VARIASI DAN GAYA MENGAJAR
“MACAM-MACAM VARIASI MENGAJAR”
NIM. (2317280)
Kelas D
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang bejudul “komponen variasi mengajar”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkonstribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami mentyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kami meneriama segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini. . Akhirnya, semoga makalah ini menambah
khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa robbal ‘alamin.
Pekalongan, 23 November 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judu………………………………….………………………….
Kata Penganta…………….…………………………………………ii
Daftar ini …………………………………………………………...iii
Bab I
Pendahuluan
A.Latar
Belakang……………………………………………………3
B.Rumusan
Masalah…………………………………………………3
C.Tujuan
Penulisan…………………………………………………3
D.Metode
pemecahan masalah……………………………………...4
E.Sistematika
penulisan…………………………………………….4
Bab II
Pembahasan
A.
Pengertian variasi gaya mengajar……………………….….…5
B.
Macam variasi gaya mengajar dalam pembelajran……….……5
C.
Varias imedia dalam pembelajarn……………………………...8
D.
Variasi interaksi………………………………………………9
Bab III
Penutup
A.
Kesimpulan………………………………………..…………..10
B.
Saran……....…………………………………………………..10
Daftar Pustaka ……………………………………………………11
Biodata Penulis……………………………………………………13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
. pengenbangan
variasi mengajar merupakan suatu hal yang harus dimiliki seorang pendidik,
yang mana dengan kemampuana
mengembangkan variasi mengajar, pendidikan mampu menciptakan suasanabelajar
yang diinginkan oleh peserta didik sehingga mereka mampu menyerap pelajaran
dengan baik
Namun disisi lain faktor kebosanan yang disebabkan oleh adanya
penyajian kegiatan. Belajar yang monoton
mengakibtakan perhatian, motivasi dan minat sisiwa terhadap pelajaran
menurun. Untuk itu diperlukan adanya keanekaragaman dalam penyajian variasi
mengajar.
B.
Rumusan Masalah
1.Apa
pengetian gaya mengajar ?
2.
Apa saja variasi media dan materi pembelajaran ?
3.
apa pengertian variasi interaksi
C.
Tujuan Penulian
1.Apa
pengetian gaya mengajar
2.Apa
saja varisi media dan materi pembelajarn
3.
apa pengertian variasi interaksi
D.
D.Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka,
yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya
yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Adapun langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai
dengan menentukan masalah yang akan dibahasdengan melakukan perumusan masalah,
melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran,
perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber.
E.
Sistematika Penulisan Makalah
Makalah
ini ditulis ke dalam 3 bagian meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan
sitematika penulisan makalah.Bab II adalah pembahasan Bab III, bagian penutup
yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian variasi gaya
mengajar
Varisi
dapat diartikan selang atau bermacam-macam. Menurut uzer usman varisi adalah
suatu kegiatan dalam konteks proses intraksi belajar mengajar yang ditunjukan
mengatasi kebosanan mirid, sehingga dalam situasi belajar mengajar, murid
senantiasa menunjukan ketekunan antusias serta penuh partisipasi
Variasi
mengajar adalah mengajar yang mnoton bisa dari gaya mengajar, metode, materi
dan juga interaksinya. Adapun fungsi dari variasi gaya mengajar anatra lain :
a.
Sebagai penarik perhatain sisiwa
b.
Sebagai motivasi ekstrinsik siswa dalam belajar [1]
Gaya mengajar
Gaya mengajar dapat diartikan sebagai diemensi atau kepribadian
luas yang mencakup posisi guru, peola perilaku, modus kinerja, serta sikap
terhadap diri sendiri dan orang lain . Variasi gaya mengajar guru ini berkaitan
erat dengan hasil belajar peserta didik. Dapat dapat disimpulkan variasi gaya
mengajar adalah perubahan atau inovasi yang diberikan oleh pendidik dalam
proses pembelajaran yang dapat diamati dari berbagai aspek, yaitu : variasi dalam
mengajar, variasi dalam pengguanan materi pembelajaran, dan variasi dalam
interaksi anatra pendidik dan peserta didik.[2]
B.
Macam variasi gaya mengajar dalam
pembelajran
Variasi ini
juga menja. dikan proses pembelajaran lebih dinamis dan mengintensifkan
komunikasi antara guru dengan peserta didik. Harapannya, penggunaan variasi
,mengajar dapat meningkatkan perhatian peserta didik sehingga mempermudah dalam
menerima meteri pembelajaran. Variasi dalam gaya mengajar ini meliputi :
1. Variasi suara
Variasi
suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjado
rendah, dan cepat menjadi lambat. Suara guru pada saat menjelaskan materi
pembelajaran hendaknya bervariasi, baik dalam intonasi, volume, maupun
kecepatan. Hal ini mengisyaratkan variasi
suara dapat mempengaruhi informasi yang diinformasi yang disampaikan
pada kepada peserta didik. Mislanya guru dapat menaikan voluime dan intonasi
ketika menyampaikan hal-hal yang dianggap penting atau membangkitkan kembali
semangat belajar peserta didik.
Uraian diatas
menunjukan betapa pentingnya suara guru untuk diprhatikan karena merupakan alat
komunikasi yang penting dalam interaksi edukasi.
2. Pemusatan perhatian atau penekanan
Perhatian
menurut ghozali adalah kektifan jiwa yang dipertinggi jiwa itu pun semta-mata
tertuju pada suatu objek (benda atau hal) atau sekumpulan objek. Untuk menjamin
hasil yang belajar yang baik, peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap
materi yang dipelajarinya. Jiak materi yang disampaikan oleh guru tidak menjadi
perhatian peserta didik, maka bisa mneimbulkan kebosanan sehingga peserta didik
tidak lagi suka belajar.
Memang menarik
peserta didik itu sangatlah tidak mudah apalagi dalam jumlah peserta didik yang
banyak. Agar perhatian peserta didik tetap ada, perlu adanya prinsip-prinsip
sebagai berikut :
a. Perhatian seseorang tertuju atau diarahkan
ada hal-hal yang baru karena jenis rangsangan baru yang didapat menarik
perhatian termasuk warna dan bentuk. Dalam pelajaran seorang guru dapat menarik
paerhatian teantang kata-kata penting pada suatu bacaan dengan memberi warana
merah atau menggaris bawahi.
b. Perhatian seorang guru tertuju atau terarah
pada hal-hal yang dianggap rumit. Bagai guru yang harus diingat adalah suatu
pelajaran tidak boleh tampak terlau rumit, dan guru tidak boleh mempersulit
pelajaran yang sederhana dikaerenakan semata-mata untuk menarik perhatian
peserta ddidik.
c. Orang mengarahkan perhatianya pada hal-hal
yang dikehendakinya yaitu: hal-hal yang sesuai dengan minat bakatnya.untuk
menimbulkan minat tersebut ada dua cara yakni dari diri sendiri dan dari luar
dirinya.
Ketiga prinsip
tersebut diatas mengemukakan bahwa guru harus mengetahui banyak tentang peserta
didiknya agar bisa mengaarahkan perhatian peserta didik terhadap materi
pelajaran sehingga peserta didik memiliki miant belajar yang tinggi[3].
3. Pemberian waktu
Variasi
lain dalam gaya mengajar untuk memusatkan
perhatian
peserta didik laindengan memberikan waktu sejenak tanpa adanya kegiatan
sehingga keadaan menjadi sunyi untuk sementara waktu. Dalam keadaan senyap atau
diam guru secara tiba-tiba menimbulkan perhatian peserta didik sebab peserta
didik tahu apa yang baru saja terjadi. Demikian pula setelah guru memberikan
pertannyaan, alakah bagusnya apabila peserta didik diberi wkatu unntuk berpikir
dengan memberi ksenyapan supaya peserta didik dapat mengingat kembali
informasi-informasi. Hal ini dinaksdukan agar peseta didik dapat
mengorganisasikan jawabanya dengan tepat.
4. Kontak pandang
Ketika proses
belajar mengajar berlangsun, jangan sampai guru menunduk terus atau melihat
langit-langit dan tidak berani mengadakan kontak mata dengan para peserta
didiknya.
Hal tersebuta
bertujuan untuk mengendalikan sistuasi kelas dengan baik jadi, dalam kontak
pandang hendaknya guru berusaha sintim mungkin agar peseta didik merasa
diperhatikan dan dihargai. Kontak mata yang sering dilakukan akan membangun dan
membina jalinan tingkat tinggi.[4]
5. gerakan
anggota badan
Gerakan anggota
badan juga perlu divariasi. Variasi dalam ekpresi wajah guru, gerakan kepala,
gerakan tangan, dan anggota badan lainnya adalah aspek yang sangat penting
dalam berkomunikasi. Gunanya untuk menarik perhatian dan untuk menyampaiakan
arti dari pesan lisan yang dimaksudkan dalam menjelaskan penyampain materi.
6. perpindahan
posisi
Perpindahan posisi guru dalam ruang
kelas dapat dilakukan dari berbagai depan ke belakang, sisi kiri ke kanan, atau
diantra peserta didik dari belkanf kesamping kelas. Perpindahan ini dapat
membantu dalam menarik perhtian peseta didik meningkatkan kepribadian guru.[5]
C.
Variasi media dalam
pembelajarn
a.
Variasi media pembelajaran
Variasi peserta
didik memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengaran maupun
penglihatanya , demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih enak dan senang membaca, dan
sebaliknya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan media yang dimiliki
setiap anak didik, misalnya guru dapat menulis di papan tullis, dilanjutkan
dengan melihat contoh konkret. Dengan variasi seperti itu dapat memberi
stimulasi terhadap indera anak didik.
1.
Variasi media pandang (visual). penggunaan media pandang memiliki keuntungan
sebagai berikut:
a.
Membantu secara konkret konsep berpikir, dan mengurangi respons
yang kurang bermanfaat;
b.
Memiliki perhatian anak didik secara potensial pada tingkat yang
tinggi;
c.
Dapat membuat hasil belajar yang riil yang akan mendorong kegiatan
mandiri anak didik;
d.
Mengembangkan cara berpikir berkesinambungan, seperti halnya dalam
film;
e.
Memberi pengalaman yang tidak mudah dicapai oleh alat lain;
f.
Memberi frekuensi kerja
lebih dalam dan variasi belajar
2.
Variasi media
dengar (audio)
Variasi dalam penggunaan media dengar
memerlukan sekali saling bergantian atau kombinasi dengan media pandang dan
media taktil. Ada sejumlah media dengar yang dapat dipakai diantaranya ialah
pembicaraan anak didik, rekaman bunyi dan suara, rekaman musik, rekaman drama,
wawancara, bahakan rekaman suara ikan lumba-lumba, yang semuanya itu dapat
memiliki relevan dengan pelajaran.
3.
Variasi alat yang dapat didengar, dilihat, dan diraba (audio-visual
aids). Penggunaan alat jenis ini merupakan tingkat yang paling tinggi, karena
melibatkan semua indera yang dimiliki. Hal ini sangat dianjurkan dalam proses
belajar mengajar. Media yang termasuk AVA ini misalnya film, televisi,
radio,slide projector.
4.
Variasi alat yang dapat diraba, dimanipulasi, dan digerakkan (motorik).
Penggunaan alat yang termasuk kedalam jenis ini akan mampu menarik perhatian
siswa, dan dapat melibatkan siswa dalam membentuk dan memperagakan kegiatannya,
baik secara perorangan ataupun kelompok. Misalnya peragaan yang dilakukan oleh
guru atau siswa, model, spesimen, patung, topeng, dan boneka.[6]
b.
Variasi materi pembelajaran
Penggunaan
variasi materi pembelajaran yaitu bahwa guru dalam proses pembelajaran tidak
hanya mengajarkan materi-materi pokok saja, tetapi juga harus diselingi dengan
materi-materi penunjang. Penunjang yang dimaksud seperti verbal, cerita atau
anekdot dan sebagainya.Variasi materi disini sangat penting untuk
mengantisipasi agar peserta didik tidak merasa bosan akibat dijelaskan dengan
teori-teori saja. Dan variasi materi pembelajaran juga dapat membantu kepahaman
materi bagi peserta didik. [7]
D.
Variasi interaksi
Pola interaksi
guru deangan peserta didik dalam kegiatan pembelajran sangat beragam. Pola
intraksi dapat berbentuk klasikal, kelompok, dan perorangan, sedangkan variasi
kaegiatan dapat berupa mendengarkan informasi, menelaah materi, diskusi,
latihan, atau demonstrasi. Terdapat dua pola interaksi yang umum terjadi dalam
proses pembelajaran yaitu: guru aktif menjelaskan dan peserta didik
mendengarakan serta peserta didik aktif tanpa campur tangan dari guru atau gutu
hanya mengarahkan kegiatan pembelajaran. [8]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Variasi mengajar merupakan suatu
kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar mengajar yang ditujukan
untuk mengatasi kebosanan murid, sehingga dalam situasi belajar mengajar murid
senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme, serta penuh partisipasi. Variasi
mengajar adalah mengajar yang tidak monoton bisa dari gaya mengajar, metode,
media dan materi
Variasi mengajar memiliki bermacam-macam tujuan, yaitu sebagai
berikut:
1.
Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi
proses belajar mengajar
2.
Memberikan kesempatan
kemungkinan berfungsinya motivasi
3.
Membentuk sikap positif
terhadap guru dan sekolah
4.
Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual
5.
Meningkatkan keberhasilan
kegiatan belajar mengajar
6.
Menghilangkan kejenuhan
dalam belajar mengajar
7.
Mendorong anak didik untuk
belajar.
B.
saran
Dengan ucapan syukur alhamdulillah
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Semoga apa yang kami uraikan dapat
bermanfaat bagi kita sekalian. Kritik dan saran yang konstrutif sangat kami
harapkan untuk perbaikan.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pembaca khususnya dosen
pengampu dan semua pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini.
Daftar pustaka
Djamarah,
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta
mustakim Zaenal, 2011 strategi dan metode pembelajaran, (pekalongan: STAIN pekalonganpress)
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2017/07/16/keterampilan-mengadakan-variasi-pembelajaran.jam
11.26
Pupuh Fathurrohman 2011 , Strategi
Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman
Konsep Umum dan Islami, (Bandung: PT Refika Aditama )
Syaifurahman
dan Tri Ujiat 2013i, Manajemen dalam Pembelajaran, (Jakarta: PT Indeks,)
Wijaya, Cece.
A. Tabrani Rusyan. 1994. Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Uzer,
Usman. 2001. Menjadi Guru Profesional Cetakan XIII. Bandung : Remaja Rosdakaarya.
Biodata
Nama : ismiyatul fauziayah
Nim: 2317189
Riwayat pendidikan : 1. MI SALAFIYAH
2.
MTs nurul huda
3.
MAN pemalang
4.
IAIN pekalongan
Moto hidup : jadilah diri sendiri dan syukuri apa yang telah diberi
Allah kepada kita lihat yang dibawah kita karna akan menambah rasa syukur kita.
[1] Zaenal mustakim, strategi dan metode pembeljaran, cet.ke-2(pekalongan: STAIN pekalongan press, 2011) hal. 220
[2] Syaiful bakhri djarmarah, stategi belajar mengajjar, cet
5(jakarta: alfabeta bandung,2009) hal 1-6
[3] Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
[4] Syaifurahman dan Tri Ujiati, Manajemen dalam Pembelajaran,
(Jakarta: PT Indeks, 2013)
[5] Zaenal mustakim, strategi dan
metode pembeljaran, cet.ke-2(pekalongan: STAIN pekalongan press, 2011)
hal.230-233
[7] Op.cit: hal 236
[8] Op:cit: hal 237
Tidak ada komentar:
Posting Komentar