Mata
kuliah : Hadits Tarbawi II
Disusun
oleh:
Niken
Nindiarini 2021112135
Kelas
F
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji
hanya milik Allah semata yanga telah memberikan dan mengajarkan manusia dengan
qalam dan mengajarkan manusia apa yang belum diketahuinya, serta berkat rahmat
dan hidayah-Nya pada akhirrnya penyusun dapat menyelesaikan penulisan ini, yang
berjudul ”Meningkatkan Fungsi Masjid
Sebagai Pusat Ilmu”.
Shalawat beserta
salam semoga tercurah limpahkan kepada sang pendidik manusia, yang telah
membawa manusia dari alam kebodohan kepada alam yang terang benderang oleh ilmu
pengetahuan yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
tercurah kepada keluarganya, para sahabatnya, para tabiin dan tabiut tabiin
serta kepada umatnya yang selalu berpegang teguh menjalankan ajarannya.
Dalam makalah
yang sederhana ini penyusun akan membahas mengenai pengertian dari masjid, teori
pendukungnya, hadis tentang fungsi masjid, dan refleksinya dalam kehidupan.
Penyusun
menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan
baik dari segi bahasa maupun dari segi pembahasannya, oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun dari pembaca akan memperbaiki penulisan ini.
Tidak lupa
penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman, pembimbing dan
semua pihak yang telah membantu dan memotivasi penyusun dalam penulisan makalah
ini, mudah-mudhan apa yang telah diberikan dibalas oleh Allah SWT. Amin.
Pekalongan,
14 februari 2015
Penyusun
A.
PENDAHULUAN
Masjid merupakan tempat ibadah umat
islam dan juga merupakan lembaga pendidikan yang sudah ada sejak nabi.
Disamping sebagai tempat ibadah, masjid mempunyai peranan sangat penting bagi
masyarakat muslim sejak awal sampai sekarang.
Masjid berfungsi sebagi tempat
bersosialisasi, pendidikan, istirahat dan lain sebaginya. Tetapi yang lebih
penting adalah sebagai tempat ibadah.
Dalam perjalanan waktu hingga
sekarang lambat laun mulai berubah yang tadinya masjid sebagi sentral agama
islam sekarang masjid hanya menjadi tempat ibadah saja bahkan yang sangat
ironis lagi masjid dibangun dengan megah hanya untuk taman rekreasi belaka.
Dilain sisi bahwa sesungguhnya
masjid merupakan benteng terkokoh untuk ketakwaan kepada Allah, tempat menggali
ilmu ilmu Allah hingga akhir zaman nanti, memajukan peradaban ilmu pengetahuan.
Untuk itu mari kita bahas hadits di makalah ini semoga bermanfaat bagi kita
semua. Amien……
B. PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Masjid
berarti tempat beribadah. Akar kata dari masjid adalah sajada dimana sajada
berarti sujud atau tunduk. Kata masjid sendiri berakar dari bahasa Arab. Kata
masjid (m-s-j-d) ditemukan dalam sebuah inskripsi dari abad ke 5 Sebelum
Masehi. Kata masgid (m-s-g-d) ini berarti "tiang suci" atau
"tempat sembahan".Kata masjid dalam bahasa Inggris disebut mosque.
Kata mosque ini berasal dari kata mezquita dalam bahasa Spanyol . Dan kata
mosque kemudian menjadi populer dan dipakai dalam bahasa Inggris secara luas. Secara etimologis
masjid berarti tempat sujud. Sedangkan secara terminologis, masjid
adalah tempat melakukan kegiatan ibadah dalam makna luas. Dengan demikian,
masjid merupakan bangunan yang sengaja didirikan umat muslim untuk melaksanakan
shalat berjamaah dan berbagai keperluan lain yang terkait dengan kemaslahatan
umat muslim. Akan tetapi, bila mencermati perkembangan dewasa ini, fungsinya
yang kedua ini cenderung mulai berkurang, hal ini lantaran masjid sering hanya
dipahami semata-mata untuk sujud sebagaimana dilakukan dalam shalat. [1]
2.
Teori Pendukung.
Masjid sering disebut Baitullah (rumah
Allah), yaitu bangunan yang didirikan sebagai sarana mengabdi kepada Allah.
Pada waktu hijrah dari Mekah ke Madinah ditemani shahabat beliau, Abu Bakar,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati daerah Quba di sana beliau
mendirikan Masjid pertama sejak masa kenabiannya, yaitu Masjid Quba (QS 9:108,
At Taubah). Setelah di Madinah Rasulullah juga mendirikan Masjid, tempat umat
Islam melaksanakan shalat berjama’ah dan melaksanakan aktivitas sosial lainnya.
Pada perkembangannya disebut dengan Masjid Nabawi. [2]
Masjid bukan hanya bangunan angker yang
hanya digunakan untuk tempat shalat dan iktikaf atau berbagai ibadah dalam arti
yang sempit. Masjid pada wakti itu berperan sebagai “ Islamic Center” tempat
membina hubungan manusia dengan Allah swt. Di masjid Rasulullah saw, memberikan
motivasi perjuangan menegakkan kalimat Allah swt,dengan “motivasi mencari ridho
Allah” dengan bekerja atau beramal dengan segala keterbatasan umur.
Rasulullah saw memuji beberapa orang
sahabat yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di masjid dan kemudian
peranan masjid sebagai “pusat kegiatan ilmiah” menjadi suatu fakta yang tidak
tertolak oleh alasan apapun.
Rasulullah saw adalah bertugas
menyampaikan wahyu Allah swt.dan sebagian beliau menerima wahyu tersebut di
masjid Nabawi sehingga ada tempat yang namanya “babul Jibril” karena di tempat
itulah beliau sedang menerima wahyu dari Allah swt yang merupakan sumber segala
ilmu. Semua kaum muslimin meyakini bahwa yang benar datangnya dari Allah swt.
Dalam praktek kehidupan Rasulullah saw,
sangat memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan mendorong umat Islam
untuk menguasai ilmu, jangan karena jauh dan kesulitan dijadikan alasan
keterbatasan untuk mencari ilmu.
Jika ditinjau dengan teliti awalnya
pendidikan Islam termasuk sebagai kegiatan memakmurkan masjid dan ini sesuai
dengan prinsip yang dianut oleh umat islam bahwa ilmu itu datangnya dari Allah
SWT karena itu masjid lebih utama digunakan untuk mencari ilmu pengetahuan.[3]
3.
Materi Hadis
Berikut
hadis tentang rumah meningkatkan fungsi masjid sebagai pusat ilmu
عَنْ
عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍوقَالَ:[خَرَجَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ
يَوْمٍ مِنْ بَعْضِ حُجَرِهِ فَدَخَلَ
الْمَسْجِدَ فَإِذاَ هُوَ ِحَلْقَتَيْنِ
إِحْدَهُمَا يَقْرَؤُنَ الْقُرْأَنَ وَيَدْعُوْنَ اللهَ وَالأُخْرَى
يَتَعَلَّمُوْنَ وَيُعَلَّمُوْنَ فَقَالَ النَّبِيّصَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلٌّ
عَلىَ خَيْرِ هَؤُلاَءِ يَقْرَؤُنَ الْقُرْأَنَ وَيَدْعُوْنَ اللهَ فَإِنْ شَاءَ
أَعْطَاهُمْ وَإِنْ شَاءَ مَنَعَهُمْ وَهَؤُلاَءِ يَتَعَلَّمُوْنَ وَاِنَّمَابُعِثْتُ
مُعَلِّمًا فَجَلَسَ مَعَهُمْ]
( رواه ابن ماجه فى السنن, كتاب المقدم,
باب فضل العلماء والحث على طلب العلم )
Terjemahan
:
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Umar telah berkata : “Rasulullah SAW
pada suatu pernah keluar dari sebagian kamarnya kemudian beliau masuk masjid
dan pada saat itu ada dua halaqoh (majlis) di dalam masjid tersebut. Majlis
yang pertama mereka saling membaca Al-Qur’an dan berdo’a
kepada Allah SWT, dan majlis yang kedua mereka saling belajar dan mengajar,
maka nabi SAW bersabda semuanya adalah baik mereka yang membaca Al-Qur’an dan
berdo’a kepada Allah maka jika Allah berkehendak bisa menerimanya pun juga bisa
menolaknya, dan mereka yang belajar sesungguhnya saya diutus sebagai seorang
pengajar, maka rasulullah duduk bersama orang-orang yang belaja”.( HR. Ibnu Majah).
Keterangan
hadits :
Hadits diatas menerangkan bahwa suatu hari nabi Muhammad saw
keluar dari kamar beliau dan kemudian beliau masuk ke masjid, Ketika beliau
berada didalam masjid terdapatlah dua halaqoh yang sedang berkumpul.
Halaqoh pertama adalah orang-orang yang sedang membaca
Al-Qur’an dan berdo’a kepada Allah sedangkan halaqoh yang kedua adalah
orang-orang yang sedang belajar mengajar (KBM), maka beliau berkata kedua
halaqoh tersebut adalah perbuatan yang baik. Sesungguhnya membaca Al-Qur’an dan
berdo’a kepada Allah SWT itu adakalanya bisa diterima dan juga ditolak oleh
Allah SWT. Dan halaqoh belajar
sesungguhnya nabi diutus untuk mengajar bersama mereka. Halaqoh artinya
lingkaran. Guru biasanya duduk diatas lantai sambil menerangkan, membacakan
pelajaran-pelajaran kepada santri/siswa.
Sangatlah jelas bahwa pendidikan adalah sesuatu yang sangat
penting bagi manusia. Melalui pendidikan manusia bisa belajar menghadapi alam
semesta. Pendidikan merupakan persoalan yang sangat penting bagi semua umat.
Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu dan
masyarakat agar lebih maju dalam peradabannya. Individu manusia lahir tanpa
memiliki pengetahuan apapun, tetapi ia telah dilengkapi denga fitrah yang
memungkinkannya untuk menguasai berbagai pengetahuan dan peradaban[4].
Karena
pentingnya pendidikan, islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang penting
bahkan Rosulullah pun dalam hadits diatas lebih memilih untuk duduk mengajar
bersama orang-orang yang sedang belajar. Orang yang paling berilmu adalah yang
mengumpulkan ilmu dari yang lain kepada ilmunya, orang yang paling berharga
adalah orang yang paling banyak ilmunya dan yang paling hina adalah yang paling
bodoh, itulah pentinya menuntut ilmu pengetahuan agar tidak menjadi hina.[5]
4.
Refleksi Hadis dalam Kehidupan
Dilihat
dari sisi pertumbuhan masjid di Indonesia, sungguh sangat menggembirakan. Dari
tahun ke tahun, jumlah masjid kian bertambah. Tetapi kita harus jujur, harus
kita akui, bahwa fungsinya belum maksimal dan optimal. Pemberdayaan masjid
selama ini, kurang begitu diperhatikan. Ada beberapa masjid dicangkokn
pendidikan sekuler di sekelilingnya , tetapi masih belum menyatu dengan peranan
masjid yang ada pada pondok pesantren. Masjid pada pondok pesantren merupakan
bangunan yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikannya dengan penggunaannya
yang efektif.
Sedangkan
masjid pada sekolah-sekolah sekuler tidak menjadi satu dengan “sistem
pendidikannya”. Sedangkan pendidikan yang Islami yang konsepnya sudah ada pada
umat Islam tetapi sayang belum dituangkan dalam bentuk tulisan sehingga dapat
dipakaiatau didiskusikan untuk menyempurnakan konsep tersebut.[6]
Aspek Tarbawi
Selain berfungsi sebagai Tempat
ibadah (sholat, dzikir dan sebagainya) Masjid merupaan saran yang dapat
digunakan sebagai:
1) Sistem
pendidikan dengan Halaqoh.
2) Sebagai tempat musyawarah
3) Pusat pendidikan dan memberi fatwa
4) Sebagai tempat pengadilan.
5) Sebagai tempat penyambutan utusan
6)
Sebagai
pusat penjagaan dan pengembangan kehidupan sosial
7)
Sebagai
tempat akad nikah
8) Sebagai tempat pengobatan orang sakit.
9) Tempat ilmu pengetahuan
C.
PENUTUP
Kesimpulan
Masjid bukan saja dijadikan sebagai tempat ibadah berupa
shalat semata, lebih dari itu masjid berfungsi untuk mengabdikan diri kepada
Allah. Masjid sebagai tempat pengabdian kepada Allah termasuk di dalamnya
sebagai tempat pengembangan pendidikan,pengembangan kehidupan sosial, ilmu
pengetahuan dan kebudayaan. Karena pendidikan merupakan proses sistematis untuk
meningkatkan martabat manusia secara holistik sehingga dimensi kependidikan
dapat berkembang secara optimal. pendidikan Islam
termasuk sebagai kegiatan memakmurkan masjid dan ini sesuai dengan prinsip yang
dianut oleh umat islam bahwa ilmu itu datangnya dari Allah SWT karena itu
masjid lebih utama digunakan untuk mencari ilmu pengetahuan
Masjid mempunyai peran yang strategis dalam mensejahterakan
umat, jika masjid berdaya serta fungsi dan peran masjid berjalan secara optimal
maka masyarakat pun akan sejahtera. Untuk mengomptimalkan fungsi masjid
tersebut ,harus diakan pemberdayaan masjid
DAFTAR
PUSTAKA
Asrahah Hanun.1999 . “Sejarah Pendidikan Islam”.Jakarta : Logos.
Gulsyani Mahdi,1993.
“ Filsafat sains menurut Al-Qur’an”.Bandung : Mizan.
Supardi dan
teuku Amiruddin.2001.Manajemen Masjid dalam Pembangunan
Masyarakat(optimalisasi
peran dan fungsi Masjid).Yogyakarta:UII Press Yogyakarta,
www.masjidrayavip.org/index.php?option=com_content&view=article&id=125:fungsi-dan-peran-masjid&catid=45:artikel-islam&Itemid
diakses
14 februari 2015 ukul 11.00
http://dannysetwan.blogspot.com/2013/06/peran-dan-fungsi-masjid.html
diakses pada tanggal 10 februari pukul 10.00 wib
http://ghufron-dimyati.blogspot.com/2012/02/kelas-b-makalah-2-meningkatkan-fungsi.html
diakses pada tanggal 14 februari
TENTANG PENULIS
Niken nindiarini, lahir di Batang 29 Agustus 1994, anak
keempat dari lima bersaudara. Alamat rumah Jl curug Genting RT 02 RW 01. Riwayat
pendidikan TK mardisiwi lulus tahun 2000, SD Negeri Bawang lulus tahun 2006,
SMP N 1 Blado 2006-2009, SMAN 1 Bandar 2009-2012. Dan sekarang menjadi
mahasiswa stain pekalongan semester 6 jurusan Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama
Islam.
Hobi
penulis adalah travelling, mendengarkan musik, online, masak. Penulis dari dulu
bercita-cita ingin menjadi seorang guru. Karena sepintar-pintarnya orang pasti
pernah belajar dari seorang guru.
Akun media sosial facebook : Nindiaryn Niken, twitter :
@niken_arini, email: Nikennindiarini@yahoo.co.id. No hp: 0085741135835
Tidak ada komentar:
Posting Komentar