sbm G6 : manajemen kelas - word
sbm G6 : manajemen kelas - ppt
sbm G6 : manajemen kelas - ppt
MAKALAH
MANAJEMEN
KELAS
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah : Strategi Belajar Mengajar
Dosen Pengampu : Hufron Dimyati, M.S.I
Disusun
Oleh :
1.
Halif
Valestian (2021111070)
2.
Abdul
Hanan (2021111351)
3.
Atina
Mauila Safitri (2021110284)
4.
Dewi
Zulaikha (2021110330)
TARBIYAH
PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah yang sering dihadapi baik
guru pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau
manajemen kelas, dengan adanya manajemen kelas yang baik anak didik dapat
memanfaatkan kemapuan, bakat, dan energinya pada tugas-tugas individual maupun
kelompok. Karena kelas mempunyai peran dan fungsi tertentu dalam menunjang
keberhasilan proses interaksi eduaktif.
Berhasil atau tidaknya suatu
aktivitas manusia adalah tergantung pada manajemen yang diterapkannya. Manjemen
kelas merupakan gambaran miniatur dalam manajemen sekolah. Manakala manajemen
sekolah tidak baik, tidak ada guru yang dapat memenej atau mengorganisasikan
kelas yang baik demikian pula sebaliknya.
Untuk lebih jelasnya kami akan
membahas mengenai manajemen kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
MANAJEMEN
KELAS
A.
Pengertian,
Tujuan dan Fungsi Manajemen Kelas
1. Pengertian
Manajemen Kelas
Secara terminologi manajemen kelas berasal dari dua kata,
yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang kelas. Sedangkan
menurut istilah ada beberapa pendapat antara lain :
a. Menurut
Syaiful Bahri Djamarah dalam sebuah bukunya yang berjudul
“ Guru dan Anak Didik
dalam Interaksi Edukatif ” bahwa manajemen kelas adalah suatu upaya
memperdayakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses
interaksi edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
b. Menurut Amatembun, manajemen kelas adalah
upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan serta
mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah
diciptakan
c. Menurut
Suharsimi Arikunto, manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar
dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang
diharapkan. Manajemen kelas menurutnya meliputi dua hal, yaitu
a. Pengelolaan
menyangkut siswa
b. Pengelolaan
fisik kelas (ruangan, prabot, alat pengajaran)
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan arti
dari manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.[1]
2. Tujuan
Manajemen Kelas
Tujuan dari manajemen kelas secara umum adalah penyediaan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional dan intelektual dalam kelas.
Dengan adanya fasilitas yang tersedia itu memungkinkan
siswa :
a. Belajar
dan bekerja
b. Terciptanya
suasana disiplin
c. Perkembangan
intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.[2]
Sedangakan tujuan manajemen kelas menurut Dirjen PUOD dan
Dirjen Dikdasmen (1996) adalah:
a. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
b. Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran
c. Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa
dalan kelas
d. Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya,
serta sifat-sifat individualnya.[3]
3. Fungsi
Manajemen Kelas
Secara umum fungsi manajemen kelas di tinjau dari
analisis problem adalah :
a. Memberi
dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas.
Artinya aspek manajemen kelas yang
dihadirkan bisa membantu tugas guru sebagai pendidik dalam suatu kinerja yang
lebih baik lagi.
b. Memelihara
agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.
Artinya aspek manajemen kelas bisa
mengklasifikasi bentuk-bentuk tugas tertentu.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dijabarkan beberapa tugas
yang harus dilakukan guru dalam kegiatan manajemen kelas, yaitu:
a. Membantu
kelompok dalam membagi tugas
b. Membantu
pembentukan kelompok
c. Mambantu
kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi
d. Mambantu
individu agar dapat bekerjasama dalam kelompok atau kelas
e. Membantu
prosedur kerja
f. Mengubah
kondisi kelas.[4]
B.
Aspek-aspek
Manajemen Kelas
Menurut Oemar Malik ada tujuh aspek manajemen kelas, yaitu :
a. Aspek
tujuan instruksional
b. Aspek
materi pelajaran
c. Aspek
metode dan strategi pembelajaran
d. Aspek
ketenagaan, meliputi aspek siswa, waktu, tempat, perlengkapan
e. Aspek
media instruksional
f. Aspek
penilaian
g. Aspek
penunjang fasilitas
Menurut Lois V. Johnson dan May Bany (1970) mengemukakan
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas :
1. Sifat-sifat
kelas
2. Kekuatan
pendorong kekuatan kelas
3. Memahami
situasi kelas
4. Mendiagnosis
situasi kelas
5. Bertindak
selektif
6. Bertindak
kreatif.[5]
C.
Masalah-masalah
dalam Manajemen Kelas
Keanekaragaman masalah perilaku siswa itu menimbulkan beberapa
masalah pengelolaan kelas. Menurut Made Pidarta, masalah-masalah pengelolaan
kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah :
1. Kurang
kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok, klik-klik, dan pertentangan jenis
kelamin
2. Tidak
ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap,
pergi kesana kemari, dan sebagainya
3. Reaksi
negatif terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan,
merendahkan kelompok bodoh dan sebagainya
4. Kelas
mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan mendorong
perilaku siswa yang keliru
5. Moral
rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar
kurang, kekurangan uang dan sebagainya
6. Tidak
mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas
tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru, dan sebagainya.[6]
D.
Tugas
Guru dalam Manajemen Kelas
1. Pengaturan
atau pengkondisian fisik
Pengkondisian kelas merujuk pada pengetahuan dimana
sebuah perilaku yang semula mengikuti sebuah peristiwa diminta untuk mengikuti
peristiwa lain yang berbeda. Pengkondisian fisik meliputi :
a. Ruang
tempat berlangsungnya proses belajar mengajar
b. Pengaturan
tempat duduk
c. Ventilasi
dan pengaturan cahaya
d. Pengaturan
penyimpanan barang
e. Penataan
keindahan dan kebersihan kelas
2. Pengaturan
peserta didik
Dalam pengaturan anak didik ada dua macam, yaitu :
a. Pembentukan
organisasi : merupakan langkah awal melatih dan membina anak didik dalam hal
organisasi, mereka dilatih untuk bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan.
b. Pengelompokkan
anak didik : pengelompokkan ini ada bermacam-macam, dari yang sederhana sampai
yang kompleks.
E.
Prinsip-prinsip
Manajemen Kelas
Manajemen kelas dapat mempergunakan prinsip-prinsip antara lain
sebagai berikut :
1. Hangat
dan antusias
2. Tantangan
3. Bervariasi
4. Keluwesan
5. Penekanan
pada hal-hal yang positif
6. Penanaman
disiplin diri.[7]
F.
Pendekatan
dalam Manajemen Kelas
a. Culture
Culture atau budaya, guru harus memahami budaya bawaan
yang dimliki oleh masing-masing siswa. Dengan pemahaman terhadap budaya bawaan
dari masing-masing siswa maka guru akan memahami dan mencari pendekatan yang
cocok dengan gaya belajarnya masing-masing. Budaya organisasi kelas harus mampu
menfasilitasi keseluruhan budaya bawaan yang melekat kepada siswa.
b. Commitment
Comittment adalah sebuah bentuk integrasi secara total
dari seseorang terhadap sesuatu atau pekerjaan tertentu dengan melibatkan
keseluruhan aspek diri.
c. Communication
Benar atau salah, valid atau tidak validnya sesuatu akan
diperoleh dengan melakukan komunikasi, dengan komuniksi dapat diperoleh
sejumlah informasi berkaitam dengan permasalahan atau substansi dari suatu
peristiwa.[8]
G.
Manajemen
Kelas yang Efektif
Lingkungan belajar yang efektif cenderung lebih sukses,
daripada guru-guru yang memerankan diri sebagai figur otoritas atau penegak
disiplin belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya
roda penegak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri, dan internalisasi
kontrol diri pada kalangan siswa.
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat
diorganisasikan di seputar tiga topik utama:
1. Menetapkan
aturan dan prosedur
2. Menjaga
aturan dan prosedur
3. Menjaga
konsistensi.[9]
KESIMPULAN
A.
Pengertian
Manajemen Kelas
Secara terminologi manajemen kelas berasal
dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang kelas.
Sedangkan menurut istilah manajemen
kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar
mengajar dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga
dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
B.
Tujuan
Manajemen Kelas
Tujuan manajemen kelas menurut
Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen (1996) adalah:
a. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai
kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
semaksimal mungkin.
b. Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran
c. Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan
siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa
dalan kelas
d. Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya,
serta sifat-sifat individualnya.
C.
Fungsi
Manajemen Kelas
Secara umum fungsi manajemen kelas
di tinjau dari analisis problem adalah :
a. Memberi
dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas.
b. Memelihara
agar tugas-tugas itu dapat berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah,
Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Mustakim,
Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan: STAIN Pekalongan.
Tim
Dosen Administrasi Pendidikan. 2010. Manajemen
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan
Metode Pembelajaran, (Pekalongan: STAIN Pekalongan Press, 2011), hlm. 202
[2] Ibid, hlm. 203
[3] Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 111
[4] Zaenal Mustakim,.Op.Cit.,hlm.
203
[5] Ibid, hlm. 205
[6] Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 218
[7] Zaenal Musatakim,.Op.Cit.,hlm.
206
[8] Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,.Op.Cit.,hlm. 118
[9] Zaenal Mustakim,.Op.Cit.,hlm.
215
M.Lendra 2021110299 G
BalasHapusbagaimanakah peran guru terhadap siswa yang pasif (mempunyai dunia sendiri), haruskah siswa tersebut diberi ketegasan atau toleransi dan bimbingan..............
M.Lendra:
Hapusketegasan memang perlu, tapi jangan terlalu over karena hal tersebut dapat menjadikan kegiatan pembelajaran menjadi angker. menurut saya, Solusinya adalah dengan cara melakukan pendekatan individual, dalam hal ini seorang pendidik harus berusaha berkomunikasi secara langsung dengan siswa yang bersangkutan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan, motivasi ataupun pencerahan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDewi Zulaikha ( 2021110330 ) G
Hapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari rekan M.LENDRA caranya guru selalu memberikan motifasi kepada siswa yang pasif tersebut agar giat dalam belajarnya, biasanya siswa yang pasif itu butuh perhatian khusus dari sang guru.
Atina Mauila Safitri
Hapus2021110284
dengan melakukan pendekatan kepada siswa tersebut, beri penjelasan, bahwa siswa yang pasif itu biasanya karena siswa tersebut kurang pengalaman dan kurang pengetahuan yang di sebabkan oleh kurangnya belajar. jadi guru hendaknya memberi motivasi kepada siswa untuk giat belajar dan banyak membaca, karena dengan banyak membaca siswa tersebut akan mempunyai banyak pengetahuan, selain itu siswa di sarankan untuk mengikuti organisasi, karena dengan mengikuti organisasi siswa akan bertambah pengalamannya, jadi ia akan berani untuk aktif dan mengungkapkan pendapatnya.
mabruroh 2021110286
BalasHapusmenurut pemakalah bagaimana seorang guru menciptakan kondisi kelas yg kondusif,sementara di dalamnya(siswa)adalah siswa siswa yang kurang normal(psikis)
Dewi Zulaikha ( 2021110330 ) G
Hapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari rekan mabruroh, cara guru untuk mengkondusifkan siswa- siswanya yang kurang normal dengan cara pendekatan intern langsung siswa yang kurang normal tersebut tidak secara global dan selalu dibimbingnya pada waktu KBM berlangsung agar si anak itu ada ikatan batin sama guru tersebut agar siswa tersebut ada perubahan sedikit demi sedikit. terima kasih
Atina Mauila Safitri
Hapus2021110284
anak yang kurang normal itu tidak bisa disamakan dengan siswa yang normal. seperti halnya kata , gelas yang retak tidak bisa disamakan dengan gelas yang masih utuh. Siswa yang kurang normal tersebut hendaknya di beri perhatian khusus, buat siswa tersebut dekat dan nyaman dengan kehadiran kita, sehingga tidak ada batas antara kita sebagai guru dengan siswa tersebut,buat dia senang dengan kita, setelah itu baru kemudian sedikit demi sedikit siswa tersebut di beri pengarahan, mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak, karena kalau siswa tersebut sudah senang dengan kita, dia akan mematuhi dan memperhatikan nasihat yang di berikan oleh kita sebagai gurunya.
Dalam menghadapi/mengkondisikan siswa yan kurang normal dalam hal psikis mungkin butuh kesabaran dan keuletan,
BalasHapusuntuk menciptakan suasana yang kondusif mungkin bisa dilakukan dengan cara memberikan perhatian yang lebih pada anak tersebut, juga dengan memberikan batasan-batasan agar tidak rancu dalam kegiatan pembelajaran
kurang lebih seperti itu, untuk lebih jelasnya bisa langsung dijelaskan oleh Bapak Ghufron Dimyati, :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskhoirul furqon
BalasHapus2021110327
dari sekian banyak masalah tersebut bagaimana cara mengatasinya???
Atina Mauila Safitri
Hapus2021110284
sebenarnya masalah-masalah yang terjadi tersebut karena kurangnya peran guru di dalam kegiatan pembelajaran di kelas,jadi hal tersebut dapat di atasi dengan guru memperhatikan dan mengawasi siswanya di dalam kelas, guru memberi pengarahan dan penjelasan tentang apa yang benar dan apa yang salah, guru membuat aturan-aturan yang harus di patuhi oleh siswa, guru mengkondisikan kelas agar siswanya tetap tenang walaupun saat diskusi, agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan optimal dan mencapai tujuan.
Nur aini Mahbubah 2021110273(G)
jika terdapat siswa yang mengantuk,mungkin karena pelajaran kurang diminati,bagaimana trik guru mengatasinya?
Atina Mauila Safitri
Hapus2021110284
ketika ada siswa yang mengantuk, guru hendaknya memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan relaksasi sejenak, seperti dengan menyuruh siswanya untuk berdiri, merangkulkan kedua tangan siswa kepada teman yang ada di depannya,geleng-geleng kepala, memejamkan mata, menarik nafas dan menghembuskan nafas, di ulang setidknya 3 kali, setelah itu di lanjutkan untuk meneruskan kembali mata pelajarannya.
selain itu juga bisa dengan cara guru dalam penyampaian materi pelajaran diselingi dengan hiburan atau canda tawa,tidak monoton hanya pada materi pelajaran saja, sebagai itermezo,tetapi tetap fokus pada topik pelajaran.
selain itu bisa juga dengan cara guru membangunkan semangat belajar dan keaktifan siswa dengan membicarakan toipk-topik yang menarik untuk di bahas dan sesuai dengan materi pelajaran dan meberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi.
membangunkan suasana kelas agar hidup.
Himatul hidayah 2021110174
BalasHapusBgaimana cara memanage kelas agar efektif ketika jumlah siswa yang membengkak?
bagaimana menciptakan manajemen kelas yang efektif ketika murid yang di hadapi itu merupakan siswa yang baru saja di hadapkan pada peperanga???
Hapusmuthoharoh 2021110329
Atina Mauila Safitri
Hapus2021110284
cara memenej kelas agar efektif ketika jumlah siswanya membengkak yaitu, guru mengkondisikan kelas agar siswanya memperhatikan dan tetap fokus terhadap materi pelajaran, misalnya dengan berkeliling mengitari siswanya, dan jika ada yang ribut maka diperingatkan, atau bisa juga memberi pertanyaan kepada siswa yang ribut, biasnya siswa itu takut kalau di beri pertanyaan.
Atina Mauila Safitri
Hapus2021110284
cara menciptakan agar kelas efektif ketika dihadapkan pada murid yang baru dihadapkan pada peperangan yaitu dengan mengkondisikan siswanya agar tetap tenang dalam mngikuti kegiatan pembelajaran, memberikan dia ketenagan emosi terlebih dahulu, buat siswa tersebut lupa akan kejadian yang di alaminnya, kemudian setelah siswa tersebut tenang, kita tanyai apa yang menjadi penyebab peperang tersebut, dari hasil keterangan tersebut kita mencarikan solusinya, agar hal tersebut tidak terulang lagi.
bagaimana memanajem kelas yang minim akan fasilitas????
BalasHapusmuhammad sukron
2021110328
Atina Mauila Safitri
BalasHapus2021110284
bahwasannya perlu kita ketahui terlebih dahulu, bahwa keberhasilan dan keefektifan kegiatan belajar mengajar itu tidak sepenuhnya begrantung pada fasilitas, karena fasilitas itu hanya mendukung saja. Oleh karena itu tidak begitu menjadi masalah, ketika ada kelas yang minim akan fasilitas, hendaknya fasilitas yang ada itu kita gunakan semaksimal mungkin, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan seoptimal mungkin. Atau bisa juga dengan kreatifitas siswa atau guru, untuk menciptakan imitasi fasilitas dari bahan yang sederhana tetapi memiliki fungsi yang sama dengan fasilitas sebernarnya. Misal ketika tidak ada LCD maka bisa menggunakan gambar, misal tidak ada kipas angin bisa menggunakan jendela, misal tidak ada speedy bisa menggunakan wajan bolik untuk menangkap jaringan internet.