SEJARAH PERADABAN ISLAM
Masa Nabi Muhammad SAW
Disusun oleh :
1. Lisa Felicia (2014115002)
2. Muhammad Najih uluwwan (2014115031)
3. Siti Muzaenah (2014115072)
4. Nurul Wakiah (2014115075)
Kelas A
HUKUM EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur dengan tulus dipersembahkan kehadirat Allah SWT. Dialah Tuhan yang menurunkan agama melalui wahyu yang disampaikan kepada Rasul pilihan-Nya, Muhammad SAW. Melalui agama ini terbentang luas jalan lurus yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan bahagia dunia dan di akhirat.
Agama yang disampaikan oleh Allah kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. kini telah berusia hampir lima belas abad lamanya, dan kian hari terasa semakin dibutuhkan oleh umat manusia yang mendambakan kehidupanyang tertib, aman dan damai.
Namun, bersamaan dengan itu pada setiap pundak kaum muslim terdapat tugas suci untuk menyampaikan risalah Muhammad SAW. itu kepada generasi berikutnya hingga akhir zaman. Pennampaian risalah tersebut dapat dilakukan melalui lisan, tulisan, buatan, dan sebagainya.
Makalah yang kini berada di tanagan pembaca yang budiman ini ditulis selain dalam rangka menambah wawasan bagi para mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak M. Ghufron Dimyati, MSI selaku pengampu materi Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas kepada kami. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada pimpinan pustaka STAIN Pekalongan yang telah menyediakan buku-buku rujukan. Saran maupun kritik yang membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaannya.
Pekalongan, 12 Februari 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Metode Pemecahan Masalah 2
D. Sitematika Penulisan Makalah 2
BAB II PERADABAN ISLAM MASA NABI 3
A. Pengertian Sejarah 3
B. Peradaban Romawi Timur 3
C. Peradaban Persia 5
D. Peradaban Arab Jahiliyah 7
E. Periode Makah 11
F. Periode Madinah 12
G. Peperangan Dalam Islam 1
H. Misi Dakwah Nabi Muhammad SAW 13
I. Masa Terakhir Nabi Muhammad SAW 15
BAB III PENUTUP 17
A. Simpulan 18
B. Saran-saran 18
DAFTAR PUSTAKA 19
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah merupakan suatu pengetahuan yang sangat penting untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dengan itu kita bisa mengetahui kejadian – kejadia pada masa lalu terutama bagi umat islam . perkembangan islam pada masa nabi Muhammad SAW melalui berbagai macam cobaan dan tantangan yang dihadapi. Islam berkembang sangat pesat hampir semua lapisan masyarakat di pegang dan dikendalikan oleh islam
Perkembangan islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan peradaban islam kearah yang lebih maju.
Pada awal mula Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu dari Allah SWT, untuk beribadah kepada-Nya . hal ini terjadi karena pada masa itu kaum quraisy mempunyai sesembahan lain yaitu berhala- berhala yang dibuat oleh mereka sendiri. Keadaan emikian itulah, dakwah pertama yang dilakukan di Makkah dan dilaksanakan secara sembunyi – sembunyi, karena jumlah orang yang masuk islam sangat sedikit.
Keadaan ini berubah ketika jumlah orang yang memeluk islam semakin hari semakin banyak, Allah SWT pun memerintah Nabi untuk melakukan dakwah secara terang-terangan. Bertambahnya penganut gama baru yang dibawa Nabi Muhammad SAW membuat kemapanan spiritual kaum quraisy menjadi terancamkarena hal inilah mereka berusaha mengganggu dan menghentikan dakwah tersebut. Dengan cara diplomasi dan kekerasan mereka lakukan. Sehingga Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW beserta kaum muslim lainnya untuk berhijrah ke kota madina. Disinilah babak baru kemajuan islam dimulai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa pengertian sejarah?
2. Bagaimana romawi Timur?
3. Bagaimana peradaban Persia?
4. Bagaimana peradaban Arab Jahiliyah?
5. Bagaimana periode Makah?
6. Bagaimana periode Madinah?
7. Bagaimana peperangan dalam islam?
8. Bagaimana misi dakwah nabi Muhammad SAW?
9. Bagaimana masa terakhir nabi Muhammad SAW?
C. Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi literatur/metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang dibahas. Langkah-langkah pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
D. Sitematika Penulisan Makalah
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi: Bab I, bagian pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, perumusan masalah, metode pemecahan masalah, dan sistematika pnulisan makalah; Bab II, adalah pembahasan; Bab III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
BAB II
PERADABAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW (610-632 M)
PERADABAN ISLAM MASA NABI MUHAMMAD SAW (610-632 M)
A. Pengertian Sejarah
Kata sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun”, artinya pohon. Apabila digambarkan secara sistematik, sejarah hampir sama dengan pohon, memiliki cabang dan ranting, bermula dari sebuah bibit, kemudian tumbuh dan berkembang, lalu layu dan tumbang. Seirama dengan kata sejarah adalah silsilah, kisah, hikayat yang berasal dari bahasa arab.
Menurut definisi yang umum, kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam bahasa Jerman disebut geschichte, berarti dari kata geschehen yang berarti terjadi. Sedangkan dari bahasa Arab disebut tarikh, berasal dari arti kata ta’rikh dan taukrikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata taurikh syai’i menunjukkan arti pada tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa.
B. Peradaban Dunia Sebelum Islam
1. Peradaban Romawi Timur
Bulan Mei 30 M terjadi perpecahan dalam kerajaan Romawi yang berpusat di Roma, yaitu pecah menjadi dua kerajaan; Kerajaan Barat (Roma) dan Kerajaan Romawi Timur.
o Agama
Negeri-negeri yang dibawah kekuasaan Kerajaan Romawi Timur pada umumnya beragama Nasrani, yang pada waktu terpecah dalam berbagai aliran. Adapun yang termasyur diantara aliran tersebut ada tiga aliran, yaitu:
- Aliran Yaaqibah
- Aliran Nasathirah
- Aliran Mulkaniyah
Diantara tiga aliran ini, terdapat perbedaan keyakinan Aliran Yaaqibah berkeyakinan Isa Al-Masih adalah Allah. Aliran Nasathirah dan Mulkaniyah berkeyakinan bahwa dalam diri Al-masih terdapat dua tabiat, yaitu tabiat ketuhanan dan tabiat kemanusiaan.
o Filsafat
Membicarakan masalah “kebudayaan Romawi”, terutama filsafat, kesenian, ilmu pengetahuan dan kesusastraan, kita harus membicarakan juga masalah “kebudayaan Yunani”, karena kebudayaan Romawi pada hakikatnya adalah lanjutan dari kebudayaan Yunani.
Jurji Zaidan, membagi kebudayaanya yunani kepada tujuh zaman, yaitu:
a. Masa Dongeng (mitologi), yaitu zamannya Yunani Purba, dimana seluruh kebudayaannya penuh degan dongeng dan khurafat.
b. Masa Pahlawan (heroik)(900-700 SM). Pada zaman ini hasil-hasil kebudayaan menggambarkan semangat kepahlawanan. Terkenalah sekumpulan syair yang bernama ilias dan Odyassa ciptaan Homerus, yang melukiskan kisah perang.
c. Masa lyric (Perasaan)(700-500 SM), yaitu masa kolonisasi Yunani di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara; masa berkuasanya “para tiran”. Karena itu puja dan puji menjadi sangat berpengaruh. Pada waktu itu banyak tercipta sajak-sajak lyric.
d. Masa Keemasan (500-323 SM). Pada masa ini menjelmalah sajak-sajak tamsil (dramatik), filsafat, khitabah, dan sejarah.
e. Mas aIskandary (323-146 SM), pada masa ini pusat kebudayaan pindah dari Athena ke Iskandariyah (alexandria), sehingga Iskandariyah menjadi pusat segala kegiatan ilmu, filsafat, dan sebagainya.
f. Masa Iskandary (142 SM-550 M), pada masa ini daerah-daerah wilayah Yunani telah jatuh kedalam kekuasaan kerajaan Romawi. Akan tetapi, orang-orang kristen memperbaruhi, mengubah dan sebagainya, dan daerah-daerah wilayah Yunani dimasukan ke dalam wilayah Romawi Timur.
g. Masa bizantium (550-1453 M), yaitu zamanya kegemilangan pusat Romawi Timur (konstantinopel), dimana menjadi pusan kebudayaan dan peradaban Yunani.
o Bahasa dan Kesenian
Dalam wilayah kerajaan Romawi Timur, ada tiga bahasa yang berpengaruh, yaitu bahasa Latin, bahasa Greek, dan bahasa Suryani. Dalam bahasa inilah ditulis kitab-kitab suci, undang-undang, cerita-cerita, sajak-sajak, dan sebagainya. Kesenian ini berkmbang terus di Rusia dan Balkan. Kesenian Romawi sangat maju dan meluas sampai ke Italia Utara. Patung-patung sangat banyak dibuat orang. Demikian pula gereja-gereja yang berbentuk silangyunani berkubah lima.
2. Peradaban Persia
Kerajaan persia merupakan saingan dari kerajaan romawi timur dimana antara dua kerajaan tersebut terus menerus terjadi peperangan karena masing-masing ingin merebut daerah kekuasaan dan pengaruh.pada waktu Yustianus menjadi Maharaja Romawi Timur, kerajaan persia berada dibawah Maharaja Anusyarwan dari Dinasti Sasanid (Sasaniyah) yang terkenal sangat adil. Anusyrwan dengan pasukan berkuda dan pejalan kaki menyerbu daerah-daerah Romawi Timur sehingga jatuh satu persatu. Sedangkan Yustianus mengadakan perlawanan seru dibawah panglimanya, Belisarius, sehingga terjadilah perang selama 20 tahun (541-461 M), dan berakhir dengan suatu perdamaian dimana Yustianus harus membayar upeti kepada Anusyarwan tiap tahun sebanyak 30.000 dinar. Setelah itu pada hakikatnya, permusuhan antara dua kerajaan tersebut terus berlangsung sehingga keduanya mengalami kemunduran dan kehancuran. Hal tersebut berlangsung sampai dengan datangnya agama Islam dimana akhinya kedua super power pada waktu itu menyerakalah kepada kebenaran islam.
a. Agama
Masyarakat persia lama cenderung untuk menyembah berbagai alam nyata yang semua makhluk itu mereka pandang sebagai tuhan. Ada alam yang merupakan tuhan baik dan ada pula alam yang merupakan tuhan jahat. Antara tuhan baik dengan tuhan jahat selalu terjadi permusuhan dan perkelahian api (cahaya) adalah lambang dari tuhan baik, sehingga menyebabkan mereka menyembah api sebagai tuhan, yang selalu mereka nyalakan mereka nyalakan dalam rumah-rumah mereka. Api sebagai tuhan mereka menjadi sumber ilham bagi para penyair.
b. Bahasa
Pada waktu pemerintahan “dinasti sasanit” yang menjadi bahasa persia resmi yaitu bahasa pahlawi, dan juga menjadi bahasa kitab suci mereka, oleh karena itu, pengaruh kitab agama ini dalam memelihara dan memperkembangkan bahasa pahlawi besar sekali.
Sasta persia dalam bahasa pahlawi sedikit sekali yang masih tersisa, karena sastranya, pada umumnya, bersemangat agama yang berkeyakinan dua tahun. Karena itu, islam telah menggantikan bahasa dan huruf pahlawi dengan bahasa dan huruf arab. Yang masih tersisa dari bahasa dan huruf pahlawi itu, yaitu baatu-batu tertulis, sejumlah peraturan dari kerajaan sasanit mengenai perkawinan, perbudakan dan lain-lain.
c. Kesenian
Hasil seni persia yang paling kuna yaitu keramik, patung-patung berbagai perabot dari perunggu dan lain-lain, seni lukis dan arsitektur.
Maasa-masanya dapat dibagi sebagai berikut:
1) Masa Dinasti Akhaeminid (sampai tahun 350 SM)
Sisa peninggalannya pada runtuhan-runtuhan istana di Babilon; pusara dalam bukit batu; gambar timbul berwarna di persepolis; batu ubin berlapis glatsir di Susa.
2) Masa Dinasti Seleukos dan Arsacid ( sampai kira-kira 250 SM).
Sisa-sisa peninggalannya yaitu runtuhan Assyiria, tugu peringatan Anthochus, istana-isatana bergaya iwan.
3) Masa Dinasti Sasanik (sampai kira-kira tahun 650 M)
Sisa peninggalannya yaitu istana bergay iwan, yang dibelakang iwan utama didirikan balai rung berkubah, jembatan-jembatan dengan busur meruncing, gambar-gambar timbul pada bukit berbatu, barang perak anggun, beberapa tenunan dari sutra.
3. Peradaban Arab Jahiliyah
Jazirah arab adalah temapat lahirnya agama islam dan kemudian menjadi pusat Islam, merupakan pusat dari peradaban dan kebudayaan Islam. Oleh karena itu, perlu dijelaskan mengenai keadaan geografi, penduduk, politik, ekonomi, dan sosial, bahkan agama, sebelum lahirnya agama Islam. Oleh karena itu, perlu dijelaskan mengenai keadaan geografis, penduduk, politik , ekonomi dan sosial bahkan agama, sebelum lahirnya agama islam.
· Keadaan Negeri Arabia
Negeri Arabia terletak disebelah barat daya asia dan merupakan semennanjung yang dikelilingi aut dari tiga jurusan, laut merah, laut hindia, dan teluk persia.
Adapun ahli sejarah membagi penduduk jazirah arab sebagai berikut:
a. Arab Baidah (bangsa arab yang telah punah) yaitu orang-orang arab yang telah lenyap jejaknya dan tidak diketahui lagi
b. Arab Baqiyah (bangsa arab yang masih lestari) dan mreka terbagi dalam dua kelompok yaitu sebagai berikut:
o Arab Arubbah yaitu kelompok Qahthan, dan tanah air mereka yaitu Yaman.
o Arab Musta’rabah mereka adalah sebagian besar penduduk arabiah, dari susun sampai kekota yaitu mereka yang mendiami bagian tengah jazirah arab dan negeri hijaz sampai kelembah syiriah.
dari merekalah kemudian timbul bermacam aum dan suku arab termasuk kaum quraisy, yang tumbuh dari induk suku adnan.
· Kerajaan-kerajaan Arab
Sebelum islam, dinegeri-negeri jazirah arabiah telah berdiri beberapa kerajaan, yang sifatnya dan bentuknya ada dua macam yaitu sebagai berikut.
a. Kerajaan berdaulat tetapi tunduk kepada kerajaan yang lain (menapat otonomi dalam negeri).
b. Kerajaan tidak berdaulat, tetapi mempunyai emerdekaan penuh, ini lebih tepat disebut induk suku dengan kepala sukunya.
· Keadaan Politik
Masyarakat Arab pada zaman jahiliyah tidak memiliki pemerintahan seoerti sekarang. Mereka hanya memiliki pimpinan yang mengrus berbagai hal dalam keadaan perang dan damai. Sering terjadi perang antar kabilah, dan antar suku. Bahkann terkadang ada perang yang terjadi sampai puluhan tahun misalnya:
a. Perang busus; perang ini terjadi antara kabilah bakar dengan kabilah taghlib selama 40 tahun hanya disebabkan perselisihan mengenai seekor unta.
b. Perang dayiz, perang ini terjadi antara pimpinan suku al-gubara dan suku dahiz selama 40 tahun, hanya lantaran beberapa perselisihan kecil.
c. Perang fujar , perang ini terjadi kira-kira 268 tahun sebelum Nabi Muhammad SAW diutus menjadi rosul. Perang ini terjadi selama bulan haram pada masa berlangsungnya “pasa ukaz”. Masalah perang hanya disebabkan masalah kecil yaitu mengenai seekor unta yang disembelih.
· Keadaan Ekonomi dan Sosial
Ekonomi mereka yang terpenting yaitu perdagangan. Masyarakat quraisy berdagang sepanjang tahun. Adapun keadaan sosial mereka terdapat beberapa segi yang baik dan ada pula segi yang buruk. Segi-segi yang baik misalnya setia kepada kawan dan setia kepada janji, menghormati tamu, tolong menolong antara anggota kabilah.segi yang buruk misalnya merendahkan derajat wanita, suka bermusuhn lantaran maslah sepele.
· Keadaan Kehidupan Intelektual
Sekalipun jazirah arabiah terutama hijaz dan najd, terpencil dari dunia luar namun mereka memiliki daya inteletual yang sangat cerdas. Bukti dari kecerdasan mereka dapat dilihat pada berbagai peninggalan mereka baik pada bidang politik, ekonomi, dan sosial. Bukti kecerdasan akal mereka dalam ilmu pengetahuan dan seni bahasa. Dapat dikemukakan sebagai berikut.
1) Ilmu astronomi. Mereka telah menciptakan ilmu astronomi dan membina asas-asasnya
2) Ilmu meteorologi. Mereka menguasai ilmu cuaca atau ilmu iklim yang dalam istilah mereka waktu itu disebut al-anwawa wa mahaburriyah.
3) Ilmu mitologi. Ilmu yng mengetahui beberapa kemungkinan terjadinya peristiwa yang didasarkan pada bintang-bintang.
4) Ilmu tenung. Ilmu ini berkembang pada mereka dan ilmu ini dibawa oleh bangsa Kaldan (babilon) ketanah arab.
5) Ilmu thib (kedokteran). Mereka mengadakan percobaan penyembuhan orang-orang sakit.
Pada awalnya pengobatan dilakukan oleh para tukang tenung kemudian dukun (tabib) hingga akhirnya berkembang.
· Bahasa dan Seni bahasa
Dalam bidang bahasa dan seni bahasa bangsa arab sebelum islam sangat maju. Bahasa mereka sangat indah dan kaya. Syair-syair mereka sangat banyak. Dalm lingkungan mereka seorang penyair sangat dihrmati. Setiap tahun di “Pasar Ukaz” diadakan deklamasi sajak yang sangat luas. Dalam bidang bahasa dan seni bahasa kebudayaan mereka sangat maju dengan adanya kegiatan khitabah yang satu-satunya alat komunikasi yang sangat luas; majlis Al-adab dan Sauqu Ukaz disini mereka mendeklamasikan sajak, pertandingan pidato, tukar menukar berita dan sebagainya. Disamping itu mereka mengadakan aswaq (pekan) pada waktu tertetu, dibeberapa tempat negeri arab. Adapun yang sanagat terkenal diantara aswaq mereka yaitu sauqu ukaz atau “pekan ukaz” yang diadakan pada suatu temapat tidak jauh dari kota Makah menuju ke Thaif.
· Catatan Keturunan
bangsa Arab pada umumnya menghafal silsilah keturunannya, sampai sejauh-jauhnya, dan mungkin ini pulalah yang menyebabkan mereka memiliki kecakapan khusus dalam melihat riwayat hadis.
· Sejarah
Sejarah (tarikh) seperti yang dipahami sekarang, tidak terdapat bangsa Arab Jahiliah. Mereka hanya memidahkan Akhbar (berita) yang berserak tentang negeri mereka dan kabar-kabar yang dibawa bangsa lain kepada mereka, seperti perang kabilah-kabilah, kisah bendungan maarib, kedatangan pasukan gajah ke Mekah, riwayat ka’bah, Ad, Samud, dan sebagainya.
C. Perkembangan islam pada masa Nabi muhammad
Kondisi bangsa arab sebelum kedatang Islam, terutama disekitar Mekkah masih diwarnai dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan. Yang dikenal sebagai paganisme. Selain menyembah berhala, dikalangan bangsa arab ada pula yang menyembah agama Masehi (Nassrani). Masa itu bisa disebut dengan zaman jahiliyah, masa kegelapan dan kebodohan dalam hal agama.
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 122 Rabiul Awwal atau 20 April 571 M. Ketika itu raja Yaman Abraha dengan gajahnya menyerbu gajah untuk menghancurkan ka’bah sehingga tahun itu dinamakan tahun gajah. Beliau telah menjadi yatim piatu ketika berumur delapan tahun, dan beliau diasuh oleh kakek dan pamannya, abdul mutholib dan abu tholib. Pada umur 12 tahun Nabi Muhammad SAW sudah mengenal perdagangan, sebab pada saat itu beliau telah diajak berdagang oleh paman beliau, abu tholib ke negeri Syam. Setelah beranjak dewasa beliau membawa barang dagangan khodijah seorang saudagar wanita yang pada akhirnya menjadi istri beliau.
Fase kenabian Nabi Muhammad dimulai ketika beliau bertahanus atau menyepi digua hira,di tempat inilah beliau menerima wahyu pertama, yang berupa Surat Al-‘Alaq ayat 1-5, maka beliau diangkat mnjadi Nabi utusan Allah. Turun wahyu kedua, yaitu Surah Al-Muddatstsir ayat 1-7, Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rosul yang harus berdakwah. Dalam hal ini dakwah Nabi Muhammad SAW dibagi menjadi dua periode, yaitu:
o Periode Makah, ciri pokok dari periode ini, adalah pembinaan dan pendidikan tauhid (dalam arti luas).
o Periode madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial dan politik (dalam arti luas).
a. Periode Mekah
Pada periode ini Nabi Muhammad SAW mulai melakukan dakwah Islam di lingkungan keluarga, mula-mula istri beliau sendiri, yaitu Khodijah, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar sahabat beliau, lalu zaid, bekas budak beliau. Disamping itu, juga banyak orang yang masuk Islam denan perantaran Abu Bakar yang terkenal Assabiqunal awwalun (orang-orang yang lebih dahulu masuk Islam),
Namun, dakwah yang dilakukan beliau tidak mudah karena mendapat tantangan dari kaum kafir Quraisy. Banyak cara dan upaya yang ditempuh para kafir Quraisy untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad SAW, namun selalu gagal. Puncak dari segala cara itu adalah dengan diperlakukannya pemboikotan terhadap bani Hasyim yang merupakan tempat Nabi Muhammad berlindung. Pemboikotan ini berlangsung selama tiga tahun, dan merupakan tindakan yang paling melemahkan umat Islam pada saat itu. Karena di Makkah dakwah Nabi Muhammad mendapat rintangan dan tekanan, pada akhirnya nabi memutuskan untuk berdakwah diluar mekah. Namun, di thaif beliau dicaci dandilempari batu sampai beliau terluka. Allah SWT mengutus dan mengisra’kan dan memi’rajkan beliau pada tahun kesepuluh kenabian itu. Setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj, suatu perkembangan besar bagi kemajuan dakwah Islam terjadi, yaitu dengan datangnya sejumlah penduduk yatsrib (Madinah) untuk berhaji ke Mekah. Mereka terdiri dari suku yang bermusuhan, yaitu suku Aus dan Khazraj yang masuk Islam dalam tiga gelombang. Akhirnya Nabi Muhammad bersama kurang lebih 150 kaum muslim hijrah ke Yatsrib. Dan ketika sampai disana, sebagai penghormatan terhadap nabi, nama Yatsrib diubah menjadi Madinah.dalam periode ini Nabi muhammad belum terpikir untuk menyusun suatu masyarakat islam yang teratur, karena perhatian Nabi lebih terfokus pada penanaman teologi atau keimanan masyarakat.
b. Periode Madinah
Persoalan yang dihadapi oleh nabi ketika di Madinah jauh lebih komplek dibandingkan di Makkah. Disini umat Islam sudah berkembang pesat dan harus hidup berdampingan dengan sesama pemeluk agama yang lain, seperti Yahudi dan Nasrani oleh karena itu pendidikan yang diberikan oleh Nabi juga mencakup urusan-urusan muamalah atau temtang kehidupan bermasyarakat dan politik.
Pada periode ini lebih ditekankan pada dasar-dasar pendidikan masyarakat Islam dan pendidikan sosial kemasyarakatan. Oleh karena itu, nabi kemudian meletakkan dasar-dasar masyarakat Islam di Madinah, sebagai berikut
1. Mendirikan masjid
Tujuan Rosulullah mendirikan masjid adalah untuk mempersatukan umat Islam dalam satu majlis, sehingga di majlis ini umat Islam bisa bersama-sama melaksanakan sholat jama’ah secara teratur, mengadili perkara-perkara dan musyawarah
2. Mempersatukan dan mempersaudarakan antara kaum Ansor dan Muhajirin
Dengan cara mempersaudarakan antara kedua golongan ini, rosulullah telah menciptakan suatu pertalian yang berdasarkan agama pengganti persaudaraan yang berdasar kesukuan seperti sebelumnya.
3. Perjanjian saling membantu antar sesama kaum Muslimin dan NonMuslim.
Nabi Muhammad hendak menciptakan toleransi antar golongan yang ada di Madinah .
4. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru.
Ketika masyarakat Islam terbentuk maka dibutuhkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat yang baru terbentuk tersebut, ayat-ayat al-quran yang diturunkan dalam periode ini kemudian diberi penjelasan oleh rosulullah, baik dengan lisan maupun perbuatan beliau sehingga terdapat dua sumber hukum Islam tersebut didapat suatu sistem untuk bidang politik, yaitu sistem musyawarah, dan untuk bidang ekonomi dititikberatkan pada jaminan keadilan sosial, serta dalam bidang kemasyarakatan, diletakan pula dasar-dasar persamaan derajat antar masayarakat atau manusia, dengan penekanan bahwa yang menentukan derajat manusia adalah ketakwaan.
c. Peperangan dalam Islam
d. Misi Dakwah Nabi Muahammad SAW
Untuk menyampaikan misi-misi dakwah, Nabi Muhammad menggunakan strategi yang sangat tepat. Nabi mengutus beberapa sahabat yang ahli dibidang strategi politik dan berdiskusi untuk menyampaikan misi dakwah tersebut. Diantara sahabat Nabi yang diutus menjadi misi dakwah NaIslamiyah tersebut, antara lain:
Amr bn Umayyah Adh-Dhamiri. Mula-mula ia diutus mmbawa suratnya kepada An-Najasi Raja Ethiopia. Kemudian kepada Muslimah Al-Kadzzab dengan membawa surat pula. Setelah itu ia diutus pula kepada Farwah bin Amr Al-juzami, Gubernur Romawi di Amman, untuk mengajak masuk Islam.
Dahyah bin Khalifah Al-Kalabi, diutus membawakan surt kepada Heraclius, Kaisar Romawi.
Abdullah bin Hudzaifah, diutus membawakan surat kepada kaisar, raja Persia.
Suja bin Wahhab Al-Khasadi, diutus membawakan surat kepada Al-Kharis bin Syamar di Syiria.
Salith bin Amr Al-Amiri, diutus membawa surat kepada Hudzah bin Ali dan kepada Samamah bin Astal di Yamamah.
Hatib bin Baltaah diutus membawakan surat kepada Muqautis, gubernur Romwi di Mesir.
Al-I’la bin Al-Hadhrami, diutus membawakan surat kepada Al-Mundzir bin Sawi , Raja Bahrain.
Al-Muhajir bin Umayah Al-Makhzumi, diutus keada Al-Harits bin Kilal di Yaman, untuk mengajaknya masuk islam.
Abu Musa Al-Asy’ari, diutus kesatu daerah di Yaman untuk menyampaikan dakwah dan ajaran serta pengajaran tentang hukum-hukum islam.
Muadz bin Jabal, diutus kedaerah Yaman lainnya dengan tugas yang sama dengan Abu Musa Al-Asy’ari.
Ali bin abi Thalib, juga diutus ke Yaman
Jarir bi Abi Abdillah Al-Bajali diutus kepada Dzi Kilak dan Dzi Imrah.
Uyainah bin Hisham Al-Fazali diutus kepada Aslam dan Ghofar Buraidah bin al-Hasib Al-Aslami diutus untuk mengajak kaumnya Bani Juhainah .
Rfi bin Makis Al-juhaini diutus mengajak kaumnya Bani Juhainah.
Amr bin Ash, diutus kepada raja Uman diteluk persia yang bernama Jaifar dan sodaramya Abdu dengan membawa surat dari nabi. Kemudian dia diutus lagi kepada bani Fuzarah di Ghafan.
Aaaaad-dhahak bin Sufyan bin Auf diutus untuk mengajak kaumnya.
Yassar bin Sufyan Al-ka’bi diutus kepada kaumnya Bani Ka’ab.
Usamah bin Zaid diutus kepaa Harakat dari kabilah Juhainah.
Dengan misi atau utusan yang diterjunkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan dakwah islam kepada para pembesar negara-negara tetangga, maka islam telah diperkenalkan oleh nabi Muhammad SAW kepada negara-negara tetangga disekitar Arab.
e. Masa Terakhir Nabi Muhammad SAW
Pada tahun 9 dan 10 H (630-632 M) banyak suku dari pelosok yang mengirimkan delegasi atau utusan kepada Nabi M uhammad SAW menyatakan pengakuan akan kekuasaan Islam. Oleh karena itu, tahun tersebut disebut dengan tahun keputusan.
Pada tahun 10 H (631 M) Nabi Muhammad SAW beserta rombongan yang besar melaksanakan haji, dan inilah haji yang terakhir bagi beliau yang merupakan haji perpisahan atau wada’. Dalam kesempatan itu turunlah ayat terakhir dari Al-quran, yakni:
Pada hari ini aku sempurnakan agamamu, dan Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan aku relakan Islam sebagai agamamu. (QS. Al-Maidah(5):3)
Dalam kesempatan itu Nabi menyampaikan khutbahnya yang sangat bersejarah, yang isinya merupakan prinsip-prinsip yang mendasari gerakan Islam, dan yang terpenting adalah bahwa umat Islam harus selalu berpegang pada dua sumber, yaitu Alquran dan sunnah. Apabila prinsip-prinsip itu disimpulkan adalah kemanusiaan, persamaan, keadilan sosial, keadilan ekonomi, kebijakan, dan solidaritas.
Rosulullah mulai sakit panas. Istri-istri Rosulullah meminta izin untuk merawatnya dirumah Aisyah, dan Rosulullah mengizinkannya. Untuk terakhirkalinya Rosulullah naik mimbar. Diantara pesan yang Rosulullah sampaikan pda saat itu adalah, Aku berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik terhadap orang-orang anshar. Sesungguhnya orang-orang Anshar adalah orang-orang dekatku dimana aku berlindung kepada mereka. Karena mereka telah melalui apa yang menjadi beban mereka dan masih tersisa apa yang menjadi hak mereka. Oleh karena itu, berbuat baik kepada siapa saja diantara mereka yang melakukan kesalahan.
Tatkala sakitnya semakin keras, maka Rosulullah bersabda, “Suruhlah Abu Bakar untuk memimpin manusia melakukan shalat.”
Rosulullah meninggal pada saat Dhuha pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 H (8 juni 632 M). Pada saat afat rosulullah berusia 63 tahun.
Dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah mampu menjalankan peranannya sebagai pemimpin agama seorang negarawan, dan sekaligus pemimpin politik dan adminitrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil mendudukkan seluruh jazirah Arab ke kuasaannya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan disimpulkan bahwa:
Menurut definisi yang umum, kata history berarti “masa lampau umat manusia”. Dalam bahasa Jerman disebut geschichte, berarti dari kata geschehen yang berarti terjadi. Sedangkan dari bahasa Arab disebut tarikh, berasal dari arti kata ta’rikh dan taukrikh yang berarti pemberitahuan tentang waktu dan kadangkala kata taurikh syai’i menunjukkan arti pada tujuan dan masa berakhirnya suatu peristiwa.
· Peradaban Dunia Sebelum Islam
· Peradaban Romawi Timur
o Agama
o Filsafat
o Bahasa dan seni bahasa
· Peradaban Persia
o Agama
o Bahasa
o Kesenian
· Peradaban Arab jahiiliyah
· Perkembangan islam pada masa Nabi muhammad
Kondisi bangsa arab sebelum kedatang Islam, terutama disekitar Mekkah masih diwarnai dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan. Yang dikenal sebagai paganism.
Dalam hal ini dakwah Nabi Muhammad SAW dibagi menjadi dua periode, yaitu:
o Periode Makah, ciri pokok dari periode ini, adalah pembinaan dan pendidikan tauhid (dalam arti luas).
o Periode madinah, ciri pokok dari periode ini adalah pendidikan sosial dan politik (dalam arti luas).
Dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW telah mampu menjalankan peranannya sebagai pemimpin agama seorang negarawan, dan sekaligus pemimpin politik dan adminitrasi yang cakap. Hanya dalam waktu sebelas tahun menjadi pemimpin politik, beliau berhasil mendudukkan seluruh jazirah Arab ke kuasaannya.
B. Saran-saran
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Banyak kekurangan disana-sini untuk itu mohon kiranya para pembaca sekalian mau memberikaan masukan kritik dan saran guna perbaikan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban Islam.Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Yatim, Badri. 2010: Bab II. 2003. Dasar Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fu’adi, Imam. 2011. Sejarah Peradaban Islam.Yogyakarta: Teras.
Hasan, Hasan Ibrahim. 2009. Sejarah dan Kebudayaan Islam.jakarta: Kalam Mulia
Muhammad Najih uluwwan Lisa Felicia
(2014115031) (2014115002)
Siti Muzaenah Nurul Wakiah
(2014115072) (2014115075)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar