MASYARAKAT MADANI
Oktaviani
Hidayati
NIM. (2418058)
Kelas A
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum
Warohmatullahi Wabarokatuh
Puji
syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala karunia yang telah
diberikan sehingga kami bisa dapat menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi yang
berjudul Masyarakat Madan. Sholawat dan salam selalu kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta sahabat dan pengikut beliau
hingga akhir zaman. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak M. Hufron,
M. SI, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu untuk menyelasaikan
tugas makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik makalah ini
kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat
kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada pembaca untuk memberi masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih kepada pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini
dari awal sampai akhir. Serta saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua kalangan.
Alhamdulillahirrobil’Alamin
Wassalamu’alaikum
Warrohmatullahi Wabarokatuh.
Pekalongan, 27 Maret 2019
Penyusun
|
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ............................................................................................... i
Kata
Pengantar .............................................................................................. ii
Daftar
Isi ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C.
Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Dan
Prinsip Masyarakat Madani ............................................ 3
B. Bunyi QS. Al-Mu'minun, 23:96 dan
Terjemahannya .............................. 4
C.
Maksud Dari Setiap Arti Dalam QS. Al-Mu'minun 23:96 ....................... 4
D.
Penafsiran QS. Al-Mu'minun 23:96 ......................................................... 5
E.
Pesan Yang Terkandung Dalam QS. Al-Mu'minun 23:96 ........................ 6
BAB
III PENUTUP
A.
Simpulan ................................................................................................... 7
B.
Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9
REFERENSI.................................................................................................. 10
BIODATA PENULIS................................................................................... 11
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Bangsa Indonesia pada era reformasi
ini diarahkan untuk menuju masyarakat madani, masyarakat yang berkembang sesuai
dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. Untuk itu seumur hidup manusia
Indonesia akan meningkat perubahan tentu saja akan berbedadengan seumur hidup
masyarakat pada era orde baru. Masyarakatmadani merupakan konsep yang meningkat
proses yang sangat panjang. Masyarakat madani muncul bersamaan dengan
keberadaan proses modernisasi, terutama pada saat transformasi menuju
masyarakat modern. Dalam membahas masyarakat madani ini sangat bergantung pada
kondisi sosial dan budaya suatu bangsa. DalamIslam, masyarakat yang ideal
adalah masyarakat yang taat pada aturan Allah SWT,hidup dengan damai dan tenteram,
dan yang tercukupi kebutuhan lewat. Kita juga harus meneladani sikap kaum
Muslim awal yang tidak menyepelekan antara seumur hidup dunia dan akhirat.
Mereka tidak meninggalkan dunia untuk akhiratnya dantidak meninggalkan akhirat
untuk dunianya. Mereka tinggal seimbang dalam mengejarkebahagiaan dunia dan
akhirat. Jika sikap yang melekat pada masyarakat Madinah mampu diteladani umat
Islam saat ini, maka kembali Islam hanya menunggu waktu saja.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana pengertian dan prinsip dasar Masyarakat Madani?
2. Bagaimana bunyi QS. Al-Mu'minun, 23:26 dan
Terjemahannya?
3. Bagaimana maksud dari setiap arti dalam QS.
Al-Mu'minun?
4. Bagaimana Penafsiran QS. Al-Mu'minun 23:26?
5. Bagaimana pesan yang terkandung dalam QS.
Al-Mu'minun 23:26?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip dasar
Masyarakat Madani.
2. Untuk mengetahui bunyi QS. Al-mu'minun, 23:26 dan
Terjemahannya.
3. Untuk mengetahui maksud dari setiap arti dalam
QS. Al-Mu'minun, 23:26.
4. Untuk mengetahui penafsiran dari QS. Al-Mu'minun,
23:26.
5. Untuk mengetahui pesan yang terkandung dalam QS.
Al-Mu'minun, 23:26.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Dan Prinsip Masyarakat Madani
Anis Matta
menyatakan bahwa secara terminologi masyarakat madani adalah komunitas muslim
pertama di kota Madinah yang dipimpin langsung oleh Rasulullah dan diikuti oleh
Khalifah ArRasyidin. Masyarakat madani yang dibangun pada masa Rasulullah SAW
tersebut identik dengan civil society, kerena secara sosio kultural mengandung
substansi keadaban atau civility. Model masyarakat ini sering dijadikan sebuah
model masyarakat modern, sebagaimana diakui oleh seorang sosiolog Robert N
Bellah. Bellah dalam sebuah hasil pengamatannya terhadap agama-agama besar
dunia mengakui yang dipimpin Rasulullah itu merupakan masyarakat yang sangat
modern untuk zaman dan tempatnya, karena masyarakat tersebut telah melakukan
lompatan jauh ke depan dalam kecanggihan dan tata sosial serta pembangunan
sistem politik.[1]
Nurcholish Madjid yang mencoba melihat
civil society berkaitan dengan masyarakat kota Madinah pada zaman Rasulullah
SAW. Menurutnya, Piagam Madinah merupakan dokumen politik pertama dalam sejarah
umat manusia yang meletakkan dasar – dasar pluralisme dan toleransi, sementara
toleransi di Eropa baru dimulai dengan The Toleration Act of 1689.[2]
Dalam islam, antara agama dan negara
atau agama dengan tata masyarakat merupakan sesuatu yang tidak dipisahkan.
Namun demikian bukan berarti tidak berbeda, tidak terpisah, namun berbeda. Hal ini dikarenakan memang amal Islam
mencakup segenap interaksi manusia, baik yang berkaitan dengan hubungan
manusia-Tuhan maupun sesama makhluk. Selain itu, doktrin Islam mengungkapkan
bahwa setiap muslim dalam melakukan kegiatannya, termasuk dalam masyarakat maupun negera,
harus diniatkan dalam kerangka mencapai ridha Allah (hakekat tujuan amal
manusia).
Dalam hal ini prinsip-prinsip tersebut
berkaitan dengan masalah egaliterianisme, pluralisme, dan toleransi, serta
musyawarah. Ketiganya merupakan doktrin Islam berkaitan dengan pengaturan
kemasyarakatan, dan menjadi ruh dari konsep masyarakat madani. Pertama,
Egalitarianisme merupakan salah satu prinsip terpenting yang harus dikembangkan
dalam membangun sebuah masyarakat. Kedua, Pluralisme dan Toleransi merupakan
pilar pokok bagi bangunan sebuah masyarakat. Ketiga, Musyawarah merupakan pilar
penting berikutnya berkaitan dengan interaksi yang terjadi dalam sebuah
masyarakat.[3]
B.
Bunyi QS. Al-Mu'minun, 23:96 dan Terjemahannya
ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ السَّيِّئَةَۚ نَحْنُ
أَعْلَمُ بِمَا يَصِفُونَ ﴿٩٦﴾
Artinya:
"Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih
mengetahui apa yang mereka sifatkan." [4]
C.
Maksud Dari Setiap Arti Dalam QS. Al-mu'minun 23:96
(Tolaklah dengan menampilkan hal yang
lebih baik) yaitu budi pekerti yang baik, bersikap lapang dada dan berpaling
dari mereka yang kafir. (Hal yang buruk itu) perlakukan mereka yang menyakitkan
terhadap dirimu. Ayat ini diturunkan sebelum ada perintah untuk berperang.
(Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan) kedustaan dan buatan-buatan
mereka, maka kelak Kami akan membalasnya kepada mereka.[5]
D.
Penafsiran QS. Al-mu'minun 23:96
Pada surah Al-muminun ayat menerangkan
bahwa Tuhan memberikan tuntunan kepada RasulNya supaya menangkis dan menolak
segela sifat jahat yang dilakukan mereka itu dengan cara yang baik. Betapa pun
kejahatan mereka, sampai mereka
mengatakan bahwa Tuhan Allah beranak. Allah berserikat dengan tuhan yang lain,
namun Tuhan lebih tahu keadaan mereka yang sebenarnya.
"Tuhan lebih tahu" akan isi
kandungan hati mereka. Betapa pun perdayaan syaitan atas diri mereka atau
kebodohan sehingga membicarakan tentang Tuhan Allah tidak dengan fikiran yang
sihat, namun dalam hati sanubari mereka masih tersimpan suatu kemurnian jiwa
yang dapat dibersihkan oleh tuntunan yang baik. Dan sejarah kemudian pun telah
menunjukkan bahwa orang -orang Quraisy yang dahulu menjadi musuh besar Nabi
Muhammad s.a.w. itu telah menjadi tiang agung Islam, dasar pertama dari pengembangan
Islam ke seluruh dunia.[6]
Tugas Nabi Muhammad, sebagai Nabi Akhir
Zaman lebih berat dari tugas yang dipikulkan kepada Nabi-nabi yang telah
terdahulu. Suatu perubahan sejarah perikemanusiaan sampai kepada akhir zaman.
Orang Quraisy sebagai kaum yang didatangi lebih dahulu, tidaklah akan
dibinasakan sebagaimana binasa-binasanya kaum Aad dan Tsamud. Sebab itu
sikap-sikap kasar mereka, kegoblokan dan kejahilan mereka haruslah disambut
dengan sikap yang lebih baik. Mereka harus diberi pengertian.[7]
Ayat yang lalu mengesankan bahwa Allah
akan menunda jatuhnya siksa terhadap orang-orang zalim itu, karena adanya
hikmah di balik itu. Penundaan ini menimbulkan pertanyaan bahwa bagaimana
menghadapi mereka yang terus menerus berbuat kezaliman itu. Nah ini dijawab dengan
Firman-Nya di atas. Bisa juga dikatakan bahwa ayat yang lalu ketika menyatakan
kuasa Allah menjauhkan siksa, juga mengandung pesan agar Nabi Muhammad saw.
tidak perlu risau menghadapi mereka. Dari sini Allah berfirman: Hendaklah
engkau melanjutkan dakwah dan menghadapi para pendurhaka itu dengan tabah dan
simpatik. Tolaklah dengan cara, ucapan, perbuatan dan sikap yang lebih baik
keburukan mereka itu antara lain dengan berbuat baik semampumu kepada
mereka, atau kalau tidak, maka memaafkan
kesalahan mereka yang berkaitan dengan pribadimu, atau dengan tidak menanggapi
ejekan dan cemooh mereka. Kami lebih mengetahui dari siapapun apa yang mereka
sifatkan terhadap diri Kami, agama yang Kami syariatkan dan terhadap dirimu.
Kalau Kami berkehendak, niscaya Kami langsung menjatuhkan sanksi terhadap
mereka, tetapi itu Kami tidak lakukan. Kendati demikian, penganiayaan mereka
tidak akan Kami biarkan, karena itu pula jangan bersedih dan jangan juga risau.[8]
E. Pesan Yang
Terkandung Dalam QS. Al-mu'minun 23:96
Tolaklah kejahatan darimu dengan
perbuatan yang lebih baik, dengan memaafkan kejahilan mereka, bersabar atas
penganiayaan dan pendustaan mereka terhadap ajaran yang kamu bawa kepada mereka
dari sisi Tuhanmu, sesungguhnya Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka
sifatkan, kedustaan yang mereka ada-adakan terhadap Kami, dan perkataan buruk
yang mereka lontarkan tentang dirimu, kemudian Kami akan memberi balasan kepada
mereka atas semua yang mereka katakan itu. Oleh sebab itu hendaklah perkataan
mereka itu tidak membuatmu bersedih hati dan bersabarlah dengan kesabaran yang
baik.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Masyarakat
Madani mempunyai pengertian yang menurut Anis Matta menyatakan bahwa secara
terminologi masyarakat madani adalah komunitas muslim pertama di kota Madinah
yang dipimpin langsung oleh Rasulullah dan diikuti oleh Khalifah ArRasyidin.
Masyarakat Madani juga mempunyai prinsip-prinsip yaitu egaliterianisme,
pluralisme, dan toleransi, serta musyawarah. Ketiganya merupakan doktrin Islam
berkaitan dengan pengaturan kemasyarakatan, dan menjadi ruh dari konsep
masyarakat madani. Dalam QS. Al-Mu'minun mengandung arti "Tolaklah
perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang
mereka sifatkan". Dan pada surah QS. Al-Mu'minun ayat menerangkan bahwa
Tuhan memberikan tuntunan kepada RasulNya supaya menangkis dan menolak segela
sifat jahat yang dilakukan mereka itu dengan cara yang baik. Betapa pun
kejahatan mereka, sampai mereka
mengatakan bahwa Tuhan Allah beranak. Allah berserikat dengan tuhan yang lain,
namun Tuhan lebih tahu keadaan mereka yang sebenarnya.
Untuk itu di dalam QS. Al-Mu'minun mempunyai
pesan untuk di sampaikan kepada manusia bawasannya, Tolaklah kejahatan darimu
dengan perbuatan yang lebih baik, dengan memaafkan kejahilan mereka, bersabar
atas penganiayaan dan pendustaan mereka terhadap ajaran yang kamu bawa kepada
mereka dari sisi Tuhanmu, sesungguhnya Kami lebih mengetahui tentang apa yang
mereka sifatkan, kedustaan yang mereka ada-adakan terhadap Kami, dan perkataan
buruk yang mereka lontarkan tentang dirimu, kemudian Kami akan memberi balasan
kepada mereka atas semua yang mereka katakan itu. Oleh sebab itu hendaklah
perkataan mereka itu tidak membuatmu bersedih hati dan bersabarlah dengan
kesabaran yang baik.
B.
Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini
penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca mengenai masyarakat madani sesuai dengan QS. Al-Mu'minun 23"96.
Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan
kualitas dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sosiologi Reflektif, Volume 10, No. 2,
April 2016
Jurnal TPIs, Vol.8.No.2 Juli-Desember
2012
Jurnal Ilmu sosial dan Ilmu Politik,
Vol. 3. No 2 November 1999
Bahreisy,
H Salim dan H Said Bahreisy. 1990. Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Bahreisy. Surabaya: PT.Bina Ilmu Offset.
Jalalud-din, Imam Al-Mahalliy dan Imam
Jalalud-din As-Suyuthi. 1990. Tafsir Jalalain Berikut Azbaabun Nuzul. Bandung:
Sinar Baru.
Hamka. 1982. Tafsir Al Azhar. Jakarta: PT
Pustaka Panjimas.
Abdulmalik, Syaikh. 1981. Tafsir
Al-Azhar. Surabaya: PT Bina Ilmu.
Shihab, M Quraish. 2002 Tafsir
Al-Mishbah. Jakarta: Lentera Hati.
Mushthafah, Ahmad. 1985. Tafsir
Al-Maraghi. Semarang: PT. Karya Toha Putra.
REFERENSI
BIOGRAFI
PENULIS
Nama :
Oktaviani Hidayati
Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 33 Oktober 1999
Hobi :
Menyanyi
Cita-cita : Guru, Dosen dan
Pengusaha
Rekam Jejak Pendidikan :
-
SDN Sumub Kidul
-
SMPN 2 Sragi
-
SMAN 1 Kesesi
[1] Sosiologi Reflektif, Volume 10, No. 2, April 2016
[2] Jurnal TPIs,
Vol.8.No.2 Juli-Desember 2012
[3]
Jurnal Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Vol. 3. No 2 November 1999
[4]
H Salim Bahreisy dan H Said Bahreisy, Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Bahreisy,
(Surabaya: PT.Bina Ilmu Offset,1990), hlm. 432
[5]
Imam Jalalud-din Al-Mahalliy dan Imam Jalalud-din As-Suyuthi, Tafsir Jalalain
Berikut Azbaabun Nuzul, (Bandung: Sinar Baru,1990) hlm. 1440-1441
[6]
Prof Dr
Hamka, Tafsir Al Azhar, (Jakarta: PT
Pustaka Panjimas,1982), hlm. 90
[9]
Ahmad Mushthafah, Tafsir Al-Maraghi, (Semarang: PT. Karya Toha Putra,1985) hlm.
98
AJOQQ menyediakan permainan poker,domino, bandarq, bandarpoker, aduq, sakong dan capsa :)
BalasHapusayo segera bergabung bersama kami dan menangkan uang setiap harinya :)
AJOQQ juga menyediakan bonus rollingan sebanyak 0.3% dan bonus referal sebanyak 20% :)
Bagus,semoga manfaat yaa
BalasHapusAs claimed by Stanford Medical, It is indeed the ONLY reason women in this country get to live 10 years more and weigh an average of 19 KG less than us.
BalasHapus(And by the way, it is not about genetics or some hard exercise and really, EVERYTHING around "HOW" they eat.)
P.S, What I said is "HOW", and not "what"...
TAP this link to discover if this little questionnaire can help you decipher your true weight loss possibilities