MUHKAM DAN MUTASYABIH
Maulidatul Arofah
NIM. 2318125
Kelas B
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
IAIN PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkankehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya saya bisa
menyelesaikan tugas makalah Ulumul Qur’an tentang Muhkam dan Mutasyabih
Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabatnya serta
orang orang yang telah memperjuangkan ajaran agama yang telah di kibarkan
olehnya. Semoga
kelak kita semua termasuk umat yang mendapatkan syafa’at beliau di hari kiamat
nanti, Aamiin.
Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ulumul Qur’an, dalam makalah ini
membahas tentang Ayat-ayat Muhkam
dan Mutasyabih. Kami mengucapkan terima kasih kepada
teman teman yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga
makalah ini memberikan informasi bagi teman teman dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.aamiin
Pekalongan, 15 Maret 2019
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR..................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................... ii
BAB I..... PENDAHULUAN........................................................... 1
A.
Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B.
Rumusan Masalah......................................................................... 1
C.
Tujuan .......................................................................................... 1
BAB II... PEMBAHASAN.............................................................. 2
A.
Pengertian Muhkam Dan Mutasyabih.......................................... 2
B.
Karakteristik Muhkam dan Mutasyabih………………………………................................... 2
C.
Hikmah Ayat-ayat Muhkam Dan Mutasyabih…………………. . 2
BAB III . PENUTUP........................................................................ 4
A.
Kesimpulan................................................................................... 4
B.
Saran............................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 5
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an, selain merupakan
wahyu, juga merupakan bagian kehidupan umat yang dapat membukakan mata hati
dalam diri setiap insan. Firman Ilahi tersebut sudah dipandang sebagai
kehidupan itu sendiri dan tidak semata-mata kitab biasa. Layaknya sebuah
kehidupan, untuk dapat memahaminya biasanya diperlukan alat bantu yang kadang
kala tidak sedikit. Pada masa-masa permulaan turunnya, Al-Qur’an lebih banyak
dihafal dan dipahami oleh para sahabat nabi SAW. Sehingga kemudian tidak ada
alternatif lain bagi para sahabat kecuali berupaya menulisnya. Apabila tidak
dituliskan, maka mutiara yang bernilai demikian luhur dikhawatirkan akan
bercampur dengan hal-hal lain yang tidak diperlukan. Sehingga, firman Ilahi
yang mengiringi kehidupan umat Islam (dan juga seluruh umat manusia) telah
tersedia dalam bentuk tertulis, bahkan berbentuk sebuah kitab. Oleh sebab itu,
tidak dapat dihindari jika kemudian berkembang ilmu pengetahuan tentang
Al-Qur’an yang tidak lain tujuannya untuk mempermudah dalam memahaminya. Salah
satu ilmu pengetahuan tentang Alquran adalah ilmu muhkam dan mutasyabih, biasa
diartikan sebagai ilmu yang menerangkan tentang ayat-ayat muhkam dan
mutasyabih.
- Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Muhkam dan Mutasyabih ?
2. Apa Karakteristik Muhkam dan Mutasyabih ?
3. Apa Saja Hikmah dari Ayat-ayat Muhkam dan
Mutasyabih ?
- Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Muhkam dan
Mutasyabih
2. Untuk Mengetahui Karakteristik Muhkam dan
Mutasyabih
3. Untuk mengetahiu Hikmah-hikmah dari Muhkam dan
Mutasyabih
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Muhkam
dan Mutasyabih
Kata muhkam adalah
isim maf’ul yang berasal dari kata hakama
menjadi ahkama yang berarti
menyempurnakan, menetapkan, memutuskan. Sedangkan secara istilah muhkam adalah
lafadz al-qur’an yang dapat diketahui maksudnya dengan jelas tanpa menimbulkan
keraguan dalam memahaminya.
Adapun mutasyabih
juga isim maf’ul yang berasal dari kata syabaha
menjadi tasyabaha, yang berarti
adanya keserupaan antara dua benda, kesamaan, samar, tidak jelas. Sedangkan
secara istilah, mutasyabih adalah lafadz al-qur’an yang artinya samar dan sulit
dipahami, tidak dapat dicapai maknanya dari sisi Bahasa, kecuali dengan
ciri-ciri, tanda-tanda atau hubungannya.[1]
B. Karakteristik
Muhkam dan Mutasyabih
Para
ulama memiliki beragam pandangan terhadap pengertian Muhkam dan Mutasyabih
secara khusus, namun dari sekian pendapat yang terpenting adalah sebagai
berikut :
1.
Muhkam adalah ayat yang mudah diketahui
maksudnya, sedangkan Mutasyabih hanya
diketahui maksudnya oleh allah sendiri.
2.
Muhkam adalah ayat yang hanya mengandung satu
wajah, sedangkan Mutasyabih mengandung banyak wajah.
3.
Muhkam adalah ayat yang maksudnya dapat
diketahui secara langsung, tanpa memerlukan keterangan lain (takwil), sedang
Mutasyabih tidak demikian, ia memerlukan penjelasan dengan merujuk kepada
ayat-ayat lain.
Tiga hal tersebut, selain sebagai pembeda juga sebagai karakteristik
bagi ayat Muhkam dan Mutasyabih dalam pengeriannya yang khusus.[2]
C. Hikmah Ayat-ayat
Muhkam dan Mutasyabih
Hikmah-hikmah dari
ayat Muhkam dan Mutasyabih sebagai berikut :
1.
Hikham Ayat-ayat Muhkam
Diantara hikmah ayat-ayat Muhkam adalah :
a.
Menjadi kemudahan bagi manusia untuk
mengetahui arti dan maksudnya.
b.
Mendorong umat Islam untuk segera mengamalkan
isi kandungan Al-Qur’an, karena lafadz ayat-ayatnya telah mudah diketahui dan
dipahami.
c.
Menjadi rahmat bagi manusia, khususnya orang
yang lemah dalam Bahasa Arab.
2.
Hikmah Ayat-ayat Mutasyabih
Diantara hikmah ayat-ayat Mutasyabih adalah :
a.
Menunjukkan kemukjizatan Al-Qur’an, ketinggian
sastra dan balaghah-nya, agar manusia menyadari sepenuhnya bahwa Al-Qur’an merupakan
wahyu ilahi.
b.
Ujian pada umat manusia, apakah dengan adanya
ayat-ayat Mutasyabih manusia masih tetap beriman atau tidak.
c.
Menambahkan pahala bagi yang benar-benar mengkajinya.
Sebab semakin sulit pekerjaan, semakin besar pula pahalanya.
d.
Mendorong umat Islam untuk giat belajar, tekun
meneliti dan menalar.[3]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Muhkam
adalah ayat-ayat yang maknanyasudah jelas, tidak samar lagi dan tidak
menimbulkan pertanyaan jika disebutkan. Sedang Mutasyabih adalah ayat-ayat yang maknanya belum jelas.
Sebab munculnya ayat muhkam mutasyabih
terbagi menjadi tiga tinjauan yaitu, Adanya kesamaran dalam lafadz, kesamaran
makna ayat dan kesamaran makna dan ayat.
Terdapat tiga macam ayat mutasyabih
yaitu ayat yang tidak bisa dipahami oleh manusia, yang bisa dipahami semua
orang dengan pemahaman yang dalam dan ayat yang bisa dipahami oleh pakarnya
saja.
Terdapat hikmah adanya ayat-ayat muhkam
dan mutasyabih yang secara garis besar masuk pada tataran pemahaman dan
penggunaa logika akal.
B.
Saran
Dalam memahami
ayat-ayat Muhkam dan Mutasyabih tentunya akan menemui perbedaan antara ulama
satu dengan yang lainnya. Maka dari itu, kita sebagai mahasiswa tidak
sepantasnya saling salah menyalahkan pendapat satu dengan yang lainnya. Karena
setiap pendapat yang dikeluarkan oleh para ulama tentunya semuanya memiliki
dasar. Kita harus lebih bijak dalam mengatasi perbedaan.
Daftar Pustaka
Gufron Mohammad dan Rahmawati,
2013. Ulumul Quran, Yogyakarta:Teras
Nasrudin Moh, 2017. Pengantar Ilmu Al-Qur’an,
Pekalongan: Nasya Expanding Management
Anshori, 2013. Ulumul Qur’an, Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Biodata Pemakalah dan Buku Referensi
Buku Refrensi:
Nama : MAULIDATUL
AROFAH
Nim : 2318125
TTL :
Batang, 15 Maret 2000
Alamat : Dk. Kranggan Rt.03 Rw.02 Ds. Kranggan Kec.
Tersono Kab. Batang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar