaran dimana
cara menyampaikan pengertian da penjelasan kepada anak didik dilaksanakan
dengan lisan oleh guru di dalam kelas.
8. Metode tanya jawab
Merupakan
metode pengajaran dimana guru bertanya sedangkankan muri-murid menjawab tentang
bahan materi yang diperoleh.
9. Metode diskusi
Merupakan
suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Diskusi
tidak sama dengan debat. Diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang
menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang
dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya.
10. Metode pemberian tugas belajar (Resitasi)
Merupakan
metode dimana murid diberi tugas di luar jam pelajaran. Metode ini sering
disebut metode pekerjaan rumah.[4]
11. Metode demonstrasi
Demonstrasi
adalah suatu teknik mengajar yang dilakukan oleh seorang guru atau orang lain
yang dengan sengaja diminta atau siswa sendiri ditunjuk untuk memperlihatkan
kepada kelas tentang proses atau cara melakukan sesuatu. Misal demonstrasi
memandikan mayat dengan mengungganakan model atau boneka atau demonstrasi
tentang tata cara tawaf pada saat menunaikan ibadah haji, dll
12. Metode eksperimen
Merupakan
cara pengajaran dimana guru dan murid bersama-sama melakukan suatu latihan atau
percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi. Misal
percobaan ternak ayam buras, mencangkok pohon jeruk, dll.[5]
13. Metode proyek
Merupakan
cara penyajian pelajara yang bertitik tolak dari suatu masalah, kemudian
dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara
keseluruhan dan bermakna.[6]
Metode
ini menggunakan cara penyajian bahan pelajaran dimana guru bersama pelajar
menentukan baha pelajaran (dalam bentuk unit) untuk dipelajari oleh pelajar
dalam rangka mecapai tujuan pengajaran. Dalam mempelajari unit tertentu, guru
membimbing para peserta didik, mengarahkan untuk bekerja secara ilmiah seta
menilai hasil yang diperoleh.[7]
14. Metode sosiodrama
Metode
sosiodrama atau bermain beran, merupakan metode yang sering digunakan dalam
mengajarkan nilai-nilai dan memecahakan masalah-masalah yang dihadapi dalam
hubungan sosial dengan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, peserta didik diberi
berbagai peran tertentu dan melaksanakan peran tersebut, serta mendiskusikannya
di kelas.[8]
15. Metode problem
solving
Probelm solving (metode
pemecahan masalah) merupakan pembelajaran berbasis masalah yakni pembelajaran
yang berpotensi “learned centered”
berpusat pada pemecahan suatu masalah oleh siswa melalui kerja kelompok. Metode
ini sering disebut dengan “metode ilmiah” karena langkah-langkah yang digunakan
adalah langkah ilmiah yang dimulai dari: merumuskan masalah, merumuskan jawaban sementara
(hipotesis), mengumpulkan dan mencari data / fakta, menarik kesimpilan atau
melakukan generalisasi, dan mengaplikasian temuan ke dalam situasi baru.[9]
C.
Metode Belajar Mengajar Inkonvensional
Metode
mengajar inkonvensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan
perkembangan pengetahuan dan teknologi serta cara pembelajarannya sebagian
besar lebih berpusat pada siswa.
1. Metode Pengajaran Modul
Modul adalah suatu proses
pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara sistematis,
operasional dan terarah untuk diguanakan oleh peserta didik, disertai dengan
pedoman penggunaannya untuk para guru. Dalam formatnya modul meliputi:
pendahuluan, tujuan pembelajaran, tes awal, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan tes akhir.[10]
2. Metode Pengajaran Berprogram
Metode
pengajaran berprogram adalah metode pengajaran yang memungkinakan siswa untuk
mempelajari materi tertentu, terbagi atas bagian-bagian kecil yang dirangkaikan
secara berurutan untuk mencapai tujuan tertentu pula. Dalam pengajaran ini
siswa mempelajari sendiri uraian tertulis, kemudian memberi jawaban atas
pertanyaan, dan atas jawaban tersebut siswa segera mendapat umpan balik.[11]
3. Metode Karyawisata
Metode
karyawisata ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik
dengan jalan membawa mereka langsung ke objek yang terdapat di luar kelas atau
di lingkungan kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami
secara langsung.
4. Metode Eksperimen
Metode
eksperimen adalah metode pengambilan kesempatan kepada anak didik perorangan
atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.[12]
5. Metode The Power of Two
Meruapakan metode belajar dalam kelompok kecil dengan
menumbuhkan kerjasama secara maksimal melalui kegiatan pembeleajaran oleh teman
sendiri dengan anggota dua orang di dalamnya untuk mencapai kompetensi dasar.
6. Metode Info Search
Merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber atas pertanyaan
atau kasus yang diajukan guru kepada siswa untuk dipecahkan atau dijawab
berdasarkan informasi yang didapat.
7. Metode Point-Counterpoint
Sebuah teknik hebat untuk merangsang diskusi dan
mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang berbagai isu kompleks.
8.
Metode
Students Question Have
Metode
ini merupakan cara yang mudah untuk mempelajari tentang keinginan dan harapan
siswa.
9. Metode Kartu Sortir
Metode
ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan
konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mengulangi
informasi.
Dalam proses belajar mengajar siswa dapat belajar
dengan menggunakan metode kartu sortir jika siswa terlibat langsung/aktif dalam
belajar. Adapun komponen-komponen belajar metode kartu sortir meliputi:
pengalaman, interaksi, komunikasi, refleksi.
10. Metode Tim Quiz
Teknik ini meningkatkan kemampuan tanggung jawab
peserta didik untuk apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan
tidak menakutkan.
11. Metode Jigso
Merupakan sebuah teknik yang dipakai secara luas yang
yang memiliki kesamaan dengan teknik “pertukaran dari kelompok ke kelompok”
dengan suatu perbedaan penting. Misalnya pada SMA metode jigso dapat diterapkan
pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang dikhususkan pada
pertemuan yang membahas tentang organ pokok pada tumbuhan. Pada materi ini akan
menjadi tiga sub bahasan yaitu: struktur dan fungsi akar, struktur dan fungsi
daun, struktur dan fungsi batang.
12. Metode Peta Pikiran
Pemetaan pikiran adalah
cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide,
mencatat pelajaran atau merencanakan penelitian baru. Metode peta pemikiran sangat baik diterapkan dalam kegiatan menulis, teruatam bagi yang
sama sekali terbiasa menulis dan mengembangkan ide menjadi karangan yang baik.[13]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi, dari pembahasan yang ada pada
makalah ini dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran dibagi atas metode
konvensional dan metode inkonvensional.
Metode konvensional diantaranya adalah
Metode pembiasaan, Metode keteladanan,
Metode penghargaan, Metode hukuman, Metode bercerita, Metode latihan ,
Metode ceramah, Metode tanya jawab, Metode diskusi, Metode pemberian tugas belajar (Resitasi) Metode demonstrasi,
Metode eksperimen, Metode proyek, Metode sosiodrama, Metode problem solving.
Sedangkan, metode inkonvensional
diantaranya adalah Metode Pengajaran Modul, Metode Pengajaran Berprogram,
Metode Karyawisata, Metode Eksperimen, Metode The Power of Two, Metode Info
Search, Metode Point-Counterpoint, Metode Students Question Have, Metode Kartu
Sortir, Metode Tim Quiz, Metode Jigso, Metode Peta Pikiran.
B. Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami menyarankan kepada pembaca
untuk memberikan sumbangan saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah kami
untuk yang akan datang.
Daftar
Pustaka
Ahmadi, Abu.
2005. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. CV Pustaka Setia.
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2013. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Ibrahim, R dan
Nana Syaodih S. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta. Rineka
Cipta.
Majid, Abdul.
2014. Pembelajaran Tematik Terpadu.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Mustakim,
Zaenal. 2018. Strategi dan Metode
Pembelajaran. Pekalongan. IAIN
Press.
BIODATA
Nama : Neni Imtikhani
Tempat,
tanggal lahir : Pekalongan, 06
September 1998
Alamat : Ds. Tangkil Tengah rt.12
rw.06 no. 44 Kedungwuni
Riwayat
Pendidikan : 1. RA Muslimat Tangkil Tengah
2.
MIS Sapugarut
3.
SMP N 1 Kedungwuni
4.
SMK N 1 Kedungwuni
5.
IAIN Pekalongan (Sekarang)
[3]Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hlm.95-96
Tidak ada komentar:
Posting Komentar