MASJID
MAKALAH
Disusun
guna memenuhi tugas :
Mata
Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati M.S.I
Disusun Oleh :
SHOLIHATUN NISA
2021
111 165
Kelas: D
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal
yang penting dalam kehidupan. Dari kehidupan itu sendiri terdapat pendidikan berupa
pengetahuan serta pelajaran yang dapatdiperoleh.
Adapun tempat-tempat yang dapat memperoleh pendidikan salah satunya terdapat
di Masjid. Secara umum, masjid merupakan tempat ibadah semata, tetapi selainitu
masjid dapat digunakan sebagai tempat ilmu pengetahuan.
Zaman dahulu masjid digunakan sebagai pusat ilmu pengetahuan. Bahkan sampai sekarang masjid
juga dijadikan sebagai pusat ilmu pengetahuan. Banyak yang dapat dilakukan di
masjid dalam memperluas ilmu pengetahuan. Salah satunya yang sering dilakukan ketika
berkhutbah. Banyak hal yang dapat diambil dari berkhutbah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
HADITS KE-6
1.
MateriHadits
عَن الزهرىعَنْ سَالِمٍ عَنْ
أبِيهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيهِ وَسَلَّم يَخْطُبُ عَلَى
الْمِنْبَرِ فَقَالَ: {مَنْ جَاءَ إلَى
الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ} . (رواه البخارى فى الصحيح, كتاب الجمعة, باب
الْخُطْبَةِ عَلَى الْمِنْبَرِ)
2. TerjemahanHadits
Dari ZuhridariSalim dari bapaknya, ia berkata, aku mendengar Rasul
berkhotbah di atas mimbar beliau bersabda:“ Barang siapa yang hendak menghadiri
shalat Jum’at, maka hendaknya ia ghuzul terlebih dahulu”(Riwayat Al Bukhari
dalam As Shahihah, Kitab al Jumu’atu, Bab Khotbah di Mimbar).[1]
3. MaknaMufrodat
Arti
|
Teks
|
Barang
Siapa
|
مَن
|
Menghadiri
|
جا ء
|
Sholat Jum’at
|
إ لي الجمعة
|
Dilakukan mandi
|
فليغسل
|
4. BiografiMukhorij
Nama lengkap Al Bukhariialah Abu Abdullah Muhammmad bin Isma’il bin Ibrahim bin
Mughirah Al-Kufi yang merupakan hamba sahaya yang Persi berasal dari Bukhara.
Kakek-kakek beliau beragama Majusi. Kakeknya yang mula-mula memeluk Islam ialah
Al-Mughirah, yang diislamkanoleh Al-Yaman Al-Ja’fi, Gubernur Bukhara. Dalam tradisi
perbudakan, seorang budak dimerdekakan dinisbatkan kepada tuan atau Kabilah
yang memerdekakannya. Dari sebab itulah beliau dikatakan Al-Kufi.
Imam Bukhari dilahirkan
tahun 194 H. Ayah beliau seorang ahli hadis, yang meninggal ketika beliau masih
kecil dan me wariskan
harta yang banyak untuknya. Oleh karena itu, ibunya mengirimkan beliau untuk belajar
ilmu agama dan beliau mendapat pelajaran pertama dari seorang ulama fiqih. Beliau
menghafal Al-Qur’an. Sesudah beliau berumur 10 tahun, mulailah beliau menghapal
hadits. Sesudah beliau berumur 16 tahun, beliau menghapal kitab-kitab karya Ibnul
Mubarak dan Waki’. Harta peninggalan kakeknya digunakan untuk melawat menemui ulama-ulama
hadis di berbagai kota, yaitu Balhin,Maru, Naisabur, Ray, Baghdad, Bashrah,
Kufah, Mekah, Madinah, Mesir, Damaskus, Qaysariah, Himsha, dan ‘Asqalan.
Imam Bukhari mengumpulkan
hadis kedalam kitab Sahihnya dengan cara yang tepat dan sesuai dengan anjuran gurunya
Ishaq bin Rahawaih, yaitu mengimpun hadis-hadis sahih, yang disebut dengan Jami’us
Shahih Al-Bukhari. Imam Bukari telah membuat babak baru bagi hadits, yakni membedakan
antara hadis yang sahih dan hadis yang tidak sahih, yang ditak dilakukan para penyusun
kitab sebelumnya.
Imam Bukhari menyusun kitabnya
dalam waktu 16 tahun. Beliau adalah orang pertama yang menyusun kitab sahih,
yang jejaknya kemudian yang diikut ioleh ulama-ulama lain sesudahnya. Setelah selesai
menyusun kitabnya, beliau menyodorkan kitab itu kepada guru-gurunya diantaranya
Ali bin Al-Madini, Yahya bin Ma’indan Imam Ahmad bin Hanbal. Mereka semuanya mengakui
keshahihan hadisnya. Dikatakan oleh Ibnu Hajar, “Kitab Al-Bukhari berisi 7393
buah hadis. Kalau dihitung dengan ,hadis yang muallaq, mauquf dan maqthu’, maka
jumlahnya menjadi 9082 hadis.
Imam Bukhari hidup selama
62 tahun. Beliau dilahirkan pada malam hari Raya padatahun 194 H dan meninggal pada
tahun 256 H.
Imam Bukhari menulis hadis
dari banyak guru diantaranya Makki Al-Balkhi, Abdullah bin Musa Al-‘Abasi, Abu
‘Ashim As-syaibani, Muhammad bin Yusuf Al-Firabri, Ibnu Dikkin, dll.
Diantarakarya
Al-Bukhari yang terkenal ialah kitab Shahih Bukhari, Al Tarikh Al-Kabir,
Al-Tarikh Al-Wasithdan Al Tarikh Al-Shaghir.[2]
5.
KeteranganHadits
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang penting dalam kehidupan.Banyak tempat
untuk mendapatkan ilmu tersebut,baik di tempat formal maupun non formal. Diantara tempat non
formal adalah masjid.
Kata masjid itu sendiri dilihat dari
sudut bahasa di dalam bahasa Arab ialah nama bagi tempat bersujud. Dari sudut syara’ pula
ialah di mana-mana tempat permukaan bumi, ini berdasarkan sabda Nabi
Shallallahu’alaihi wassalam yang berbunyi:
Maksudnya: “Dijadikan
bagiku bumi ini sebagai masjid (tempat bersujud)” (Hadist riwayat
Al-Bukhori). [3]
Namun, selain tempat untuk
bersujud atau lebih khususnya adalah tempat beribadah ada kegunaan lain yaitu
sebagai pusat ilmu pengetahuan. Salah satu media ilmu pengetahuan yang terdapat
dalam hadits adalah khutbah. Banyak manfaat yang terkandung dalam media khutbah
tersebut yaitu lebih menitikberatkan pada ilmu-ilmu agama (hukum-hukum agama).[4]
B.
HADITS KE-7
1.
Materi hadits
أَبو بُرَيْدَةَ يَقُولُ: {كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَخْطُبُنَا إِذْ جَاءَ الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ عَلَيْهِمَا
قَمِيْصَانِ أَحْمَرَانِ يَمْشِيَانِ وَيَعْشُرَانِ فَنَزَلَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ الْمِنْبَرِ فَحَمَلَهُمَا وَوَضَعَهُمَا
بَيْنَ يَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ صَدَقَ اللهُ إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ
فِتْنَةٌ فَنَظَرْتُ إِلَى هَذَيْنِ الصَّبِيَّيْنِ يَمْشِيَانِ وَيَعْثُرَانِ
فَلَمْ اَصْبِرْ حَتَّى قَطَعْتُ حَدِيثِى وَرَفَعْتُهُمَا} قَالَ أَبو عِيسَى
هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ غَرِيْبٌ إِنَّمَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيْثِ الْحُسَيْنِ
بْنِ وَاقِدٍ. (رواه الترمذي فى الجامع, كتاب المناقب عن رسول الله, باب مناقب
الحسن والحسين)
2.
Terjemahan Hadits
Artinya:’Aku
mendengar Abu buraidah berkata” Rasuluallah berkhotbah kepada kami tiba-tiba
al-hasan dan al-husain datang,mereka memakai pakaian merah,berjalan kaki dan jatuh kebumi lalu rasuluuah Saw turun dari mimbar kemudian membawa mereka
dan meletakkan mereka dihadapan beliau,kemudian beliau bersabda : Maha besar
Allah sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu adalah fitnah.Aku melihat kepada
kedua anak ini berjalan kaki dan jatuh kebumi lalu tidak sabar sehingga aku
putus pembicaraanku dan mengangkat mereka.
3.
MaknaMufrodat
Arti
|
Teks
|
Ketika datang Hasan & Husain
|
إِذْ جَاءَ الْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ
|
Memakai gamis merah
|
قَمِيصَانِأَحْمَرَانِ
|
Mereka berjalan dan kemudian terjatuh
|
يَمْشِيَانِوَيَعْثُرَانِ
|
Maka rasulullah turun
|
فَنَزَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
|
Dari mimbar
|
مِنْ الْمِنْبَرِ
|
4.
BiografiRawi
Buraidah bin al-Hashib
Nama lengkapnya Buraidah bin al-Hashib bin Abdullah
bin al-Harits bin al-'Aroj bin Sa'ad bin Zarah bin Udwy bin Sahm bin Mazin bin
al-Harits bin Salaman bin Aslam bin Afsha al-Aslamy. Biasa dipanggil Abu
Abdullah. Pendapat lain mengatakan Abu Sahldan Abu Sasan.
Perintah Rasulullah kepada umat
Islam untuk berhijrah ke Madinah,
setelah mendapatkan tekanan dan siksaan dari kafir Quraisy, memberikan makna penting
bagi tersebarnya ajaran Islam. Hikmah perintah berhijrah adalah semakin banyak
orang-orang yang memeluk Islam dan dukungan dari kaum Anshor. Bukan tekanan dan siksaan sebagaimana
yang terjadi di Mekkah. Buraidah bin
al-Hashib termasuk diantara para kaum Anshor
yang menyatakan diri untuk membela ajaran
Islam yang dibawa Rasulullah. Bersama kawan-kawannya
yang lain, beliau ikut sholat berjama'ah
di belakang Rasulullah.
Dari Abdullah bin Buraidah bercerita bahwa ayahnya bersama
70 orang dari keluarganya dari bani Sahm melakukan suatu perjalanan. Kemudian berjumpa
dengan Rasulullah. Rasulullah bertanya, "Kamu siapa?" beliau menjawab,
"orang yang memeluk Islam (waktu itu). "Rasulullah berkata pada Abu
Bakar, "Apakah kita terima" setelah itu Rasulullah bertanya,
"Dari bani apa?". Beliau menjawab, "dari Bani Sahm. "Rasulullah
berkata, "Alangkah beruntungnya kamu."
Banyak sekali pengalaman dan kenangan manis
selama bergaul dan berinteraksi dengan sahabat-sahabat lain. Diantara sahabat
yang paling dicintai adalah Ali bin Abu Tholib. Hidupnya didekasikan untuk berjuang
di jalan Allah. Beliau pernah ikut perang di Khurosan pada masa kholifah Utsman
bin Affan. Beliau wafat pada masa khilafah Yazid bin Muawwiyah. Menurut Ibn Sa'ad
beliau berumur 63 tahun.
5.
Keterangan hadist
Masjid
adalah tempat bersujudnya kepada Allah swt. pencipta alam semesta. Penampilan
dan isi masjid mencerminkan derajat hubungan manusia dengan Allah, dan antara
manusia dengan manusia. Pada umumnya
wajah masjid akan bergantung kepada taraf iman manusia,makin tinggi iman maka
makin makmurlah masjid itu ataupun sebaliknya. Secara sederhana dapat dimaknai
bahwa masjid merupakan alat pemantau yang memberikan petunjuk apakah umat
manusia itu dalam keadaan beriman tebal atau tipis.[5]
Di
sisi lain kegunaan masjid adalah sebagai tempat menyebarkan ilmu pengetahuan
terkhusus pengetahuan agama. Ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan agama
sangatlah penting bagi manusia khususnya umat muslim,agar menjadi umat muslim
yang berintelek.
6.
Aspek tarbawi
Masjid
merupakan tempat beribadah bagi kaum muslim.Namun, selain sebagai tempat beribadah,
masjid juga dapat digunakan untuk hal-hal lain yang bermanfaat. Seperti
digunakan sebagai tempat menuntut ilmu.
Banyak
cara dalam menuntut ilmu di masjid. Diantaranya seperti yang tercantum di dalam
dua hadist di atas, yaitu dengan cara berkhutbah.
Di
dalam khutbah sendiri, terkandung banyak ilmu yang dapat diambil.Semisal khotib
akan memberikan pelajaran tentang agama, maka khotib menyampaikan materinya
melalui khutbah. Dapat dikatakan khutbah merupakan media menyebarkn ilmu
pengetahuan.
Meramaikan masjid apalagi untuk kegiatan menyebarkan ilmu
pengetahuan sangatlah enak dipandang.Ilmu pengetahuan sangatlah penting dalam
kehidupan. Berdasarkan
uraian di atas, maka saatnya mengoptimalkan peranan masjid secara utuh baik
sebagai pusat ibadah maupun sebagai sarana pembinaan umat dengan tetap
berpedoman pada Aj-Quran dan As Sunah
PENUTUP
Dari analisis dapat disimpulkan bahwa
kegunaan tidak hanya sekedar untuk beribadah semata. Melainkan sebagai pusat
ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan sangatlah penting dalam
kehidupan. Terutama dalam pengetahuan agama. Di dalam menyebarkan ilmu
pengetahuan di masjid salah satu medianya adalah khutbah.
DAFTAR PUSTAKA
Al Bukhary, Al-Imam. 1981. ShahihBukhary
3. Surabaya: Al-Asriyah
Al-Asqalani, Ibnu hajar. 2008. Fathul
Baari. Jakarta: Pustaka Azzam
Fayyad, Mahmud Ali. 1998.Metodologi Penetapan Kesahihann
Hadis. Bandung: CV Pustaka Setia
http://www.brunet.bn/gov/mufti/irsyad/pelita/2002/ic24_2002.htm. diakses pada tanggal 17 Februari 2012
http;//sultra.kemenag.go.id//file/file/tulisan/zeam1328534716.pdf
[1]Al-Imam Al Bukhary, ShahihBukhary 3 (Surabaya: Al-Asriyah, 1981),
hlm. 35
[2]Mahmud Ali Fayyad, Metodologi Penetapan Kesahihann Hadis
(Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), hlm. 146-148.
[3]http://www.brunet.bn/gov/mufti/irsyad/pelita/2002/ic24_2002.htm. diakses pada
tanggal 17 Februari 2012
NAMA: BADIATUL LIZA
BalasHapusNIM: 2021 111 146
KELASS: D
pada zaman Rasululla saw. masjid selain merupakan tempat ibadah juga merupakan tempat ilmu pengetahuan serta khutbah menjadi cara untuk menyebarkan ilmu pengetahuan.
Namun pada zaman sekarang orang" menganggap bahwa masjid hanya sebagai tempat ibadah dan khutbah hanya sebagai ceramah belaka yang sering kali tidak di perhatikan oleh pendengarnya.
menurut pemakalah bagaimana fenomena tersebut???
terima kasih mb bos........
menurut saya mengenai fenomena tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan yang dimiliki oleh orang" mengenai kegunaan masjid selain sebagai tempat ibadah juga sebagai pusat pengetahuan,karena mereka menganggap bahwa masjid tersebut hanya untuk tempat ibadah semata.
Hapusdan fenomena tentang khutbah hanaya sebagi ceramah belaka yang sering kali tidak diperhatikan oleh pendengarnya menurut saya tidak hanya ketika berkhutbah saja,bahkan disetiap ceramah" yang ada terjadi hal seperti itu, karena pengaruh" modern sekarang bahwa hal semacam itu membosankan terutama bagi anak" remaja yang notabene mereka lebih suka hal" yang menyenangkan daripada menedengar ceramah apalagi berbicara tentang ilmu agama
lalu...menurut pemakalah, bagaimanakah cara menggerakkan kaum muslim agar giat mendengarkan ceramah sebagai salah satu sumber pengetahuan??/
Hapusteriamakasih mb bosss.....
NAMA: SHOFATUL JANNAH
BalasHapusNIM: 2021 111 183
KELAS: D
seperti yang kita tahu masjid merupakan tempat beribadah umat Islam, juga tempat menyebarkan ilmu pengetahuan. Namun sekarang masjid kurang diminati sebagai lembaga untuk menuntut ilmu. Bagaiaman pendapat pemakalah mengenai hal tersebut??
trimaksi mb.booosssss....
mengenai masjid yang kurang diminati sebagai lembaga untuk menuntut ilmu menurut saya tidak lepas dari pengaruh modern ini.Banyak hal yang bisa dilakukan atau mencari ilmu pengetahuan selain di masjid.Solusi untuk lebih minat menunutut ilmu di masjid adalah ramaikanlah masajid sebagai tempat kegiatn" keagamaan seperti muludan,halal bi halal ,pelatihan qiro' dan lain".setidakny dari adnya kegiatn seperti itu banyak orang yang minat ke masjid.dari minat yang sudah ada maka jadikan masjid sebagi salah satu lembaga untuk menuntut ilmu
HapusNama : Arinun Ilma
BalasHapusNIM : 2021111045
Kelas: D
berbicara mengenai khotbah yg pada zaman Rasulullah SAW sangat bermanfaat bagi penyebaran ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama. namun, sekrang ini banyak ditemukan para penceramah dalam berkhotbah atau berceramah sering menggunakan kata" yg tidak pntas, sehingga terkadang bnyak di contoh oleh yg mendengarkan, dan fungsi khotbah pun menjadi berubah bukan untuk pendidikan lgi, bagaimana tanggapan dari pemakalah mengenai hal tersebut?
mengenai hal seperti di atas menurut saya penceramah belum pantas dikatakan sebagai penceramah karena penceramah bagi saya pribadi adalah salah satu tokoh yang diteladani baik perbuatan maupun perkataannya.
HapusUntuk penceramah yang menggunakan kata yang tidak pantas digunakan dalam ceramahnya ,solusi yntuk hal seperti itu pastilah ada tokoh lain yang dapat menegurnya sehingga hal seperti itu tidak terulang kembali
Nama : Nur Akhadiyah
BalasHapusNim: 2021 111 151
kelas : D
masjid idealnya adalah tempat beribadah dan juga tempat menyabarkan ilmu. Bagaimana menurut anda caranya berkhutbah yang tidak terkesan menggurui namun tetap menarik untuk didengarkan?.sebab sekarang ini banyak khutbah masjid yang disampaikan dengan kesan membosankan?
berkhotbah sesuai kontek zaman
Hapustema khutbah aktual atas masalah yang ada
menggunakan bahasa yg menarik
tidak berbelit
dan bisa menguasai suasana
Nama : Imas Anggraeni Dewi
BalasHapusNIM : 2021 111 203
KELAS D
masjid pada zaman sekarang kurang sekali di manfaatkan sebagai tempat penyebaran ilmu pengetahuan, yang pada pandangan umum dilihat hanya sebagai tempat beribadah..
Lantas bagaimana membuat banyak orang untuk tertarik datang ke masjid dan menggunakannya sebagai tempat penyebarab ilmu pengetahuan ?
Terima kasih
mengenai masjid yang kurang diminati sebagai lembaga untuk sama halnya dengan pertanyaan dari sofa.menuntut ilmu menurut saya tidak lepas dari pengaruh modern ini.Banyak hal yang bisa dilakukan atau mencari ilmu pengetahuan selain di masjid.Solusi untuk lebih minat menunutut ilmu di masjid adalah ramaikanlah masajid sebagai tempat kegiatn" keagamaan seperti muludan,halal bi halal ,pelatihan qiro' dan lain".setidakny dari adnya kegiatn seperti itu banyak orang yang minat ke masjid.dari minat yang sudah ada maka jadikan masjid sebagi salah satu lembaga untuk menuntut ilmu
Hapusnama : awaliyah nailis saadah
BalasHapusnim : 2021 111 339
kelas : D
Pada zaman sekarang fungsi masjid lebih condong untuk beribadah, dan tidak secara optimal di fungsikan sebagai pusat ilmu pengetahuan, bagaimana pendapat pemakalah tentang hal tersebut???
seperti pertanyaan yang lain mengenai masjid yang tidak 0ptimal masjid sebagai pusat ilmu pengetahuan sama halnya mengenai masjid yang kurang diminati sebagai lembaga untuk menuntut ilmu menurut saya tidak lepas dari pengaruh modern ini.Banyak hal yang bisa dilakukan atau mencari ilmu pengetahuan selain di masjid.Solusi untuk lebih minat menunutut ilmu di masjid adalah ramaikanlah masajid sebagai tempat kegiatn" keagamaan seperti muludan,halal bi halal ,pelatihan qiro' dan lain".setidakny dari adnya kegiatn seperti itu banyak orang yang minat ke masjid.dari minat yang sudah ada maka jadikan masjid sebagi salah satu lembaga untuk menuntut ilmu
HapusFAROH MAULIDA
BalasHapus2021111209
Kls D
sekarangkan banyak masjidyang selain di gunakan sebagai tempat ibadah juga menjadi museum atau bahkan menjadi tempat wisata relegi bagai, mana pandangan pemakalah terhadap hal itu,..???
mengenai pertanyaan yang anda berikan seperti yang teman kita tanyakan tempat wisata atau tempat rekreasi bahwa
Hapusmengenai masjid digunakan sebagai tempat rekreasi ,menurut saya rekreasi sperti apa dlu,kalau rekreasi dalam yang masih sesuai aturan yang ada misalnya rekreasi dalam hal melihat bangunan masjid yang mengagungkan atau bangunan masjid peninggalan dari salah satu tokoh islam dijadikan seperti museum,menurut saya tidak apa-apa.
nama: naila syarifah
BalasHapusNIM: 2021111149
kelas:D
assalamualaikum,,,mb boss yang unyu2,,, :)
yang saya tanyakan,adakah aturan-aturan khotib dalam berkhotbah dan yang mendengarkan didalam masjid,,,,agar tersampainya ilmu duhati para pendengarnya,trimakasih.
mengenai aturan-aturan khotib dalam berkhutbah itu ada yaitu diantaranya
Hapus. Mengucapkan salam kepada makmum ketika naik mimbar.
Hal ini berdasarkan hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu bahwa setelah naik mimbar, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengucapkan salam. (Dinyatakan hasan oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majah no. 917)
2. Duduk setelah menaikinya, sebelum menyampaikan khutbah sambil mendengarkan azan Jum’at yang dikumandangkan muazin serta menjawab azannya.
3. Selesai azan, ia berdiri menghadap makmum dan menyampaikan khutbah dengan menyandarkan tangannya pada tongkat atau busur panah.
Ini berlandaskan pada hadits al-Hakam bin Hazm al-Kulafi radhiyallahu ‘anhu bahwa ia menyaksikan/mengikuti Jum’atan bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan beliau berdiri
(dalam khutbah) bersandarkan pada tongkat atau busur panah. (HR. Abu Dawud dalam Sunan-nyadanal-Hafizh menyatakannya hasan dalam at-Talkish al-Habir 2/65). Dalam masalah ini memang ada pebedaan pendapat, sebagian ulama memandangnya tidak perlu. (-red.)
4. Duduk di antara dua khutbah untuk istirahat sejenak lalu berdiri lagi untuk menyampaikan khutbah kedua.
Hal ini seperti penuturan sahabat Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah dengan berdiri lalu duduk kemudian berdiri. (Shahih al-Bukhari no. 920)
5. Mengeraskan suara (secara wajar) agar makmum mendengar apa yang diucapkannya.
Dahulu, apabila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkhutbah, kedua matanya memerah dan suaranya tinggi, seolah-olah beliau adalah seorang pemberi peringatan kepada pasukan bahwa musuh akan menyerang di waktu pagi atau sore. (Shahih Muslim, “Kitabul Jumu’ah”)
6. Memendekkan khutbah dan memanjangkan shalat.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ طُوْلَ صَلَاةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيْلُواالصُّلَاةَ وَاقْصُرُواالْخُطْبَةَ
Sesungguhnya panjangnya shalat dan pendeknya khutbah seseorang adalah pertanda (mendalam) pemahamannya. Panjangkanlah shalat dan pendekkanlah khutbah!” (ShahihMuslim no. 869 dari ‘Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma)
Hadist ini menunjukkan disyariatkannya memendekkan waktu (durasi) khutbah. Yang dimaksud adalah khutbah yang sedang, sebagaimana disebutkan dalam riwayat lain, yaitu pertengahan, antara pendek yang tidak mencukupi dan panjang yang berlebihan.
Pendeknya khutbah menandakan keilmuan khatib yang mendalam, dilihat dari sisi bahwa dia bisa mengungkapkan sesuatu yang luas dengan kata-kata yang ringkas (padat). Apabila panjang, tidak sampai memberatkan para makmum atau sampai keluar waktu.(Ahaditsul Jumu’ah hlm. 355)
Namun, jika sesekali khatib memanjangkan khutbah karena kebutuhan, hal ini tidak mengapa. khutbah mudah diserap dan dipahami serta agar makmum tidak bosan mendengarkannya.
Di antara faedah memendekkan durasi khutbah adalah agar materi khutbah mudah diserap dan dipahami serta agar makmum tidak bosan mendengarkannya.
Nama : Suli Reviana
BalasHapusNIM : 2021 111 201
Kelas : D
sebagaimana yang kita tau sekarang ada beberapa orang yang menggunakan masjid sebagai tempat untuk melangsungkan pernikahan, bagaimana menurut pemakalah mengenai hal tersebut? sedangkankan yang kita tahu bahwa masjid itu sendiri kan tempat untuk beribadah dan sebagai lembaga untuk menuntut ilmu.
terima kasih...
mengenai masjid yang sekarang dijadikan tempat untuk melangsungkan pernikahan menurt saya melihat fenomena yang sudah berlangsung dan tidak adanya yang menegur hal seperti itu,menurut saya tidak apa" selama acra tersebut masih dalam wajar.
Hapusmaksd dari hal yang wajar adalah selama acara tersebut tidak tidak merusak atau mengurangi adab atau tata cara yang ada dalam masjid (tidak gaduh ,foya-foya dan lain").
Nama: Nais stanaul Athiyah
BalasHapusNIM: 2021 111 280
Kelas: D
menurut anda, apakah boleh masjid digunakan sebagai tempat rekreasi atau untuk tempat melangsungkan akad perbikahan? mohon dijelaskan, terima kasih
masalah masjid dijadikan tempat untuk melangsungkan pernikahan seperti pertanyaan dari rekan kita, yaitu
Hapusmengenai masjid yang sekarang dijadikan tempat untuk melangsungkan pernikahan menurt saya melihat fenomena yang sudah berlangsung dan tidak adanya yang menegur hal seperti itu,menurut saya tidak apa" selama acra tersebut masih dalam wajar.
maksd dari hal yang wajar adalah selama acara tersebut tidak tidak merusak atau mengurangi adab atau tata cara yang ada dalam masjid (tidak gaduh ,foya-foya dan lain").
begitu juga mengenai masjid digunakan sebagai tempat rekreasi ,menurut saya rekreasi sperti apa dlu,kalau rekreasi dalam yang masih sesuai aturan yang ada misalnya rekreasi dalam hal melihat bangunan masjid yang mengagungkan atau bangunan masjid peninggalan dari salah satu tokoh islam,menurut saya tidak apa-apa.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ani Musiani
BalasHapusNIM : 2021 111 181
KELAS: D
Yang ingin saya tanyakan
bagaimanana hukumnya jika mimbar khutbah lebih pendek dari pada makmum?
Disyariatkan berkhutbah di atas mimbar seperti yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Di antara hikmah berkhutbah di atas mimbar adalah memudahkan makmum untuk melihat khatib dan mendengarkan khutbahnya. (Fathul Bari 2/400)
Hapusmelihat hal tersebut hukumnya mimbar khutbah lebih pendek dari makmum boleh tetapi tidak dianjurkan
nama: Musiyami Ulfa
BalasHapusnim: 2021 111 157
semisal saya sedang haid, ingin mengikuti pengajian dimasjid, bolehkah jika saya mengikuti pengajian tersebut atau membatalkannya...bagaimana hukumnya?
terima kasih
mengenai wanita haid yang ingin ikut pengajian di masjid.
Hapushukumnya wanita haid yang berada di masjid ada beberapa pendapat diantaranya membolehkannya menurut beberapa ulama' sesuai dalil sebagai berikut
. Sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam :
“Sesungguhnya orang Muslim itu tidak najis.” (HR. Bukhari nomor 283 dan Muslim nomor 116 Kitab Al Haid)
1. Hadits ‘Aisyah, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah berkata kepadanya: “Siapkanlah al-Humrah (semacam sajadah) dari masjid. Lalu ‘Aisyah berkata: Saya sedang haid. Beliau bersabda: Sesungguhnya haid kamu tidak di tanganmu” (HR. Muslim dan at-Turmudzi, no. 134, dan Abu Dawud, no. 261, dan an-Nasa’i, no. 272, dan Ibnu Majah, no. 632).
Hadits tersebut di atas tidak menerangkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan Aisyah harus segera keluar dari masjid atau boleh masuk masjid tapi sekedar mengambil al-Humrah saja. Beliau SAW hanya menerangkan haid tidak di tanganmu, sehingga selama aman dan tidak akan mengotori masjid, maka diperbolehkan wanita untuk berada di dalam masjid tanpa batas waktu dan syarat2 tertentu
oleh karena itu menurut saya hukumnya boleh dan tidak perlu membatalkan niat untuk mengikuti pengajian di masjid
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnama: aisyah
BalasHapusnim: 2021 111 158
bagaimnana cara memfokuskan jama'ah agar tetap konsen mendengarkan khotbah dalam masjid,dalam kenyataannya banyak jamaa'ah yang mengobrol...
terima kasih
cara menfokuskan jamaah agar tidak mengobrol sendiri ketika mendengarkan khotbah adalah dengan menyingkat waktu khutbah dengan memberikan isi ceramah yang padat,tepat dan jelas
Hapusapakah ada media penyebaran ilmu pengetahuan di dalam masjid selain berkhutbah????????
BalasHapusnama;nur hidayah
nim;2021111145
menurut saya media yang dilakukan di dalam masjid ialah ceramah yang yang sama halnya dengan berkhutbah.karena melihat tempat yang digunakan tidak me,ungkinkan untuk mencoba media lain
Hapusnama : mirza muhammad abda
BalasHapusnim : 2021 111 153
dalam sebuah masjid itu boleh kah sebagai tempat itu melaksanakan sebuah pilkada? maksudnya diadakannya maulidan oleh seorang tertentu yang kemudian dalam tengah-tengah acara tersebut seorang yang mengadakan maulid atau orang yang menjadi sumber dana sekedar menyampaikan hal-hal tentang yang bersangkutan tentang hal pilkada itu boleh ndak? tolong jelaskan yang detail ya mbak boz soni
menurut saya mengenai hal tersebut tidak boleh.karena adanya hal yang bersifat pribadi dalam artian adanya politik di dalam masjid.terlepas dari itu ,bahwa kita tau masjid merupakan tempat suci yang didalamnya juga perlu adanya batasan" tertentu didalam melakukan hal" yang menyangkut di masjid.batasannya meliputi penyampaian yang bersifat keagamaan bukan bersifat politik
Hapusnama ; heri rubi antoni
BalasHapusnim ; 2021 111 161
zaman sekarangkan banyak masjid yang bermewah-mewahan, lalu bagaimana tanggapan pemakalah mengenai masjid yang dibangun dengan bermewahan apakah sudah sesuai dengan fungsi masjid yang sebenarnya?jelaskan
masjid yang dibangun dengan bermegah-megahan menurut saya belum sesuai dengan fungsi masjid yang sebenarnya.qt tahu bahwa hal" yang bersifat berlebihan itu tidak baik bahkan ALLAH sjuga tidak menyukainya
HapusBariroh
BalasHapus2021111029
kelas: D
Masjid sebagai pusat mencari ilmu dan disinii memang jelas nyatanya baik dalam dulu dan sekarang yang saya tanyakan bagaimnakah dengan melihat banyyaknya masjid yang kurang berfungsi sebagai media mencari imu... peran kita menghidupkan masjid seperti apa....
seperti halnya pertanyaan yang ditanyakan oleh rekanita kholis arifah bahwa
Hapustidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini.
upaya yang harus dilakukan adalah
-dimulai dari diri sendiri agar lebih aktif dalam meramaikan masjid dalam hal yang pantas dilakukan
-ajak teman-teman yang lain
-adakan hal-hal di masjid seperti muludan,pelatihan qiro' dan lain-lain
NAMA:KHOLIS ARIFAH
BalasHapusNIM:2021111293
KELAS: D
Assalamualaikum mbk Nisa,
di makalah anda menerangkan tentang masjid,
pada era globalisasi ini kan masjid makin marak didirikan, bukankah hal itu menjadi peluang yang sangat besar untuk syiar agama,dan bukankah pada zaman Rasul masjid menjadi pusat kegiatan dari suatu daerah,
yang ingin saya tanyakan bisakah pada zaman sekarang hal tersebut bisa terwujud.? apakah upayanya.?
tidak ada hal yang tidak mungkin di dunia ini.
Hapusupaya yang harus dilakukan adalah
-dimulai dari diri sendiri agar lebih aktif dalam meramaikan masjid dalam hal yang pantas dilakukan
-ajak teman-teman yang lain
-adakan hal-hal di masjid seperti muludan,pelatihan qiro' dan lain-lain
faisal fahmi
BalasHapus2021 111 255
D
bagaimanakah hukumnya meminta sumbangan di pinggir jalan,pada masjid yang sedang di bangun?
menurut saya hkumnya adalah boleh asalkan tidak mengganggu proses dalam pembangunan masjid tersebut
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Mushofakhah
BalasHapusNIM: 2021111196
Kelas: D
Menurut pemakalah bagaimana kiat supaya khutbah itu tidak menjenuhkan dan kita sebagai audience juga dapat menyerap serta mengambil hikmah atau ilmu dari khutbah tersebut? Karena kan mayoritas orang paling malas dan gampang bosan untuk mendengarkan khutbah, sehingga apa yang mereka dengar biasanya cuma lewat atau barlen.
Trimakasih.