KEBERKAHAN, HIDUP DAMAI,
DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
MAKALAH
Di
susun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Hufron, M.S,I
Oleh :
Panji Hardiko
2021 111 352
Kelas E
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TA: 2012 – 2013
BAB I
PENDAHULUAN
Hidup di lingkungan masarakat sosial
dapat dijadikan sarana sosialisasi dan juga wadah untuk memperbaiki pribabi
masing-masing individu tiap orang (pribadi) yang dapat menumbuhkan rasa percaya
akan berdampak baik. Misalkan kalau ada sebuah masalah dalam lingkungan sosial
yang harus dipecahkan dan membutuhkan saksi. Apabila kedua belah pihak dapat
mengambil sifat positif dengan mencoba agar membutuhkan rasa percayaterhadap
saksi, dan dapat memberi keterangan yang sebenarnya.
Maka saksipun harus: jujur dan tepat,
tanggap dan juga jelas dalam memberikan keterangan kesaksian, dan janganlah
menyalahkan apa yang sudah diberikan kepada saksi. Jadi saksi pun harus punya
rasa tangung jawab sosial, jujur, adil dan dapat dipercaya.
Alangkah
indahnya umat manusia ini jikalau dapat berinteraksi bengan baik yang
menghasilkan kehidupan penuh kedamaian dan saling berdampingan. Sebagaimana
anjuran Rosulluallah dalam hadits yang berikut ini.
BAB II
PEMBAAHASAN
A. Materi Hadits
Hadits 59 : Hidup Damai
Berdampingan
59- اَنَّ صَفْوَانَ بْنِ سُلَيْمً اَخْبَرَهَ عَنْ
عِدَّةٍ مِنْ أَبْناَءِ أصْحَابِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّم
عَنْ آبَائِهِمْ دِنْيَةً عَنْ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: {أَلاَ مَنْ ظَلَمَ مُعَاهِدًا أَوْ انْتَقَصَهُ اَوْ
كَلَّفَهُ فَوْقَ طَاقَتَهُ أَوْ اَخَذَ مِنْهُ شَيْئًا بِغَيْرِ طِيْبِ نَفْسِ
فَأَنَا حَجِيْجُهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ) فيه أيضا
مجهولون} . (رواه ابو داود في السنن, كتاب
إخراج و الإمارة والفيء, باب في تعشير أهل الذمة إذا اختلفوا بالتجارات)
Hadits 60 :
Tanggung Jawab Sosial
60- عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما عن النبى صلى الله
عليه وسلم قال {مثل القائم على حدود الله و الواقع فيها كمثل قوم
استهموا على سفينة فأصاب بعضهم أعلاها و بعضهم أسفلها فكان الذين في أسفلها إذا
التقوا من الماء مروا على من فوقهم فقالوا لو أنّا خرقنا في نصيبنا خرقا ولم نؤذ
من فوقنا فإن يتركوهم وما أرادوا هلكوا جميعا وإن أخذوا على أيديهم أنجوا ونجوا
جميعا} . (رواه البخاري في الصحيح, كتاب
الشركة, باب هل يقرع في القسمة والإستهام فيه)
B. Terjamah Hadits
Hadits
59 : Hidup Damai Berdampingan
Dari Shofwan bin Sulaim, dari sekelompok
putra-putra sahabat rasulullah saw. Dari ayah mereka yang berdekatan nasab,
dari Rasulullah saw, beliau bersabda : “ barang siapa menganiaya seorang kafir
mu’ahid (dalam perjanjian damai) atau mengurangi haknya, atau memberinya beban
diatas kemampuannya, atau mengambil sesuatu darinya dengan cara yang
menyinggung, maka akulah lawan berhujahnya kelak di hari kiamat”.
Hadits 60 :
Tanggung Jawab Sosial
Diriwayatkan oleh Al Nu’man bin Basyir R.A, Nabi
SAW pernah bersabda : “perumpamaan orang yang tegak di atas batasan – batasan
(hukum) Allah dan orang yang melanggarnya adalah seperti hukum yang mengadakan
undian di atas kapal. Sebagian meraka mendapatkan tempat atas dan sebagian
meraka mendapatkan tempat di bawah. Adapun orang – orang yang berada melewati
orang – orang yang diatas mereka. Mereka berpikir seandainya kita buat lobang
air di tempat kita sehingga tidak mengganggu orang yang yang ada di atas kita.
Apabila mereka yang ada di bagian atas membiarkan mereka yang ada di bagian
bawah untuk melakukan apa yang mereka kehendaki, niscaya mereka akan binasa
semua. Jika orang yang ada di atas itu melarang, maka mereka akan selamat
semua.
C.
Mufrodat
Hadist 1
ظَلَمَ : Menganiaya
مُعَاهِدًا : Kafir mu’ahid (dalam perjanjian
damai)
تَقَصَهُ : mengurangi hak nya
كَلَّفَهُ : memberi beban
فَوْقَ طَا
قَتَهُ :
diatas kemampuannya
اَخَذَ : mengambil
بِغَيْرِ
طِيْبُ :
menyinggung
Hadits 2
الماء :
air
على من
فو قهم : orang-orang yang ada di atas
مثل ا
لقا ءم على
حد و د
: perumpamaan orang yang tegak di atas batas (hukum-hukum)
ا لو
ا قع : orang yang melanggar
على سفينة
: di atas kapal
ا سقلها
: undian
ا علا
ها : atas
D.
Biografi prowi
Hadits I
Al-Nu’am Bin Basyar nama lengkapnya
Al-Nu’man Bin Basyar Bin Sa’ad Bin Tsa’labah Bin Iklas Bin Zid Bin Malik Bin
Tsa’labah Bin Ka’ab Bin Al-Khozroj Bin Al-Anshori Bin Khozroji, Abu Abdullah Al
Madani ayahnya bernama Shohbah dan ibunya bernama Umaroh Bin Rowahah. Beliau
tinggal di Syam Abu Nu’am berkata: Beliau adalah seorang Amir di Khuffah pada
masa Mu’awiyah. Beliau meninggal di Hams pada usia 66 tahun ain perowi ini
berada di semaua kitab hadits (Bhutubus As-Sitah).
Hadits II
Hadits diatas
diriwayatkan oleh Abu Dawud. Nama lengkap Abu Dawud adalah Sulayman bin
al-Asy’as bin Ishaq bin Bisyri bin Syaddad bin ‘Amr bin ‘Imron al-Azdi
al-Sijistani. Lahir pada tahun 202 H, dan wafat pada usia 73 tahun di kota
Basrah. Pada tahun 257 H, Basrah mengalami kegersangan ilmu pasca terjadi
serbuan besar-besaran.[1]
Abu dawud yang pada saat itu sedang berada di Baghdad dimintai untuk tinggal di
Basrah guna mengajarkan ilmu-ilmu yang di milikinya pada penduduk Basrah.
Seketika itu beliau ke Basrah dan menetap hingga wafatnya.
Pada masa
dewasanya banyak melakukan rihlah (menggembara)
secara lebih intensif dari Hijaz, Syam, Mesir, Irak, Jazirah Arab,
Khurasan, Nisabur dan Basrah. Beliau berguru pada seorang pembesar yaitu Ahmad
bin Hanbal. beliau dipandang sebagai sosok ulama yang memiliki tingkat hafalan
dan pemahaman hadits cukup tinggi, disamping kepribadiaanya yang wara’ taat
beribadah dan sangat mendalam pemahaman agamanya. [2]
Karya
klasiknya yang terkenal berjudul Sunan Abi Dawud dijadikan sebagai pegangan
para ulama hadits pada masa sesudahnya, terutama bagi pihak yang berminat
mengadakan stadi tentang hadits hukum (ahkam).
E.
Aspek Tarbawi
Hadits
1
1. Saling menghormati satu sama yang lain.
2. Tidak serakah dan rakus.
3. Menerima segala keadaan dengan iklas.
4. Adanya tanggung jawab yang harus
dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan peduli terhadap sesama.
Hadits 2
a. Mengajarkan rasa kebersamaan pada sesama manusia pada
umumnya sesama umat islam pada khususnya.
b. Pada hadits banyak diterangkan larangan untuk menyakiti
hati, larangan berbuat aniaya, anjuran berlaku adil, menghargai sesama.
Sehingga dapat tercipta sebuah kehidupan yang mana saling berdampingan dengan
indah, penuh kebersamaan, penuh barakah Allah, dan tentunya sesuai dengan
anjuran yang diperintahkan Nabi Muhammad SAW dalam hadits diatas.
c. Hadits diatas memberi pengajaran pada kita tentang
sikap-sikap yang seharusnya dimiliki seorang manusia dalam menjalankan tugasnya
sebagai khalifah di bumi yang tergolong makhluk sosial.
d. Sebagai bekal sikap untuk berinteraksi dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat.
BAB III
PENUTUP
Rasa toleransi peduli terhap sesama,
dapat menimbulkan adanya rasa saling percaya dan menghormati satu sama yang
lain. Rasa kepercaan yang ditimbulkan akan memperoleh kenyamanaan di lingkungan
tempat tinggal.
Dari bagian-bagian orang yang
mendapatkan undian. Dapat diperjelas undian yang dimaksud disini adalah rasa
tanggung jawab sosial contohnya dalam persidangan adanya kesaksian salah satu
faktor penting dalam pemecahaan masalah yang sedang di sidangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M, Studi
Kitab Hadits, (Yogyakarta:
Teras Press, 2009).
Al
Bassam, Abdullah bin Abdurrahman, Taudhih
Al Ahkam min Bulughul Al Maram, (Jakarta:
Putaka Azzam, 2007).
Ali Imam Al Hafidz Ibnu Hajar, 2008, Fathul Bari, Jakarta:
Pustaka Azzam.
Arifin, Bey dan A Syinqithy Djamaluddin, Sunnan Abi Dawud jilid 3, (Semarang:CV. assyifa, 1992).
Assa'idi, Sa’dullah, Hadits-hadits Sekte,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1996).
Beni Ahmad Soebani, M. Si, 2007, Sosiologi Agama,
Bandung: PT Retika Aditama.
Muhammad Syaih, 1996, Tokoh-Tokoh Besar Islam
Sepanjang Sejarah, Jakarta: Logos.
assalamualaikum... :)
BalasHapussalah satu aspek tarbawi yang terkandung dalam hadits yang pertama adalah "Kesaksian haruslah sesuai dengan kenyataan yang dilihatnya". nah yang ingin saya tanyakan, jika ada seorang saksi memberikan kesaksian tidak berdasarkan fakta,karena diancam oleh suatu pihak..
sedangkan yg saya tahu, dalam setiap kesaksian itu dalam persidangan dilakukan diatas Al-qur'an..
bagaimana pandangan pemakalah tentang hal tersebut dan apa hukumnya?
trimakasiih...
saksi tanpa fakta yang sebenarnya adalah palsu.
Hapusmenurut saya kejujuran dalam saaksi harus di tegakkan, meskipun nyawa taruhannya. hukumya saksi palsu adalah haram( dosa besar)
maaf geh bu guru rizka blmj tak jawab salamnya
Hapuswaalaikumsalam wr wb
trims
Assalamualaikum ..
BalasHapusRahardyani Tyas S 2021111298
yang masih membingungkan disini adalah kata "undian",, mengapa undian yang dimaksud disini adalah rasa tanggung jawab sosial ? mohon dijelaskan lebih detail lagi ..
terus hadits di atas kan juga menerangkan hidup itu haruslah rukun berdampingan, pada realita sekarang perspektif orang" berubah, banyak yang berpendapat bahwa hidup itu perjuangan, dimana orang" harus berlomba", siapa yang lemah, maka akan tergerus arus kehidupan,, dan yang kuat lebih mendominasi,, orang"nyapun egois" ...
kolerasi hadits di atas dengan realita bgmn? bagaimana pendapat anda ??
terimakasih
jangan di bikin bingung geh bu guru tyas. kata "undian" adalah sebagai perumpamaan.
Hapuskalau ada orang seperti itu brarti tidak mengikuti sunnah rosulullah saw. korelasi dgn realita adalah sikap rukun berdampingan haruslah di lestarikan, karena islam mengajarkan yang demikian.
maaf geh bu guru tyas blmj tak jawab salamnya
Hapuswaalaikumsalam wr wb
trims
inayah 2021 111 165
BalasHapusAssalamu'alaikum...
mw tanya, Bagaimanakah perspektif al-Quran dalam menjelaskan tentang kepemimpinan pria atas wanita dalam keluarga?
terimakasih...
wassalamualaikum wr wb
Hapusdalam perspektif islam kepemimpinan pria dalam rumah tangga adalah sebagai kepala keluarga.
nanik dwi astutik
BalasHapus2021111062
asalamualaikum
manerima segala keaadan dengan ikhlas, namun kenyaataan sekarang tidak sedikit orang yang tidak bisa menerima keaadannya dengan ikhlas karena kurangnya bersyukur, bagaimana agar manusia senantisa bersyukur dan ikhlas menerima keadaan ?
wasalamualaikum
Hapusagar manusia bersyukur dan ikhlas adalah menghitung nikmat yang telah allah berikan kepada kita. niscaya jika laut di jadikan tintanya dan pohon sbg pena utk menulis nikmat yang allah berikan kpd kita, pasti tidaklah cukup.
2021 111 127
BalasHapusassalamu'alaikum...
apa sajakah menurut pemakalah kiat-kiat untuk mencapai hidup damai yang penuh berkah??
terimkasih...
wassalamu'alaikum,,
wassalamualaikum,
Hapuskiatnya adalah dengan bersyukur kepada allah dan khusnudzon (baik sangka) kpd allah.
Assalamu'alaikum mas panji..
BalasHapussaya mau tanya, apakah keberkahan hidup seseorang itu bisa dilihat dari segi meteri yang ia punya...? ataukah dari kehidupan kita yang selalu bahagia walaupun kita kekurangan materi..?
bagaimana menurut mas panji
Terimakasih
wassalamualaikum wr wb
Hapusmenurut artikel Abu Thalhah, sumber : disadur dari risalah “Al-Barakah” , keberkahan hidup itu bukan di ukur dari banyaknya materi, tapi dgn hidup berkah materi dapat kita raih. kalau hidup kekurangan itu tidak bahagia.
menurut saya hidup bahagia/berkah dan harta banyak.
assalamu'alaikum ..
BalasHapusNi'matul Chikmah 2021111296
yang saya tanyakan cukup singkat yaitu hidup yang penuh dengan keberkahan itu seperti apa? tolong jelaskan...
terimakasih bapak guru ..
Wassalamu'alaikum ...
wassalamualaikum wr wb
HapusKeberkahan hidup itu mencakup semua hal. Mencakup bagian integral dari kehidupan itu sendiri. Keberkahan umur artinya umur yang dimiliki dalam kehidupan begitu bermakna. Tidak sia-sia rasanya dihidupkan Allah di dunia ini. Keberkahan ilmu artinya ilmu yang ia miliki benar-benar bermanfaat, bukan hanya untuk dirinya tetapi untuk orang lain. Keberkahan rizki artinya harta yang dimiliki tidak membelenggunya pada lembah kebakhilan dan kekikiran, tetapi justru mengantarnya pada puncak kedermawanan. Keberkahan iman islam artinya merasa indah berada dalam ketaatan dan kepatuhan kepada Allah. Keberkahan amal artinya amal yang ia kerjakan semata-mata untuk mencari keridloan Allah, bukan untuk mendapat pujian orang lain. Berkah tidak selalu banyak dalam hal jumlah, tapi mengacu pada aspek kualitas. Meskipun sedikit secara kuantitatif, tetapi benar-benar berguna, bermanfaat dan bermakna dalam kehidupan yang sedang kita jalani ini. Itulah makna dari sebuah keberkahan hidup.
geh bu guru nikmatul hikmah
2021 111 380
BalasHapusassalamu'alaikum..
mau tanya ini Mas...singkat saja,,apakah orang yang diberikan materi yang berlimpah itu merupakan tanda-tanda ia mendapat keberkahan?
wassalamualaikum
Hapusiya.
Dewi Lisetyawati
BalasHapus2021 111 139
dalam hadits 59 dijelaskan tentang hidup damai berdampingan. nah bagaimana cara menciptakan kehidupan yang damai sesama umat muslim yang berbeda madzhab atau aliran? karena terkadang banyak sesama muslim namun karena berbeda aliran mereka saling menyalahkan dan menganggap bahwa alirannya atau ajarannya yang paling benar. mohon penjelasannya??
terima kasih
caranya yaitu saling menghargai, karena kalau kita merasa paling benar dan menganggap salah orang lain. maka pada hakekatnya orang itu tidak benar (salah)
Hapus2021 111 142
BalasHapusbagaimana caranya agar kita memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi dan terhindar sikap serakah dan rakus???
Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....
HapusTanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.
Assalamu'alaikum..
BalasHapusIka Nur Fitriana 2021 111 168
Dalam aspek tarbawi dijelaskan tentang Mengajarkan rasa kebersamaan pada sesama manusia pada umumnya sesama umat islam pada khususnya. Bagaimana dengan orang2 yang hidup di kota yang biasanya banyak yang bersikap egois dan tidak peduli dengan nasib orang lain?
wassalamualaikum
Hapusterkait masalah orang2 kota yang seperti itu kita sebagai umat islam ya saling menasihati.
Firda Amalia (2021 111 138)
BalasHapusAssalamu'alaikum..
dalamu hadits dianjurkan untuk saling menjaga kerukunan, yang ingin sy tanyakan bagaimana caranya menjaga kerukunan antar umat beragama?? mengingat dalam 1 agama saja sering terjadi konflik,apalagi antar umat beragama???
terimakasih...
Wassalamu'alaikum..