sbm H6 : manajemen kelas - word
sbm H6 : manajemen kelas - ppt
sbm H6 : manajemen kelas - ppt
MAKALAH
MANAJEMEN KELAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata
Kuliah
: Strategi Belajar Mengajar
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati, M.S.I
Disusun oleh
Sokhiyah 202 111 0379
Ilma Camalia 202 111 0380
Roudlotul Jannah 202
111 0381
Siti Nur Rokhmah 202 111 0382
M. Nurul Amin 202 111 0383
Kelas H
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
PENDAHULUAN
Masalah pokok yang
dihadapi guru baik pemula maupun yang sudah berpengalaman adalah manajemen
kelas. Aspek yang sering didiskusikan oleh penulis profesionaldan oleh pelajar
adalah juga manajemen kelas. Manajemen kelas merupakan maslah tingksh laku yang
kompleks, dan guru menggnakannya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi
kelas sedemikian rupa, sehingga anak didik dapat mencapai tujuan pengajaran
secara efesien dan memungkinkan mereka dapat belajar. Dengan demikian manajemen
kelas yang efektif adalah syarat dari pengajran yang efektif.
Manajemen kelas adalah
keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal
dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Dengan kata lain, ialah kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan
kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
Suatu kondisi belajar yang
optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana
pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pengajaran. Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru
dan anak didik dan anak didik dengan anak didik, merupakan syarat mutlak
keberhasilan manajemen kelas. Manajemen kelas yang efektif merupakan syarat bgi
terjadinya proses belajar mengajar yang efektif.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian,
Tujuan, Dan Fungsi Manajemen Kelas
1.
Pengertian
Manajemen
kelas berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan
ruang kelas. Sedangkan menurut istilah ada beberapa pendapat antara lain:
Ø Menurut
Saeful Bahri Djamarah, manajemen kelas adalah suatu upaya memperdayakan potensi
kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif
mencapai tujuan pembelajaran.
Ø Menurut
Amatembun, manajemen kelas adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam
menciptakan dan mempertahankan serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk
mencapai tujuan yang telah diciptakan.[1]
Jadi
dapat disimpulkan bahwa manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
penanggungjawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dapat dicapai
suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti
yang diharapkan.
2.
Tujuan
Tujuan
manajemen kelas secara umum adalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam
kegiatan belajar siswa dalam lingkungan social, emosional, dan intelektual
dalam kelas. Tujuan yang lainnya antara lain:
1. Mewujudkan
situasi dan kondisi kelas sebagai lingkungan pembelajaran yang memungkinkan
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan mereka semaksimal mungkin.
2. Menghilangkan
berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
3. Menyediakan
dan mengatur fasilitas serta media pembelajaran yang mendukung dan memungkinkan
peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan social, emosional, dan
intelektual mereka dalam kelas.
4. Membina
dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang social, ekonomi, budaya, dan
sifat-sifat individunya.[2]
3.
Fungsi
a. Merencanakan
Adalah
membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di masa depan.
b. Mengorganisasikan
Adalah
merencanakan dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang mampu membawa
pada tujuan yang ingin di capai.
c. Memipin
seorang
guru harus bisa menjadi leadership yang mampu menjadi pengarah yang didengar
ide dan pemikirannya oleh peserta didik.
d. Mengendalikan
Adalah
proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang
direncanakan.[3]
B.
Aspek-Aspek
Manajemen Kelas
Menurut
Oemar Malik ada 7 aspek yang memilki fungsi berbeda dalam proses belajar
mengajar, yaitu:
1. Aspek
tujuan instrusional
2. Aspek
materi pelajaran
3. Aspek
metode dan strategi pembelajaran
4. Aspek
ketenangan
5. Aspek
media instrusional
6. Aspek
penilaian
7. Aspek
penunjang fasilitas[4]
C.
Masalah-Masalah
Dalam Manajemen Kelas
Gagalnya
seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejalan dengan ketidak mampuan guru dalam mengelola kelas.
Indicator dari kegagalan itu adalah prestasi belajar siswa yang rendah, tidak
sesuai dengan standar atau batas ukuran yang telah ditentukan. Beberapa masalah
tersebut antara lain:
1. Kurangnya
kesatuan, dengan adanya kelompok-kelompok dan pertentangan jenis kelamin.
2. Tidak
ada standar perilaku dalam bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap,
pergi kesana kemari dsb.
3. Reaksi
negative terhadap anggota kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, dan merendahkan.
4. Moral
rendah, permusuhan, agresif, misalnya dalam lembaga dengan alat-alat bekajar
kurang, kekurangan uang.
5. Kelas
mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya, maksudnya menerima dan mendorong
perilaku siswa yang keliru.
6. Tidak
mampu menyesuaikan dengan lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas
tambahan, anggota kelas yang baru, situasi baru dsb.[5]
D.
Tugas
Guru Dalam Manajemen Kelas
1. Pengaturan
atau pengkondisian kelas
Pengkondisian fisik ini
melalui:
Ø Ruang
tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.
Hendaknya siswa bias
bergerak leluasa pada saat melakukan aktivitas belajar.
Ø Pengaturan
tempat duduk
Pilihlah tempat duduk
yang sesuai dengan postur tubuh anak didik sehingga anak didik dapat belajar
dengan baik dan tenang.
Ø Ventilasi
dan pengaturan cahaya
Ventilasi ini harus
menjamin kesehatan peserata didik, suhu ventilasi dan penerangan adalah asset
penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman.
Ø Pengaturan
penyimpanan barang
Barang-barang yang
hedaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan
akan digunakan lagi bagi kepentingan belajar.
Ø Penataan
keindahan dan kebersihan kelas
1. Hiasan
dinding
2. Penempatan
lemari
3. Pemeliharaan
kebersihan
2. Pengaturan
peserta didik
·
Poster tubuh
anak dididk yang tinggi sebaiknya ditempatkan dibelakang.
·
Anak dididk yang
mengalami gangguan penglihatan atau pendengaran sebaiknya ditempatkan di depan.
·
Anak didik yang
cerdas sebaikya digabung dengan anak didik yang kurang cedas.
·
Anak didik yang
pandai berbicara dikelompokkan dengan anak didik yang pendiam.
·
Anak didik yang
gemar membuat keributan dan mengganggu temannya lebih baik dipisah dan tidak
terlepas dari pengawasan guru.[6]
E.
Prinsip-Prinsip
Manajemen Kelas
1. Hangat
dan antusias
Guru yang hangat dan
akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya akan berusaha
dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata
tindakan cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah
anak didik untuk belajar sehingga mengurangi tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau
media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dengan anak didik akan
mengurangi munculnya gangguan apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai
dengan kebutuhan dan hal ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan
kelas yang efektif dan menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Dengan keluwesan
tingkah laku guru dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik
serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.
5. Penekanan
pada hal-hal yang positif
Guru harus menekankan
pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada
hal-hal yang negative.
6. Penanaman
displin diri
7. Tujuan
akhirnya anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu guru
sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri
dan guru hendaknya menjadi teladan.[7]
F.
Pendekatan
dalam Manajemen Kelas
Lahirnya
interaksi yang optimal bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam
rangka manajemen kelas. Berbagai pendekatan tersebut adalah:
1. Pendekatan
Kekuasaan
Peranan guru adalah
menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas, sehingga
didalamnya terdapat kekuasaan dalam norma yang harus ditaati oleh anggota
kelas.
2. Pendekatan
Ancaman
Dalam mengontrol
tingkah laku anak didik dilakukan dengan cara membersihkan ancaman, misalnya
melarang, ejekan, sindirin, memaksa.
3. Pendekatan
Kebebasan
Pengelolaan adalah
proses untuk membantu anak didik agar bebas untuk mengerjakan sesuatu kapan
saja dan dimana saja. Peran guru adlah mengusahakan semaksimal mungkin
kebebasan anak didik.
4. Pendekatan
Resep
Pendekatan ini dilakukan
dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang
tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam interaksi semua masalah yang terjadi
dikelas.
5. Pendekatan
Pengajaran
Yang didasarkan atas
suatu anggapan bahwa dalam suatu perencanaan dan pelaksanaan akan mencegah
munculnya masalah tingkah laku anak didik dan memecahkan masalah itu bila tidak
dicegah.
6. Pendekatan
Perubahan Tingkah Laku
Peranan guru adalah
mengembangkan tingkah laku anak didik yang baik.
7. Pendekatan
Iklim Sosio Emosional
Pendekatan ini
berdasarkan pada suasana perasaan dan suasana social di dalam kelas sebagai
sekelompok individucenderung pada padangan psikologis klinis dan konseling
(penyuluhan).
8. Pendekatan
Proses kelompok
Pendekatan ini
didasarkan pada psikologi social dan dinamika kelompok.
9. Electric
Approach
Menekankan pada
potensialtas, kreativitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalm memilih
berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya.
G.
Faktor–Faktor
Penghambat Manajemen Kelas
Untuk
mewujudkan pengelolaan kelas kelas yang baik, ada beberapa factor yang
mempengaruhinya antara lain:
1.
Factor Guru
a) Tipe
kepemimpinan guru yang otoriter
Tipe kepemimpinan guru
dalam mengelola proses belajar mengajar yang otoriter dan kurang demokratis
akan menumbuhkan sikap agresif atau pasif dari murid-murid. Kedua sikap murid
ini merupakan sumer masalah manajemen kelas.
b) Format
belajar mengajar yang monoton
Format belajar mengajar
yang monoton akan menimbulkan kebosanaan bagi siaswa. Format belajar yang tidak
bervariasi dapat menyebabkan siswa bosan, kecewa, frustasi dan hal ini merpakan
sumber pelanggaran disiplin.
c) Kepribadian
guru
Seorang guru yang
berhasil dituntut untuk bersikap adil, hangat, objektif, dan fleksibel dalam proses
belajar mengaja. Sikap yang bertentangandengan kepribadian tersebut akan
menimbulkan masalah manajemen bagi siswa.
d) Terbatasnya
kesempatan guru untuk memahami tingkah laku siswa dan latar belakangnya
Hal ini dapat
disebabkan karena kurangnya usaha guru dengan sengaja memahami siswa dan latar
belakangnya, mungkin karena tidak tahu caranya ataupun karena beban mengjar
guru yang diluar batas kemampuannya yang wajar.
e) Terbatasnya
pengetahuan guru tentang masalah manajemen dan pendekatan manajemen baik yang sifatnya
teoritis maupun pengalaman praktis
Untuk mengatasi
problema in, slah satu upaya yang disarankan adlah mendiskusikan masalah in
dengan para kolega. Diharapkan dengan cara ini membantu mereka dlam
meningkatkan keterampilan manajemen proses bekajar mengajar.
2.
Factor Siswa
Siswa
dalam kelas dapat dianggap sebagai individu dalam suatu masyarakat kecil yaitu
kelas dan sekolah. Mereka harus mengetahui hak-haknya sebagai bagian dari satu
kesatuan masyarakat, selain itu mereka juga harus sadar bahwa
Kekurangsadaran
siswa dalam memenuhi tugas dan hak-haknya sebagai anggota dalam kelas merupakan
factor utama penyebab masalah manajemen kelas.
3.
Factor Keluarga
Kebiasaan yang kurang baik di lingkungan keluarga
seperti tidak patuh pada disiplin, tidak tertib, kebebasan yang berlebihan atau terlampau dikekang merupakan latar
belakang yang menyebabkan siswa melanggar disipli di kelas .
4.
Factor Fasilitas
Merupakan
pembatasan dalam manajemen kelas. Fasilitas tersebut meliputi besar kelas,
besar ruangan kelas dan ketersediaan alat belajar. Semakin kurang fasilitas
yang ada akan menimbulkan suatu problem yang terjadi pada manajemen kelas.[9]
PENUTUP
Dalam proses belajar mengajar dikelas, sebelum melaksanakan pembelajaran
ada hal yang harus dilakukan oleh seorang guru yaitu manajemen kelas. Manajemen
kelas adalah kegiatan mengatur sejumlah sumber daya yang ada di kelas sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara efektif dan
efisien. Kegiatan pengaturan sumber daya yang dilakukan di dalam kelas mencakup
unsur manusia dan non manusia, kedua unsure tersebut memiliki kedudukan yang
sama penting guna mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang dikehendaki.
Manajemen kelas yang dilakukan guru bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dalam pencapaian tujuan pembelajaran di dalam kelas sehingga
produktivitas kelas tinggi dan mendukung kinerja guru.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri D, Syaiful, 1996, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta : PT. Rineka Cipta
Mulyadi, 2009, Classroom
Management, Malang : UIN Malang Press
Mustakim, Zaenal, 2009, Strategi dan Metode
Pembelajaran, pekalongan : STAIN Press
[1] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode
Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm : 202
[2] TIM
Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, (Bandung: ALFABETA,
2010), hlm 111
[4] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode
Pembelajaran,( Pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm : 203-204
[5] Syaiful
Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1997), hlm: 218
[6] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm
: 205
[7] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm
: 204-210
[8] Zaenal
Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran,(pekalongan : STAIN Press, 2009) hlm
: 209-210
[9] Mulyadi,
Classroom Management, (Malang : UIN Malang Press, 2009) hlm: 6-10
nama: Bariroh
BalasHapusNim: 2021111029
kelas: E (H)
dalam prinsip-prinsip manejemen kelas disebutkan bahwa seorang guru harus akrab dengan anak didik, bgmn agar tidak ada diskriminasi dalam kelas dengan adanya keakraban guru?
Terimakasih atas pertanyaannya.
HapusSebagai guru tentunya berbeda dan bervariasi dalam belajar mengajar, ada yang cara mengajar dengan kepemimpinan guru yang otoriter dan ada juga cara belajar mengajar yang monoton. Kepribadian gurulah yang nanti berhasil dituntut untuk bersikap adil, hangat, objektif, dan fleksibel dalam proses belajar mengajar. Seorang guru tentunya jangan saling membeda-bedakan antara siswa yang aktif, cerdas, pendiam maupun yang sering membuat keributan. Dengan berbagai pendekatan cara guru mengajar yang nanti akan menciptakan kelas yang kondusif, efisien, dan efektif.
Matur Suwun...!!!
M. Nurul Amin
202 111 0383 (H)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama Mei andriyanti
BalasHapusNim 202 111 0384
menurut pemakalah dari aspek menejemen yang di papar kan oleh omar malik, manakah yang paling efektif, dan apakah tidak adanya salh satu aspek menjadi dampak yang dapat menghambat pembelajara?jelaskan
Menjawab pertanyaan anda ya mbk mei,,
HapusMenurut saya ke7 aspek menutur Oemar Malik diatas saling berhubungan antara yg satu dengan yang lainnya. Jadi tidak ada yang lebih efektif.
Dan jika salah 1 tidak ada iya dapat menghambat.misalnya materi yg ingin disampaikan tentang kisah nabi terdahulu yang memerlukan media Tv dan CD, td keduanya gk ada.nahhh hal ini menjadi penghambat.
Terimakasih atas pertanyaannya.
HapusDari beberapa aspek manajemen yang dipaparkan oleh omar malik yang jumlah ada 7, semuanya saling ada pautnya karena dari beberapa aspek tersebut saling melengkapi dalam proses belajar mengajar didalam suatu kelas.
SUSWATI
BalasHapus2021110358
dalam makalah anda dijelaskan bahwa salah satu masalah2 dalam manajement kelas diantaranya adalah pertentantangan jenis kelamin, yang dimaksud pertentangan jenis kelamin disini yang seperti apa? mohon dijelaskan dan beri contohnya...
Terimaksaih atas pertanyaannya.
HapusYang dimaksud pertentangan jenis kelamin disini, keadaan kelas kelas kurang kohesif artinya antara laki-laki dan perempuan tidak membeda-bedakan dalam poses belajar mengajar. Keduanya merupakan kesatuan, antara siswa yang satu dengan yang lain. Namun pertentangan disini kurangya kesatuan dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa mengkondisikan dalam suatu masyarakat kecil yaitu kelas maupun sekolah. Sehingga dapat menciptakan atau mempertahankan kondisi optimal yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar yang kondusif.
M. Nurul Amin
202 111 0383 (H)
Nurul Hidayah
BalasHapus2021110339
H
1.Bagaimana jika guru tidak dapat memanaj kelas dengan baik?
2.Apakah ada pengaruh penggunaan media dan metode dalam memanaj kelas?
siti Nurokhmah
Hapus2021110382
Jika seorang guru tidak bisa memanaj kelas dengan baik berarti guru tersebut tidak mempunyai ketrampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal, yang terjadi siswa selalu ribut sendiri dan guru tidak bisa mengondisikan dan akhirnya pelajaran tidak berjalan dengan efektif dan anak didik tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang efisien.
Terimakasih atas pertanyaanya.
HapusSetiap guru, baik itu guru kelas maupun guru bidang studi secara langsung pasti terlibat dalam kegiatan pengelolaan kelas. Keterampilan mengelola kelas ini sangat penting dikuasai dan dilaksanakan oleh guru pada setiap kali melakukan proses pembelajaran di dalam kelas. Jika seorang guru belum mampu mengelola kelas dengan baik, berarti guru tersebut belum bisa mengoperasikan atau mempunyai keterampilan untuk menciptakan kelas yang menyenangkan dan mengkondisikan dengan baik. Akhirnya pun dalam tujuannya proses pembelajaran itu sendiri tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien, sehingga kompetensi yang diharapkan belum mampu dikuasai oleh siswa untuk dicapai.
M. Nurul Amin
202 111 0383 (H)
krisna ayu diana
BalasHapus2021110348
Bagaimana caranya guru dalam membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, dan sifat-sifat individu yang jelas berbeda-beda?
Menjawab pertanyaan anda ya mbk krisna,,
HapusGuru terlebih dahuluharus mengenal karakter dari masing2 anak didiknya, apakah termasuk anak yang terdas atau yang sedang ataukah yang biasa saja. Terhadap anak yang kemampuannya biasa saja guru harus memberi perhatian lebih agar bisa menyesuaikan dengan yang lainnya.
Terimakasih atas pertanyaannya.
HapusSetiap guru berbeda-beda dalam proses belajar mengajar, tentunya seorang guru harus mengetahui karakteristiknya maupun latar belakangnya peserta didiknya. Agar dalam proses belajar mengajar bisa dipahami dan dimengerti oleh peserta didiknya. Akhirnya dalam proses belajar mengajar akan terjalin suasana yang menyenangkan dan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
M. Nurul Amin
202 111 0383
M. Mastur Hilmi
BalasHapus2021110368
Dalam makalah terdapat beberapa masalah, tolong jelaskan solusi dari masing-masing masalah yang anda sebutkan???
Solusi untuk dapat menangani masalah-masalah dalam manajemen kelas secara efektif guru harus mampu:
Hapus1. Mengenali secara tepat berbagai jenis masalah pengelolaan kelas baik yang bersifat perorangan maupun kelompok;
2. Memahami pendekatan mana yang cocok dan tidak cocok untuk jenis masalah tertentu.
3. Memilih dan menetapkan pendekatan yang paling tepat untuk memecahkan masalah yang dimaksud.
M. Nurul Amin
202 111 0383 (H)
menambahi jawaban mz arul,,
HapusDari masalah2 yg ada dimakalh solusinya yaitu:
1. Saling mengenal pribadi satu sama lain agar tdk terjadi pertentangan
2. Setiap kelompok anggotanya jangan banyak2
3. Memisahkan anak yang bermusuhan di dalam satu anggota kelompok.
4. Guru harus bisa membagi bagi anggota kelompok
5. Dinasehati dengan memberi motivasi
6. Selalu mengajaknya komunikasi yang positif